Renungan 1 Yohanes 4:17-18 Dalam Kasih Ketakutan Lenyap
Ayat Alkitab 1 Yohanes 4:17-18
Judul Renungan; Dalam Kasih Ketakutan Lenyap
1 Yohanes 4:17-18 (TB) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Kebenaran tentang kasih, bersumber langsung dari Allah yang mengasihi ciptaan-Nya. Dia menciptakan segala sesuatu, untuk menyatakan diri-Nya sebagai kasih yang sempurna dan berkuasa. Kita dapat mengenal kasih sejati ketika kita mengenal Allah yang adalah kasih. Dia mengasihi bukan karena Dia membutuhkan kita, melainkan karena kita adalah ciptaan untuk menerima kasih-Nya dan kita diberikan kemampuan untuk memuliakan Dia, di dalam-Nya kita dapat menikmati kasih Allah.
Kasih-Nya sempurna, karena Yesus telah menjadi manusia, Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Dia adalah Pribadi Allah Tritunggal untuk menyelamatkan kita dari kehidupa dosa yang sia-sia. Saudaraku, kasih Allah yang sempurna tidak dapat dipisahkan dari kenyataan kita yang adalah orang-orang berdosa. Kita hidup dalam perbudakan dosa dan ada dalam kematian dosa.
Kasih Allah sempurna, karena Dia mengasihi kita yang adalah musuh-musuh-Nya. Kita melakukan segala sesuatu untuk menyatakan pemberontakan kita terhadap Dia yang menciptakan kita, manusia telah begitu jauh dari Allah namun kasih Allah yang sempurna tidak pernah gagal untuk mengasihi kita yang begitu jauh dari-Nya. Melalui Yesus Kristus, dosa-dosa kita diampuni ketika kita bertobat dan percaya pada karya penebusan Kristus, ketika kita melihat dengan jelas setiap dosa yang bersarang di dalam kegelapan hati kita.
Yesus telah hidup di dalam dunia ini, menjadi manusia sama seperti kita, Dia merasakan semua penolakan dan rasa kesepian. Dia merasakan rasa haus dan kelaparan dan pada puncaknya Dia merasakan ketakutan yang sangat mendalam sebelum Dia masuk ke dalam ruangan pengorbanan untuk mencurahkan darah-Nya sehingga orang-orang berdosa dapat dibenarkan dari segala kesalahan.
Yesus disalibkan bukan karena Dia melakukan Dosa namun karena rasa iri dari kaum farisi dan ahli-ahli taurat. Dengan kata lain, karena dosa-dosa manusialah Yesus mati disalibbkan. Kematian Yesus di kayu salib, memberikan kepada kita gambaran utuh dari bagaimana kasih sejati melenyapkan ketakutan, Yesus menerima penghakiman dan Dia tidak takut karena Dia tahu benar Allah Bapa mengasihi Dia, meskipun Dia harus rela mengorbankan diri-Nya sebagai korban penghapus dosa.
Keberanian Yesus, memberikan kita kekuatan untuk hidup dan mengasihi Allah dan sesama, ketika kita bertobat dari dosa dan percaya bahwa hanya oleh kebenaran Yesus kita dinyatakan benar. Maka kita dengan penuh keberanian menghadap Allah dan membangun Persekutuan dengan Dia. Kita dibawa untuk semakin mengenal Allah yang menciptakan Dia, hidup untuk memuliakan Allah dan menikmati Allah.
Inilah kasih itu, Kristus telah hidup menggantikan kita, Dia telah mati menggantikan kita dan dibangkitkan sehingga kita memiliki pengharapan akan kehidupan selanjutnya di dalam Dia. Ketika kita percaya kepada Yesus, semua dosa kita ditimpakan kepada Yesus diatas kayu salib, sehingga kita dibenarkan bukan berdasarkan perbuatan baik kita, namun karena kebenaran Yesus diberikan kepada kita ketika kita pertobat dari percaya kepada Yesus.
Allah adalah kasih, maka Dia mengasihi kita dan kasih-Nya itu dinyatakan melalui Pribadi kedua Tritunggal yaitu Yesus Kristus dan oleh Pribadi Roh Kudus kita dapat semakin mengenal kasih Kristus, memuliakan Allah dan menikmati hidup dalam kasih Allah.
Saudaraku, marilah kita merenungkan kebenaran kasih Allah melalui Injil, melalui kehidupan Yesus, kematian Yesus dan kebangkitan Yesus. Ketika kita tahu kasih yang begitu besar ini, kita mengenal kasih yang begitu besar ini, kita dibebaskan dari dosa oleh kasih yang begitu besar ini, kehidupan kita diubahkan sehingga kita dimampukan mengasihi sesama kita dan ketakutan akan kematian akibat dosa hilang dari pikiran kita. Karena seluruh hidup kita, aman di dalam kasih karunia Allah di dalam Yesus dinyatakan oleh Roh Kudus kepada kita. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan 1 Yohanes 4:17-18 Dalam Kasih Ketakutan Lenyap"
Silahkan Berkomentar