Renungan Tentang Hidup Kekal
Apa Arti Hidup Yang Kekal Menurut Alkitab Dan Arti Kematian Kekal?
Kehidupan kekal menjadi perbincangan dan kerinduan setiap orang, semua orang selalu mencari cara untuk dapat hidup kekal setelah kematian. Namun kita tidak akan dapat mengerti kehidupan kekal yang adalah anugerah Allah, jika kita tidak mengerti arti kematian kekal yang ada di dalam Alkitab.
Arti hidup yang kekal menurut Alkitab, memiliki makna, akan kasih dari Sang pencipta dan keadilan-Nya dilaksanakan bersama-sama.
Mari bersama melalui artikel ini, kita menggali makna itu, melihat setiap persoalan dari pemahaman yang salah akan keselamatan yang iman Kristen percayai. Keselamatan yang memberikan kehidupan kekal, didapatkan secara cuma-cuma. Seringkali pengajaran keselamatan anugerah Allah, berpusat pada manusia yang berharga, maka manusia itu layak menerima anugerah. Ini ajaran yang salah.
Bahkan kehidupan kekal di dalam Yesus, hanya karena iman, bukan hasil usaha manusia. Sulit untuk dapat dimengerti karena kita masih berpikir tentang kehidupan kita yang adalah orang Kristen dari lahir, sehingga mampu menjadi orang baik, orang bijak, tidak mengganggu kehidupan pihak lain.
Pada artikel kali ini, kita akan belajar tiga poin, pertama kematian yang Alkitab maksudkan. Kedua, kita akan belajar kehidupan kekal yang ada di dalam Alkitab. Dan yang ketiga, masuk dalam pengharapan yang Alkitab serukan. Kiranya melalui artikel ini, Injil tersampaikan kepada Anda dan Anda bersukacita di dalam Kristus oleh Injil, terlebih lagi Anda bertobat.
1. Arti kematian kekal.
Kematian kekal yang Alkitab maksudkan, merupakan keterpisahan manusia yang telah jatuh dalam dosa. Terpisah dari Allah yang Maha Kudus, Allah yang menciptakan manusia itu sendiri, inilah kematian kekal. Manusia tidak akan dapat hidup jika Ia tidak menikmati kekudusan dan kemuliaan Allah.
Mungkin Anda berpikir sekarang, lalu mengapa manusia yang tidak percaya Tuhan. Mereka terlihat baik-baik saja. Saya ingin tegaskan bahwa mereka baik, mereka sehat, dan logika mereka sangat tajam. Tetapi jiwa, hati nurani mereka berteriak kencang karena kebosanan yang mereka rasakan. Mereka sudah bisa dipastikan tidak mememukan kepuasan sejati di dalam hidup yang baik-baik.
Bahkan mereka tidak luput dari yang namanya kematian yang akan membawa mereka benar-benar tidak berkesempatan untuk mencari Tuhan, tidak berkesempatan untuk bertobat. Karena mereka telah ke dalam kekekalan kematian.
Alkitab menegaskan, ketika Adam dan Hawa memakan buah pengetahuan. Pada saat itulah mereka telanjang, mereka tidak memiliki keberanian menghadap Allah. Mereka bahkan jelas tidak menginginkan Allah. Hal ini sama persis yang dilakukan orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan.
Sewaktu Adam dan Hawa berada di bumi mereka memiliki keturunan, kita lihat pasal-pasal selanjutnya dari Kitab Kejadian. Kita akan mendapati bahwa dunia benar-benar sedang menampung orang-orang mati, orang-orang berdosa yang mengerikan. Mereka mencintai kejahatan dan memberontak terhadap Allah.
Bacalah Roma 1:18-32, 2:20. Perhatikan setiap teks yang Paulus jelaskan. Saya rasa, Anda akan mendapatkan sutu pencerahan akan realita kematian karena dosa-dosa. Lebih jelas lagi bacalah Efesus 2:1, ayat ini yang menyadarkan saya, betapa tidak berharganya saya, betapa binasanya saya ketika saya hidup dalam dosa, inilah kematian kekal.
Perhatikan Kejadian 2:17, ayat ini merupakan dasar dari kematian kekal yang Alkitab serukan kepada kita manusia berdosa. Alkitab dengan jelas memberitahukan, bahwa manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa dalam kematian karena dosa-dosannya.
Kejahatan di atas bumi begitu rupa, mungkin kita sekarang hidup dalam kondisi dunia yang terlihat aman dan damai, tetapi dipenuhi kemunafikan, bahkan Anda dan saya adalah manusia munafik. Bukan hanya ada di pemerintahan. Kita mendapati kemunafikan di dalam gereja.
Begitu banyak hamba-hamba kacau yang mencintai uang, mereka tidak mencintai Yesus. Namun mengaku melayani Yesus. “Apakah mereka dapat luput dengan kejahatan mereka? Runtuhlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!" Mazmur 56:8 (TB).
Dapat kita renungkan sekarang, kehidupan di dalam dosa, merupakan kematian kekal yang mengerikan. Murka Allah yang adil, dengan api yang menyala siap membinasakan manusia yang mencintai dosa-dosanya.
2. Arti kehidupan kekal.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, Ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. Inilah kabar baik, kehidupan kekal yang Alkitab beritakan kepada kita jelas bukan sekedar pemberiann gratis sehingga kita menikmati dosa. Tetapi apakah Anda ada di dalam Kristus atau tidak. Pada poin yang terakhir kita akan membahas tentang hal ini, poin ini mari kita fokus pada hidup kekal yang adalah anugerah Allah.
