Roh Kudus – Pribadi-Nya dan Karya-Nya
Foto oleh Artem Podrez: https://www.pexels.com/id |
Roh Kudus – Pribadi-Nya dan Karya-Nya
Oleh Jean Gibson
Ketika Rasul Paulus berjumpa dengan beberapa murid Yohannes
Pembaptis di Efesus, ia bertanya kepada mereka, “Apakah engkau menerima Roh
Kudusketika engkau percaya?”. “Tidak, kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh
Kudus” (Kis. 19:2). Tuhan memperkenalkan Roh Kudus kepada para murid-Nya dengan
suatu cara yang sungguh-sungguh menakjubkan. “Adalah berguna bagimu kalau Aku
pergi; karena kalau Aku tidak pergi, maka penghibur itu tidak datang kepadamu;
namun kalau Aku meninggalkanmu, Aku akan mengutus-Nya kepadamu” (Yoh. 16:7).
Penghibur dan penolong ilahi ini adalah Roh Kudus (Yoh. 7:39). Tuhan memandang
bahwa kedatangan Roh Kudus tersebut lebih dari sekadar kompensasi dari tidak
adanya lagi kehadiran sang Juruselamat secara fisik.
Sejak semula Alkitab mengatakan kepada kita, “Roh Tuhan
melayang layang di atas permukaan air” (Kej. 1:2). “Roh Tuhan” adalah lebih
dari sekedar suatu pernyataan yang disamaratakan mengenai Tuhan, walaupun dalam
Perjanjian Lama, Roh Tuhan seringkali dilihat memiliki beberapa pelayanan yang
sifatnya berbeda. Perjanjian Baru adalah tempat di mana satu Tuhan yang benar
dapat dilihat secara lebih jelas sebagai tiga pribadi yang berbeda, Bapa, Putra
dan Roh Kudus (Mat. 28:19; 2Kor. 13:14; Luk. 3:21-22; Ef. 4:4-6; Yoh. 14:16).
Kita harus mengulang kembali ajaran Firman Tuhan mengenai hal ini.
1. Hanya ada satu Tuhan (1Tim. 2:5; Mrk. 12:29; Ef. 4:6).
2. Terdapat beberapa oknum di dalam satu Tuhan tersebut
(Kej. 1:26). Tuhan berbicara mengenai diri-Nya sendiri dalam keadaan jamak.
Salah satu dari nama-Nya dalam Perjanjian Lama adalah Elohim yang berbentuk
jamak. Nama ini digunakan sekitar 2600 kali.
3. Sifat jamak (pluralitas) Tuhan ditunjukkan dalam tiga
Pribadi yang berbeda: Bapa, Putra, dan Roh Kudus (1Ptr. 1:2; Yud. 20-21).
Masingmasing dari Pribadi ini adalah sebagai Tuhan sepenuhnya. Bapa adalah
Tuhan (1Tes. 1:1; 2Ptr. 1:17). Putra adalah Tuhan (Yoh. 1:1,14; 7 8 Roh Kudus
dan Karunia-karunia-Nya 20:28; Rm. 9:5; Kol. 1:15; 2:9; Ibr. 1:8). Roh Kudus
adalah Tuhan (Kis. 5:3-4; 2Kor. 3:17).
Gambarkanlah hubungan ini sebagai suatu segi tiga sama sisi
yang melambangkan Tuhan yang Tritunggal. Segitiga tersebut melambangkan satu
Tuhan (Tuhan yang Esa-Tunggal). Ketiga sisinya secara berturut-turut
melambangkan Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Masing-masing sisi berbeda satu dengan
yang lainnya, namun masing-masing bagian dari segi tiga tersebut melambangkan
Tuhan yang Tunggal. Alkitab mengungkapkan bahwa ketiga Pikiran kita mungkin
merasa sulit menerima keberadaan Nya ini karena memang hal ini tidak sepadan
dengan pengalaman dan pengamatan kita. Tetapi kita harus menerima apa yang
telah Tuhan nyatakan mengenai Diri-Nya sendiri, baik kita dapat memahami
sepenuhnya atau pun tidak.
