Renungan 2 Timotius 3:10-17 Proses Tujuan Awal dan Hingga Akhir
Ayat Alkitab; 2 Timotius 3:10-17
Judul Renungan; Proses Tujuan Awal dan Hingga Akhir
2 Timotius 3:10-17 (TB) Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Di kehidupan modern saat ini, kita dibawa untuk hidup lebih mudah, jika ada yang nyaman dan dengan cara menyangkal kebenaran. mengapa hal itu tidak dilakukan, beberapa orang yang mengaku hamba Tuhan secara diam-diam masih hidup secara menyeleweng dalam hal uang, seks dan lain-lain yang membawa mereka semakin menjauh dari Allah.
Kesesatan datang sejak dunia jatuh dalam dosa, semua manusia tidak dapat datang kepada Tuhan yang benar, tidak dapat melihat kemuliaan Tuhan, mereka hidup dalam manipulasi setan dan berkubang dalam lumpur dosa yang mematikan jiwa.
Saya mengajak Anda untuk merenungkan kebenaran ini, apakah Anda telah disesatkan dan saling menyesatkan. Dengan membawa setiap orang kepada kebenaran mereka sendiri dan kebenaran Anda sendiri.
Marilah kita keluar dari kebenaran kita sendiri dan melihat bahwa kebenaran kita bukanlah kebenaran, itu adalah kesesatan yang membawa kita semakin menjauh dari Allah, kebenaran kita adalah kebenaran yang menjadikan kita jahat, menjadikan kita orang-orang yang menentang kebenaran.
Kebenaran kita adalah kebenaran palsu yang diberitakan setan kepada kita agar kita semakin membenci Allah dan mengasihi kesesatan yang membawa kita pada kematian. Kita perlu merenungkan ini, kita perlu bertobat dan melihat ke depan apa tujuan dari kehidupan ini. Mengapa Anda dan saya ada di dunia modern saat ini, untuk apa kita ada dan apa yang harus kita kerjakan dan ketika lelah dalam penderitaan bagaimana kita dapat tetap menikmati kehidupan.
Hanya melalui Injil yang Alkitab beritakan, Injil inilah yang akan menjadi pusat perenungkan kita untuk melihat tujuan awal hingga akhir dan proses kehidupan ini, baik dari kehidupan kita yang lama hingga masuk ke dalam kehidupan baru yang memerdekakan kita, untuk menikmati Allah dalam segala kemuliaan dan keindahan-Nya.
1. Proses
Proses kehidupan rohani dimulai dari rumah, sama seperti Timotius yang mendapatkan kasih karunia, yang memiliki keluarga yang mengenal Allah melalui Alkitab. Mereka adalah ibu dan neneknya, merekalah yang mengajarkan Timotius tentang Allah. Proses ini berlanjut ketika Timotius bertemu dengan Paulus, sehingga Paulus mengambil Timotius agar menyertainya dalam pelayanan.
Jika Anda yang membawa renungan ini dan Anda orang tua, saya ingin sekali Anda melakukan hal ini. yaitu memperkenalkan Alkitab, membawa anak Anda mempelajari Alkitab sehingga mereka dapat mengenal Allah, mengasihi Allah yang telah menciptakan mereka dan benar-benar mengasihi mereka. Sebagai Orang tua, Andalah yang harus mengajarkan anak Anda tentang Tuhan dan bagaimana menaati Allah. Proses ini sangat penting bagi anak Anda dan diri Anda sendiri bagi kemuliaan Allah.
Jika bukan Anda yang mendokterin anak Anda, maka lingkungan yang sesat, gereja yang tidak dapat benar-benar dekat pada anak Andalah yang akan menjadi sumber doktrin mereka. Dunia sekarang yang menjadi pendoktrin terbaik, bukan hanya lingkungan masyarakat, tetapi juga media sosial, video, artikel-artikel dan foto-foto bertulisan. Semua itu sebagai sumber doktrin bagi pikiran anak Anda, bagi hati anak Anda yang akan membawa mereka justru tidak mengasihi Allah, tidak memiliki iman dan tersesat menjadi orang jahat yang di masa depan bisa saja menyesatkan.
Pelajaran yang kedua, melalui proses ini, kita belajar bahwa perjalanan iman seseorang bukan hanya dimulai di rumah. Akan ada orang-orang kudus yang mengasihi Allah, yang menawarkan diri sebagai mentor untuk memberikan model, bagaimana kehidupan yang mengasihi Allah itu, bagaimana kehidupan yang melayani Kristus, memberitakan Injil menjadikan bangsa-bangsa murid.
