Renungan 2 Timotius 1:8-9 Gairah Untuk Melayani
Ayat Alkitab 2 Timotius 1:8-9
Judul Renungan; Gairah Untuk Melayani
2 Timotius 1:8-9 (TB) Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
- Apa yang menjadi alasan Anda melayani?
- Mengapa Anda hari ini tetap melayani?
- Dan mengapa pelayanan Anda terasa begitu kering dan membosankan?
- Bagaimana agar Anda tetap bergairah melayani?
Artikel ini akan memberikan nasehat praktis, yang menjadi tujuan utama dari artikel ini. Bagaimana kita dapat menggunakan kasih karunia, dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita benar-benar menikmati kasih karunia dan melauyani dengan penuh gairah sesuai denga napa yang Kristus kehendaki bagi kehidupan kita.
Pelayanan yang saya maksudkan bukan saja untuk orang-orang yang melayani di gereja, ini jauh lebih luas. Pelayanan yang dimaksudkan pada artikel ini mecakup setiap hal yang Anda kerjakan. Di dunia Anda masing-masing sesuai konteks kehidupan Anda.
Karena ketika Anda Kristen sejati, Anda adalah seorang murid, jika Anda seorang murid Kristus, Anda adalah pelayan Kristus. Tidak bisa tidak. Hanya saja kita sekarang terkurung dalam definisi pelayanan yang sangat dangkal, sangat salah dan tidak berdasarkan Alkitab, tidak berdasarkan hakikat mengapa kita menjadi Kristen.
Mengapa kita dikatakan sebagai pengikut Yesus, karena kita adalah murid Yesus dan setiap murid dipanggil untuk diutus sebagai pelayan Kristus, di dalam konteks kehidupan masing-masing. Kuncinya di sini adalah persekutuan dengan Kristus. Saya harap Anda sekarang memiliki satu pemahaman tentang pelayan Kristus dan pelayanan kepada Kristus.
Ketika Paulus menuliskan, surat kepada Timotius, ia telah lama berpisah dengan Timotius, Timotius melayani di Efesus. Sedangkan Paulus saat itu sedang berada di Roma, di dalam penjara. Bahkan 2 Timotus 4:6 Paulus memberitahukan kepada kita kalimat yang mengharukan karena ia melayani Kristus.
“Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai pesembahan dan saat kematianku sudah dekat.”
Merenungkan realitas dari pelayanan yang benar-benar berpusat pada Allah yang dibenci oleh manusia dan dunia. Injil yang benar-benar tidak dapat diterima oleh akal manusia, dibenci oleh cara dunia dan tidak berkenan di hadapan dunia dan manusia pada umumnya yang ada di dunia. Melahirkan penderitaan bagi mereka yang setia pada Injil, pada kasih Allah, pada Kristus pada Tuhan.
Menjadi pertanyaan untuk Anda dan saya, untuk kita renungkan. Bagaimana agar gairah itu tetap ada. Agar kita tidak mau memberitakan Injil, bersuka dalam Injil dan memiliki kehidupan yang benar-benar dipengaruhi oleh Injil Yesus Kristus.
Paulus memberikan nasehat kepada Timotius dan kepada jemaat yang dilayani. Untuk tetap, merenungkan keselamatan yang diberikan kepada kita, keselamatan yang tidak layak Anda dan saya terima. Untuk merenungkan kembenaran Injil yang berkuasa, untuk kita setia hari selalu kembali pada Injil saja. Yang dimaksud kembali pada Injil adalah merenungkan karya keselamtan yang Yesus berikan kepada kita, melalui pristiwa salib.
2 Timotius 1:9 (BIMK) Allah menyelamatkan kita dan memanggil kita supaya menjadi umat-Nya sendiri. Ia melakukan itu bukan berdasarkan apa yang kita sudah kerjakan, melainkan berdasarkan rencana-Nya sendiri dan rahmat-Nya. Ia memberikan kita rahmat-Nya melalui Kristus Yesus sebelum dunia ini diciptakan.
