Renungan Ibrani 4:14-16 Memusatkan Perhatian Pada Yesus
Ayat Alkitab Ibrani 4:14-16
Judul Renungan: Memusatkan Perhatian Pada Yesus
Ibrani 4:14-16 (TB) 14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. 15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. 16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Kecenderungan kita melupakan Injil, baik itu di saat suka maupun duka, mengarahkan kita Kembali hidup berdasarkan tawaran dunia ini. Kita hidup dalam kekwatiran yang tidak berujung, kita hidup berdasarkan hikmat kita sendiri dan seringkali merasakan kegelapan yang begitu dalam. Kehidupan terasa sangat tidak ada harapan.
Karena itu, setelah penulis Ibrani menuliskan bagaimana seharusnya kita sebagai orang percaya hidup. Kita dibawa untuk mengetahui dan merenungkan, dasar dari kehidupan yang kita hidupi, kita dibawa pada inti dari iman Kekristenan. Karena itu, kita dapat hidup dengan penuh pengharapan, meskipun seringkali kita merasa benar-benar tanpa harapan. Karena pada dasarnya harapan kita didasarkan pada Iman Besar Agung, yaitu Yesus Kristus. Harapan kita tidak didasarkan pada keadaan, pikiran dan perasaan.
Merasakan Kelemahan Kita Namun Yesus Tidak Berdosa
Pusat hidup kita ada pada Yesus yang telah menjadi manusia, Yesus yang adalah Allah menjadi terbatas hidup dalam ruang dan waktu untuk hidup Bersama-sama dengan kita umat-Nya. Yesus menjadi manusia, namun Dia tidak berdosa seperti Anda dan saya, karena Dia hadir ke dalam dunia bukan karena keinginan manusia dan bukan karena adanya benih dari Yusuf. Melainkan melalui Roh Kudus yang masuk ke dalam Rahim Maria.
Kita perlu mengetahui dan terus merenungkan ketidakberdosaan Yesus, ini merupakan bagian yang sangat penting sebagai dasar iman Kekristenan. Jika Yesus berdosa, maka tidak ada karya penebusan, jika Yesus sama seperti Anda dan saya, mati dalam dosa, tidak akan pernah ada orang mati dapat menyelamatkan orang mati untuk bangkit dari tempat di mana ia terbaring dalam kematian.
Karena Yesus hidup dan kematian dosa tidak berkuasa atas-Nya, maka Dia layak dan dapat menyelamatkan kita. Karena kita semua berdosa oleh satu orang, yitu Adam. Maka oleh satu orang yang tidak berdosa, ketika kita percaya kepada-Nya, kita memperoleh pengampunan dosa, kita dilahirbarukan di dalam Kristus, kita hidup karena Yesus bukan hanya mati disalibkan mencurahkan darah-Nya. Dia telah bangkit dari kematian kekal, yang ditimpakan kepada-Nya.
Inilah yang harus terus kita pikirkan, harus terus menjadi pusat pemikirkan kita, bahwa kita diselamatkan karena Yesus yang tidak berdosa. Namun telah mati sebagai orang berdosa, kepada-Nya ditimpakan dosa-dosa kita agar kita diselamatkan dari dosa dan kutuk hukuman dosa.
Penerapan praktis di masa modern hari ini, di mana begitu banyak hal yang dapat mengalihkan perhatian. Baik itu apa pun yang di media sosial dan yang ada di di sekitar kita, cara hidup, cara berpikir dan tujuan dari semua Tindakan. Kita tetap membawa perhatian kita pada Kristus, kita tetap memilih untuk menjadikan Yesus tujuan dari semua tindakan kita, kita perlu selalu memberitakan Dia melalui kehidupan kita, kehidupan kita bagi kemuliaan Allah. Kiranya Roh Kudus memampukan Anda dan saya.
Menghampiri Tahta Kasih Karunia
Saudaraku, Allah itu kudus sedangkan kita tidak kudus. Karena itu melalui pembenaran kasih karunia, oleh penyucian darah Yesus. Kita layak untuk dapat datang kepada Allah dan memiliki Persekutuan dengan Dia, dengan penuh kasih dan saling mempercayai. Kita berdoa, karena kita tahu doa-doa kita didengar oleh-Nya, keluhan kita kepada-Nya tidak pernah sia-sia. Kasih-Nya begitu besar dinyatakan kepada kita dan melalui doa-doa kita, kita dapat memuji Dia dan merenungkan kebesaran-Nya. Dan semua kemuliaan Yesus tampak jelas, ketika kita merenungkan Injil.
Di Perjanjian Lama, kita diberitahukan ketika manusia melihat Allah yang kudus. Manusia pasti mati, manusia tidak akan dapat datang kepada Allah dan memang kita tidak akan pernah ingin datang kepada Allah, jika bukan Dia yang menarik kita kepada-Nya. Inilah kasih karunia, jadi sekarang ketika kita di dalam Kristus, kita tanpa rasa takut datang kepada Allah, kita semakin mengasihi Allah dan kagum akan kebesaran-Nya.
Bagian ini, merupakan undangan untuk Anda, agar Anda datang kepada Yesus, melalui doa dan pembacaan kitab suci. Ketika kita berdoa, kita berbicara kepada Tuhan Yesus, kita mencurahkan isi hati kita dengan sangat terbuka. Dan ketika kita membaca Alkitab kita mendengarkan suara Tuhan Yesus, kita belajar untuk merenungkan kebaikan-Nya, kita bertekad untuk taat pada kehendak-Nya.
Saudaraku, kiranya Roh Kudus terus memampukan kita mengarahkan perhatian kita pada Yesus, dengan dua cara ini. Pertama pengetahuan kita akan Yesus yang tidak berdosa. Dan yang kedua, kita memiliki keberanian menerima undangan untuk menghampiri tahta kasih karunia. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Ibrani 4:14-16 Memusatkan Perhatian Pada Yesus"
Silahkan Berkomentar