Renungan Tentang Hikmat yang Benar; Oleh A.W. Pink
"Takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat"
Oleh A.W. Pink
"Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat" ( Amsal 1:7 ). Berbahagialah jiwa yang terpesona oleh pemandangan keagungan Allah, yang telah melihat kebesaran Allah yang mengerikan, kekudusan-Nya yang tak terlukiskan, kebenaran-Nya yang sempurna, kuasa-Nya yang tak dapat ditolak, anugerah-Nya yang berdaulat.
Apakah seseorang berkata, "Tetapi hanya orang-orang yang belum diselamatkan, mereka yang berada di luar Kristus, yang perlu takut akan Tuhan"? Maka jawaban yang cukup adalah bahwa orang yang diselamatkan, mereka yang ada di dalam Kristus, dinasihati untuk mengerjakan keselamatan mereka sendiri dengan "takut dan gentar". Waktu adalah kebiasaan umum untuk menyebut orang beriman sebagai "orang yang takut akan Tuhan".
Bahwa sebutan seperti itu hampir punah hanya berfungsi untuk menunjukkan ke mana kita telah hanyut. Namun demikian, tetap tertulis, "Seperti seorang ayah yang mengasihani anak-anaknya, Mazmur 103:13 ).
Ketika kita berbicara tentang rasa takut yang saleh, tentu saja yang kita maksudkan bukanlah ketakutan yang bersifat budak, seperti yang terjadi di antara orang-orang kafir sehubungan dengan dewa-dewa mereka.
Tidak, yang kami maksud adalah roh yang dijanjikan Allah untuk memberkati, roh yang dirujuk oleh nabi ketika dia berkata, "Kepada orang ini Aku (Tuhan) akan memandang, bahkan kepada dia yang miskin dan yang patah semangat, dan gemetar pada firman-Ku" ( Yes. 66:2 ).
Inilah yang dipikirkan rasul ketika dia menulis, "Hormatilah semua orang. Cintailah persaudaraan. Takutlah akan Tuhan. Hormatilah raja" ( I Pet: 2:17 ). Dan tidak ada yang akan menumbuhkan rasa takut yang saleh ini selain pengakuan akan Keagungan Tuhan yang Berdaulat.
Hikmat Kehidupan
Takut pada Tuhan, berarti mencintai Tuhan, ini adalah rasa takut yang kudus karena kasih Tuhan yang telah masuk ke dalam sejarah kehidupan Anda dan saya secara pribadi. Tidak ada yang lebih baik dari kebenaran ini, ini adalah kebenaran yang memerdekakan. Kita telah dimerdekakan dari perbudakan dosa dan kini hidup bagi ambisi Yesus, yaitu keselamatan jiwa.
Kita takut pada Dia dengan penuh rasa hormat karena kita mengasihi Allah, kita tidak ingin menyakiti hatinya. Lagi pula di dalam Yesus, kita telah mematikan kehidupan kita yang berdosa, layak bejat dan tidak layak untuk diampuni. Hanya melalui tubuh Krisus, kasih karunia dan kebenaran yang memerdekakan yaitu Injil, kini kita diampuni.
Merupakan hikmat yang berasal dari Allah yang berkuasa, Allah yang telah memberikan kehidupan baru. Di dalam Yesus kita telah menerima hidup yang baru, kehidupan inilah kehidupan yang mendapatkan hikmat dari Tuhan, hikmat yang membawa kita untuk selalu dan terus semakin mengenal Allah, kagum kepada Allah dan hidup menikmati kemuliaan-Nya.
Hikmat yang menguduskan, hikmat yang membawa kita pada persekutuan dengan Allah, menikmati kehadiran-Nya di dalam seluruh aspek kehidupan kita. Ini adalah hikmat Ilahi yang berasal dari Injil. Karena itu, inilah yang harus Anda dan saya ketahui, pengertian akan Injil, Yesus yang telah disalibkan dan telah bangkit. Inilah pusat dari hikmat Allah yang memerdekakan, hikmat yang ada di dalam kita, kita yang telah ditebus, kita yang telah menjadi anak-anak Allah yang dikasihi dan dikaruniakan kehidupan baru dalam Dia, Tuhan kita Yesus Kristus.
Inilah sekarang, hikmat kehidupan yang dimaksud, adalah Kristus, Dialah Tuhan yang di mana haruslah Anda dan saya taat dengan penuh kasih kepada-Nya. Untuk hidup dalam karunia-karunia rohani untuk melayani Dia, dipuaskan di dalam-Nya dan menjadi orang-orang kepunyaan Kristus yang setia sampai garis akhir. Soli Deo Gloria.
Posting Komentar untuk "Renungan Tentang Hikmat yang Benar; Oleh A.W. Pink"
Silahkan Berkomentar