Renungan Efesus 1:3-6 Kehidupan yang Berharga Kudus dan Berkenan KepadaNya
Ayat Alkitab Efesus 1:3-6
Judul Renungan; Kehidupan Yang Berharga Kudus dan Berkenan Kepada-Nya
Efesus 1:3-6 (TB) 3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. 4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, 6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
Segala pujian bagi Allah
Satu hal yang harus kita ingat kita adalah anak Allah, kita telah ditebus dengan darah yang mahal. Kita diciptakan untuk memuliakan-Nya, maka ketika kita hidup, salah satu pencarian tanpa henti yang kita lakukan.
Mencari sesuatu yang indah, sesuatu yang dapat kita puji dan kita memuliakan. Dan sangat miris dalam pencarian ini, kita tidak pernah menemukan Allah yang sejati. Kita justru terjebak pada penyembahan-penyembahan berhala. Dimana begitu sering kita memuji dan memuliakan ciptaan.
Ketika kita menerima berita Injil, kita diperkenalkan kepada Yesus Sang Injil. Allah menjadi manusia. Mengapa Ia menjadi manusia mencari kita dan menyatakan kemuliaan-Nya? Karena Allah sangat mengerti manusia, manusia tidak memiliki kemampuan untuk mencari Allah, untuk menemukan Allah, dan menyembah Allah sejati yang kudus, mulia dan sangat jauh dari jangkauan manusia.
Inilah berita yang begitu sulit manusia mengerti, begitu sulit manusia terima, yaitu menerima Sang penguasa yang telah merendahkan diri. Bahkan Sang penguasa yang menjadi hamba. Mati di salib, sangat tak berdaya terlihat lemah tanpa kuasa. Bagaimana mungkin Ia adalah Allah?
Pikiran manusia sudah diajarkan oleh dunia ini bahwa setiap penguasa adalah pribadi yang kuat dan tidak akan mau menjadi hamba, bahkan turun dari tahtanya.
Pikiran kita selalu menganggap bahwa Allah yang berkuasa itu sama seperti penguasa dunia, hanya bisa menuntut dan tidak mementingkan relasi, yang terpenting kita menjadi manusia bermoral, dan baik. Sehingga kita disayangi oleh-Nya. Dan pada akhirnya kita tidak mempercayai bahwa ada penguasa yang mau memberikan sesuatu hal yang luar biasa besar dan mulia dan itu cuma-cuma.
Kita tidak percaya bahwa Allah serius mengasihi kita dan rindu untuk mempunyai relasi seperti persahabatan, Allah rindu berteman dan mengobrol dengan kita setiap saat. Allah rindu menuntun kita karena Dia tahu persis ketika kita hidup tanpa Dia.
Kita pasti akan binasa baik di bumi maupun di dunia berikutnya (dalam perbuatan terbaik kita dan perbuatan jahat kita, kita tetap binasa). Dan Allah sangat merindukan jiwa-jiwa dapat kita bawa kepada-Nya ini merupakan proyek besar Allah.
- Pada dasarnya kita gagal memuji dan memuliakan Allah.
- Pribadi sempurna yang mampu memuliakan Allah
Sang Injil lahir di kandang Domba, menjadi manusia. “Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
Berkat Rohani, jika Anda baca pasal dua ayat 1 kitab Efesus kita pada dasarnya telah mati rohani. Jadi berkat rohani yang dimaksud adalah kerohanian kita yang telah bangkit bersama Kristus dan kehidupan lama kita yang telah mati.
Yesus telah mati rohani menanggung semua dosa-dosa kita, Ia yang kudus menjadi tidak kudus karena ketidakkudusan kita, ditimpakan kepada-Nya. Agar kesempurnaan-Nya menjadi milik kita. Agar kita dimampukan menuruti segala perintah Allah. Dimana semua perintah itu adalah kebutuhan kita, itu adalah tujuan kita diciptakan.
Sorga bukan hanya berbicara tentang tempat setelah orang percaya mati (terlalu dangkal jika kita hanya berpikir hal itu). Sorga adalah kehadiran Allah yang secara nyata kita rasakan dalam kehidupa sehari-hari. Maka hal paling utama bukan tetang kita masuk surga, bukan tetang Anda dan saya. Tapi tentang Allah dalam Yesus yang mau, rindu membangun relasi yang intim dengan Anda dan saya yang berdosa.
Waw bagaimana mungkin jiwa Anda tidak berkobar, mengetahui cerita yang indah ini, dan cerita ini melibatkan diri Anda di dalamnya.
