Renungan 2 Timotius 2:9 Penderitaan Hidup yang Tidak Sia-sia
Ayat Alkitab 2Timotius 2:9
Judul Renungan: Penderitaan Hidup yang Tidak Sia-sia
2 Timotius 2:9 (TB) Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.
Dunia dapat membunuh kita dan mengacaukan pikiran kita dan menjadi musuh yang sangat berat ketika kita melayani Tuhan. Ketika Injil yang mempengaruhi seluruh hidup kita, kita bersukacita memberitakan Injil. Namun dunia membenci itu, dunia menentang kita dunia membawa kita untuk semakin menderita. Lalu dengan pertanyaan kepada kita, apakah Allah peduli pada kita, apakah gunanya melayani Tuhan jika Anda menderita.
Saudaraku, Firman Kristus, berkuasa dan akan sampai ke seluruh dunia, melalui kita dan tanpa kita, karena firman itu hidup, Dia adalah Yesus Kristus, Dia telah menang bergumul melawan penderitaan di dunia ini. Dia hidup, Dia bebas, Dia tidak dibelenggu. Jadi marilah kita selalu datang kepada Dia untuk dikuatkan, dilayani dan disegarkan. Sebab pelayanan Injil, bukanlah pelayanan kita melainkan pelayanan Kristus, Dia bertanggungjawab atas kehidupan kita dan inilah harapan itu, penderitaan yang tidak sia-sia karena Yesus kepunyaan berharga kita.
Saya membawa Anda memikirkan hal ini, untuk melawan godaan setan, ketika pelayanan terlihat sia-sia, ketika kita menderita karena memberitakan Injil. Karena memuridkan, ketika membagi kehidupan bagi orang lain, ketika Yesus ada di pusat hati dan pikiran kita. Bahwa penderitaan kita tidak pernah sia-sia. Jika Anda tidak pernah menjadi taat dan melayani Kristus, apakah Anda yakin Anda tidak menderita.
Saya membawa Anda memikirkan hal ini, untuk melawan godaan setan, ketika pelayanan terlihat sia-sia, ketika kita menderita karena memberitakan Injil.
Saudaraku, saat ini kita sedang berada di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, dunia yang berantakan oleh karena manusia telah menjadi tuhan atas diri sendiri. bahkan Anda dan saya, telah menjadi tuhan atas diri sendiri, kita menolak Tuhan yang menciptakan kita dan kita menciptakan tuhan untuk diri sendiri. inilah akar dari semua penderitaan di dalam dunia, ini adalah penderitaan yang benar-benar sia-sia.
Penderitaan itu, tanpa harapan akan kehidupan kekal, kita menderita karena penyembahan berhala kita sendiri. Kita menderita karena dosa, karena diperbudak oleh kebebasan yang kita anggap baik padahal mendatangkan kematian dan keterpisahan dari Allah yang menciptakan kita.
Ketika penderitaan di luar kasih karunia Tuhan, kita ada dalam perbudakan, kita melakukan perbuatan yang sia-sia. Jiwa kita kosong, hati kita tanpa kasih sejati dari Allah dan kehidupan yang sekarang ini akan membawa pada kehidupan yang semakin jauh dari Allah, dari kasih-Nya dan perbudakan sistem dunia yang mematikan.
Saya, membawa Anda untuk lebih lagi merenungkan fakta dari kehidupan. Bahwa tidak ada yang pasti dalam hidup ini. Bahwa apa yang Anda anggap kebebasan adalah perbudakan dan ketika Anda terikat oleh Injil ini adalah makna sesungguhnya hidup. Pada saat yang sama ketika Anda diikat oleh Injil, penderitaan hidup akan datang, bahkan lebih kuat. Karena kita telah menjadi musuh setan.
Allah yang bersama dengan kita, merupakan Allah yang setia, Dialah harapan kita, semua kesetiaan ini dinyatakan melalui Injil yang Paulus beritakan. Inilah yang akan menjadi pusat perenungan kita, yaitu Injil yang membawa kita masuk ke dalam dunia yang sia-sia namun tidak sia-sia karena Kristus ada bersama-sama dengan kita.
Ini adalah tentang kehidupan yang melihat tujuan utama merupakan Kristus, untuk menjadi serupa dengan Dia dan menjadi satu dengan Dia di dalam pelayanan. Hidup dalam kehendak-Nya, bahwa kehidupan kita yang sekarang bukan lagi milik kita sendiri, melainkan milik Dia yang telah menebus kita dari dosa dan kutuk hukuman dosa kita. Yesus yang lebih dulu datang, mengasihi kita ketika kita masih berdosa, masih hidup di dalam dosa dan kematian akibat dari dosa itu sendiri.
Ketika kita melihat dosa sangat nyata, kita bertobat dan kita menyerahkan hidup kita kepada kehendak Yesus. Penyerahan diri ini adalah iman yang hidup, iman yang diberikan kepada kita hanya karena kasih karunia. Dan ketika kita berserah, sama seperti Paulus yang dianggap penjahat oleh dunia bahkan dipenjarakan. Kita bisa saja mengalami hal yang sama, kita meninggalkan kenyamanan yang sia-sia dan hidup untuk menjadi pemberita Kristus, apa pun konsekuensinya.
Jadi sekarang, penderitaan yang tidak sia-sia ketika penderitaan itu ada dalam kasih karunia Tuhan. Kita hidup dalam kehendak-Nya, ketika bekerja untuk nilai yang kekal, yaitu membawa orang-orang kepada Yesus, melalui pemuridan, kita memuridkan.
Kita membawa diri kita lebih dalam dimuridkan dan kita membawa orang-orang menjadi murid Yesus yang bertumbuh dalam iman, pengharapan, kasih dan kebenaran. Semua ini akan membawa kita pada penderitaan, kematian atas diri sendiri keinginan kita yang lama. Namun memunculkan sukacita yang mendalam, tujuan yang nyata dan Allah ada di pihak kita, Dialah bagian kita sampai selama-lamanya. Soli Deo Gloria. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan 2 Timotius 2:9 Penderitaan Hidup yang Tidak Sia-sia"
Silahkan Berkomentar