Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saya Harus Kembali Pada Injil

Saya Harus Kembali Pada Injil

Filsafat dunia yang terus menggerus saya, untuk hidup berdasarkan nilai-nilai dunia ini, untuk mengabaikan apa yang menjadi awal mula setiap langkah saya. Setelah saya memperoleh identitas yang baru di dalam Kristus. 

Kekuatan pemahaman dunia ini, seperti amplas yang terus menggilas dasar-dasar Injil yang ada di alam kesadaran saya, sehingga saya seringkali merasa bahwa hidup saya tanpa arah dan arah hidup saya ada pada bagaimana dunia ini mendefinisikan kehidupan itu sendiri.

Karena itu, saya perlu selalu kembali pada Injil yang telah menjadi dasar dari setiap langkah hidup saya sekarang ini. Injil merupakan konsep mendasar yang harus menjadi pusat hati pikiran saya. Dunia membawa saya untuk mengejar uang, pengakuan, keahliaan yang bisa saya pamerkan dan teman hidup yang menawan.

Memang semua itu baik adanya untuk hidup, namun bukan itu tujuan yang baru di dalam iman kepada Kristus. Tujuan saya adalah melakukan kehendak Kristus, membawa orang-orang kepada Kristus dan saya tetap hidup menikmati kebenaran Injil.

Mari kita bersama-sama datang ke Efesus 2:10, tujuan dari semua konteks kehidupan yang telah diubah dan diperbaharui oleh kasih karunia. Yaitu mengerjakan semua hal baik yang berasal dari Allah, semua hal baik untuk kemuliaan Allah, semua hal baik itu adalah kehendak Allah. Kembali pada Injil berarti saya bertobat dari segala dosa dan meninggalkan segala keinginan saya. Untuk menyelaraskan keinginan saya dengan kehendak Allah atas kehidupan saya.

"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya"

Kita adalah ciptaan Allah, kita diciptakan di dalam Kristus, ketika kita telah bertobat dari segala dosa dan mempercayakan kehidupan kita kepada Kristus. Hidup kita bukan lagi milik kita sendiri, melainkan milik Allah. Tidak ada yang lebih indah dari kebenaran ini, kebenaran ini menunjukkan kepada kita identitas kita yang sejati karena untuk inilah seluruh kehidupan kita.

Selanjutnya kita dapat datang ke bagian lain dari Alkitab, yang membawa kita pada Injil yang mengubahkan dan melegakan. Melihat bagaimana Paulus dengan sangat indah menuliskan teologinya tentang Kristus kepada jemaat yang ada di Kolose.

Kolose 1:15-20 (TB) 15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, 16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. 

17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. 

1 8 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. 

19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, 20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Jadi saudaraku, Anda yang membaca artikel ini, Anda dapat melihat Kembali ke dalam diri Anda. Apakah Injil menjadi bagian terbaik bagi diri Anda, bagi pikiran Anda bagi perasaan Anda. Pikirkanlah Injil, renungkanlah Injil. 

Bersukacitalah karena kita telah diperdamaikan dengan darah Kristus di atas salib. Dia telah menanggung semua kutuk hukuman dosa kita dan kepada kita Dia berikan kebenaran-Nya dan dalam prosesnya kita terus dikuduskan oleh kuasa Injil kita dimampukan. Amin.

Posting Komentar untuk " Saya Harus Kembali Pada Injil"