Ini kabar baik, pencarian kita yang gagal, ternyata yang kita cari, Dialah yang lebih dulu mencari dan menebus kita. Maka segala kemuliaan dan pujian kehormatan hanya bagi Allah.
Dialah yang layak menerima hidup kita, semua cita-cita, harta yang akan diraih dan sudah diraih seketika tidak berharga. Yesus harta berharga, Yesus jauh lebih Indah.
Pada akhirnya kemampuan kita memuliakan Allah bukan tentang kita, hal ini merupakan karya indah dari pribadi Roh Kudus yang selalu menyatakan keindahan Allah Tritunggal, dinyatakan dalam karya salib.
Yesus Sang anak yang menjadi segala-galanya bagi kita. Kepenuhan Allah hanya dalam Dia. Maka pandanglah pada Yesus, renungkan kehidupan Yesus. Pandanglah karya salib, yang di sana semua dosa-dosa kita dihapuskan
Kabar baik-Nya lagi kita adalah umat pilihan Allah, kita telah ditentukan untuk masuk dalam kehidupan yang bersukacita, dan kehidupan kasih yang sempurna yang hanya kita dapatkan dalam Yesus.
Dalam Yesus, kita telah ditentukan, supaya Anda dan saya kudus tak bercacat di hadapan-Nya. Lalu apa setelah kehidupan yang ada dalam Yesus, menikmati Yesus, dan memuji memuliakan Yesus. Apakah hanya sampai disana.
Baik setiap kehidupan dalam Yesus, jika kita masih hidup sampai hari ini berarti Yesus mau menuliskan cerita indah dalam kehidupan Anda dan saya. Dari hal ini sangatlah penting disiplin rohani
Bukan kehidupan yang fokus pada harta, kehormatan, berkat-berkat, dan hal-hal fana yang sering ditawarkan dunia dan gereja-gereja kacau hari-hari ini. Kita lanjut pada poin berikutnya.
Menerima kasih lalu mengasihi
Kita telah dipilih Allah karena Ia mengasihi kita. “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya. Sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.” Kita menjadi anak-anak-Nya, dan hal inilah kehendak-Nya. Kita menjadi anak-anak terkasih. Kita dibawa kedalam persekutuan yang dalam bersama-Nya. Supaya terpujilah kasih karunia-Nya.
Kita dikasihi, dan Allah mampu mengasihi semua orang, Allah rindu mempunyai relasi dengan orang-orang berdosa yang juga selama ini sama seperti kita. Orang berdosa yang selalu mencari dan mencari kasih yang sejati namun gagal.
Ketika kita menikmati kasih Allah. Kasih Allah yang meluap itu akan meluap keluar dari dalam diri kita untuk mengasihi orang di sekitar kita. Ini bukan kasih biasa tetapi ini merupakan kasih Injil, kasih yang mengabarkan Injil. Kasih yang mencerminkan kasih Yesus, kasih yang menunjukkan anugerah Allah, kasih yang tidak akan ditemui dari system dunia.
Pekabaran Injil lalu memuridkan merupakan, tindakan memuliakan Allah yang paling Allah rindukan dari kita dan kita dapat membawa jiwa-jiwa baru dan lama (orang agama Kristen) untuk memuliakan Allah bersama menikmati kasih yang indah dan sejati itu, “supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”
Kita dikasihi untuk menikmati relasi bersama Allah, dimampukan untuk selalu menikmati kasih Yesus, lalu kasih itu kita kabarkan. Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus yang ditentukan sebelumnya untuk melakukan pekerjaan baik.
Jika Anda sampai hari ini tidak mempunyai hati untuk mendoakan jiwa-jiwa agar dijangkau Injil, dan mengabarkan Injil kepada keluarga dan sahabat, bahkan memberi diri masuk dalam proyek Allah yaitu mengabarkan Injil. Sebagai bentuk sukacita Anda menikmati Yesus.
Berarti Anda perlu melihat diri Anda, apakah Anda sudah menikmati Yesus? Atau Anda selama ini hanya menikmati apa yang Yesus berikan sehingga hidup Anda tidak pernah puas dan mengalami kehidupan yang membosankan terus menerus.
Kiranya artikel ini oleh kuasa Roh Kudus dapat, memperkenalkan kepada Anda Sang Injil, Ia yang telah mengasihi Anda untuk membangun relasi dengan Anda, dan Anda menikmati Dia sehingga Anda mengabarkan kasih itu kepada dunia. Soli Deo Gloria.
Posting Komentar untuk "Renungan Efesus 1:3-6 Kehidupan yang Berharga Kudus dan Berkenan KepadaNya"
Silahkan Berkomentar