Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sukacita Di Dalam TUHAN

Hari ini, 04 September 2024 saya merasakan apa yang disebut dengan kegembiraan, rasa Syukur dan harapan yang terus tumbuh. Karena satu tanggungjawab saya terselesaikan, meskipun sempat tertunda. Pada saat yang sama, ada kesedihan yang mendalam di dalam hati saya, ada penyesalan yang mendalam dan adanya dukacita terhadap semua Keputusan yang salah saya lakukan di masa lalu. Bagian terbaik dari semua yang telah terjadi, saya tahu bahwa Yesus masih tetap menjadi bagian utama dalam kehidupan saya. 

Dia yang telah datang ke dalam dunia, manjadi sama seperti Anda dan saya, manusia yang penuh ketebatasan dan penuh dengan dosa. Namun Dia tetap hidup dalam kehendak yang harus Dia kerjakan, untuk menjadi manusia paling hina, menanggung kehinaan yang ada di dalam diri setiap kita sejak kita da dalam kandungan ibu kita. Disalibkan sebagai seorang penjahat, menerima penghakiman yang seharusnya kita terima. Agar setiap kita yang percaya dan bertobat beroleh pengampunan.

Tidak ada yang lebih baik dari merenungkan Yesus setiap saat, bahwa Dia bagian dari diri saya yang terus menginginkan kasih di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa dan terus membawa umat manusia pada penderitaan sepanjang kehidupan.

Apakah kesenangan hanya didapatkan ketika saya berhasil, apakah ada kesenangan ketika saya gagal. Apakah ada sukacita ketika realitasnya orang yang sangat saya cintai meninggalkan saya dan saya harus meningglakan dia. Pada akhirnya setiap kita akan kehilangan orang-orang yang kita cintai, baik itu karena keadaan bahkan karena kematian. Dan inilah realitas menyakitkan dari hidup. Ketika orang-orang yang di mana saya dapat bercerita kini telah menjadi sangat asing. Dan di dalam pergumulan yang terus bergejolak di dalam hati pikiran saya, saya berteriak kepada Allah, bolehkan saya Kembali. Tetapi jawaban-Nya jelas, “TIDAK.”

Para murid merasakan hal yang sama, pada bagian-bagian akhir kita-kitab Injil, orang yang sangat mereka kasihi yaitu Yesus akan meninggalkan mereka untuk selama-lamanya. Ada pengharapan yang hilang, ada rasa takut yang begitu kuat, ada rasa cemas dan kerinduan yang sangat mendalam menghantui setiap hari. Ada rintihan hati yang begitu kuat dan tidak mampu diucapkan. Apakah Yesus tidak mengasihi mereka, apakah Yesus memang ingin meninggalkan mereka.

Dan jawaban dari semua pertanyaan itu, kehendak Yesus memang demikian adanya, Dia ingin para murid tidak hanya merasakan kehadiran fisik-Nya. Tetapi merasakan kuasa-Nya meskipun secara fisik Dia tidak ada bersama-sama dengan mereka. Ada penghiburan bagi Anda dan saya di sini, penghiburan ini juga akan membawa kita pada rencana Allah yang lebih spesifik selama kita masih hidup di muka bumi ini. 

Yohanes 14:27 (TB) Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Bagian ini, bukan hanya sekedar penghiburan bagi Anda dan saya di Tengah dunia yang penuh dengan rasa duka dan kesedihan. Ini merupakan kehendak Allah atas kehidupan kita, ketika Anda merenungkan keseluruhan pasal 14, Anda akan dengan mudah mengerti apa yang saya maksudkan.

Setiap kita dipanggil untuk bersukacita di dalam Tuhan, menikmati Dia, mencari Dia, merasakan kasih karunia-Nya, dan terus belajar mengenal Yesus untuk semakin menjadi serupa dengan Yesus, di sanalah kita hidup untuk mempermuliakan Allah. Kita perlu benar-benar belajar untuk mengerti dan melakukan perindah Kristus, kita perlu bergumul untuk bertanya pada Yesus apa yang harus kita kerjakan untuk mempermuliakan Allah di dalam Tuhan.

Ketika Anda dan saya hidup untuk mempermuliakan Tuhan, di sanalah jalan kebenaran untuk kita terus menerima sukacita damai Sejahtera yang berasal dari Kristus melalui kelemahlembutan Roh Kudus yang menyertai kita. Dunia pasti akan membenci kita, kuasa setan akan terus berjuang untuk membawa kita Kembali hidup dalan dosa. Kedagingin kita terus memanggil untuk memperkuat nafsu dan kita kehilangan pengendalian diri. Sehingga kita benar-benar tidak mendapatkan sukacita. Kita perlu berjaga-jaga untuk semua kemungkinan yang ada. 

Jadi sukacita di dalam Tuhan, benar-benar dapat kita nikmati ketika kita hidup untuk melakukan kehendak Yesus dalam hidup. Datanglah kepada Roh Kudus yang telah dikaruniakan bagi kita, pemberi sukacita sejati, damai Sejahtera yang tidak sama dengan yang ada di dalam dunia ini. Kita perlu terus berdiam diri dan merenungkan Kristus, merenungkan firman Tuhan, berdoa dalam kesendirian kita. Roh Kudus memampukan kita untuk terus merasakan damai Sejahtera Kristus di dalam kesenangan, kesedihan bahkan kesendirian. Amin.

Posting Komentar untuk " Sukacita Di Dalam TUHAN"