Ke-Ilahian Roh Kudus Roh Kudus adalah Tuhan:
1. Ia memiliki nama-nama Tuhan, yaitu Tuhan (Kis. 5:3-4),
Roh Tuhan (2Kor. 3:18; Rm. 8:14), dan Roh Bapa (Mat. 10:20). Ia diperkenalkan
dengan nama-nama Tuhan, yaitu Yahweh dan Adonai (bandingkanlah Kisah Para Rasul
28:25 dan Yesaya 6:1-13; juga Ibrani 10:15-17 dan Yeremia 31:31-34). Ia adalah
juga Roh Yesus Kristus (Rm. 8:9; Fil. 1:19).
2. Ia memiliki sifat-sifat Tuhan. Ia adalah kekal (Ibr.
9:14), Ia memiliki kehidupan yang alami (Rm. 8:2), Ia mengetahui segala sesuatu
(1Kor. 2:10-11), dan Ia hadir di mana-mana (Maz. 51:11) sebagai sebutan dari
sifat-sifat-Nya yang Ilahi.
3. Ia mendapatkan kehormatan sebagai Tuhan secara
sepenuhnya. Berbicara menentang Dia berarti menentang Tuhan (Mat. 21:31-32).
Berdosa terhadap Dia berarti berdosa terhadap Tuhan (Kis 5:3-4). Mengotori
Bait-Nya berarti mengotori bait Tuhan (1Kor. 3:16-17). Kepribadian Roh Kudus
Kata “pribadi“ ketika diterapkan untuk Bapa, Putra, dan Roh berarti bahwamereka
masing-masing memiliki mutu keperibadian. Jadi, Roh Kudus memiliki kepandaian
(1Kor. 2:10-11). Ia mengetahui hal-hal
tertentu, Ia memiliki emosi (Ef. 4:30). Ia dapat didukakan, Ia memiliki
perasaan pribadi, Ia memiliki suatu kehendak (1Kor. 12:11).
Ia menetapkan karunia rohani apa saja yang Ia berikan kepada
orang percaya. Kata “pribadi” berarti juga bahwa mereka masing-masing memiliki
suatu perbedaan yang ada di dalam diri masing-masing antara satu dengan yang Roh
Kudus – Pribadi-Nya dan Karya-Nya 9 lainnya dalam kesatuan Tuhan yang Esa
(dalam Ke-Tritunggalan Tuhan). Hal ini tidaklah berarti bahwa masing-masing
adalah sebagai Pribadi yang berbeda dalam pengertian adanya tiga Tuhan.
Camkanlah dalam pikiran Anda mengenai gambaran segi tiga sama sisi sebelumnya.
Penting sekali untuk dicatat bahwa kata ganti pribadi digunakan ketika menunjuk
mengenai siapa Dia (Yoh. 15:26, 16:13-14).
Roh adalah “Dia“ dan bukan sebagai “benda” (seolah-olah Dia
hanya semata-mata sebagai suatu daya pengaruh atau tidak bersifat pribadi).
Hubungan orang percaya dengan Roh Kudus sangatlah penting. Kita seharusnya
menyadari tentang Roh Kudus dengan suatu cara yang penuh dengan pengertian,
tidak menganggap-Nya remeh, mengabaikan atau menolakNya. Ia perlu dikasihi oleh
kita (Maz. 51:11). Kita tidak boleh berdosa kepadaNya (Yes. 63:10). Ia harus
ditaati (Kis. 10:19-21). Kita perlu menantikan-Nya, tunduk kepada-Nya, dan
mengamati pimpinan-Nya.
Apa yang Terjadi Pada Hari Pentakosta Tuhan – Roh Kudus
adalah Pribadi yang tidak berubah, yang bersifat Ilahi, dan yang memiliki suatu
sifat pribadi. Namun, cara-cara pelayanan-Nya kadangkadang mengalami perubahan.
Suatu perubahan pelayanan Roh Kudus yang paling penting terbukti setelah Tuan
Yesus bangkit dari maut dan terangkat ke Surga. Perubahan ini terjadi pada hari
Pentakosta, yaitu pada saat perayaan pertanian orang Yahudi Perayaan Pentakosta
merupakan salah satu dari tujuh perayaan bagi Yahweh (Im. 23). Kata
“Pentakosta” berarti “hari yang kelimapuluh“, yaitu limapuluh hari setelah Hari
Sabat Paskah. Banyak orang percaya mengalami kekaburan dalam pemahaman terhadap
pelayanan Roh Kudus karena mereka tidak memerhatikan pada pernyataan Tuan Yesus
yang sangat sederhana. Perhatikanlah dengan saksama ayat-ayat yang menunjukkan
perubahan dalam pelayanan Roh Kudus.
