Apakah Kemanusiaan Yesus Diciptakan? Part 4
Apakah kemanusiaan Yesus diciptakan? Part 4
Oleh Gilbeth Pramana S
Ada beberapa topik yang menjadi bahan dialog Katolikhos Timotius Al Awwal dengan Khalifah Al Mahdi pada tahun 781, baik itu seputar dwinatur Kristus, keilahian Kristus, Tritunggal bahkan kenabian Muhammad. Terkait dwinatur Kristus, Al Mahdi menanyakan kodrat kemanusiaan Kristus setelah Timotius menjelaskan keilahian Kristus, Firman Allah itu mengambil kodrat kemanusiaanNya dari Maria tanpa menghilangkan keperawanannya, hal ini disebut Timotius sebagai peristiwa yang menakjubkan. Pertanyaan Al Mahdi bersifat nestorianis, dalam arti ia menangkap kalau inkarnasi Firman Allah menjadi manusia mengakibatkan ada 2 pribadi/person. Timotius menjelaskan dengan ringkas namun tepat sasaran.
Inkarnasi Firman Allah menjadi manusia tidak membuat adanya 2 pribadi/person tetapi Firman Allah yang menjadi manusia itu tetap 1 pribadi yang sama meskipun mengenakan 2 kodrat identik dengan cirikhasnya masing-masing dan berbeda tetapi 2 kodrat ini tidak terpisahkan, diikat oleh 1 person yaitu Firman Allah yang merupakan person yang sama, yang dikenal sebagai Kristus. Timotius tidak membantah pertanyaan Al Mahdi kalau ada 1 properti yang ada pada Kristus itu ada yang diciptakan. Properti yang diciptakan inilah natur kemanusiaan Kristus yang diambil dari kedagingan Maria. Kedagingan/kemanusiaan Kristus tidak perlu diherankan diambil dari Maria karena dari pernyataan Elisabet dalam Lukas 1:42 kalau Kristus adalah anak Maria[τῆς κοιλίας( kasus genitif, feminine,singular) σου - milik kandunganmu] dan pengajaran Rasul Paulus dalam Galatia 4:4 kalau Kemanusiaan Kristus dibuat dari "wanita" [γενόμενον ἐκ γυναικός (terjemahan literal - setelah dibuat dari wanita)]. Hal ini juga yang dipaparkan juga oleh Katolikhos Timotius kalau kodrat kemanusiaan Kristus diambil dari Maria. Dari dialog ini, mengatakan kodrat kemanusiaan Kristus yang tercipta itu mempertahankan kemisteriaan perbuatan Allah itu sendiri, Kristus yang bisa lahir secara temporal itu dalam kemanusiaanNya dari Maria, tanpa ada sentuhan persetubuhan dari laki-laki. Secara kemanusiaan, Kristus Yesus murni anak Maria, tanpa ada benih laki-laki didalamNya.
Berikut cuplikan dialog Katolikhos Timotius Al Awwal dengan Khalifah Al Mahdi seputar dwinatur Kristus.
Khalifah Al Mahdi : “Sesungguhnya kelahiran Kristus dari Maria, tanpa perkawinan telah ditulis dan dikonfirmasi tetapi bagaimana kelahiranNya dapat terjadi tanpa membuka keperawanannya?
Katolikhos Timotius Al Awwal :“Sesungguhnya hal ini, dari segi aspek alamiah, tidak mungkin dan tidak terbayangkan terjadi dicemari keperawanannya, apalagi tidak mungkin seorang Laki-laki dilahirkan atau dikandung secara alamiah tanpa penyatuan seorang pria dengan seorang wanita. Namun, mengenai kemahakuasaan Sang Pencipta alam, hal ini adalah mungkin, artinya bahwa seorang perawan melahirkan tanpa keperawanannya dibuka, karena Allah adalah Penguasa segalanya, dan baginya tidak ada yang sulit.
Khalifah Al Mahdi : bagaimana Yang kekal itu lahir didalam "waktu"?
Katolikhos Timotius Al Awwal : Bukan dalam kekekalanNya Dia dilahirkan dari Maria, ya Raja kami, tetapi dalam waktu temporal dan kemanusiaanNya.
Khalifah Al Mahdi : “Maka Kristus, oleh karena itu, adalah 2. Yang satu bersifat temporal dan yang lain bersifat kekal. Jadi, yang kekal adalah Allah berasal dari Allah, menurut perkataanmu, kemudian yang temporal berasal dari Maria?”
Katolikhos Timotius al Awwal : Ya Raja, sesungguhnya tidak ada 2 Kristus ataupun 2 Anak, melainkan Kristus adalah 1 sekaligus 1 Anak yang adalah 1 pribadi yang sama, memiliki 2 kodrat, yaitu kodrat ilahi dan insani, karena Firman Allah mengambil tubuh manusia dan menjadi seorang laki-laki.”
Khalifah Al Mahdi : Sesungguhnya Kristus itu ada 2, yang 1nya diciptakan dan yang 1nya tidak.
Katolikhos Timotius al Awwal : “Sesungguhnya kami menegaskan bahwa Kristus memiliki 2 kodrat berbeda satu sama lain, tetapi kami juga mengakui dan menegaskan bahwa Dia bagian dari itu 2 kodrat, harus diakui sebagai 1 Kristus dan 1 Anak.”
Khalifah Al Mahdi : “Jadi, jika Kristus adalah 1, dia tidak 2; dan jika dia 2, dia bukan 1.”
Katolikhos Timotius Al Awwal : Seorang pria adalah 1 sedangkan pada kenyataannya dia adalah 2: satu dalam dirinya komposisi dan individualitas, dan 2 dalam perbedaan yang ditemukan antara jiwanya dan tubuhnya; yang pertama tidak terlihat dan spiritual, dan yang terakhir terlihat dan jasmani. Raja Kita, bersama dengan lencana kerajaannya juga adalah 2 raja dan bukan 2 raja, betapapun besarnya mungkin perbedaan yang memisahkan dia dari pakaiannya.
Demikian pula Firman Allah, bersama dengan pakaian kemanusiaan yang Dia kenakan dari Maria, adalah Kristus yang 1 dan sama, dan bukan 2, meskipun di dalam Dia ada perbedaan alami antara Firman Allah dan kemanusiaanNya, dan fakta bahwa Dia adalah 1 tidak menghalangi fakta bahwa Dia juga 2. Kristus dan Anak yang sama memang dikenal dan diakui sebagai 1, dan fakta bahwa Dia juga 2 tidak menyiratkan kebingungan atau campuran, karena sifat-sifat kodrat-Nya yang diketahui disimpan dalam satu pribadi Anak dan Kristus."
Artikel Sebelumnya; Apakah Kemanusiaan Yesus Diciptakan? Part 1-3
Posting Komentar untuk " Apakah Kemanusiaan Yesus Diciptakan? Part 4"
Silahkan Berkomentar