Renungan Harian Lukas 5:4 (Charles H. Spurgeon)
Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Lukas 5:4
Dari narasi ini kita belajar perlunya fungsi manusia. Penangkapan ikan itu ajaib, tapi baik nelayan maupun kapalnya, bahkan alat memancingnya, tidak ada yang diabaikan; melainkan semuanya itu digunakan untuk menangkap ikan.
Begitu pula saat menyelamatkan jiwa, Allah bekerja melalui sarana; dan selama ekonomi anugerah berjalan seperti saat ini, Allah puas dengan kebodohan pemberitaan Injil (1 Korintus 1:21) demi menyelamatkan mereka yang percaya.
Ketika Allah bekerja tanpa alat-alat, sudah pasti Ia dimuliakan; tetapi Ia sendiri telah menetapkan suatu rencana dengan alat-alat yang melaluinya Dia paling diagungkan di bumi.
Sarana itu sendiri tidak pernah berhasil. "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa." (Lukas 5:5)
Apa alasannya?
Apakah mereka bukan nelayan yang menjalankan panggilan khusus mereka?
Benar, tangan mereka bukannya belum berpengalaman; mereka mengerti jelas pekerjaan mereka. Apa mereka berjerih lelah tanpa keterampilan? Tidak.
Apa mereka kurang kerja keras? Tidak, mereka telah berjerih lelah. Apa mereka kurang tekun? Tidak, mereka telah berjerih lelah sepanjang malam.
Apakah laut sedang kekurangan ikan? Jelas tidak, karena segera setelah Guru datang, kawanan ikan berenang ke dalam jala. Jadi, apakah alasannya?
Apakah karena tidak ada kekuatan dalam diri mereka sebagai sarana tanpa ada kehadiran Yesus? “Sebab di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yoh 15:5)
Tetapi dengan Kristus kita dapat melakukan segalanya. Kehadiran Kristus menganugerahkan kesuksesan.
Yesus duduk di kapal Petrus, dan kehendak-Nya, dengan pengaruh yang misterius, menarik ikan menuju jala.
Ketika Yesus ditinggikan di dalam gereja-Nya, kehadiran-Nya adalah kekuatan dari gereja itu—sorak-sorak karena Raja ada di antara mereka (Bilangan 23:21). “Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” (Yoh 12:3).
Marilah kita pagi ini pergi bekerja menjala jiwa, memandang ke atas dalam iman, dan melihat sekeliling dengan kegelisahan yang khidmat.
Marilah kita berjerih lelah hingga malam tiba, kita tidak akan bekerja dengan sia-sia, karena Dia yang meminta kita menebarkan jala, akan memenuhinya dengan ikan.
Di dalam Anugerah-NYA
Di luar Yesus, faktanya saya benar-benar tidak dapat melakukan sesuatu yang berguna bagi kerajaan Allah, saya adalah manusia gagal ketika saya menjadi tuhan atas kehidupan saya sendiri. Saya pendosa yang binasa, apakah yang dapat dilakukan sih binasa ini, selain terdiam dan menanti pertolongan. Ini adalah titik di mana saya didasarkan akan keberdosaan saya, yang jauh lebih mengerikan dari yang dapat saya bayangkan.
Kita dipanggil untuk tetap ada di dalam Yesus dan melakukan segala perkara di dalam dunia ini bersama Yesus, sebab di luar Dia. Kita benar-benar tidak akan bisa melakukan apa-apa, kita gagal dalam semua keberhasilan kita yang dianggap berharga oleh dunia. Kita gagal untuk menemukan kemuliaan dalam penyembahan kita. Sebab di luar Yesus tidak akan pernah ada kemuliaan.
Maka dari itu, perenungan kali ini, membawa kita untuk kembali mengarahkan terus-menerus hati dan pikiran kita kepada Yesus. Sebab hanya bersama dengan Dia, kita dapat membawa jiwa kita pada kemuliaan dan rasa kagum yang benar akan Allah.
Melalui doa-doa kita, disiplin rohani kita dan segala hal yang mendatangkan kehidupan yang bertumbuh. Untuk taat, untuk menebarkan jala berdasarkan perintah Yesus dan benar-benar kagum pada keindahan kemuliaan-Nya saja. Amin.
____________________
RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.
Renungan karya Charles H. Spurgeon ini, telah menjadi kutipan wajib oleh penulis selaku pembaca, hasil refleksi pribadi pelajaran-pelajaran rohani yang menguatkan dan memperkenalkan kepada Allah yang sejati. (Di Dalam Anugerah-NYA)
Posting Komentar untuk "Renungan Harian Lukas 5:4 (Charles H. Spurgeon)"
Silahkan Berkomentar