Renungan Tentang TUHAN Itu Baik (Thomas Brooks)
Allah Adalah Bagian Kita Yang Sempurna Oleh Thomas Brooks (1608-1680) |
Mazmur 48:15 Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita.
Allah kita adalah bagian yang pasti bagian yang aman Dia adalah bagian yang tidak mungkin dapat dirampas orang. Dia adalah bagian yang tidak dapat disentuh atau diambil dari kita. Dia adalah bagian yang tidak dapat dirusak oleh siapapun. Allah adalah bagian yang demikian.
Tidak ada kawan maupun lawan atau setan sekalipun yang dapat merampas Dia dari kita, orang percaya, Allah benar-benar milik kita di dalam Kristus dan benar-benar milik kita dalam ikatan perjanjian
Benar-benar milik kita oleh karena janji-Nya dan oleh penebusan Kristus dan oleh kemenangan-Nya dan oleh persatuan dalam ikatan pernikahan kekal dan dijamin oleh Roh Kudus dan dapat dirasakan dan disaksikan kesaksian Roh Kudus.
Bahwa tidak ada apapun kuasa di bumi yang dapat mencabut jatah warisan kita, mengakali atau merampasnya dari kta, Ia bukan saja Allah kita untuk saat ini, tidak, Ia akan menjadi Allah untuk selama-lamanya.
Sekali Allah menjadi bagian kita selamanya Ia akan menjadi bagian kita. Orang akan dengan mudah kehilangan bagiannya di bumi. Segelintir orang kehilangan bagiannya karena badai di lautan.
Yang lain karena paksaan dan kekerasan. Penipuan dan kecurangan. Kebohongan yang mengerikan dan sumpah jahat. Ada pula yang kehilangan bagian mereka karena penghianatan sumpah palsu dan perampokan.
Beberapa orang menyia-yiakan bagian duniawinya, dan yang lain menyerupai Esau menganggap enteng bagiannya dan tidak sedikit orang yang menyerupai anak terhilang. Memakai bagiannya untuk berpoya-poya di dalam dosa.
Ahab gatal oleh hawa nafsu untuk merampas kebun anggur Nabot. Ada seseorang yang baru saja menikmati bagian duniawinya tetapi orang lain gatal ingin merebutnya. Namun Allah bagian yang tidak dapat dimakan api, tahan banjir, tidak dapat dicuri, tak dapat diambil alih oleh musuh dan tidak dapat dijarah.
Orang dapat membawa lari emas, permata, milik kita tetapi ia tidak dapat mengambil Allah kita, Allah begitu terikat dengan umat-Nya dan oleh karena kasih kekal-Nya, ikatan perjanjian dan darah Anak-Nya dan karena sumpah-Nya sendiri. Jadi tidak ada kuasa ciptaan yang mampu misahkan Dia dari umat-Nya.
~ “Dari Buku voice from the past puritan devition,” Tulisan dari Thomas Brooks (1608-1680)
Refleksi Pribadi: Bagian yang Terikat Karena Kebaikan TUHAN
Kedalaman renungan yang ditulisan oleh Thomas Brooks, memberikan saya pengertian yang utuh akan ke mana seharusnya hati saya berjalan. Di mana seharusnya hati saya berada, dan bagaimana saya dapat melaukannya?
Saya tahu, bahwa Injil memberitahukan saya orang berdosa yang benar-benar layak untuk binasa, layak untuk mati, layak untuk menerita dalam kekekalan. Tetapi Injil pada saat yang sama, memberitahukan kasih Allah yang besar, melalui Yesus Kristus yang saya percayai, yang telah menebus saya dan membawa saya kepada diri-Nya. Memanggil saya untuk bertobat dan melihat kehidupan dengan cara pandang yang baru, yang didasarkan pada kebenaran dan keindahan kasih karunia TUHAN.
Melalui salib, saya menemukan kebaikan dan keadilan kekal disatukan. Dan ini adalah kesempurnaan yang membuat saya kagum. Pada saat yang sama, saya mengerti bahwa saya telah diselamatkan dari kematian dosa, kini hidup untuk taat kepada-Nya, yaitu merasakan kebaikan Tuhan secara nyata.
Menemukan harta berharga, untuk terikat pada harta tersebut, untuk benar-benar mengasihi, mencintai dan mecurahkan seluruh hidup untuk harta berharga. Dia adalah Pribadi Yesus Kristus, Dialah yang sangat berharga, milik kepunyaan kita yang percaya dan telah bertobat. Kita ada di dalam Dia dan bersukacita melakukan kehendak-Nya.
Sekarang, marilah kita merenungkan kebenaran ini, bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Ketika diselamatkan, kita akan ditarik untuk terus bertobat, jadi marilah berserah untuk taat, karena hanya di dalam Dia dan melalui Dia saja. Adanya sukacita abadi dan sejati, kehidupan yang dipuaskan dalam kekudusan dan kebenaran.
Wisaksono Setyo Putro menuliskan di halaman Facebooknya saya mengutipnya, saya harap tulisan ini meneguhkan iman Anda agar Anda semakin berhasrat untuk Tuhan saja.
“Tuhan tidak memanggil kita untuk taat atau tunduk dengan penyesalan yang endingnya kita mengomel, tetapi ketaatan yang penuh sukacita. Dia tidak hanya tertarik pada tindakan tangan kita, Dia mengajar kasih sayang dari hati kita.
Bagaimana kita dapat menemukan sukacita dalam ketaatan?
Dengan memahami bahwa perintah Tuhan baukanlah pengekang untuk membuat kita tidak bisa “have fun” dalam hidup ini. Sebaliknya, itu dalah rambut-rambu yang menunjuk kepada kehidupan sejati. Ingin hidup berkelimpahan? Taat pada perintah-perintah-Nya di semua area hidup Anda (Yohanes 10:10)."
Posting Komentar untuk " Renungan Tentang TUHAN Itu Baik (Thomas Brooks)"
Silahkan Berkomentar