Bukan kita yang datang kepada Allah, Dialah yang datang dan memanggil kita untuk menjadi umat-Nya. Dia menyelamatkan kita dari perbudakan dosa, sehingga kutuk dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Inilah yang harus Anda dan saya renungkan secara sengaja setiap hari. Dan semua perenungan ini berpusat pada Pribadi Mulia yang disalibkan dan telah bangkit, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.
Sebab Dia melakukan karya keselamatan berdasarkan rencana-Nya, sejak semula, ini tidak berdasarkan kebaikan kita, karena kita jahat dan berdosa. Mati dalam dosa karena kita adalah keturunan Adam.
Rahmat yang diberikan kepada kita, begitu besar, melalui Yesus. Saudaraku, renungkanlah ini bahwa Yesus ditimpakan dosa kita, ketika Ia disalibkan Yesus menjadi dosa, Yesus yang kudus itu menjadi benar-benar terkutuk dan tidak kudus. Injil adalah tentang Yesus yang membayar semua konsekuensi dosa Anda dan saya, ini begitu mahal.
Kita tidak dapat membayar semua ini, kita menerima semua kasih Allah, rahmat Allah melalui Yesus tanpa melakukan apa-apa. Kita memberikan yang terburuk kepada Kristus yaitu dosa kita, Yesus memberikan yang terindah kepada kita yaitu kebenaran dan kekudusan-Nya.
Agar kita dijadikan anak Allah yang terkasih ketika kita bertobat percaya kepada Yesus, percaya pada kasih yang begitu besar. Inilah yang menjadi gairah pelayanan kita, inilah yang menjadi sumber kuasa, kekuatan pelayanan yang berani berkorban. Karena kesadaran begitu besar kasih karunia Allah kepada kita, kita memperoleh hidup kekal bersama Yesus, kita mendapatkan yang terbaik yaitu diri Allah sendiri di dalam Yesus dan ini memberikan sukacita.
Jadi gairah pelayanan ada karena kita merenungkan Injil, karena kuasa Injil menyerap di dalam diri. Kita dipuaskan di dalam Yesus, oleh karena Injil sangat indah. Kita bersyukur karena diampuni dari dosa dan kini hidup bagi Allah, kuasa Roh Kudus di dalam kita dan memberitakan kepada Injil Kristus setiap hari. Memberikan pengertian, rahmat, dan gairah untuk selalu dipuaskan di dalam Yesus dan menjadi pemberita Yesus.
Selanjutnya, di dalam Yesus, di dalam gairah yang nyata untuk melayani untuk bekerja, untuk hidup yang berguna dan menyentuh kehidupan orang lain dengan Injil. Marilah kita, di dalam pekerjaan kita, pelayanan kita, dalam konteks kehidupan kita masing-masing hidup tanpa rasa jemu dan tidak menyerah.
Melayani, tidak malu memberitakan Yesus dan tetap kuat dalam kasih karunia karena hanya ketika kasih karunia kita renungkan setiap hari. Kaka kekuatan untuk melayani akan selalu ada. Karena Allah sendiri yang menguatkan, meskipun kita lemah, kita hilang harapan, kita menderita, kita dibenci karena kejujuran, kita disakiti, kita tidak diterima, dan kita harus dipenjarakan bahkan mati karena Injil.
Ini tetaplah sukacita, karena Yesus adalah keinginan terutama kita, karena Yesus saja yang menjadi pusat, Yesus saja yang kita layani, menjadi motivasi hidup kita, sebab hidup sekarang, bukan lagi tentang kesenangan kita, melainkan tentang Allah dimuliakan dalam kemuliaan inilah kita dipuaskan. Jadi renungkanlah nasehat Paulus ini dan marilah kita dalam kasih karunia berjuang melakukannya.
2 Timotius 1:8 (BIMK) Sebab itu janganlah malu memberikan kesaksian tentang Tuhan kita, dan janganlah juga malu mengenai saya, yang dipenjarakan karena Dia. Sebaliknya, hendaklah engkau dengan kekuatan dari Allah, turut menderita untuk Kabar Baik itu.
Roh Kudus memampukan kita, soli Deo Gloria. Amin
Posting Komentar untuk "Renungan 2 Timotius 1:8-9 Gairah Untuk Melayani"
Silahkan Berkomentar