Renungan 1 Korintus 1:27 Bodoh Bagi Dunia
Ayat Alkitab 1 Korintus 1:27
Judul Renungan; Bodoh Bagi Dunia
1 Korintus 1:27 (TB) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat
Ketika Tuhan Allah memandang ke bawah dari Surga kepada orang-orang, Dia tidak memperhitungkan banyak hal yang sangat dihargai oleh dunia. Dia tidak melihat uang seseorang, atau tanah, atau gelar. Dia hanya melihat keadaan jiwa mereka — dan memperhitungkan mereka sesuai dengan itu. Oh, bahwa Anda akan berusaha untuk melakukan hal yang sama! Oh, Anda akan menghargai kasih karunia di atas gelar, atau kecerdasan, atau emas! Seringkali, terlalu sering, satu-satunya pertanyaan yang diajukan tentang seseorang adalah, “Berapa nilainya?” Adalah baik bagi kita semua untuk mengingat bahwa setiap orang sangat miskin — sampai mereka kaya dalam iman, dan kaya di hadapan Tuhan. ~ JC Ryle
Bagi saya, ketika saya dapat memikirkan kembali tentang kehidupan dan tidak ingin mengikuti arus dunia, arus budaya yang populer di hadapan saya di mana saya dibesarkan. Kekristenan adalah kebodohan, yang saya senangi dari Kekristenan bukanlah Yesus, karena saya tidak pernah mengenal Dia, saya berdoa, berharap dan beriman pada tuhan yang jauh. Hasil ciptaan saya.
Saya suka makan-makan di setiap ibadah, namun tetap tidak memiliki pengetahuan yang benar akan kristus. Saya suka perkumpulan, namun saya tidak suka harus memakai baju berkerah ke gereja dan ibadah lainnya. Saya tidak suka dengan opini populer orang gereja bahwa ketika seseorang berambut panjang maka ia seseorang berlandalan.
Tentang tuhan yang saya sembah, pada akhirnya, itu adalah ciptaan pikiran saya, hasil imajinasi saya dan sampai di titik, saya tidak pernah benar-benar percaya tuhan. Saya membaca Alkitab untuk menemukan tuntunan hidup yang lebih baik, lebih aman dan dapat hidup seperti yang saya inginkan. Saya ingin mengerti setiap hikmat yang ada di dalamnya. Namun saya tidak pernah mengerti bahwa hikmat Alkitab adalah kebodohan bagi saya.
Karena ketika membaca Alkitab, saya sedang menggabungkan hikmat alami saya, dunia (budaya sekitar) dan Alkitab. Agar hidup saya menerima kepintaran, dapat bertindak dengan baik dan di masa depan saya tidak meminta-minta, hidup mandiri selayaknya orang-orang pada umumnya. Saya ingin bekerja dan menghasilkan uang, menikah dan cukup sampai di sana. Cita-cita manusia pada umumnya.
Sekilas pandangan Kekristenan populer ini baik, benar dan tidak salah. Memang tidak ada yang perlu disalahkan. Tapi apakah ini tujuan sebenarnya Alkitab, apakah Tuhan sejati pembantu atau Dia pribadi yang berkehendak dan berhikmat, mulia, kudus dan dapat marah kepada manusia yang merasa bahwa dia bisa menjadi tuan atas dirinya sendiri. Pernahkah Anda memikirkan bahwa ada tujuan yang jauh lebih mulia, indah dan memuaskan jika dibandingkan dengan tujuan yang berdasarkan hikmat dunia, tujuan popule manusia pada umumnya.
Bagaimana jiwa semuanya dipusatkan kepada Kristus? Inilah yang akan kita dalami. Tentang hikmat yang bodoh bagi dunia. Bagaimana Injil mengubahkan dan membawa kita pada kehidupan yang sejati di dalam Tuhan dan berdasarkan keinginan TUHAN.
Hingga akhirnya saya merasa bahwa diri sayalah yang paling berhikmat di muka bumi ini. Karena saya telah menyelesaikan membaca Alkitab. Bukan hanya itu, saya telah merenungkannya, saya telah mencatat setiap penemuan yang saya rasa itu memberikan saya hikmat. Saya merasa, sayalah orang berhikmat.
