Seniman Paradoks 1 Timotius 6:1
1 Timotius 6:1 (TB) Semua orang yang menanggung beban perbudakan hendaknya menganggap tuan mereka layak mendapat segala penghormatan, agar nama Allah dan ajaran kita jangan dihujat orang.
Pengajaran Kristen membawa kita untuk melihat satu jenis pemahaman yang benar-benar menerobos pemahaman yang sudah menjadi gaya hidup selama berabad-abad. Kehidupan manusia yang telah diperbudak oleh kuasa di luar jangkauan kekuatan dan kebebasan manusia.
Pemahaman ini (pengajaran praktis Kristen), benar-benar membawa orang-orang pada zaman di mana semua orang melakukan segala sesuatu berdasarkan apa yang telah biasa dilakukan. Untuk tidak melakukannya lagi. Inilah kehidupan yang baru dalam pemahaman yang baru yang telah diubahkan oleh kuasa yang lain, di luar kuasa perbudakan, ini adalah kuasa kebebasan sejati di mana kuasa inilah tujuan dari kehidupan manusia.
Kekristenan, memerintahkan untuk menunjukkan cara hidup yang benar-benar berbeda, terlihat sangat-sangat tidak realistis dan tidak menguntungkan, namun pada dasarnya cara hidup Kekristenan yang benar pasti menguntungkan dalam segala penderitaan yang tidak sia-sia dalam kasih karunia yang telah diberikan Allah kepada manusia. Inilah yang Yesus katakan, bahwa kuk yang Ia berikan sangatlah ringan dan datanglah kepada-Nya.
Ketika saya memikirkan untuk menulis artikel ini, saya ada di titik hidup yang menakjubkan. Karena setiap kejadian yang tidak saya inginkan. Pada dasarnya membawa saya untuk semakin mengagumi Allah yang serius mengasihi saya. Membawa saya untuk secara serius berjuang dalam kasih karunia, agar saya dapat menikmati kuk yang ringan itu.
Untuk itu saya melalui artikel ini, membawa Anda yang membacanya melihat dunia dengan cara berpikir yang indah, menakjubkan dan semua cara berpikir ini, diawali dengan pengenalan yang benar akan Allah, karena Dialah yang ada di judul tulisan ini, Dialah Sang Seniman yang Paradoks yang saya maksudkan. Allah Dialah pusat dari dunia ini, Dialah yang telah menciptakan dunia ini dan segala isinya dan pada akhirnya kita memiliki tujuan yang sangat spesifik dari-Nya. Inilah yang seharusnya kita ketahui, kita renungkan dan menjadi penerapan praktis kita sebagai orang Kristen.
Allah Dialah pusat dari dunia ini, Dialah yang telah menciptakan dunia ini dan segala isinya dan pada akhirnya kita memiliki tujuan yang sangat spesifik dari-Nya. Inilah yang seharusnya kita ketahui, kita renungkan dan menjadi penerapan praktis kita sebagai orang Kristen.
Ketika Anda mempelajari Alkitab dengan benar, dengan cara melihat hanya bagaimana Anda dapat mengenal Pribadi Allah yang ada di Alkitab, Dia yang memperkenalkan diri-Nya. Anda akan setuju dengan saya, bahwa Dialah Sang Seniman Paradoks. Yang harus kita renungkan, yang seharusnya hati kita tertuju dan kita terpaut pada-Nya, setiap saat jatuh cinta kepada Dia saja. Namun sebelum semua ini terjadi di dalam diri manusia. Kita memerlukan kasih karunia, Roh Kudus yang menerangi kita, yang menghidupkan kita di dalam Yesus dan mematikan kita atas dosa, sehingga kita benar-benar membenci kecenderungan berdosa kita.
Untuk itu saya membawa Anda untuk dapat mengerti cara berpikir saya, pendekatan yang saya pakai untuk menjelaskan Allah sebagai Seniman Paradoks yang menakjubkan. Saya berdoa kiranya Artikel ini, membawa Anda untuk semakin mengenal Allah kita dan memuji kemuliaan-Nya sehingga tujuan hidup kita yang adalah Kristus, menikmati Dia dan memberitakan Dia adalah sumber sukacita sejati dalam hidup sehari-hari kita, di dalam dunia yang terus berjalan menuju kebinasaan. Amin.
