Renungan Mazmur 102:26-28 Doa dan Pengertian Akan Kebinasaan Segala Sesuatu
Ayat Alkitab Mazmur 102:26-28
Judul Renungan; Doa dan Pengertian Akan Kebinasaan Segala
Sesuatu
Mazmur 102:26-27 (TB) Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah;
Mazmur 102:28 (TB) Tetapi Engkau Tetap sama dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
Ketika berdoa, apa yang kita ucapkan, apa yang menjadi dasar
dari doa dan apa yang menjadi tujuan dari doa kita. Melalui Mazmur 102,
perenungan kali ini, membawa kita pada doa yang justru membawa kita pada tujuan
utama dari doa, yaitu mengenal Allah dan melihat realitas dunia yang pada
akhirnya akan dibinasakan.
Ketika berdoa, doa kita didasarkan pada firman Tuhan, doa
yang demikian akan membawa jiwa kita untuk bersukacita. Pada dasarnya, Mazmur
adalah doa-doa orang-orang kudus milik kepunyaan Allah, melalui Mazmur kita
dapat berdoa, berdoa dengan doa yang tidak berpusatkan pada diri kita,
melainkan pada Allah, kita dapat semakin mengenal Dia melalui orang-orang kuno
yang hidup dekat dengan-Nya dan benar-benar menaruh harap pada-Nya.
Mereka yang memiliki pengalaman yang bukan berdasarkan pada
realitas saja, melainkan pengenalan akan Allah yang berkuasa, Allah yang telah
menjadikan alam semesta dan membawa jiwa mereka memuji-muji Allah, dengan penuh
harap akan pertolongan-Nya dan kasih setia-Nya. Inilah yang menjadi bagian kita
sekarang, yaitu kita dapat berdoa berdasarkan Alkitab kita, memakai doa-doa
kuno yang berkuasa, berasal dari jiwa yang melekat pada Allah yang kudus dan
mulia.
Mengenal Allah melalui doa
Inilah yang sangat penting, untuk kita dapat mengenal Allah
melalui doa-doa kita yang didasarkan pada Alkitab kita. Kita sekarang hanya
berdoa sampai pada titik di mana Allah memberkati segala hal yang penting
menurut cara pandang kita.
Sekarang, melalui Mazmur yang menjadi dasar perenungan kita,
melihat bahwa yang terpenting adalah kita dapat benar-benar mengenal Allah
melalui semua keluhan kita di dalam doa kita. Kita dapat melihat Dia yang
adalah pencipta dunia ini, Dia yang membuat langit dengan tangan-Nya sendiri.
Bukankah ini, hal yang luar biasa, dapat menyentuh imajinasi
kita, membuat kita merenungkan realitas dunia dan melihat Allah kita yang Maha
Kuasa, maka pada saat inilah hati dan pikiran kita terarah kepada Dia dan kita
memuji Dia di dalam pikiran kita, kita dipenuhi sukacita karena realitas akan
kebenaran-Nya yang berkuasa atas alam semesta.
Doa-doa yang didasarkan pada Alkitab, adalah doa yang
merenungkan sifat Allah dan Allah sendiri yang telah menyatakan diri-Nya.
Melalui sejarah terbentuknya bangsa Israel, ini adalah pondasi dari pengajaran
bahwa keselamatan hanya oleh kasih karunia yang berasal dari Allah yang telah
menciptakan langit dengan tangan-Nya.
Dunia yang dibinasakan oleh Allah
Ketika berdoa, dalam semua persoalan hidup, dalam dunia yang
benar-benar membawa jiwa kita ke dalam kesetian. Dan realitas dunia yang
membawa kita pada penderitaan. Kita merasa bahwa hidup seolah-olah tanpa
harapan.
