Renungan 2 Timoitus 2:20-21 Untuk Maksud yang Mulia
Ayat Alkitab 2 Timotius 2:20-21
Judul Renungan; Untuk Maksud yang Mulia
2 Timotius 2:20-21 (TB) Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Pada bagian ini Paulus memberikan ilustrasi untuk kita renungkan bagaimana seharusnya kita hidup sebagai seorang yang telah percaya pada karya penebusan Kristus. Bahwa kita telah ada dalam suatu rumah yang sangat indah dan luas. Rumah tersebut dimiliki oleh seorang tuan mulia yang menyukai perabot yang mulia. Dan uniknya, setiap perabot yang telah masuk ke rumah tersebut, dari perabot yang jahat dan tidak mulia. Perabot tersebut tidak berguna dan dipakai untuk hal-hal yang menjijikkan, tidak mulia dan pasti akan dibuang begitu saja karena tidak berguna.
Perabot itu adalah Anda dan saya, yang dahulu hidup di dalam dosa, melakukan segala sesuatu yang jahat di hadapan Allah. Ini memberikan gambaran dari kehidupan lama kita, kehidupan yang ada di luar Tuhan, kehidupan yang memberontak terhadap Tuhan dan melakukan segala sesuatu yang bertentangan dengan hukum Tuhan.
Kematian yang diakibatkan oleh dosa, memisahkan kita dari Allah yang kekal, memberikan kita kehidupan yang sia-sia. kita bisa mendapatkan semua kenyamanan dunia, namun pada saat yang sama kita terus terhilang. Di hadapan Allah kita tetaplah musuh-Nya, tetaplah seseorang yang tidak berdaya dan melakukan yang sia-sia karena bernilai fana.
Perabot yang tidak suci, dipakai untuk sesuatu yang tidak mulia, dan masuk ke dalam Kesia-siaan. Di zaman modern, tuhan klasik yang dahulu dianggap sebagai mitos, kini berubah menjadi tuhan-tuhan yang indah, memuaskan dan dapat memberikan kesenangan. Tuhan-tuhan ini menawarkan segala sesuatu yang daging inginkan, menawarkan keangkuhan hidup, di mana kita dapat bermegah di atas tuhan yang kita muliakan. Dan segala keinginan mata yang menyenangkan. Di zaman ini, kita semakin terlihat baik, namun di dalam hati kita sedang menyembah berhala kesukaan kita.
Berhala adalah segala sesuatu yang Anda kasihi dan memotivasi Anda untuk terus bekerja. Sehingga Anda tidak benar-benar mengasihi Tuhan, Anda tidak bekerja untuk kemuliaan Tuhan. Anda melakukan segala sesuai berdasarkan diri Anda sendiri dan berhala yang sedang Anda sembah. Baik itu dalam bentuk uang, harga diri, keluarga, pelayanan, jabatan, benda tertentu yang Anda inginkan dan hal-hal lain yang diciptakan Tuhan untuk menunjukkan kemuliaan-Nya.
Saudaraku, ketika kita percaya kepada Kristus, kita pada dasarnya dipanggil untuk meninggalkan kejahatan dan mengikuti jejak Tuhan kita yaitu Yesus Kristus. Yesus telah menunjukkan kepada kita bagaimana Ia menjadi perabot yang kudus dan dipakai untuk pekerjaan yang mulia, pekerjaan yang berasal dari Allah yang kudus. Demikianlah Anda dan saya sekarang di dalam Dia, untuk maksud yang mulia, untuk pekerjaan yang mulia, untuk menggenapi firman-Nya di dalam kehidupan kita.
Di dalam Kristus kita dikuduskan, kita dibenarkan, kita dibentuk untuk pekerjaan yang mulia, pekerjaan yang bernilai kekal dan sangat berharga bagi Allah. Kita ada di dalam kasih yang mengubahkan dan memberikan cara hidup baru, perubahan akal budi, perubahan yang ada di dalam diri dan terlihat dari perbuatan.
Hati kita dipenuhi dengan kasih Allah, ketika kita ada di dalam rumah untuk menjadi perabot yang mulia untuk pekerjaan yang mulia bagi kemuliaan Allah. Pekerjaan itu adalah untuk membawa orang-orang kepada Kristus, menunjukkan kasih karunia Tuhan, keselamatan yang berpusat pada kasih Kristus. Melalui kehidupan kita, pekerjaan kita, kita mengerjakannya untuk mendatangkan kebaikan, untuk mendatangkan damai sejahtera.
Pekerjaan yang mulia itu, akan membawa kita pada penderitaan, membawa kita untuk dibenci oleh dunia ini. Namun kasih setia Tuhan yang telah menguduskan kita, memberikan kekuatan. Ketika kita merenungkan salib Yesus, Dia yang telah menjadi dosa, menjadi korban yang sempurna, kepada-Nya semua dosa kita dipindahkan dan Dia menjadi kutuk. Maka kita mendapatkan kekuatan baru, bahwa kita sangat dikasihi, meskipun kita layak binasa.
Di dalam Yesus kita diselamatkan dari dosa dan kebinasaan akibat dosa. Kebenaran Injil inilah yang pada akhirnya mendorong kita untuk hidup kudus, menjauhi kejahatan dan memberikan diri kita untuk pekerjaan yang mulia berasal dari Allah. Untuk pelajaran lebih lanjut tentang menjadi seorang pekerja Kristus, menjadi perabot untuk pekerjaan yang mulia. Paulus menjelaskan pada ayat-ayat berikutnya, 2 Timotius 2:22-26. Soli Deo Gloria.
Posting Komentar untuk "Renungan 2 Timoitus 2:20-21 Untuk Maksud yang Mulia"
Silahkan Berkomentar