Seniman dan Paradoks
Kita mulai dari kata paradoks, paradoks memiliki arti yaitu suatu gagasan yang seolah-olah bertentangan dan mengandung kebenaran. Bersifat paradoks. Paradoks dapat Anda lihat pada dua bagian mata uang. Seolah-olah dua sisi tersebut berlawanan, namun ketika yang satu tidak terhubung dengan yang lain. Mata uang tersebut, dapat disebut sebagai uang palsu.
Meskipun seolah-olah mata uang tersebut, ketika tidak menyatu tidak terjadi apa-apa. Namun jelas jika dua bagian mata uang tidak menyatu, maka uang tersebut adalah palsu. Anda tidak dapat menyukai makan dan tidak menyukai minum. Anda tidak bisa mandi tanpa sabun, memang bisa namun itu akan sangat tidak nyaman. Inilah paradoks, terlihat bertentangan satu sama lain, namun sebenarnya adalah satu kesatuan.
Seniman, kata ini saya ambil untuk menunjukan kepada seorang pribadi, yang mampu menciptakan dunia yang indah, di mana Anda berada saat ini, dunia yang berisi berbagai paradoks yang nyata. Ada budak ada tuan budak, ada orang miskin dan ada orang kayak, ada negara yang berada di kedamaian dan ada negara yang sampai hari ini masih dalam krisis ekonomi karena perang dan lain-lain. Seniman ini telah menciptakan semua yang berharga, mau pun mengijinkan semua hal yang seolah-olah tidak berharga terjadi.
Salomo di akhir hidupnya melihat dengan jelas semua paradoks kehidupan di dalam semua kemakmurannya, pada akhirnya semua itu sia-sia. Allah mengijinkan semua ini terjadi dalam kehidupan Salomo, karena faktor-faktor lain di mana itu karena Salomo salah mengambil keputusan, ia tidak taat kepada Allah dengan mengambil banyak istri yang akhirnya menjadikan dia penyembah berhala. Semua ini adalah paradoks, di mana cerita Salomo sangat berharga hari ini, karena kita dapat belajar konsekuensi dari tidak taat kepada Allah.
Jadi sekarang, kita dapat mengerti bahwa Allah kita adalah Seorang Pribadi pencipta segala sesuatu yang terlihat seolah-olah bertentangan (paradoks). Namun hal itu adalah kebenaran yang mutlak yang berasal dari-Nya, karena Dia mengijinkan semua yang terjadi dan dapat menjadi berkat bagi kita yang hidup di zaman berikutnya. Kita dapat melihat betapa paradoks nya kehidupan di mana kita ada hari ini.
Allah yang ada di Alkitab adalah Dia mengasihi manusia namun pada saat yang sama. Seolah-olah segala sesuatunya bertentangan karena sepertinya Allah tidak mengasihi manusia. Namun ketika diperhatikan, semua itu saling berkaitan dan memperlengkapi sehingga menciptakan harmoni yang indah. ketika Anda mempelajari filsafat, di mana setiap pendapat dikritik oleh pendapat lainnya. Dan begitulah seterusnya, semua pendapat para filsuf merupakan paradoks yang dapat kita lihat, pelajari di dunia pendidikan. Yang menjadi harmoni, ketika setiap pendapat tersebut memiliki unsur kebenaran yang tidak utuh, namun tetap dapat diterapkan dalam kehidupan meskipun tidak utuh.
Namun di sisi lain, paradoks yang ada di dunia, semua pemahaman yang bertentangan di dunia ini juga yang melahirkan penderitaan. Kita ada di dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, sehingga paradoks menjadi sangat asing bagi kita, kita benar-benar hidup berdasarkan pemahaman kita masing-masing sehingga kita tidak suka jika ada yang mengatakan kalau apa yang kita pahami keliru.
Kita tidak suka dengan pemahaman yang pradoks, kita suka dengan pemahaman yang hanya satu sisi mata uang. Jika Allah itu kasih, tidak mungkin Ia adalah Allah yang membuang manusia ke neraka. Kita sulit untuk menerima bahwa Allah yang pengasih itu adalah Allah yang murka, Allah yang menghukum dan Allah yang membiarkan semua penderitaan yang ada di dalam dunia ini.
