Renungan Amsal 4:18 Jalan Orang Benar
Ayat Alkitab Amsal 4:18
Judul Renungan; Jalan Orang Benar
Amsal 4:18 (TB) Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
“Tidak ada manusia yang dibenarkan di hadapan Tuhan atau memiliki kedudukan yang benar di hadapan Tuhan berdasarkan kebajikan dan jasanya sendiri. Hanya dengan iman dalam kebajikan dan jasa Kristus.” Paul Washer
Pada ayat-ayat sebelumnya seperti ay. 14-17, memberitahukan kepada kita untuk tidak menempuh jalan kefasikan. Bukan tanpa alasan penulis Amsal menasehati untuk tidak berjalan di jalan orang fasik. Karena pada dasarnya, anak manusia secara alami menyukai kefasikan.
Dosa telah menjadi bagian dalam hidup manusia, pemberontakan, hati yang jahat, dan ingin selalu diuntungkan dengan cara memanfaatkan segala sesuatu. Adalah ciri khas orang fasik. Ini sangat alami ada di dalam diri manusia. (Amsal 4:14, Amsal 4:15, Amsal 4:16 dan Amsal 4:17).
Kefasikan diri kita sendiri, menjerat leher kita dan membawa kita pada kebinasaan, kefasikan menjauhkan kita dari Allah dan hidup dalam ketidakbenaran. Betapa binasanya kita, betapa tidak benarnya diri kita, betapa kita adalah orang-orang yang tidak kudus, keji, busuk, menjijikkan dan layak untuk binasa. Kita adalah musuh Allah, karena kita sendiri selalu saja memberontak terhadap Dia.
Lalu yang menjadi pertanyaannya sekarang, tentang bagaimana renungan ini menyadarikan kita akan kefasikan kita. Bagaimana kita dapat menjadi benar? Jika pada realitanya kita tidak benar. Sebelum masuk ke jawaban bagaimana kita menjadi benar, kita terlebih dahulu merenungkan. Untuk mempertajam pengetahuan kita bahwa kita tidak dapat menolong diri sendiri yang sesat dalam kebinasaan kekal.
Tentang dosa, itu ada sejak dalam kendungan, setiap kita hidup dalam dosa, yang artinya kita berpusat pada diri sendiri. setiap pencarian, setiap tujuan, setiap kehendak kita yang ada di luar Tuhan. Adalah kesesatan yang sangat nyata, seringkali semua keinginan kita untuk menikmati kemegahan dunia ini, membawa kita pada penderitaan yang sia-sia.
Dosa bukan hanya tentang perbuatan jahat yang merugikan di kalangan masyarakat. Dosa juga tentang diri sendiri yang menginginkan yang terbaik namun tidak berdasarkan kehendak Tuhan. Dan memang demikianlah esensi dari dosa, dari pemberontakan, dan hati yang tidak pernah benar-benar menginginkan Tuhan. Inilah akar dari kebingungan yang ada di dalam pikiran kita, akar dari kegelapan yang menghilangkan arah hidup yang benar.
Sehingga kita dapat melihat di sisi lain bagian diri manusia ada kesedihan yang mendalam dan pencarian yang tidak pernah selesai karena tidak menemukan makna dan tujuan. Pada akhirnya, selalu ada yang kurang dan penyesalan yang mendalam namun tidak diketahui apa itu?
Menjadi Benar Karena Dibenarkan
Kita menjadi orang benar, yang hidup dalam kebenaran dan menerima cahaya fajar kasih karunia. Karena Yesus telah memberikan diri-Nya, memberikan kebajikan-Nya dan seluruh hidup-Nya. Untuk menerima semua dosa kita dan hukuman dosa kita. Dia hidup benar, kudus dan tidak pernah berdosa. Menjadi dosa, agar kita yang bertobat dan percaya kepada-Nya memperoleh hidup dan dibenarkan karena kebenaran-Nya.
Merenungkan Amsal, dengan cara pandang Injil, di mana Anda dan saya telah ada di dalam Kristus. Mengingatkan kita akan betapa kita harus selalu memuji-muji Dia, bersukacita karena diri-Nya dan bersekutu dalam Dia untuk semakin dikuduskan dan membenci setiap dosa, setiap kefasikan kita.
Jalan orang benar, merupakan jalan yang telah ditempuh oleh Kristus, Ia yang telah melangkah untuk taat kepada Allah. Demikianlah kita yang telah disalibkan bersama-Nya, mati dalam Dia dan telah dihidupkan di dalam Dia, kini telah hidup untuk taat pada kehendak-Nya. Kita diubahkan untuk menjadi semakin serupa dengan Yesus, kita bergumul untuk kebenaran yang membenarkan kita, melalui pemberitaan Injil kepada diri sendiri setiap hari.
Di dalam Kristus, kita diubahkan untuk menjadi seperti Dia, kita melakukan segala sesuatu dengan tujuan. Yaitu Yesus dapat dikenal, diri kita semakin mengasihi Dia, jiwa kita disegarkan oleh kasih karunia. Dan di masa-masa paling gelap, kita dapat bertumbuh karena cahaya Injil tidak pernah padam dalam diri kita, karena cahaya itu ada bukan didasarkan pada kekuatan kita, melainkan kasih karunia. Kuasa Allah sendiri, kemuliaan-Nya sendiri dan kesetiaan-Nya. Soli Deo Gloria.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 4:18 Jalan Orang Benar"
Silahkan Berkomentar