Renungan Mazmur 71:9 Ketakutan Masa Tua
Ayat Alkitab Mazmur 71:9
Judul Renungan: Ketakutan Masa Tua
Mazmur 72:9 (TB) Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
Bagian ini merupakan panggilan untuk setiap kita, orang-orang yang telah hidup dan berharap hanya pada Allah. Agar kita selalu kembali pada kasih karunia yang berasal dari Allah yang setia. Ketika saya merenungkan bagian ini, kebenaran firman Tuhan kali ini membukakan suatu fakta yang mengerikan tentang kesepian dan kesendirian.
Ada ketakutan yang membawa pikiran kita ke dalam kegelapan, ketika hari itu tiba, ketika hari di mana kekuatan kita mulai melemah. Ketika kenyataan hidup benar-benar nyata, membawa kita pada kegelapan yang sulit untuk dapat dibayangkan. Ini adalah ketakutan yang manusiawi.
Pada masa muda, Anda dan saya dapat melakukan apa saja, kita memiliki kekuatan yang cukup untuk pergi ke mana-mana. Saya hari ini masih dapat untuk tidak tidur sampai waktu 24, karena mengerjakan sesuatu. Saya hari ini masih dapat berlari 30 menit tanpa berhenti, ketika saya dengan baik melatih diri saya, saya hari ini masih dapat menganggat besi seberat dua puluh kilo, hanya dengan satu tangan.
Tapi, tidak bisa saya hindari bahwa masa tua pasti akan menghampiri saya, begitu juga dengan Anda yang mungkin hari ini masih muda. Ini bukan tentang bagaimana caranya agar tidak tua dan tidak lemah secara fisik dan pikiran. Ini tentang bagaimana kita terus menemukan tujuan tertinggi di masa tua kita di dalam Allah yang kita sembah. Bagaimana kita tetap berharap dan berserah kepada-Nya tanpa menyesali keadaan hari ini ketika kita sudah tua.
Mazmur kali ini, membawa kita pada kebenaran Injil yang berkuasa, Injil yang telah menyelamatkan kita dari dosa dan kutuk hukuman dosa. Injil yang memanggil kita dari kematian untuk dihidupkan di dalam kebangkitan Kristus, Injil yang membawa kita terus terpesona pada kemuliaan dan keindahan dari Yesus Kristus Tuhan kita. Oleh karena Injil inilah, dalam ketakutan yang sangat dalam, kita dapat bersama-sama dengan Pemazmur, memohon belas kasihan Allah, untuk tidak ditinggalkan di masa tua, di masa di mana kita tidak memiliki kekuatan seperti ketika kita masih muda.
Pada akhirnya, Allah sendirilah yang menjadi sahabat sejati kita, keluarga kita akan pergi, anak-anak kita akan pergi. Pasangan kita akan pergi, meskipun ia sangat setia, kematian tetaplah pemisah yang sejati di dalam kehidupan umat manusia. Sehingga kesendirianlah yang menjadi bagian kita di dalam hidup ini, di masa tua. Namun pada saat yang sama kita tidak sendiri, ada Yesus yang menjadi sahabat sejati kita, Dia bersama-sama dengan kita karena Dia di dalam kita dan kita di dalam Dia.
Hikmat sejati, akan membawa kita kembali kepada Allah, hikmat sejati ada di dalam Pribadi Allah sendiri. Yesus telah berjanji, bahwa Pribadi Roh Kudus akan turun ke dunia, tinggal bersama-sama dengan kita, Dia adalah Allah yang setia dan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Saudaraku, Anda dan saya dapat dengan lega merenungkan kebenaran ini, bahwa di dalam Injil ada Roh Kudus yang berkuasa ada bersama-sama dengan kita, Dialah yang menghibur, memberikan makna dan hikmat untuk tetap hidup di dalam rancangan kekal Allah kita.
Kita dipanggil bukan hanya untuk melakukan yang terbaik untuk Dia, pada dasarnya kita dipanggil untuk berharap pada Allah dan terus berharap. Jadi, masa-masa tua merupakan masa di mana kita dapat mempengaruhi anak-anak muda, dari pada kita mati dilahap ketakutkan. Marilah kita hidup dengan berani karena Allah ada di pihak kita.
Di dalam Kristus, kita aman kematian bukanlah masalah. Di dalam Yesus marilah di masa tua kita hidup dan menambah hikmat melalui Alkitab kita. Untuk semakin mengeti Injil dan mendapatkan kekuatan Injil benar-benar nyata bagi kehidupan kita hari ini dan seterusnya. Marilah di masa tua, kita menjadi berkat untuk orang-orang muda, marilah kehidupan kita terus terarah pada Kristus dan berkata di dalam kesendirian dengan penuh sukacita. Mazmur 71:8 (TB) “Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan kepada-Mu sepanjang hari.” Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 71:9 Ketakutan Masa Tua"
Silahkan Berkomentar