Renungan Mazmur 15:1-5 Berlaku Tidak Bercela dan Kuasa Injil
Ayat Alkitab Mazmur 15:1-5
Judul Renungan; Berlaku Tidak Bercela dan Kuasa Injil
Mazmur 15:1-5 (TB) Siapa yang boleh datang kepada Tuhan?
1 Mazmur Daud. Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
4 yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;
5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.
Kuduslah kamu, sebab Aku kudus, ini adalah standar yang sangat tinggi bagi manusia yang fana dan bodoh bahkan tidak berdaya. Ketika mempelajari Alkitab, terutama Perjanjian Lama, Anda dan saya akan menemukan bahwa mustahil rasanya untuk dapat benar-benar hidup sesuai dengan keinginan Tuhan, mustahil untuk bisa datang kepada-Nya dan menyenangkan Dia. Dan memang itu benar-benar tidak akan mungkin terjadi, kita tidak akan pernah bisa.
Sehingga Daud bertanya, siapakah yang dapat menumpang di kemah Tuhan? Tidak ada yang bisa, begitulah jawaban lain dari apa yang ditanyakan oleh Daud. Memang di dalam Mazmur ini telah dijelaskan, bahwa untuk dapat hidup bersama di dalam kemah Tuhan, dengan cara hidup tidak bercela. Tetapi yang menjadi pertanyaan esensial, siapakah yang dapat hidup tidak bercela?
Di dalam Mazmur sebelumnya, pasal 14, Daud menjelaskan; Mazmur 14:1 (LAI-TL) “Mazmur Daud bagi biduan besar. Bahwa orang gila itu berkata dalam hatinya: Tiadalah Allah! begitu rusak mereka itu, begitu busuk perbuatannya! Seorangpun tiada yang berbuat baik.” (TB) “Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: ”Tidak ada Allah.” Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.”
Mazmur ini, Paulus mengutip Mazmur ini, untuk memberitakan Injil kepada jemaat di Roma, bahwa tidak ada orang benar, tidak ada orang yang mencari Allah dan tidak ada orang-orang yang berkenan di hadapan Allah. Semuanya telah menyeleweng, tersesat dan berjalan di atas pemikiran dan kebenaran masing-masing yang tersesat (Roma 3).
Setelah mengetahui fakta bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang layak untuk dibinasakan, kita adalah pemberontak dan yang telah menyatakan bahwa TUHAN, yang menciptakan kita adalah musuh kita. Bagaimana kita dapat hidup yang tidak bercela, bagaimana kita dapat memiliki persekutuan yang indah bersama TUHAN dan bagaimana agar setiap kebaikan kita diterima di hadapan Allah? Inilah jawabannya, yaitu Injil Yesus Kristus, kita memerlukan Injil Yesus Kristus, lebih dari yang kita pikirkan, kita memerlukan Injil ini, setiap hari untuk makanan rohani kita. mari kita merenungkan Injil.
Saya berdoa, kiranya Roh Kudus bekerja di dalam hati Anda, sehingga Injil benar-benar menyerap ke dalam hati dan pikiran Anda, sehingga Injil menjadi gaya hidup, menjadi motivasi dan inspirasi. Injil menjadi semangat dan kekuatan baru, Injil menjadi kuasa yang menggerakan Anda untuk hidup semakin seleh dan mengejar kekudusan.
Kehidupan yang tidak bercela kuasa Injil yang mengubahkan
Roma 10:4 (TB) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Kehidupan yang merasakan kuasa Injil, adalah kehidupan yang diubahkan. Ini adalah kehidupan yang merenungkan salib. Melihat pada Yesus yang ditimpakan murka kekal dari Allah Bapa, Yesus yang menjadi dosa, Yesus yang dikutuk di atas kayu salib, Yesus yang menerima neraka. Yesus yang menjadi dosa untuk menebus kita, sehingga kita yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal. Kehidupan kekal, merupakan kehidupan yang bersekutu dengan Kristus, menjadi anak Allah yang benar-benar dikasihi, karena kita di dalam Yesus yang membenarkan dan menguduskan. Inilah awal perjalanan baru dari hidup yang tidak bercela.
Kehidupan yang bersekutu dengan Allah adalah kehidupan yang terpusat pada Allah, kehidupan yang menghormati Allah dan telah mengasihi Allah karena Dia lebih dulu mengasihi. Kita menyadari kebenaran yang benar-benar tinggi, indah, memuaskan dan membuat hati kita berdebar. Bahwa Dia yang berkuasa itu, melihat kita yang tidak berdaya, namun Dia memutuskan untuk tetap berbelas kasihan kepada kita dan memberikan diri-Nya sendiri untuk menjadi sahabat kita.
Bahwa apa yang tertulis dan diberitakan oleh Daud, di Mazmur 15:2-5 (BIMK) adalah kasih karunia, ini adalah ciri-ciri orang-orang yang sekarang telah hidup di dalam Yesus, kita dimampukan untuk tidak bercela, kita dimampukan untuk jujur, kita dimampukan untuk menghormati Allah dan mengasihi sesama.
Kita membenci pemerasakan dan kita tidak menerima uang siap. Tentunya damai sejahtera saja yang ada di dalam diri kita, menjadi bagian kita, menjadi bagian kita. Semua ini berpusat pada Yesus yang lebih dulu melakukannya secara sempurna, ketika Ia hidup di dalam dunia ini.
- Orang yang hidup tanpa cela dan melakukan yang baik, dan dengan jujur mengatakan yang benar;
- Yang tidak memfitnah sesamanya, tidak berbuat jahat terhadap kawan, dan tidak menjelekkan nama tetangganya;
- Yang menganggap rendah orang yang ditolak Allah, tetapi menghormati orang yang takwa; yang menepati janji, biarpun rugi.
- Dan meminjamkan uang tanpa bunga; yang tak mau menerima uang suap untuk merugikan orang yang tak bersalah. Orang yang berbuat demikian akan selalu tentram.
Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan, Injil panggilan pertobatan untuk mematikan dosa, meninggalkan dosa, untuk menyerah di hadapan Allah dan menyatakan tanpa Allah di dalam Yesus, kita benar-benar mati binasa.
Demikianlah kasih karunia itu, dilimpahkan kepada kita dan kini kita menerima kehidupan yang baru, kehidupan yang diubahkan. Kehidupan yang mengejar kekudusan dan tidak bercela. Kehidupan yang disalibkan bersama Yesus dan dibangkitkan bersama Yesus untuk hidup bagi Yesus dan melakukan semua ambisi Kristus di dalam dunia.
Bahwa kita adalah duta kerajaan Allah, di mana kita menjadi pelita yang memberitakan terang bagi mereka yang masih tersesat, bahwa hanya melalui Injil Yesus Kristus saja, ada kekudusan yang menyenangkan. Ada kesalehan yang menyegarkan dan ada kebenaran yang menjadi kebutuhan batin kita. Dan kita aman karena Yesus yang kita sembah adalah berkuasa, Dia telah mematikan maut, di dalam tubuh-Nya, yang ada sekarang adalah kehidupan kekal bersama-sama dengan Dia. Soli Deo Gloria.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 15:1-5 Berlaku Tidak Bercela dan Kuasa Injil"
Silahkan Berkomentar