Bagaimana Kehidupan Dimulai? Berdasarkan Kejadian 2 dan 3
Foto oleh Antonio Quagliata: https://www.pexels.com/id |
Kita perlu terus-menerus memikirkan kembali bagaimana kehidupan ini dimulai dan bagaimana semua yang ada di dalam dunia ini dapat berjalan seperti sekarang ini. Sejarah kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai kejadian baik itu penderitaan melalui perang, bencana alam mau pun wabah penyakit.
Kita akan merenungkan, bagaimana kehidupan ini dimulai melalui kacamata kitab Kejadian pasal 1-3 dari bagaimana dunia ini dijadikan dan bagaimana dunia ini berjalan dan bagaimana pengharapan hadir di Tengah-tengah kehidupan yang sedang frustasi tanpa harapan.
1. Allah menciptakan
Kejadian 2:3 (TB) Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulahh Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Kejadian 2:7 (TB) Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahluk yang hidup.
Dengan berfirman, Allah menciptakan langit dan bumi. Dengan firman-Nya Dia menjadikan tumbuhan dan Binatang baik itu yang ada di darat, di dalam air dan di udara. Dengan firman-Nya Allah menciptakan dunia yang indah, dunia yang menawarkan sumber daya yang tidak terbatas bagi yang hidup di dalamnya.
Jadi dunia ini dimulai oleh Allah yang berkuasa, Dia yang menciptakan dunia ini dan segala isinya. Setelah Dia menciptakan dunia ini dan segala isinya, Dia menciptakan ciptaan yang terakhir, ciptaan yang segambar dengan Dia, yaitu manusia.
Kebenaran tentang kita adalah gambar dan rupa Allah, membawa kita pada pengertian bahwa kita ini diciptakan untuk Allah. Hanya ketika kita hidup bersekutu dengan pencipta kita, maka kita menemukan makna dari kehidupan ini.
Namun, persekutuan manusia dan Allah terputus sejak manusia lebih memilih untuk menjadi seperti Allah, ketika mereka memutuskan untuk memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Ini adalah pemberontakan manusia terhadap pencipta yang berkuasa, manusia menjadi musuh Allah.
2 Dosa masuk ke dalam dunia
Kejadian 3:9 (TB) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
Kejatuhan manusia ke dalam dosa, merupakan tragedi besar yang sampai hari ini mempengaruhi Sejarah kehidupan manusia. Ini adalah akar dari segala jenis penderitaan yang ada di dalam dunia, ini adalah akar dari kutukan yang menimpa dunia ini, dunia menjadi tua, manusia menjadi tua, dunia semakin hancur dan manusia semakin mencintai dunia dan dosa-dosanya.
Dosa adalah manusia menjadi ilah atas dirinya sendiri, manusia ingin benar berdasarkan kebenarannya sendiri. di sisi lain, dosa adalah penyembahan berhala, manusia menyembah ciptaan dan mengabaikan pencipta. Karena manusia telah memusuhi pencipta.
Karena manusia berdosa, manusia melakukan kejahatan dan saling menyalahkan. Manusia ingin damai sejahtera namun tidak didapatkan, karena manusia telah kehilangan kemuliaan Allah, manusia ingin bersekutu dengan Allah, namun manusia mencintai ilah-ilah buatan pikirannya sendiri. Kehidupan manusia tanpa harapan, dinantikan oleh kematian yang menjadi menjadi misteri selama kehidupannya.
Dosa membawa manusia hidup dalam penderitaan, penyesalan, ketakutan, rasa frustasi, kesepian, kesendirian, dan berbagai hal buruk lainnya yang dapat kita renungkan. Ketika kita ada di dalamm dunia ini. kehidupan yang dimulai oleh Allah, kini ciptaan-Nya, memberontak terhadap Dia sehingga mereka disebut orang berdosa, bukan lagi ciptaan yang penuh kemuliaan, melainkan ciptaan yang mati dalam segala dosa.
Ketika kita merenungkan fakta dari keberdosaan kita, apakah kita dapat melihat betapa celakanya kita dalam segala kebenaran yang kita bangun sendiri. Saya mengundang Anda untuk masuk ke dalam perenungan akan dosa-dosa Anda, akan kebenaran diri Anda sendiri, kemuliaan diri sendiri dan segala keinginan yang baik namun tidak terhubung dengan kasih karunia Tuhan. Karena kita masih mengandalkan kebenaran kita sendiri dan segala hikmat kita sendiri. Kita masih menjadi ilah bagi diri kita sendiri. dan kita perlu diselamatkan dari segala hal tentang diri kita sendiri, keselamatan itu dikerjakan oleh Allah dengan sempurna.
3. Karya keselamatan
Kejadian 3:21 (TB) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit Binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka bersembuyi dan Allah yang mencari mereka, memanggil mereka untuk datang kepada-Nya. Inilah yang Injil kerjakan di dalam kehidupan kita, Injil adalah Anak Allah datang ke dalam dunia, menjadi manusia, menerima semua kelemahan manusia. Sebagai manusia Dia ditolak, kehidupan-Nya penuh dengan penderitaan. Yesus lahir sebagai seorang miskin, di dalam keluarga yang biasa saja, ayah-Nya seorang tukang kayu.
Ketika manusia merasa malu, Allah kembali menyatakan kasih-Nya melalui kematian seekor Binatang. Untuk diambil kulitnya, menjadi pakaian bagi Adam dan Isterinya. Ini adalah darah yang pertama kali dicurahkan di atas bumi, karena dosa pemberontakan manusia.
Pada waktu yang telah ditetapkan oleh Allah, Yesus mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib untuk membebaskan manusia dari kutuk hukuman dosa. Kepada Yesus ditimpakan semua dosa kita, semua murka Allah diterimanya karena pemberontakan kita. Dan ketika kita percaya kepada Yesus, kita menerima kebenaran-Nya, seolah-olah kehidupan Yesus yang taat kepada Allah Bapa sampai mati di kayu salib adalah kehidupan kita. Inilah karya keselamatan, inilah kasih karunia, inilah Injil yang menjadi pusat dari perenungan kita sebagai orang percaya.
Jadi kehidupan ini dimulai oleh Allah, namun manusia jatuh ke dalam dosa memberontak kepada Allah sehingga manusia mati dalam segala pemberontakannya. Allah kembali memulai kehidupan ini, dengan mengutus Adam yang ke dua yaitu Yesus Kristus. Adam pertama jatuh ke dalam dosa, Adam kedua hidup taat sampai disalibkan untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa agar kembali hidup bagi Allah, bersekutu dengan Allah dan menikmati sukacita di dalam Dia.
Ada panggilan untuk kita, datang kepada Yesus, bertobat dari segala kebenaran kita sendiri dan segala dosa. Untuk percaya hanya pada kasih karunia, hanya melalui iman saja, kita diselamatkan, kita memperoleh keselamatan, kita benar-benar ada dalam hidup dan kematian kedua tidak lagi berkuasa atas kita. Roh Kudus kiranya terus memberikan kepada kita hikmat, pengertian dan hati yang terus tertuju pada kasih karunia TUHAN. Amin.
Posting Komentar untuk " Bagaimana Kehidupan Dimulai? Berdasarkan Kejadian 2 dan 3"
Silahkan Berkomentar