Namun ketika direnungkan kembali, seharusnya kita benar-benar melihat pradoks yang nyata di dunia di mana kita dapat hidup. Kita harusnya mengerti dan menerima setiap fakta yang ada. Bahwa kita hidup berdasarkan konteks di mana kita berada saat ini.
Sekarang di dalam dunia yang paradoks dan Dia Allah yang menciptakan semuanya. Apa yang akan menjadi respon kita, akan sangat menentukan apa yang terjadi di kedalaman diri kita. Apakah itu damai sejahtera, bisa juga rasa kosong yang teramat mendalam karena pilihan-pilihan yang kita ambil.
Apakah kita semakin menginginkan Tuhan, atau hidup dalam pemahaman kita yang dangkal dan tidak beraturan tidak utuh dan sangat-sangat kacau.
Injil Kekuatan Sang Seniman
Sekarang marilah kita merenungkan bagaimana Kekristenan membawa kita untuk dapat benar-benar mengerti paradoks kehidupan yang nyata. Seolah-olah kehidupan ini tidak berguna tanpa makna dan tidak ada artinya di dalam konteks kehidupan tertentu. Contohnya, jika Anda dilahirkan sebagai keturunan budak, bukankah kehidupan terasa sangat tidak bermakna.
Salah satu film berjudul “The Help.” Yang menunjukkan kepada saya makna sesungguhnya hidup. Dalam konteks kehidupan masing-masing. Entah itu Anda sebagai pembantu, orang kaya, penulis dan pekerja kasar dan pelayan Tuhan di organisasi pelayanan Kristen. Di mana setiap bidang tersebut sangatlah berguna. Ketika itu, menjadikan kita orang-orang yang memikirkan bahwa hidup kita untuk orang lain dan membawa mereka kepada Sang Seniman yang akhirnya Dialah definisi hidup ini.
Film The Help, menceritakan bagaimana kehidupan sebagai pembantu yang benar-benar bermakna, berguna. Ketika itu di Amerika, ketika orang-orang kulit hitam masih benar-benar dipandang sebagai kasta rendah oleh orang kulit putih (bahkan sampai hari ini di Amerika di daerah-daerah tertentu rasisme masih terjadi). Mereka hanya bekerja sebagai pembantu dan tukang kebun. Wanita Kristen kulit hitam ini, menjadi pembantu yang bekerja di rumah-rumah orang kaya kulit putih.
Namun yang menakjubkan, yang membuat saya berkali-kali memikirkan hidup dan konteks kehidupan di mana manusia dilahirkan, dijinkan oleh Tuhan untuk hidup. Semua jenis kehidupan pada akhirnya benar-benar bermakna ketika dilakukan dengan cara pandang yang benar berdasarkan definisi Sang Seniman.
Para pembantu kulit hitam ini, melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Cerita ini menjadi sangat mengharukan dan membuat saya berkali-kali berpikir tentang kehidupan adalah, mereka yang menjadi pembantu merawat anak majikan mereka dengan baik. Sehingga anak-anak tersebut dapat menemukan identitas diri mereka, menjadi anak-anak yang sukses di masa depan. Dan salah satu anak yang dirawat oleh pembantu tersebut, yang menuliskan Novel yang menjadi film “the Help.”
Setiap anak yang mereka asuh, mendapatkan cara pandang hidup yang benar, cara berpikir yang membawa mereka pada masa dewasa menjadi orang-orang yang sukses. Dan jika Anda menonton film ini Anda akan menemukan alasan dibalik semua kerja keras mereka, kesetiaan mereka dan kasih mereka kepada anak-anak majikan mereka. Adalah Kristus, mereka adalah wanita-wanita Kristen yang selalu datang ke gereja.
Meskipun dalam film tersebut tidak ditekankan demikian, namun saya sangat yakin, orang-orang kulit hitam yang ada di Amerika pada masa itu, meskipun mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan nyawa mereka seringkali terancam. Adalah karena mereka orang percaya yang sungguh-sungguh dan melihat hidup sebagai paradoks yang harus dijalani sehingga mereka dapat benar-benar bermakna hidup sebagai pembantu rumah tangga, meskipun mereka tidak mendapat penghormatan, pengakuan bahkan dianggap sebagai binatang.