Saya mengambil gambaran diri saya, bukan karena saya yang terbaik, justru cerita di atas, saya sedang menunjukkan satu kesalahan yang pernah saya lakukan. Dan sampai hari ini dalam kasih karunia, saya terus bergumul untuk mematikan kecenderungan itu.
Suatu doktrin yang tidak Alkitabiah dan hanya berlingkar di pemahaman yang benar-benar belum utuh tentang Kekristenan yang berpusat pada Injil. Karena saya tidak pernah benar-benar mengenal Sang Hikmat yang bodoh bagi dunia, Sang Hikmat yang adalah cacing tanah, Sang Hikmat yang terkutuk, Sang Hikmat yang paling berdosa karena menjadi dosa. Sang Hikmat yang telah mati disalibkan dan telah bangkit.
Sebagai manusia kita melakukan segala sesuatu karena semua orang melakukannya. Kita menyesuaikan diri dan bukannya mempertanyakan pendapat populer atau yang telah menjadi tren. Seringkali tanpa pikir panjang kita melakukan apa yang dipandang sebagai hikmat oleh dunia, sehingga kita ingin menjadi sama dengan dunia ini. Kita menelan semua hikmat dunia, ketika itu adalah jalan aman yang nyaman sesuai dengan perasaan populer manusia pada umumnya.
Kita membutuhkan cermin kebenaran yaitu Alkitab, Injil Yesus Kristus yang akan selalu mempertanyakan kembali setiap tren yang sedang populer sehingga kita tidak menjadi sama dengan dunia dan ketaatan kepada kehendak Kristus adalah segala-galanya bagi hidup. Inilah yang akan kita renungkan bersama, tentang hikmat yang bodoh bagi dunia.
Hikmat yang bodoh itu
Hikmat bodoh yang dipandang dunia, adalah hikmat yang terkandung di dalam salib Yesus Kristus. memang bagi mereka yang akan binasa, salib adalah kebodohan, namun bagi kita yang telah mengenal Yesus, bertobat dari segala dosa dan hidup untuk melakukan kehendak Allah dan taat kepada Dia, itu salib adalah hikmat Allah, di mana kita yang dianggap bodoh oleh dunia, kita yang lemah, dan tidak berdaya. Diberikan kekuatan di dalam hidup yang baru, diberikan keberanian untuk mempermalukan hikmat dunia.
Ketika saya mengenal Yesus, saya mengerti bahwa bukan tentang saya, Alkitab adalah sumber hikmat dan hikmat itu adalah Yesus Kristus. Dialah tujuan saya, Dia segala-galanya bagi saya. Bagaimana dengan Anda?
Melalui pengakuan dosa, kesadaran bahwa kita lemah dan putus asa di dalam dosa. Oleh kuasa Roh Kudus kita disadarkan akan keperluan mendesak. Yaitu kasih karunia dari Allah, hidup yang diperdamaikan dengan Dia. meskipun ketika kita menyembah Yesus, taat kepada Dia dan hidup untuk memberitakan Dia kepada dunia, bahwa Dialah tujuan dari hidup, Dialah Sang Hikmat. Kita akan dipandang bodoh, kita dipandang tidak berguna, tidak masuk akal. Namun di sisi lain, ada jiwa kita yang dilihat Allah, ada kehidupan yang berpengharapan, ada kasih yang memuaskan ada Pribadi yang berkuasa menyertai kita.
Sebab, Yesus disalibkan untuk kita, Dia memikirkan kita dan mengasihi kita yang lemah dan bodoh. Dia tidak pernah tidak setia meskipun seringkali kita tidak setia. Inilah pusat dari kebodohan kita yang dipandang dunia, yaitu kesetiaan Kristus yang telah menerima kutuk dosa untuk membebaskan kita dari dosa dan kutuk dosa ketika kita percaya kepada-Nya. Renungkan ini, biarlah Injil Yesus Kristus terus menyerap di dalam hati dan pikiran kita sehingga hanya Yesus saja yang menjadi keinginan terbesar kita, menjadi seperti Yesus dan memberikan Yesus. Soli Deo Gloria.
Posting Komentar untuk "Renungan 1 Korintus 1:27 Bodoh Bagi Dunia"
Silahkan Berkomentar