Renungan Amsal 10:25 Dasar yang Abadi
Ayat Alkitab Amsal 10:25
Judul Renungan: Dasar yang Abadi
Amsal 10:25 (TB2) Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar memiliki dasar yang abadi.
Amsal 10:25 (TB) Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar adalah alas yang abadi.
Amsal 10:25 (BIMK) Jika topan melanda, lenyaplah orang jahat; tetapi orang jujur tetap teguh selamanya.
Merenungkan Amsal kali ini, membawa kita pada fakta yang mengejutkan akan kehidupan di mana orang benar diselamatkan dan orang jahat dibiarkan. Marilah kita memperdalam perenungkan kita agar kita dapat membedakan yang mana orang benar dan orang tidak benar tentunya berdasarkan lensa injil yang menjadi tolak ukur setiap perenungan kita bersama-sama.
Mari kita lihat, bagaimana taufan menjadi istilah yang mengerikan untuk masalah kehidupan ini, bencana dan Krisi kehidupan. Tidak ada yang baik terjadi di dalam diri manusia, ketika bencana menjadi bagian dari kehidupan, ini bukanlah sekedar penderitaan biasa, ini merupakan krisis yang mengerikan. Dapat dikatakan, bahwa apa yang menjadi makna di balik taufan adalah keburukan yang tidak mampu kita pikirkan tentang hidup. Karena sangat mengerikan.
Taufan mengacaukan setiap rencana, itu menghancurkan sampai ke dalam pondasi kehidupan, datang dalam kengerian dan membuahkan kengerian. Faktanya, kita hidup di dalam dunia yang demikian, tidak dapat diprediksi, kita tidak dapat tahu apa yang akan terjadi akhirnya dalam hidup ini. setiap kita bekerja berdasarkan keyakinan yang telah menjadi budaya dalam hidup kita.
Kita yakin, jika kita melakukannya dengan benar dan baik, maka semuanya baik-baik saja. Namun faktanya tidaklah demikian, hidup ini penuh dengan kejutan, hidup ini penuh dengan kesakitan yang mengarahkan kita pada kematian pada akhirnya. Hidup ini membawa kita pada rasa kehilangan yang menyakitkan dan hidup ini tidak sedang baik-baik saja, meskipun kita sedang memperjuangkan yang terbaik terjadi atas kehidupan kita.
Dasar dari orang jahat
Kita langsung saja pada inti dari persoalan yang disebutkan di dalam Amsal, bahwa orang jahat tidak akan mampu bertahan di dalam taufan, karena mereka memiliki dasar yang jahat. Kita harus tahu, bahwa kejahatan yang dimaksudkan di sini, merupakan kejahatan yang berada langsung di hadapan Allah, orang jahat adalah orang-orang yang menentang Allah dan tidak menginginkan Dia.
Ini merupakan kengerian yang berikutnya, dunia ini dapat menekan kita dengan segala penderitaannya. Pada saat yang sama, kehidupan tanpa Tuhan, membawa kita pada kebinasaan kekal, kita hidup berdasarkan diri sendiri, berdasarkan pekerjaan kita, berdasarkan orang lain, berdasarkan kekayaan dan keadaan dunia. Namun pada akhirnya semua dasar itu, tidak dapat benar-benar menolong kita hidup, semua itu sangatlah rapuh, karena kita bangun di atas kefanaan dan tanpa kuasa.
Akar dari kehidupan yang jahat, adalah kehidupan yang melupakan Sang Pencipta, manusia bukan hanya melupakan, pada dasarnya kita tidak ingin mengakui bahwa kita ini ciptaan fana yang memerlukan pencipta. Ini adalah jenis kehidupan yang ada di luar Tuhan, kehidupan yang tidak percaya pada kedaulatan Tuhan, kehidupan yang berharap pada kemahiran diri sendiri.
Pada dasarnya, inilah kita orang-orang berdosa, orang-orang jahat, orang-orang fasik yang tidak tahan terhadap penderitaan. Kita ada hari ini dan sebentar lagi lenyap, adakah harapan untuk orang-orang seperti kita, adakah harapan untuk kita yang dikandung dalam dosa dan dilahirkan di dalam wadah yang telah bobrok karena keserakahan yang berakar dari dosa pemberontakan kita terhadap Allah.
Dasar dari orang benar
Kebenaran di dalam Tuhan, dimulai dari perbuatan yang penuh belas kasih dari Tuhan, Alkitab tidak hanya dengan benar memberitakan bahwa kita adalah orang fasik yang binasa dalam kefasikan kita. Alkitab juga mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan mengakui semua kefasikan itu dan menerima pengampunan di dalam Yesus Kristus. Inilah Injil yang Alkitab beritakan, kabar baik tentang kehidupan yang memiliki dasar kekal dan tidak akan goyah apa pun keadaan hidup Anda, keadaan dunia saat ini.
Kita dibenarkan oleh kasih karunia, ketika kita percaya kepada Yesus dan beroleh pengampunan dosa. Kita bertobat dari dosa dan benar-benar membenci dosa kita, ada hati yang baru dan tidak lagi bangga akan dosa-dosa yang ada di dalam diri kita. Setiap hari sebisa mungkin kita terus bersekutu dengan Allah, melalui doa-doa kita dan pembacaan Alkitab kita. Hidup kita terarah pada kebenaran Allah saja, kita mencari yang benar berdasarkan kehendak Allah dan untuk itula kita hidup.
Arah hidup kita adalah Allah dimuliakan melalui pekerjaan kita, kita berbicara dengan penuh kasih kepada sesama kita dan memberitakan Yesus. Bahwa di dalam Yesus sajalah kita memperoleh pengampunan dosa. Hidup ini sangat jahat, namun Sang Kehidupan sangat baik, Dialah Tuhan Yesus, Dia yang telah hidup bagi kita, mati bagi kita dan bangkit bagi kita. Dialah Sang Injil, kuasa Allah yang menyelamatkan kita, Dialah dasar dari kehidupan benar yang membuat kita tetap teguh dan kuat untuk memberitakan nama Yesus sampai akhirnya kita bertemu muka dengan Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 10:25 Dasar yang Abadi"
Silahkan Berkomentar