Mereka adalah Wanita-wanita hebat yang pernah saya saksikan, cerita ini diambil dari cerita nyata yang dijadikan novel. Demikianlah Paulus di dalam suratnya kepada Timotius, untuk menasehatkan para budak Kristen pada masa itu, untuk hidup hormat terhadap tuan mereka. Bukan hanya hormati pada yang ramah tetapi juga yang bengis.
1 Timotius 6:1 (TB) Semua orang yang menanggung beban perbudakan hendaknya menganggap tuan mereka layak mendapat segala penghormatan, agar nama Allah dan ajaran kita jangan dihujat orang.
Apa yang Paulus nasehatkan, bukanlah omong kosong yang menekan manusia dan hanya sekedar memerintahkan para budak pada masa itu untuk terima saja keadaan. Namun ini tentang bagaimana mereka yang sudah sangat mengerti bahwa Injil yang adalah kekuatan Allah telah menyelamatkan mereka dari dosa, dari hukuman dosa, dari kehidupan yang sia-sia sebagai budak. Dan menjadi budak-budak Kristen yang dikasihi oleh Yesus yang telah disalibkan, Yesus yang ada bersama-sama dengan mereka Yesus yang adalah pengharapan mereka pada masa itu sebagai budak.
Mereka tetap ada di dalam konteks kehidupan yang sama, namun dengan cara berpikir yang berbeda dalam melakukan sesuatu. Mereka tidak lagi hidup di bawah perbudakan dosa, namun sebagai orang merdeka yang dipanggil sebagai budak yang setia sehingga Injil dapat tersampaikan melalui kehidupan mereka. Saudaraku yang kekasih, sekarang Anda dapat melihat, gambaran hidup yang nyata.
Saya tidak tahu konteks kehidupan seperti apa yang Anda miliki sekarang. Namun pada akhirnya, akan selalu ada alasan untuk mengeluh, untuk menyalahkan keadaan dan untuk hidup dalam kekesalan, ketakutan dan penyesalan sepanjang waktu. Selalu ada alasan yang dibantu oleh kuasa setan, untuk Anda marah atas semua yang terjadi, untuk hidup atas semua keinginan Anda atau ekspetasi Anda. mungkin orang lain memandang hidup Anda lebih baik, namun Anda masih hidup dalam perbudakan ketakutan dan keinginan yang tidak pernah terwujud.
Melalui artikel ini, marilah kita merenungkan kembali kehidupan ini, dengan cara yang baru untuk merenungkan Kristus yang disalibkan. Yesus yang menjadi dosa untuk menerima dosa kita dan Yesus yang mengundang kita untuk datang kepada-Nya, untuk kita dapat menerima kuk yang ringan dari-Nya, untuk menerima hidup yang baru, di dalam Dia dan kasih karunia-Nya. Untuk mempercayakan hidup kita, konteks kehidupan kita yang sia-sia kepada-Nya sehingga tidak sia-sia.
Poin selanjutnya, kita akan bersama-sama merenungkan Injil lebih lagi. Dan bagaimana Injil inilah yang pada akhirnya pusat kehidupan kita dan yang dapat mengubahkan keseluruhan hidup kita dalam kasih karunia yang melimpah dari Allah yang serius mengasihi kita.
Bagaimana kita harus hidup sebagai seminan kecil?
Iman tanpa perbuatan adalah mati, iman yang sejati adalah kehidupan yang aktif untuk terus hidup dalam persekutuan dengan Allah sebagai pondasi untuk memiliki relasi yang harmoni dengan sesama orang percaya yang bertumbuh dan orang-orang yang belum percaya. Dan melayani sesama untuk mereka dapat mengenal Yesus, kita akan semakin berkobar-kobar untuk memperkenalkan Yesus dan hidup sebagai budak, pembantu, penulis, petani pengusaha, dan lain-lain dengan satu tujuan yaitu Injil Yesus Kristus dapat dikenal oleh orang lain. Ini semua dimulai dari kehidupan yang telah diubahkan oleh Injil dan kehidupan yang telah menikmati Injil.
