Renungan Kisah Para Rasul 2:14-40 Berilah Dirimu Untuk Bertobat
Ayat Alkitab Kisah Para Rasul 2:14-40
Judul Renungan; Berilah Dirimu Untuk Bertobat
Kisah Para Rasul 2:14-40 (TB)
14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: ”Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. 15Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, 16tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:
17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir –
demikianlah firman Allah –
bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia;
maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat,
dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan,
dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
18Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan
akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu
dan mereka akan bernubuat.
19Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit
dan tanda-tanda di bawah, di bumi:
darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
20Matahari akan berubah menjadi gelap gulita
dan bulan menjadi darah
sebelum datangnya hari Tuhan,
hari yang besar dan mulia itu.
21Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
22Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. 23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. 24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. 25 Sebab Daud berkata tentang Dia:
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan,
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
26Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak,
bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,
27sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati,
dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
28Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.
29Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. 30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. 31Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. 32Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. 33Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. 34 Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata:
Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
35Duduklah di sebelah kanan-Ku,
sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.
36Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”
37Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: ”Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” 38Jawab Petrus kepada mereka: ”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 39Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” 40Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: ”Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.”
Sebelum kita masuk pada perenungan khotbah Petrus, saya ingin memberikan argument saya pada pengkhotbah-pengkhotbah modern yang hari-hari ini mengabaikan Injil Yesus Kristus dan hanya berfokus pada apa yang harus dikerjakan sebagai manusia dan bagaimana pekerjaan itu menguntungkan manusia.
Ketika kita kembali ke Alkitab, ini bukan tentang apa yang harus kita kerjakan dan tidak kita kerjakan. Ini tentang apa yang harusnya kita percayai, dimana itu mempengaruhi semua tindakan. Jadi pada akhirnya, segala hal yang terjadi, itu terhubung langsung pada Tuhan yang kita sembah, baik itu tuhan yang kita ciptakan mau pun Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dan kita yang hidup pada hari ini.
Ketika kita percaya kepada Dia yang telah menciptakan kita, maka kehidupan kita akan dipenuhi kasih setia dan damai sejahtera. Pengejaran kita akan hidup hanya untuk berkenan kepada-Nya, melakukan kehendak-Nya dan mematikan setiap berhala yang ada di dalam hati kita. Sama seperti Petrus yang telah benar-benar mengkhotbahkan Yesus Kristus, berdasarkan Perjanjian Lama. Demikianlah yang perlu Anda dan saya kerjakan di dunia modern untuk selalu mengkhotbahkan Yesus Kristus melalui kehidupan kita dan ketika Anda pengkhotbah. Yesuslah yang seharusnya Anda khotbahkan, itu akan benar-benar membawa pada pertobatan sejati.
Kasih karunia dan panggilan untuk bertobat, kasih karunia merupakan keindahan Yesus, kuasa Allah yang ada di dalam Injil. Karena Dialah Pribadi sempurna yang benar-benar dapat memenuhkan hasrat terdalam manusia, keinginan jiwa manusia, pencarian yang tidak pernah usai sejak manusia jatuh ke dalam dosa. Sehingga Allah sendiri yang datang kepada manusia untuk mendapatkan manusia dan semua pencarian Allah telah dikerjakan secara sempurna di dalam Yesus Kristus.
Yesuslah kepuasan itu, Yesuslah yang harus dilayani dan disembah, Yesuslah yang harus dikejar dan ditemukan di dalam kedalam jiwa yang kosong. Dan ketika Anda dan saya mendapatkan Yesus, melihat keindahan-Nya, kemuliaan Allah, kita akan akan sadar, betapa kita berdosa dan benar-benar perlu bertobat. ketika pertobatan terjadi, kita menerima pengampunan, kasih yang sempurna dan hidup untuk kasih setia Tuhan, di mana kasih itulah yang disebarkan melalui hidup yang telah diubahkan oleh kasih karunia Tuhan Yesus.
Selanjutnya, saya membawa Anda untuk mendalami apa yang Petrus khotbahkan. Saya membawa Anda pada dua poin yang saya sedang pikirkan atau renungkan berdasarkan kisah para rasul 2:14-40.
Pertama, Perjanjian Lama mengarahkan Anda dan saya pada Yesus Kristus.
Kedua, Alkitab kita memanggil kita untuk percaya yaitu pertobatan.
1. Perjanjian Lama mengarahkan Anda dan saya pada Yesus Kristus
Petrus memulai Khotbahnya, berdasarkan kitab Yoel 2:28-23, tentang bagaimana Roh Kudus dicurahkan kepada orang-orang yang hidupnya berpusat pada Tuhan. Selanjutnya kita dapat merenungkan Mazmur 16:8-11, memberitakan tentang pengharapan akan kebangkitan Yesus Kristus, karena kehidupan-Nya yang sempurna dan berpusat pada Bapa-Nya. Dia melihat pada Allah, memandang pada Allah.
