Seri Pendalaman Alkitab Artikel 1 Katekismus Modern
Artikel ke 1
Selamat datang di Pendalaman Alkitab hasil perenungan pribadi saya, saya akan menuliskan pendalaman Alkitab harian, beserta bacaan ayat Alkitab. Di setiap perikop Alkitab yang menjadi sumber bacaan dan perenungan. Akan disertai pertanyaan dan jawaban berdasarkan ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar.
Saya mulai pendalaman Alkitab untuk pertama kalinya, melalui kitab Kolose. Selamat membaca, selamat merenungkan.
Anda dapat, menyertakan buku dan pulpen Anda, untuk menulis penemuan pribadi Anda, ketika melakukan saat teduh. Melalui artikel kali ini.
Saya berdoa kiranya, pendalaman Alkitab pertama saya, mempertajam pemikiran kita dan bersama-sama kita jiwa kita yang telah hidup di dalam Yesus, memancarkan Injil kepada dunia yang benar-benar memerlukan Injil. Semuanya hanya untuk kemuliaan TUHAN. Dia dikenal, Dia dinikmati, dan Dia saja diberitakan. Amin.
KOLOSE 1 (TB) Terjemahan Baru
Salam
Kolose 1:1-2
1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, 2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.
Ucapan syukur dan doa
Kolose 1:3-7
3 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, 4 karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, 5 oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, 6 yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.
7 Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia. 8 Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
Pertanyaan Pendalaman dan Jawaban Perenungan
(Ayat 1-2 untuk No 1-4)
1. Mengapa Paulus menjadi Rasul Kristus, apa tugas dari Rasul Kristus?
Jawab; Paulus menjadi seorang Rasul karena kehendak Allah, ia sangat menyadari panggilannya sebagai seorang Rasul yang memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi. Pada dasarnya, seharusnya Anda dan saya, juga memiliki keyakinan yang sama apa kehendak Tuhan atas kehidupan kita, untuk apa kita ada di dunia ini? Apa yang dapat kita lakukan dan itu berdasakan kehendak Allah untuk kemuliaan Dia saja.
Paulus memiliki kesadaran penuh akan panggilannya yang adalah kehendak Allah, kita seharusnya bergumul dengan serius, untuk bertanya-tanya pada Allah apa panggilan kita (Efesus 4). Setelah kita tahu, marilah kita melakukan kehendak Tuhan itu, meminta untuk dimampukan agar kita dapat melakukan kehendak Tuhan atas hidup kita, kiranya Roh Kudus menyertai kita dan memampukan kita untuk sama seperti Paulus dapat mengerti panggilan kita sebagai orang percaya yang dikasihi.
2. Apakah tugas seorang Rasul masih berlaku sampai hari ini?
Jawab; Masih tetap berlaku sampai hari ini, memang tidak ada seseorang yang dapat dikatakan rasul karena rasul hanya untuk murid-murid Yesus yang secara langsung dimurikan oleh Yesus, mereka yang melihat Yesus. Tetapi sekarang, kita dipanggil untuk menjadi duta Kristus, melalui panggilan kita di dunia, kita orang percaya untuk menjadi pemberita Injil (1 Petrus 2:9). Melalui pekerjaan mau pun jabatan kita, apa pun itu. Sehingga sekarang kita dapat bertanya kepada diri sendiri, bagaimana saya melalui pekerjaan saya, dapat menjadi pemberita Injil? Bagaimana saya dapat memberkati banyak orang melalui kehidupan saya, sehingga Kristus dikenal dan dimuliakan.
3. Mengapa jemaat Kolose disebut orang kudus?
Jawab; Dikatakan sebagai orang kudus, karena jemaat Kolose adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus. Kekudusan yang diperoleh karena percaya kepada Yesus, di mana Yesus yang kudus menjadi dosa sehingga kekudusan Yesus menguduskan setiap orang yang percaya kepada Dia dan bertobat dari segala dosa, memiliki kehidupan yang semakin membenci dosa.
4 Bagaimana Paulus memusatkan doanya, bagi jemaat di Kolose?
Jawab; Paulus memusatkan doanya pada pekerjaan Allah atas kehidupan manusia, pekerjaan Allah yang sudah bisa dipastikan mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Paulus memusatkan doa, dan meminta pada Allah agar kasih karunia-Nya dan damai sejahtera menyertai jemaat Kolose. Paulus tahu yang sangat penting, kebutuhan mendesak jiwa setiap orang percaya, adalah kasih karunia, kasih Allah di dalam Yesus, kebenaran yang memerdekakan dan mendatangkan damai sejahtera yang melimpah bagi jemaat Kolose untuk memperlihatkan kemuliaan Allah dan kesetiaan-Nya.