1. Yohanes 14:16. Tuan Yesus bersabda bahwa Ia akan meminta
kepada Bapa untuk memberikan kepada orang percaya Roh untuk tinggal dengan
mereka selama-lamanya. Jelaslah bahwa hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
2. Yohanes 14:17. Ia berfirman bahwa Roh tersebut akan diam
bersama–sama dengan mereka, namun selanjutnya berada di dalam mereka. Roh Kudus
dan Karunia-karunia-Nya
3. Yohanes 7:39. Ia berfirman bahwa Roh tersebut belum
diberikan hingga Yesus dimuliakan, yaitu setelah kematian-Nya, kebangkitanNya,
dan pengangkatan-Nya.
4. Lukas 24:49. Tepat sebelum Ia terangkat, Ia memerintahkan
mereka untuk menunggu di Yerusalem, hingga mereka dipenuhi oleh kuasa yang dari
atas. Hal ini menyatakan kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan untuk tinggal di
dalam mereka.
5. Kisah Para Rasul 1:4-5. Ia sekali lagi memerintahkan
kepada mereka untuk menunggu kedatangan Roh “yang tidak lama lagi“. Ia bersabda
bahwa mereka akan dibaptis “di dalam Roh Kudus.”
6. Kisah Para Rasul 2:1-4. Tepat pada hari Pentakosta, yaitu
lima puluh hari setelah kematian Anak Domba Tuhan di atas kayu salib sebagai
Domba Paskah kita, Roh Kudus turun, diam di dalam orang percaya, dan memenuhi
mereka dengan kepenuhan-Nya. Sebelum Pentakosta, Roh Kudus “datang ke atas“
orang percaya (Hak. 3:10; 11:29; 1Sam. 16:13) dan ketika Ia tidak berkenan atau
tidak senang, Ia meninggalkan mereka atau menjauh dari mereka (1Sam. 16:14).
Sehingga Daud berdoa, ”Jangan ambil Roh Kudus dariku” (Maz. 51:11), karena Roh
Kudus tidak tinggal secara menetap di dalam diri orang percaya. Roh tersebut
menguatkan kita untuk melakukan tugas-tugas tertentu, seperti untuk pekerjaan
orangorang di Kemah Suci (Kel. 31:3; 35: 30-35). Dia juga memberikan kekuatan
kepada orang-orang seperti Samson (Hak. 13:25; 14:6, 19; 15:14) atau Yefta
(Hak. 11:29). Pemberian kemampuan ini tidak berarti bahwa orang-orang tersebut
“dipenuhi dengan Roh,” dan mereka tidak pula dibaptis atau dimeteraikan oleh
Roh. Jadi, sadarilah pentingnya perkataan Tuan Yesus yang terdapat dalam Injil
Yohanes 7:39 dan 14:17.
Setelah Pentakosta, Roh Kudus datang dan tinggal di dalam orang percaya (1Kor. 2:12; 6:19-20). Tanpa Roh Kudus tinggal di dalam seseorang, ia bukanlah seorang anak Tuhan (Rm. 8:9; Yud. 19). Selanjutnya, orang percaya dimeteraikan hingga hari penebusan (2Kor. 1:22; Ef. 1:13; 4:30). Kemudian, semua orang percaya dibaptis dan dimasukkan ke dalam tubuh Kristus (1Kor. 12:13). Sebelum hari Pentakosta, “Tubuh Kristus, ”Jemaat Kristus”, dan “Mempelai Kristus” belum dikenal. Jelaslah bahwa Pentakosta adalah suatu garis pemisah dalam pelayanan Roh Kudus. Berdasarkan hal ini, maka ayat-ayat yang berkaitan dengan Pentakosta, seperti Mazmur. 51:11 dan 1 Samuel 16:14, tidak dapat digunakan lagi untuk membuktikan doktrin Roh Kudus setelah Pentakosta, sebagaimana dilakukan oleh kebanyakan orang sekarang.
__________
Baca Ebook Untuk Mempelajari Pengajaran Tentang Roh Kudus Melalui Sastra Hidup
Posting Komentar untuk "Roh Kudus – Pribadi-Nya dan Karya-Nya"
Silahkan Berkomentar