Kematian yang ditimpakan kepada Yesus, merupakan kematian yang seharusnya kita terima, inilah yang Petrus beritakan, kepada mereka orang-orang Saleh pada masa itu. Bukanlah ibadah mereka yang menyelamatkan, bukan segala hal yang menurut kita baik untuk dikerjakan yang menyelamatkan. Dan bukan hari raya yang sedang kita rayakan yang menyelamatkan. Yang menyelamatkan kita adalah Pribadi Yesus yang telah disalibkan dan telah bangkit. Inilah yang harusnya kita dengarkan setiap hari, kita renungkan setiap saat dan menjadi pusat dari semua hal yang sedang kita kerjakan.
Sebab perjanjian Lama memberitakan tentang Dia, Yesus Kristus, maka dari itu apa pun yang kita pelajari di Alkitab kita seharusnya. Mengarahkan kita pada Pribadi Yesus, pada kasih setia yang ada pada-Nya, pada kasih karunia yang melimpah-limpah berasal dari-Nya. Di dalam nama Yesus ada keselamatan, Dia telah diberitakan sejak dahulu kala dan semua yang terjadi terpusat kepada Dia yang telah hidup sejak dunia belum dijadikan.
Manusia yang telah berdosa, benar-benar gagal untuk hidup berkenan, karena tidak ada kehidupan dalam diri manusia. Manusia telah mati dalam segala dosa, segala pemberontakan dan segala hal yang membawa manusia untuk mencari makna kehidupan. Oleh karena itu, Yesus bukan hanya mati untuk keselamatan umat manusia, Dia juga bangkit, bukan hanya bangkit. Yesus mencurahkan Roh Kudus, yaitu Roh Kehidupan yang melahirbarukan manusia. Ini diberitakan di dalam Perjanjian Lama, lalu semakin jelas di dalam Perjanjian Baru.
Melalui poin ini, saya membawa Anda untuk merenungkan Perjanjian Lama, dengan cara pandang yang benar. Di mana Perjanjian Lama pada dasarnya sedang memberitakan Yesus Kristus, yang menyelamatkan manusia dari dosa, Perjanjian Lama dengan jelas memberitakan kegagalan manusia, ini adalah gambaran jelas dari Anda dan saya hari ini. Jadi marilah datanglah pada Alkitab kita dan lihatlah kuasa kemuliaan dan kasih karunia Yesus di dalamnya.
2. Alkitab kita memanggil kita untuk percaya yaitu pertobatan.
Kita dipanggil untuk benar-benar mengakui setiap dosa yang ada di dalam diri kita, bahwa kita benar-benar orang-orang yang binasa di dalam segala perbuatan. Kuasa Roh Kudus pada dasarnya, menyingkapkan kepada Anda dan saya setiap dosa kita yang ada di dalam diri. Dosa dan segala hikmat yang berpusat pada diri kita, hal ini berdasarkan keinginan daging kita yang memperbudak.
Ketika Petrus berkhotbah, ia mengkhotbahkan Yesus Kristus dan ketika Yesus diberitakan, ada kematian yang dihidupkan. Ada jiwa yang mencari tahu apa yang harus dikerjakan, jika manusia benar-benar tidak berpengharapan, tersesat, mati dalam segala doa dan pilihannya. Injil memanggil kita, mengundang kita untuk melihat pada pekerjaan yang sempurna telah Yesus kerjakan. Dia disalibkan dan telah bangkit, Dialah yang layak untuk dipercaya, kita perlu bertobat, kita perlu mengakui semua kegagalan, kesombongan kita dan segala hal yang kita kerjakan di mana kita mengira pekerjaan itulah yang menjadikan kita berkenan di hadapan Allah.
Pertobatan merupakan tindakan menyerah, karena menyadari bahwa kita bukan apa-apa dan tidak dapat melakukan apa-apa yang bernilai kekal tanpa kasih karunia Yesus Kristus. Pertobatan merupakan pengakuan dosa, yaitu pilihan-pilihan kita yang tidak berdasarkan firman Tuhan, pilihan yang tidak tertuju pada Injil untuk kemuliaan Allah. Anda dan saya perlu mendengarkan Injil setiap hari, agar kita terus bertobat ketika Injil menjadi lebih jelas dan semakin jelas kita dengarkan dan kita percayai.
Kuasa salib, kuasa Injil yang terpusat pada pekerjaan Yesus Kristus inilah yang mengubahkan kita agar kita menjadi pribadi yang baru di dalam Kristus. Kita mendasarkan kehidupan kita pada firman Allah, kita tidak lagi hidup berdasarkan kehendak kita, kita selalu melakukan segala sesuatunya untuk pekerjaan Tuhan dan untuk kemuliaan nama-Nya. Jadi sekarang, inilah yang harus kita lakukan, yaitu bertobat dari segala dosa kita, untuk hidup bagi Yesus. Marilah kita terus bergumul, marilah kita terus berjuang untuk kehidupan yang benar-benar memuji dan memuliakan nama Tuhan saja.
Saya berdoa, kiranya karya Roh Kudus mengerjakan dengan sangat nyata pertobatan di dalam setiap kita sehingga kita semakin terpusat pada Yesus Kristus untuk kemuliaan Allah Bapa. Terpujilah Tritunggal yang kudus, di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Kisah Para Rasul 2:14-40 Berilah Dirimu Untuk Bertobat"
Silahkan Berkomentar