Perenungan akan Injil Yesus Kristus yang terus-menerus dan diulang-ulang dalam kasih karunia, inilah yang seharusnya kita lakukan. Secara praktis di dalam diri yang sunyi dan kesendirian yang seringkali kita alami. Penerapan ini akan benar-benar mengubahkan kita, di mana kita dapat benar-benar bersyukur karena kita tahu kita sangat berdosa dari yang dapat kita bayangkan, kita adalah musuh Allah dan layak binasa dalam kematian di mana kita terpisah dari kemuliaan Allah.
Namun Yesus yang menjadi manusia, hidup dengan sempurna untuk taat pada rancangan Allah Bapa atas diri-Nya. Telah disalibkan, mati menjadi sangat buruk, menjadi manusia paling buruk karena pada dasarnya Dia yang kudus dan benar itu, telah menjadi manusia paling berdosa di muka bumi ini. Yesus menjadi dosa karena menerima semua dosa dan kutuk hukuman dosa kita.
Inilah yang harus kita mengerti, kehidupan kita yang diundang untuk percaya kepada Dia, untuk menyerahkan seluruh hidup dan taat kepada-Nya. Adalah kehidupan yang telah dikuduskan dan dibenarkan berdasarkan kesetiaan Yesus sampai mati disalibkan. Inilah Injil, yang harus kita renungkan setiap hari. Sehingga kita mengerti betapa kita adalah pendosa yang layak binasa, puji Tuhan karena kasih karunia kita dibebaskan dari dosa dan kutuk dosa.
Berdasarkan Injil inilah kita sekarang dapat membenci setiap dosa, jijik pada kehidupan yang kita tahu itu tidak memuliakan Allah kita. Di mana kehidupan yang dahulu secara alami memberontak, jahat, keras kepala, penuh nafsu dunia, serakah, suka marah, pendendam, rakus, dan tidak taat kepada Allah dan tidak mau mengasihi sesama manusia. Di dalam kasih karunia kita terus hidup diubahkan untuk secara alami hidup berdasarkan keinginan Allah kita, berjuang dalam tubuh kita yang terbatas sekarang untuk memusatkan hidup, memberikan semua tenaga mengalahkan dosa, mengalahkan kehidupan lama dan hidup bagi Yesus, mengasihi Dia dan sesama kita manusia.
Inilah Injil yang menjadi dasar para budak dapat menerima kehidupan mereka yang paradoks. Dan sekarang Injil yang sama ketika Anda hidup dalam Kristus dapat menerima setiap paradoks dan terkagum-kagum kepada Allah yang telah menciptakan kehidupan Anda dan saya. untuk ditempatkan di konteks kehidupan masing-masing dan melakukan segala sesuatu yang dipercayakan kepada kita sebaik mungkin sehingga kita dapat menjadi berkat bagi banyak orang.
Sekarang, saya mengundang Anda untuk berdoa dengan serius, untuk persekutuan yang semakin intim bersama Allah, untuk dapat melihat bahwa di mana Anda saat ini hidup. Adalah panggilan dari Allah untuk Anda dapat melakukan yang terbaik berdasarkan rencana Allah bagi kemuliaan-Nya. Undangan untuk menjadi Injil dalam kehidupan sehari-hari, menjadi seseorang yang adalah seniman kecil untuk melihat hidup berdasarkan paradoks yang tidak dapat diubah, namun dapat dinikmati dalam terang kasih karunia.
Inilah kuk yang ringan itu, karena kita dapat bersama-sama percaya bahwa Allah ada di pihak kita, Dia memanggil kita untuk taat kepada-Nya dan menikmati sumber daya yang Dia sediakan dari diri-Nya berdasarkan kasih karunia-Nya. Sehingga hidup kita apa pun pekerjaan kita hari ini, kita dapat menjadi seseorang yang bersukacita karena kebenaran, karena Kristus dan karena Injil menjadi kesukaan hidup kita setiap hari.
Untuk menutup artikel ini, marilah kita bersama-sama Paulus untuk hidup bagi Injil yang telah membebaskan kita dari dosa. Kita dengan penuh kesadaran melatih diri kita untuk Injil bersama-sama Paulus marilah kita lakukan ini, berdoa untuk kekuatan dan kuasa yang penuh dari Allah kita. 1 Korintus 9:26-27 (TB) Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. Soli Deo Gloria.
Posting Komentar untuk "Seniman Paradoks 1 Timotius 6:1"
Silahkan Berkomentar