Renungan Harian Markus 9:22 (Oswald Chambers)
Judul Renungan; Setelah Pemuliaan di Gunung, Lembah Tempat Kehinaan
Oleh: Oswald Chambers
Markus 9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
Setiap kali setelah pemuliaan, kita dibawa turun dengan sekonyong-konyong memasuki keadaan nyata yang sesungguhnya, tempat tidak ada lagi yang indah, suasana yang puitis, dan menggetarkan jiwa.
Ketinggian puncak gunung diukur oleh pekerjaan yang susah dan menjemukan di lembah. Namun, justru di lembah itulah kita harus hidup untuk kemuliaan Allah. Kita melihat kemuliaan-Nya di atas gunung, tetapi kita tidak pernah hidup bagi kemuliaan-Nya di sana. Di tempat rendah dan tempat yang penuh kehinaanlah kita menemukan nilai yang sesungguhnya bagi Allah -- di situlah kesetiaan kita tersingkap.
Kebanyakan dari kita dapat melakukan banyak hal jika kita selalu berada pada tingkat semangat berkorban yang tinggi, yang semata-mata adalah karena keakuan lahiriah hati kita sendiri. Akan tetapi, Allah ingin kita berada di tingkat kehidupan sehari-hari yang biasa, yang tidak warna-warni, ketika kita hidup di lembah menurut hubungan pribadi kita dengan Dia.
Petrus berpendapat bahwa sungguh menyenangkan bagi mereka untuk tinggal di atas gunung. Namun, Yesus Kristus membawa para murid turun dari gunung menuju ke lembah. Di sinilah, di lembah, makna sesungguhnya dari visi/penglihatan itu dijelaskan (lih. Markus 9:5-6, 14-23).
“Jika Engkau dapat berbuat sesuatu ....” Diperlukan lembah rendah kehinaan untuk menyingkirkan skeptisisme atau keragu-raguan dari diri kita. Lihatlah pengalaman masa lalu Anda sendiri dan Anda akan mendapati bahwa sebelum Anda mengenal siapa Yesus sesungguhnya, Anda seorang yang skeptis akan kuasa-Nya. Ketika Anda berada di puncak gunung, Anda dapat memercayai segala sesuatu. Namun, bagaimana keadaannya bila Anda berhadapan dengan kenyataan di lembah?
Anda mungkin dapat memberi kesaksian tentang pengalaman pengudusan Anda, tetapi bagaimana apabila hak Anda direndahkan atau dihina sekarang? Terakhir kalinya Anda berada di atas gunung bersama Allah, Anda melihat bahwa semua kuasa di surga dan bumi adalah milik Yesus -- akankah Anda menjadi ragu-ragu sekarang, hanya karena Anda berada di lembah kehinaan?
Refleksi Pribadi Saya;
Saya suka bersaat teduh, untuk berdiam diri dan merenungkan sifat-sifat Allah. Ketika saya beralih dari bagian Alkitab yang satu, ke bagian kita Mazmur. Saya bersukacita karena saya diperkenalkan akan sifat-sifat Allah yang saya percayai.
Saya sangat suka membaca buku-buku rohani yang berpusat pada Injil, di mana buku-buku itu dengan indah menjelaskan kasih karunia, kehidupan yang diperbaharui oleh Allah dan segala hal tentang Allah yang dapat saya renungkan. Ya, saya sangat suka berdiam diri dan menikmati Allah, melihat kemuliaan-Nya secara nyata dalam kesunyian. Saya suka menulis dan menulis tentang Dia.
Saya suka di mana ketika Petrus dan kawan-kawan melihat Allah dengan segala kemuliaan-Nya. Tetapi bukan itu saja yang Allah inginkan dari saya, dari Anda yang telah hidup di dalam Dia. Yesus mengundang kita untuk datang kepada Dia, menikmati Dia dan melakukan misi-Nya bagi dunia. Sama seperti kita yang telah menikmati kemuliaan Kristus melalui disiplin rohani yang kita lakukan. Kita diajak untuk menyiarkan kemuliaan itu kepada orang-orang yang terjebak dalam lembah keputusasaan karena dosa, lembah kelam yang mengerikan.
Ketika kita keluar, di mana pun kita diutus, di tempat kita bekerja, keluar, gereja, masyarakat dan sekolah kita. Pada dasarnya kita diajak oleh Yesus untuk melihat banyak orang yang hari ini sangat mencari kebutuhan terdalam jiwa mereka tetapi tidak mereka temukan di dalam dunia ini. Hanya ketika Yesus saja membangunkan jiwa mereka melalui Injil. Maka mereka dapat melihat kemuliaan Yesus.
Bagaimana mereka dapat melihat kemuliana Yesus, melalui kita yang telah menikmati Yesus diatas gunung kesendirian kita ketika kita hidup berhubungan dengan Yesus. Kita diajak ke lembah kelam, untuk melihat lebih besar lagi kemuliaan Yesus, untuk melihat kuasa Salib yang ada pada diri-Nya. Bahwa hanya Dia saja yang dibutuhkan jiwa-jiwa yang mati hari ini, dengan segala dosa dan kesesatan mereka.
Baiklah kita dapat mengerti kebenaran ini, bahwa kasih karunia haruslah kita kabarkan melalui hidup kita yang telah menikmati kasih Yesus. Bahwa kita adalah duta Kristus yang dikuduskan, disucikan dan dibenarkan bagi kemuliaan nama-Nya untuk terus menjadi seperti Yesus, inilah tujuan kita di dalam hidup yang baru.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian Markus 9:22 (Oswald Chambers)"
Silahkan Berkomentar