Renungan Amsal 11:9 Luput Dari Bahaya
Ayat Alkitab Amsal 11:9
Judul Renungan: Luput Dari Bahaya
Amsal 11:9 (TB) Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.
Amsal 11:9 (BIMK) Percakapan orang jahat membinasakan; hikmat orang baik menyelamatkan.
Amsal 11:9 (TSI) Perkataan orang munafik menghancurkan sesamanya, tetapi orang benar luput dari bahaya karena pengetahuannya.
Benar adanya, kejahatan sangat merugikan di muka bumi ini, akar dari segala kejahatan adalah hati yang telah tersesat dan hidup berdasarkan hikmat yang sesat. Perang, penjualan organ tubuh, mafia, penjualan wanita, dan masih banyak lagi. Berakar dari kejahatan, skandal yang terjadi di dalam gereja, para rohaniawan yang tidak bertobat dan lebih memiliki melakukan percabulan. Semua itu adalah kejahatan yang ada di dalam hati dan lahir dari mulut yang penuh dosa sehingga membinasakan sesama manusia.
Ini bukan hanya sekedar kata-kata fitnah, ada yang lebih mengerikan lagi, ini adalah kematian yang ada di dalam jiwa manusia. Sehingga manusia yang mati tersebut, dengan sangat mudah melakukan kejahatan dan hidup dalam penyesalan dan ketidakberdayaan. Semua orang pada dasarnya tidak berdaya di dalam dosa mereka, mereka hidup sebagai budak yang melakukan segala sesuatu yang diinginkan oleh dosa, nafsu duniawi yang bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang banyak.
Sekarang, kita menempatkan diri kita di posisi orang jahat tersebut dan memang demikianlah adanya, kitalah orang jahat yang Amsal maksudkan. Saya tidak ingin menolak kenyataan, bahwa sayalah orang jahat yang binasa yang ada di dalam kitab Amsal, sayalah orang berdosa yang seringkali di dalam pikiran saya, merancangkan segala sesuatu yang jahat.
Yesus berkata, bahwa apa yang ada di dalam hatilah akar dari segala kejahatan, sebelum saya melakukan apa yang ada di hati saya, saya telah berdosa di hadapan Allah. Saya telah melakukan kejahatan dan itu merugikan banyak orang. Bukan hanya diri saya, tetapi juga orang-orang yang mengenal saya, saya jahat berdasarkan cara pandang Allah yang benar dan kudus, Dia yang melihat hati, Dia yang menyelidiki motivasi.
Pengetahuan Akan Allah
Allah yang mengeri dan mengetahui bahwa manusia tidak akan pernah dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Dialah yang memperkenalkan diri-Nya melalui Alkitab, kebenaran inilah yang memberikan harapan kepada Anda dan saya untuk luput dari murka Allah, luput dari bahaya yang mengerikan yaitu kematian kekal.
Karena Allah sendiri yang menyatakan diri-Nya, kita serang dapat mengenal Dia melalui Alkitab kita, Dia menyatakan diri-Nya dan pekerjaan-Nya. Sampai pada kegenapan rencana-Nya yaitu mengorbankan Anak-Nya yang Tunggal, untuk menebus manusia dari kutuk hukuman dosa sehingga dapat hidup mempercayai Allah dan hidup berdasarkan pengetahuan akan Allah.
Ketika Anda dan saya dapat mengenal Allah dan menikmati kasih-Nya, semua itu adalah karena pekerjaan Allah di dalam kita. Dia telah menghidupkan kita dan menjadikan kita manusia baru yang tidak lagi mencintai kejahatan dan berjuang untuk hidup tidak merugikan orang lain karena kejahatan di dalam diri.
Pengetahuan kita akan Allah, haruslah didasarkan pada Injil, pada Yesus yang telah hidup benar, hidup penuh kasih dan berkuasa mengampuni dosa. Yesus yang telah mati disalibkan, menderita dalam daging karena dosa kita ditimpakan kepada-Nya. Dan puji Tuhan, Dia dibangkitkan dari kematian dan hidup dan naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah. Inilah pengharapan kita dan sumber dari kekauatan kita untuk hidup dalam kasih dan menyatakan kasih Allah kepada banyak orang.
Bersama dengan Paulus, kita dapat merenungkan perkataannya, kepada jemaat di Filipi. Filipi 3:10-11 (TB) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Jadi sekarang, di dalam Yesus kita dibebaskan dari kebinasaan kekal, kita bisa saja menderita di dalam dunia. Namun akan selalu ada harapan untuk hari ini dan hari esok dan seterusnya. Kita hidup untuk memberikan kasih Yesus, kita hidup untuk melakukan kehendak Kristus dan bekerja di dalam dunia ini, sebagai gambar Allah, membawa damai Sejahtera dan sukacita kepada dunia yang sedang mencari kehidupan dan keselamatan. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 11:9 Luput Dari Bahaya"
Silahkan Berkomentar