Bahwa setiap proses perjalanan iman, melalui orang-orang yang lebih dulu mengenal Allah, kita dibawa untuk hidup berpusat pada Alkitab, hanya melalui Alkitab saja kita dapat mengenal Allah yang kudus, Allah yang benar, Allah yang telah menjadi manusia, Yesus Kristus. Kita dapat mengenal Kristus melalui Alkitab kita, melihat pada kehidupan-Nya yang sempurna, pada kasih-Nya yang sempurna dan kematian-Nya yang mengerikan karena Dia menanggung semua dosa dan hukuman dosa kita.
Firman Allah yang diilhamkan, itulah yang mengarahkan kita pada Injil, Firman itukah yang mendidik kita untuk semakin membenci dosa dan hidup bagi Kristus, memberitakan Kristus bersaksi bagi Kristus. Firman Tuhan inilah yang menjadi pusat dari Paulus memuridkan Timotius, oleh karena itulah kasih karunia diberitakan kepada Timotius terus menerus. Dan dalam proses inilah kita hidup untuk meninggalkan kejahatan dan semakin belajar firman Tuhan.
2. Tujuan Awal Hingga Akhir
Paulus membawa Timotius untuk bersertanya melayani, pelayanan yang dilakukan merupakan langkah awal untuk hidup dalam tujuan dan ini juga langkah akhir untuk akhir yang baik yang disertai oleh Kristus. Kita harus hidup berdasarkan firman Tuhan, konsekuesinya Paulus dengan jelas memberitahukan ketika kita hidup dalam firman, kita akan menerima aniaya, menderita dan hidup baru yang dibenci oleh dunia di mana kita berada. Kita telah menjadi musuh dunia ini, sebab keinginan kita tujuan kita bukan lagi dunia, melainkan kebenaran Kristus, kemuliaan Kristus dan Dia dikenal oleh banyak orang di dalam dunia.
Kita diperlengkapi untuk tujuan awal dan akhir, yaitu Kristus dan pelayanan-Nya, kehendak Allah adalah kita dapat melakukan pekerjaan baik. sesuai dengan apa yang ada di dalam diri kita yang diberikan Tuhan, kita lahir dalam konteks kehidupan yang berbeda-beda, melalui konteks kehidupan inilah kita, kita dipanggil untuk melakukan pekerjaan baik yang Kristus sediakan ketika kita percaya kepada Dia.
Dunia semakin jahat, namun Kristus yang adalah tujuan semakin hari akan memperlihatkan kasih-Nya, kebesaran-Nya, dan kita dapat mengenal Dia secara nyata. Ketika kita bersekutu dengan Dia, mempelajari Alkitab kita, bahwa Alkitab ini mendidik kita untuk hidup dalam tujuan awal kita ada di kehidupan yang baru dan tujuan akhir kita ada dalam kehidupan yang baru. Bahwa tujuan itu adalah Kristus yang telah membawa Anda dan saya kepada diri-Nya, untuk hidup bagi kemuliaan Allah, sebab kita ini diciptakan memang untuk persekutuan yang menyenangkan bersama-sama dengan Allah saja.
Dalam dunia modern, setiap orang ada dalam kebingungan untuk menemukan tujuan mereka hidup, namun melalui Injil kita dibukakan bahwa tujuan hidup ini adalah pencipta kita. Melalui renungan kali ini, marilah kita bersama-sama belajar sebagai orang tua untuk melihat bahwa Kristus-lah tujuan hidup kita, bahwa anak-anak kita haruslah dibawa pada Kristus untuk melihat Yesus secara jelas Dialah tujuan dari kehidupan mereka.
Kita belajar, ketika kita cinta pada Yesus, akan selalu ada penderitaan, karena dunia membenci kita. Dan semua itu memiliki tujuan yang sama yaitu Kristus dikenal dan kita menikmati kemuliaan Kristus, persekutuan dengan-Nya. Paulus menikmati persekutuan ini, Paulus melihat pada Yesus yang disalibkan dan untuk Yesus inilah Dia melayani, disertai oleh-Nya dan untuk diri-Nyalah kehidupan saat ini diciptakan. Inilah tujuan kita, inilah Injil yang berkuasa berpusat pada Yesus Dia yang disalibkan dan telah bangkit dari kematian.
Untuk menutup artikel ini, saya membawa Anda benar-benar merenungkan ini; 2 Timotius 4:2 (TB) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” Di dalam kehidupan yang baru, kita bisa saja menderita, namun tujuan yang bernilai kekal yang kita kerjakan, yang kita lakukan memberikan kekuatan baru, sebab Injil itu sendiri adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Dan Firman yang kita beritakan adalah Injil, ini tentang Yesus yang menyelamatkan orang berdosa, untuk dibawa kepada diri-Nya, mengenal kasih-Nya dan mengasihi Dia sehingga memiliki persekutuan dengan Dia. Terpujilah Tuhan sampai selama-lamanya. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan 2 Timotius 3:10-17 Proses Tujuan Awal dan Hingga Akhir"
Silahkan Berkomentar