Mazmur 19:1-2 Kemuliaan ALLAH

Mazmur 19:1-2 (TB) "Untuk memimpin biduan. Mazmur daud. Langit menceritakan kemuliaan Allah, cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya."

Kemuliaan Allah diceritakan oleh alam ciptaan-Nya, keindahan yang memancarkan betapa indahnya Allah kita yang telah menciptakan semua dengan sempurna. Dunia yang kita tempati sekarang, haruslah tempat di mana kita dapat memandang kemahakuasaan Allah. Ini memuaskan, ini melegakan dan ini benar-benar indah.

Kita dapat mengecap syukur karena keindahan langit yang cerah. Kita dapat bersukacita ketika melihat matahari tenggelam dan langit yang memerah. Hati kita damai, ketika hujan turun dan kita merasakan dinginnya hawa hujan. Terutama Anda dan saya yang tinggal di Indonesia, kita dapat merenungkan Allah ketika memandang alam sekitar kita.

Kita menikmati angin sepoi-sepoi di lapangan bola atau pun keindahan pohon-pohon yang ada di depan rumah, di teras rumah ketika sedang duduk. Semua ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah itu berkuasa, Dialah Seng seniman sejati yang menjadikan semuanya indah dan dapat Anda dan saya nikmati dengan indra kita. Dia yang menciptakan semuanya tepat sasaran untuk sukacita dan damai sejahtera bagi manusia yang haruslah melayani Dia.

Betapa hebatnya pekerjaan Allah kita, bersukurlah senantiasa, lihatlah kemuliaan-Nya. Ketika kita ada di dalam Yesus, kita yang telah dikeluarkan dari kehidupan yang sia-sia. Maka pada saat itulah, kita terus merenungkan kehidupan ini, untuk menikmati Allah, kita dibawa untuk melihat kemuliaan Allah lebih jelas, dan lebih jelas lagi. Dia adalah pribadi yang harus dikenal dan dimulikan.

Dosa telah merusak indra kita, dalam artian kita hidup dalam ketidakpuasan karena kita tidak sedang berpusat pada Allah. Kita hanya hidup berdasarkan keinginan duniawi kita dan diperbudak oleh dosa yang ada di dalam diri kita. Namun kasih setia TUHAN, untuk selama-lamanya, Dia melalui kematian Yesus Kristus telah membebaskan kita yang percaya dari dosa yang sangat mengerikan dan menjijikan. 

Jadi, hanya ketika mata hati pikiran kita tertuju pada Kristus yang telah disalibkan dan telah bangkit dari kematian. Maka oleh kasih karunia, kita dapat dengan jelas melihat, semakin mengenal, dan menikmati kemuliaan Allah.

Sungguh indah kehidupan ini, sungguh ajaib perbuanmu ya Allah kami. Terimaksih  telah menebus kamu sehingga kami sampai hari ini, menikmati dan menikmati dan terus berjuang agar kami menikmati persekutuan dengan Engkau dan mematikan  dosa-dosa. AMIN

Berbagi :