5. Mengapa Paulus mengucap syukur ketika ia berdoa bagi jemaat Kolose?
Jawab;
- 1 Paulus bersyukur karena iman jemaat kolose yang terus bertumbuh, iman yang ada di dalam Yesus (Ayat 4).
- 2 Paulus bersyukur karena buah dari iman jemaat Kolose sangatlah nyata yaitu kasih kepada sesama orang-orang percaya atau orang-orang kudus yang ada di dalam Yesus (Ayat 4).
- 3 Paulus bersyukur karena, pengharapan jemaat kolose sangatlah teguh di dalam kasih karunia yaitu Injil Yesus Kristus. Pengharapan adalah buah dari iman, ada sukacita dan damai sejahtera melalui pengharapan ini, ada kasih yang melimpah melalui pengharapan di dalam Injil (Ayat 5).
Sehingga sekarang, kita dapat belajar, sebagai seseorang yang telah hidup di dalam Yesus, diberikan kehidupan baru. Dan dipanggil bukan hanya melalui bekerja sehingga mendapatkan uang. Melainkan bekerja mendapatkan uang, untuk memberkati banyak orang melalui uang yang didapatkan. Sehingga uang tidak menjadi pusat dari pekerjaan kita, bukan tujuan kita, pekerjaan Allahlah tujuan dan Allah sendiri pusat dari kehidupan yang bekerja. Kita dipanggil untuk memperkenalkan Injil dan bersyukur ketika kita melihat orang-orang yang telah mendengar Injil bersukacita oleh karena mereka bertumbuh di dalam kasih karunia, sehingga kita dapat mengasihi sesama dengan benar dan penuh pengharapan bersama orang-orang percaya lainnya.
6. Bagaimana Injil dapat menjadi gaya hidup?
Jawab; Injil haruslah sampai ke dalam kehidupan, Injil yang benar, sejati dan berpusat pada salib Kristus. Injil tentang Allah menjadi manusia, yaitu Yesus yang hidup sempurna, penuh kasih dan tegas terhadap kemunafikan, terhadap dosa dan segala ketidakadilan. Yang terjadi pada masa itu. Yesus mati disalibkan bukan berdasarkan kehendak manusia, bukan berdasarkan kehebatan manusia, melainkan berdasarkan kehendak Allah Bapa, untuk ditimpakan kepada Yesus segala dosa dan murka Allah yang kekal, sehingga Yesus menjadi kutuk.
Injil yang sejati inilah ketika direnungkan, membawa pikiran kita terus berpusat pada Yesus, hati kita terus digugah untuk semakin serupan dengan Yesus yang direnungkan. Injil menjadi kekuatan kita, untuk melakukan yang benar, melaksanakan kasih untuk memancarkan kasih Allah di dalam dunia ini.
Injil menjadi gaya hidup adalah tujuan kita, sama seperti yang Paulus jelaskan, bahwa Injil itu telah berbuah kebaikan dan sampai ke seluruh dunia, bahwa Injil yang menjadi gaya hidup, orang-orang percaya yang bertobat. menerima kasih karunia, cinta yang setia dari Allah secara langsung. Sebab Yesus yang adalah teladan kita, tujuan kita ada bersama-sama dengan kita walau dalam lembah kehidupan paling kelam sekalipun. (Ayat 6)
7. Apa ciri-ciri persahabatan yang dipengaruhi Injil?
Jawab; Persahabatan yang bersukacita disertai oleh Roh Kudus, karena Injil dapat disebarkan di antara umat manusia, oleh Injil inilah kesatuan hati benar-benar terjadi, benar-benar mengubahkan kehidupan satu sama lain. Sehingga ada kasih yang sejati antara orang-orang yang ber-Injil. Injil mempengaruhi persahabatan, karena pada dasarnya persahabatan adalah esensi dari kehidupan murid Yesus, yang penuhi keintiman, kasih, sukacita dan dukacita bersama-sama. Untuk Injil dapat sampai ke sagala bangsa. Injil adalah tujuan bersama, untuk menikmati Injil dan menjadi pemberita Injil (AYAT 7).
Posting Komentar untuk "Seri Pendalaman Alkitab Artikel 1 Katekismus Modern"
Silahkan Berkomentar