Mazmur mewakili hati kita dengan berkata, “Sebab hari-hariku
habis seperti asap, tulang-tulangku membara seperti perapian.” (Mazmur
102:4). Bahkan ayat berikutnya, di
katakan, sih pendoa melupakan untuk memakan rotinya. Ini adalah persoalan
hidup, ada kedalaman jiwa yang mengeluh, ada hati yang hancur, dan pikiran yang
kacau dan adanya kehidupan yang benar-benar tidak sedang baik-baik saja.
Namun, pada akhirnya tidaklah selamanya penderitaan menjadi
bagian dari kehidupan, tidak selamanya dunia yang berdosa sekarang ini. Menjadi
tempat tinggal umat manusia, inilah yang akan kita lihat dari realitas dunia,
melalui doa yang disampaikan oleh Pemazmur.
Bahwa dunia sekarang ini, akan menjadi usang seperti
pakaian, bahwa Allah sendiri akan membinasakan semuanya. Dosa menjadikan dunia
di mana kita berada saat ini dikutuk, dunia yang baik, indah dan membawa
kehidupan, dari Allah sumber kehidupan, dunia menjadi tempat kehidupan pada
akhirnya dibinasakan.
Di dalam doa kita, kita harus menyadari satu fakta yang
sangat penting. Sehingga kita tidak terkejut dengan dunia di mana kita berasa
saat ini. Bahwa kita berdoa, mengeluhkan realitas dunia, yang telah jatuh ke
dalam dosa, dan yang terpenting yang kita ketahui. Bahwa kita ada di dalam
daging yang telah berdosa terhadap Allah.
Hanya oleh kasih karunia saja, saat ini kita dapat menaikkan
doa kita berdasarkan firman Tuhan. Kita dapat melihat rencana Tuhan bagaimana
Ia akan memulihkan dunia. Kita mendapatkan pengharapan akan kehidupan yang
baru, di dalam Kristus kita diselamatkan dari dosa dan kutuk dosa, kita percaya
kepada Dia dan bertobat dari dosa.
Kita berdoa dengan penuh keyakinan akan pemulihan dunia,
dengan hati yang bersukacita dan harapan yang berpusat pada pengenalan kata
akan Allah, akan Kristus akan kasih karunia yang berasal dari Dia, pencipta
langit dan bumi dan diri kita, di dalam Allah saja makna hidup kita ada dan
benar-benar sempurna.
Allah yang kekal dan belas kasihan
Inilah yang seharusnya di dalam doa kita, kita renungkan,
kita bayangkan dan kita dapat bersyukur atas kebenaran ini. Yaitu, Allah kita
yang kita sembah adalah Allah yang kekal, Allah yang memberikan kehidupan kepada
kita, sebab Dialah yang menciptakan kita.
Manusia adalah gambar Allah, manusia adalah umat Allah yang
diberikan kuasa untuk mengelola dunia ini. Manusia yang diberikan kuasa untuk
hidup sebagai penguasa dunia ini, merawat dunia ini, dan menjadi wakil TUHAN,
di dalam dunia ini. Untuk inilah belas kasihan Allah dinyatakan, kasih setia
Allah dinyatakan di dalam kekekalan-Nya.
Dia memberikan diri-Nya, menjadi manusia untuk membebaskan
manusia dari dosa. Yesus Kristus, Sang Injil. Inilah pusat dari Alkitab, pusat
dari apa yang Allah ingin sampaikan kepada manusia. Bahwa Dia mengasihi manusia
dengan kasih yang kekal, kasih yang besar, dan kesetiaan yang tidak akan pernah
habis.
Dia Allah yang kekal telah menyatakan diri-Nya di dalam
keterbatasan dengan cara menjadi sama dengan manusia. Untuk membawa manusia
kembali kepada diri-Nya, untuk menyelamatkan manusia dari murka dan semua
murka-Nya ditimpakan kepada Yesus Kristus.
Untuk menutup renungan ini, marilah kita berdoa berdasarkan
Mazmur 103:15-18
Mazmur 103:15-18 (TB) Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 102:26-28 Doa dan Pengertian Akan Kebinasaan Segala Sesuatu"
Silahkan Berkomentar