Renungan Mazmur 50:23 Hati Siapakah yang Berpusat Pada Allah
Ayat Alkitab Mazmur 50:23
Judul Renungan: Hati Siapakah yang Berpusat Pada Allah
Mazmur 50:23 (TB) Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.”
Kefasikan, inilah definisi dari manusia yang dengan jelas dan secara jujur Alkitab beritahukan. Bahwa kitalah orang berdosa yang Alkitab beritahukan, kitalah musuh-musuh Allah. Kita adalah pemberontak yang sangat layak untuk binasa, sangat layak untuk mati, dan sangat layak untuk dihukum. Tanpa menyadari kefasikan diri sendiri, maka kita adalah orang-orang yang akan selalu membenarkan diri. Berjuang untuk membayar Allah untuk mendapatkan keselamatan.
Dapatkah kita menantikan janji-janji Tuhan, ketika kefasikan masih menjadi definisi keberadaan kita hari ini. Inilah yang harus kita benar-benar renungkan. Adakah rasa syukur di hati kita, adakah kejujuran dan kemurnian di hati kita, adakah pertobatan yang sejati dan ingin selalu mematikan dosa, kesalahan, kecenderungan kita yang tidak memuliakan Allah.
Mazmur Asaf, memanggil Anda dan saya hari ini di zaman modern. Siapakah di antara kita yang benar-benar akan mempersembahkan korban syukur, di manakah hati kita sekarang berada. Adakah Tuhan yang menjadi pusat dari hati kita sehingga kita kagum kepada Di sehingga kita memuji dan memuliakan Dia.
Fakta yang menakutkan dari firman Tuhan adalah Dia membenci orang fasik. Mazmur 50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: “Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulut-Mu.” Kitalah orang fasik itu, kitalah orang-orang yang merasa benar di hadapan Allah sehingga kita layak untuk menyebut perjanjian-Nya. Adakah Anda benar-benar layak, tidakkah kita sekarang gemetar karena fakta menakutkan ini, bahwa Allah adalah musuh kita.
Sayalah orang berdosa, sayalah orang binasa itu, dan sayalah musuh Allah. Kitalah orang berdosa. Kita dapat benar-benar sekarang berdiam dan melihat kedalaman diri sendiri. melihat pemberontakan yang mengerikan di dalam diri kita. Mazmur 50:23, merupakan panggilan untuk bertobat, panggilan untuk orang fasik agar hati mereka berbalik kepada Allah, agar hati kita yang terpaut dengan dunia ini kembali kepada Allah dan melihat kemuliaan-Nya.
Sekarang saatnya kita kembali pada kebenaran, untuk selalu merenungkan Injil. Kita adalah orang-orang berdosa yang telah diselamatkan oleh Allah yang membenci kefasikan. Dia yang kudus turun ke dalam dunia untuk menjadi sama dengan manusia. Dia adalah Anak Allah, Yesus Kristus Tuhan kita yang telah disalibkan.
Tentang salib, bahwa Yesus mati disalibkan karena Dia menerima kutuk hukuman dosa, Dia yang benar dan taat kepada Allah selama hidup-Nya menjadi manusia. Tidak ada sedikit pun dosa di dalam diri Yesus, Dia benar-benar suci, kudus dan benar. namun ketika disalibkan, Yesus menerima semua dosa kita, ditimpakan kepada-Nya kutuk hukuman dosa manusia, ditimpakan kepada-Nya murka kekal dari Allah Bapa, ditimpakan kepada-Nya neraka yang seharusnya menampung kita yang berdosa.
Yesus ditinggalkan, mengalami kesepian yang teramat sangat sehingga ini adalah penderitaan yang mengerikan. Inilah penderitaan salib, bukan hanya tentang daging yang dipecahkan sehingga mengalirkan darah segar, tetapi juga tentang jiwa yang hancur, kesepian, kosong, mati, tidak melihat kemuliaan, tidak damai sejahtera, ketakutan, kebingungan, frustasi, rasa bersalah, terluka, dendam, dan semua penderitaan yang mengerikan Yesus terima di atas salib.
Yesus adalah jawaban dari pertanyaan Asaf di Mazmur 50:23, siapakah dan dijawab dengan satu nama di atas segala nama. Yaitu Yesus Kristus yang telah disalibkan dan telah bangkit. Inilah Injil, inilah kabar baik dan bagaimana ini dapat kita terapkan di dalam hidup kita.
Sekarang kita dapat bersyukur, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan kita bukan dari hukuman dosa saja. Tetapi dari kefasikan diri kita, dari definisi diri kita yang adalah orang fasik untuk menjadikan kita anak-anak Allah yang dikuduskan, dibenarkan, disucikan dan karena inilah kita di dalam Yesus yang telah melepaskan kita dari kefasikan. Kita bersyukur, kita memuji dan memuliakan Allah dan kita kagum kepada Dia yang telah berkasih karunia itu.
Sekarang, kita diberikan hati yang jujur, oleh karena Roh Kudus di dalam kita, kita yang telah bertobat dan membenci dosa, membenci hati yang tidak murni dan membenci segala hal yang jahat dalam diri yang menjauhkan diri kita dari Tuhan. Marilah kita datang kepada Allah dengan hati yang hancur itu, meminta pengampunan dan bersyukur karena pengampunan yang nyata dari Allah melalui kasih karunia yang ada di dalam Kristus Tuhan kita. Soli Deo Gloria.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 50:23 Hati Siapakah yang Berpusat Pada Allah"
Silahkan Berkomentar