Renungan Amsal 4:13 Berpeganglah dan Jangan Melepaskan
Ayat Alkitab Amsal 4:13
Judul Renungan: Berpeganglah dan Jangan Melepaskan
Amsal 4:13 (TB) Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.
" Ketakutan terbesar kita seharusnya bukanlah kegagalan tetapi keberhasilan dalam hal-hal dalam hidup yang tidak terlalu penting." - Francis Chan
Bagian indah dari kehidupan yang ada dalam kasih karunia yang melimpah di dalam Kristus, bahwa saya ada di sekolah kehidupan, dididik untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus. Memegang erat didikan, untuk hidup dalam hikmat sejati, hikmat yang didasarkan pada rasa takut yang benar akan Allah, menghormati Dia, mengasihi Dia dan hidup untuk melakukan perintah-Nya.
Didikan Allah pada dasarnya, membawa kita pada jiwa kita yang miskin, pada diri kita yang bodoh didasarkan pada bahwa kita adalah orang berdosa yang layak binasa. Inilah yang seharusnya terus ada di kepala kita, bahwa keberdosaan kita benar-benar nyata, sejarah menunjukkan dengan jelas kejahatan manusia, dan itu termasuk diri Anda dan saya hari ini.
Ini adalah panggilan untuk tetap berada di dalam kasih karunia Allah, untuk merenungkan kebaikan Allah yang benar, di mana Ia mendidik kita untuk selalu membawa kita pada kekudusan-Nya. Bahwa keberhasilan kita, bukan lagi berdasarkan hikmat kita di mana itu sia-sia, tidak didasarkan pada kasih Allah, hikmat Allah dan berguna bagi kemajuan Injil.
Seharusnya yang menjadi ketakutan terbesar kita, bahwa kita menjadi bebal dan tidak lagi mengindahkan didikan Allah. Dan dengan keras kepala, mengabaikan kasih karunia, merasa diri hebat dan melepaskan diri dari Injil yang benar dan berkuasa. Berpeganglah pada didikan yang memberikan hikmat. Baiklah kita sadar ini, bahwa hanya di dalam Kristus dan oleh kuasa Roh Kudus yang memberikan kepada kita iman. Sehingga kita benar-benar dapat selalu berpegang pada didikan di dalam kasih karunia Allah saja.
Sehingga kita tidak lagi berjalan di jalan orang fasik, kita dilepaskan dari kebodohan kita, dan mengenakan hikmat Allah yang diberikan kepada kita. Inilah hikmat sejati itu, yaitu ketika kita menyadari kemiskinan kita sebagai manusia dan benar-benar dapat melihat kekayaan dan kemuliaan Allah.
Di dalam Renungannya Oswald Chambers menjelaskan, “Pernyataan yang sering kita dengar, “Ambil/buatlah keputusan untuk Yesus Kristus”. Yesus tidak pernah meminta kita mengambil keputusan untuk Dia, tetapi berserah kepada-Nya -- dua hal yang sangat berbeda. Dasar kerajaan Yesus Kristus, keindahannya yang sejati adalah pada hal yang biasa-biasa. Saya diberkati justru dalam kemiskinan atau kepapaan saya. Jika saya tahu saya tidak mempunyai kekuatan kehendak dan tidak mempunyai kepatutan atau kehebatan, Yesus berkata kepada saya, “Berbahagialah kamu karena melalui kemiskinanmulah kamu dapat memasuki kerajaan-Ku.””
Inilah Allah itu, didikan-Nya, bahwa berbahagialah kita yang miskin di hadapan Allah, bahwa inilah yang harus kita pegang. Dalam kemiskinan jiwa kita, kelemahan kita dan segala hal yang ada di dalam kita karena dosa kita. Kita dapat bertobat dan menemukan diri kita diampuni melalui darah Yesus yang menebus kita, darah Yesus yang menguduskan kita, darah Yesus yang kudus itu memberikan kehidupan baru.
Mempercayai Allah dan berserah untuk taat pada didikan
Marilah kita melihat pada Kristus yang disalibkan itu, inilah didikan sejati di dalam kasih karunia yang diberitakan. Yaitu Injil Yesus Kristus, sebab Injil adalah kekuatan Allah, yang menyelamatkan kita dari keberdosaan diri sendiri yang bobrok dan binasa.
Iman sejati yang lahir dari kasih karunia, iman yang terus diperbaharui oleh kuasa Roh Kudus, di mana Alkitab menjadi pondasi dari Roh Kudus berkhotbah. Jika Anda dan saya tidak membaca Alkitab kita, mustahil akan adanya hikmat di dalam diri kita, Alkitab yang kita mengerti karena Roh Kudus bersama-sama dengan kitalah sumber hikmat yang sejati.
Saudaraku, mempercayai Allah dan menyerahkan kehidupan kita untuk taat pada Allah, di dalam Kristus untuk menjadi seperti Kristus. Tidak dapat lepas dari meditasi pribadi, marilah kita melakukannya setiap hari. Untuk memenuhkan pikiran kita dengan Ayat Alkitab, untuk hidup dipengaruhi oleh prinsip hidup yang Alkitabiah, sehingga kita menjadikan Injil pusat dari setiap hidup. Tujuan hidup, tujuan setiap tindakan, tujuan hidup yang berhikmat dan terus bertumbuh dalam bentuk bidang keahlian dan watak yang semakin serupa dengan Yesus.
Memegang didikan, dan tidak melepasnya, secara praktis hidup dalam persekutuan orang-orang percaya. Dan bertumbuh dalam pembacaan dan perenungan kitab suci. Doa-doa yang memikirkan kehendak Allah dan dengan jujur mengungkapkan isi hati kita di hadapan Allah.
Merenungkan Yesus yang disalibkan, di mana kepada-Nya ditimpakan dosa kita dan hukuman dosa, sehingga kita yang bertobat dibenarkan dan dikuduskan oleh kepercayaan yang terus bertumbuh kepada Yesus Tuhan Juruselamat kita. Terpujilah Allah kita selamanya.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 4:13 Berpeganglah dan Jangan Melepaskan"
Silahkan Berkomentar