Kehidupan kekal adalah anugerah Allah, bacalah Efesus 2:8-9. Anda akan mengerti bahwa keselamatan, kehidupan kekal adalah karena anugerah Allah, keselamatan yang Allah anugerahkan ketika kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.
Kehidup kekal yang seperti ini akan sangat sulit untuk dapat dimengerti, terutama ketika kita merasa bahwa kehidupan kekal adalah hasil usaha lalu kita diberikan anugerah Allah. Hal ini suatu penghinaan akan kematian Kristus di kayu salib, penghinaan atas karya keselamatan yang begitu besar atas manusia, manusia yang adalah pendosa besar.
Ketika Anda tidak mengerti, bahwa saat Anda hidup dahulu, tidak percaya kepada Yesus, Anda sedang berada dalam kematian kekal. Sehingga tidak ada yang dapat Anda kerjakan untuk Allah. Anda hanya pencinta dosa, walaupun Anda orang baik. Kita memiliki natur dosa yang mematikan. Karena natur itu adalah kematian.
Namun puji Tuhan, Yesus telah menggantikan kita, Yesus telah menerima kematian itu untuk membawa kita pada kehidupan kekal. Jadi kehidupan kekal ketika Anda bersama Yesus. namun ada paham yang memusatkan keselamatan pada manusia.
Sehingga keselamatan tentang manusia mati ke surga ketika sudah percaya Yesus, sehingga yang ia inginkan bukan Yesus tetapi keselamatan. Inipun suatu kesesatan hati dan pikiran, kesesatan yang membinasakan, dari pengajaran seperti inilah kita menemukan pengajar-pengajar palsu yang membawa orang-orang semakin mencintai uang dan dunia, terkutuklah penyebar injil palsu. Galatia 1:8.
Untuk lebih jelasnya, tentang, "siapa yang ada di dalam Yesus, ia memiliki kehidupan yang baru." Mari kita masuk ke poin yang ke tiga, tentang hidup kekal menurut Alkitab. Kehidupan yang hidup di dalam Yesus dan kebenaran-Nya.
3. Masuk dalam pengharapan.
Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barang siapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. 1 Yohanes 5:11-12 (TB)
Barangsiapa percaya kepada Anak, Ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya. Yohanes 3:36 (TB)
Biar saya perjelas kehidupan kekal yang menjadi iman saya, bukan percaya kepada Yesus lalu saya diselamatkan dan hidup saya tetap menjadi milik saya dan Kristus tidak menjadi milik saya. Sehingga tidak saling memiliki, ini adalah iman salah, yang tetap menjadikan manusia tuhan atas dirinya sendiri.
Iman Kristen adalah iman yang saling memiliki antara Kristus dan diri kita, hidup kita kini menjadi milik Yesus dan Yesus menjadi milik kita, “barang siapa memiliki Anak (YESUS) ia memiliki hidup.” Kita memiliki Kristus berarti kita taat kepada Kristus untuk mematikan dosa. Hal yang paling Kristus benci, kita akan membenci apa yang Kristus benci. Kita akan mencintai apa yang Yesus cintai.
Kehidupan kekal menurut Alkitab adalah kehidupan yang telah menjadi milik Kristus, Paulus sangat menyadari hal ini, maka Ia menuliskannya di Galatia 2:20, “hidupku bukan aku lagi, melainkan Yesus yang hidup dalam aku.”
Keselamatan, hidup kekal dalam Kristus adalah Injil, kabar baik bagi kita pendosa yang pada dasarnya tidak berpengharapan. Kini memiliki pengharapan, kita telah masuk ke dalam tarang, sebab Yesus adalah terang dunia.
Saya mengutip dari tulisan William McDonald, “Ikutlah Yesus” hal. 3;
“Orang yang berdosa tersebut sekarang adalah seorang yang percaya kepada Tuan Yesus Kristus. Dia disebut orang percaya. Namun, ini baru awal kehidupan barunya. Alkitab memberitahu kita mengenai banyaknya hal ajaib lainnya yang terjadi setelah seseorang percaya kepada Tuan Yesus Kristus.”
“Salah satunya, Tuhan menerima orang percaya tersebut karena ia telah menerima Tuan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Perhatikan Efesus 1, ayat 3 dan 6. Tuhan Bapa telah menerima orang percaya di dalam Tuan Yesus yang dikasihi-Nya. Tuhan pertama-tama memandang Putra-Nya dan kemudian memandang orang percaya tersebut.”
“Tuhan memandang orang percaya sebagai milik Putra-Nya dan menerima orang percaya tersebut sebagaimana Dia menerima Anak-Nya. Orang percaya tersebut disambut di dalam hadirat Tuhan sebagaimana Yesus Kristus juga disambut oleh Tuhan, untuk selama-lamanya (Efesus. 2:6-7).”
Jika Anda menginginkan buku di atas untuk membacanya, silahkan Dowload Klik Di Sini
Dari kutipan di atas, kita tahu bahwa hidup kekal merupakan milik Allah yang Ia berikan kepada kita di dalam Yesus, maka dari itu ada seruan pertobatan. Untuk hidup dan percaya kepada Yesus saja, merindukan Yesus saja, menginginkan Yesus saja dan mengabarkan Yesus sebagai tujuan utama kita, selama masih hidup di dalam dunia yang fana sekarang. Serukan Injil, serukan pertobatan.
Kiranya Allah Roh Kudus memberikan kepada Anda pengertian yang lebih untuk dapat mengerti sukacita hidup kekal yang dianugerahkan di dalam Yesus. hidup Anda hanya untuk mengabarkan Yesus dan menikmati Yesus sampai selama-lamanya, segala pujian hanya bagi Allah Tritunggal. AMIN
Posting Komentar untuk "Renungan Tentang Hidup Kekal"
Silahkan Berkomentar