Renungan Mazmur 37:30-31 Tidak Goyah
Ayat Alkitab Mazmur 37:30-31
Judul Renungan; Tidak Goyah
Mazmur 37: 30-31 (TB) Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum; Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah. 30-31 (BIMK) Orang baik berbicara dengan bijaksana, ia selalu lurus dalam tutur katanya. Hukum Allahnya tersimpan di dalam hatinya, ia tidak menyimpang daripadanya.
Kebenaran yang mutlak, hanya didapatkan melalui firman Tuhan, firman yang hidup Pribadi Yesus Kristus, Dia yang telah hidup sempurna. Yang paling Anda dan saya butuhkan adalah kebenaran itu, kebenaran yang mendatangkan hikmat di dalam hati dan pikiran. Kebenaran yang mengarahkan hidup kita pada kepenuhan akan Allah.
Inilah yang benar-benar kita inginkan, kita butuhkan, yang kit acari yaitu kebenaran Allah yang mutlak, kebaikan yang didasarkan pada firman Tuhan. Melalui firman Tuhan saja, kita mendapatkan hikmat yang sejati, hikmat yang memberikan hidup bagi orang-orang yang bersandar pada hikmat itu sendiri.
Kebenaran sejati, kita dapatkan di dalam Kristus yang telah memerikan hidup-Nya bagi kita, kita yang telah mati di dalam dosa, tidak memiliki kebenaran. Yang ada pada kita hanyalah pemberontakan yag terus kita kerjakan sejak kita ada di dalam kandungan ibu kita, kita melakukan segala sesuatu yang baik murut kita dan semua itu adalah kejahatan yang nyata ada di dalam hati pikiran yang menbuahkan tindakan yang merugikan diri kita sendiri dan orang lain.
Kesempurnaan Kristus, merupakan apa yang baik diberitakan di dalam Perjanjian Lama. Ciri utama diri-Nya adalah kebanaran, mulut-Nya mengucapkan hikmati Injil. Dan lidahnya mengatakan hukum Allah secara jujur. Hati-Nya penuh dengan taurat Allah dan Dia tidak pernah goyah oleh apa pun. Kita dapat melihat Yesus yang tidak goyah, sampai di atas kayu salib, kematian dan penderitaan yang nyata Dia alami, Dia rasakan yang ditimpakan kepada-Nya. Oleh karena kita orang-orang berdosa binasa.
Yesus tetap teguh, pada apa yang menjadi tujuan Dia menjadi manusia, yaitu Dia menjadi dosa dan ditimpakan kepada-Nya murka kekal Allah. Maka Yesus di atas kayu salib, merasakan keterpisahan yang sangat nyata. Yesus menerima semua penderitaan yang dihasilkan oleh dosa di dalam diri manusia. Yesus yang benar dan berhikmati, menjadi tidak benar dan menjadi bodoh ketika Dia disalibkan dan menjadi seorang paling bejat di muka bumi ini.
Injil memeberitakan kesempurnaan Yesus dan bagaimana Dia meninggalkan kesempurnaan itu agar kita yang tidak sempurna pada akhirnya disempurnakan di dalam Dia untuk menyembah Dia, bermakna di dalam Dia sebagai tujuan kita di dalam dunia ini. Hidup dan mati kita hanya bagi Yesus saja. Segala hal tentang taurat kesempurnaan aturan Allah dan kekudusan Allah, ditemukan di dalam kasih-Nya yang sempurna. Dia telah melakukan apa yang Allah Allah mau secara sempurna, Dia telah melakukannya bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Ketika Anda dan saya percaya kepada Yesus, kita bukan lagi orang-orang yang melakukan kejahatan. Kita membenci setiap kejahatan yang ada di dalam diri kita, kita bergumul untuk mematikan dosa, mematikan kebodohan, mematikan setiap keinginan untuk melawan Allah, selalu mengisin hati dan pikiran dengan Injil yang membebaskan dari dosa. Merenungkan Yesus, hal utama yang dapat Anda dan saya lakukan untuk kehidupan yang penuh dengan kepuasan yang memang itu berasal dari Allah sendiri.
Kita hidup di dalam dunia yang jahat, tanpa hikmat, tanpa kebenaran, tanpa kesukaan akan firman Tuhan dan tanpa kekuatan yang berasal dari Allah sendiri. Kita akan mati dilindas oleh zaman, dihancurkan oleh kehidupan yang jahat, kita akan semakin jauh dari Allah, kita akan semakin tersesat.
Kehidupan yang kuat, merupakan kehidupan yang berpusat pada firman Tuhan, berpusat pada Kristus saja. Kehidupan yang benar untuk mengalahkan kejahatan, kehidupan yang ada di dalam Kristus dan di dalam kuasa Injil yang membebaskan kehidupan dari dosa, dari kebejatan, dari kenajisan, dan segala hal yang menentang Allah.
Kita tidak akan goyah untuk memberitakan kebenaran Yesus, memberitakan Injil, bahwa kebutuhan mendesak setiap orang adalah Yesus, Dia yang telah disalibkan dan telah menang atas maut. Yesus telah bangkit dan sekarang ketika kita percaya kepada Dia, kita di dalam Dia dan Dia di dalam kita, sehingga kita kuat meskipun keadaan kehidupan benar-benar menderita. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 37:30-31 Tidak Goyah"
Silahkan Berkomentar