Menemukan Perasaan Saya Melalui Kitab Mazmur 130:1

Tidak ada satu buku pun yang seperti Mazmur, telah dengan baik sepanjang zaman menjadi perwakilan semua perasaan semua orang di dalam dunia ini. Jika Anda ingin menemukan diri Anda yang terhilang dan sepertinya tidak dikenal, datanglah pada Mazmur dan Anda akan menemukan semua isi hati Anda yang sulit untuk diungkapkan.
Yang paling indah dari Mazmur, mengajarkan kita untuk membawa semua perasaan kita pada Allah, pada Sang Pencipta sehingga kita belajar untuk berharap pada-Nya. Dan menemukan bahwa diri kita aman di dalam Dia. Melalui Mazmur kita dapat mengenal Tuhan dengan sangat jelas, karakter-Nya diceritakan dengan sangat baik oleh perasaan dari seseorang yang telah hidup dekat dengan Allah. Sehingga setiap perasaan kita diungkapkan oleh Pemazmur.
Semua puisi mungkin dapat mewakili diri Anda, namun puisi yang mengajarkan diri Anda untuk hidup semakin dekat dengan Allah. Hanya kitab Mazmur, jadi sekarang datanglah pada Puisi Mazmur, santaplah makanan bagi jiwa Anda dan kiranya Roh Kudus menuntun Anda untuk menemukan diri Anda di sana sehingga Anda mengenal Allah dan menyerahkan segala pergumulan Anda kepada Allah bagi kemuliaan Namanya.
Mazmur telah menolong saya untuk hidup bertobat, ketika saat teduh saya masuk ke mazmur 130, itu menolong saya untuk melihat kehidupan saya seperti ada di dalam jurang kematian. Karena dosa itu menarik saya ke dalam kesesatan jiwa dan pikiran.
Yang terpenting perlu anda dan saya sadari ketika dosa bekerja. Dosa menjauhkan saya dari Allah, membawa saya untuk melupakan Allah untuk hidup berpusat pada diri sendiri, ketika hal ini terjadi. Sehingga lahirnya rasa bersalah bahkan membenci diri sendiri. Kebingungan yang teramat sangat dan berbagai penderitaan yang tidak memuliakan Allah. Setiap dosa yang demikian melahirkan kejahatan, kemunafikan, menyalahkan orang lain, kebohongan pada diri sendiri dan Kebohongan pada lingkungan.
Mari kita lihat bagaimana Mazmur 130 menolong saya untuk bertobat, sampai hari di mana saya menulis artikel ini. Mazmur 130 terus menjadi bahan perenungan saya, saat teduh yang melegakan dan mengarahkan saya pada Injil yang membebaskan dengan kuasa.
“1 Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!” Ketika saya melihat setiap detail dosa dalam diri saya, saya seperti disedot ke dalam jurang kematian yang mengerikan. Tidak ada jalan keluar, tidak ada harapan dan keselamatan. Saya pada dasarnya hanya dapat berlari di dalam jurang tersebut hingga kematian menjemput.
Seruan pemazmur, memberikan Gambaran yang jelas tentang keadaan kehidupan manusia, baik itu manusia sadar atau tidak. Bahwa setiap kita seperti ada di dalam jurang yang sangat dalam. Ini adalah penderitaan karena apa pun yang terjadi dalam kehidupan manusia. Dalam konteks ini, bahwa ketika seseorang manusia hidup dan tidak berharap pada Allah, maka ia kehidupannya pada dasarnya ada di dalam jarang yang dalam ini. Tanpa harapan, tanpa keselamatan dan tanpa kehidupan yang pasti semuanya tampak benar-benar sia-sia.
Namun meskipun semua kabar buruk itu terlihat begitu mencekam, kabar baiknya Mazmur mengajarkan kita untuk berseru kepada Tuhan. Setelah kita melihat realitas kehidupan kita, Mazmur mengajarkan kita untuk melihat kepada Tuhan. Untuk berseru pada Tuhan, bukan hanya berseru, pada saat yang sama kita diperkenalkan karakter dari Tuhan. Pada ayat yang ke-4, “Pada-Mu ada pengampunan.”
Hanya pada Allah saja ada pengampunan, kata ini membawa kita untuk merenungkan kembali pengampunan yang dikerjakan Allah sendiri melalui Yesus yang telah mati dan bangkit. Yesus disalibkan agar setiap manusia yang berdosa, tidak berpengharapan mendapatkan pengharapan di dalam Dia. Ketika percaya kepada Yesus dan bertobat dari segala dosa.
Mazmur membawa kita untuk merenungkan Injil, karena semua kepenuhan Allah, ada dalam Pribadi Yesus. Ketika Anda merenungkan Injil, semua hal tentang kehidupan terasa begitu ringan. Ada harapan, ada kehidupan dan ada pembebasan. Mazmur membawa kita untuk semakin merindukan pimpinan Kristus dalam kehidupan kita sehar-hari. "Semakin Kristus memenuhi kerinduan jiwa kita, semakin Ia mengubah kemampuan penghayatan kita dari dalam ke luar. Semakin kita berjalan bersama-Nya, semakin kita membutuhkan Dia. Semakin kita mengalami Dia, semakin kita mendambakan Dia. Dan ini mengubah cara kita hidup dan untuk apa kita hidup" ~ David Platt
Posting Komentar untuk "Menemukan Perasaan Saya Melalui Kitab Mazmur 130:1"
Silahkan Berkomentar