Renungan Amsal 3:7-8 Tulang yang Disegarkan
Ayat Alkitab Amsal 3:7-8
Judul Renungan; Tulang yang Disegarkan
Amsal 3:7-8 (TB) Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
Kita memiliki kecenderungan untuk menganggap diri sendiri bijak, berdasarkan pengetahuan kita, pengalaman kita dan kemampuan kita mengingat sesuatu hal. Hal yang paling esensi dari keberadaan kita, kita tidak pernah benar-benar menjadi seseorang yang takut akan TUHAN, bahkan hati kita adalah sarang dari kejahatan.
Dari hatilah inilah muncul semua pikiran jahat (Matius 15:19), maka yang sangat diperlukan bagi kehidupan kita adalah perubahan hati. Sebab apa yang muncul dari hati, dapat kita lihat mempengaruhi sekitar kita, tindakan kita, dan perkataan kita. Hati yang jahat adalah hati yang merasa bijak berdasarkan kepentingan diri sendiri.
Ketika seseorang tidak takut kepada TUHAN, hatinya akan menghasilkan kejahatan. Apa yang ia lakukan bisa saja terlihat baik. Tetapi TUHAN, melihat kedalaman hati manusia sebab itu marilah kita melihat hati kita dengan terang Injil. Hati yang jahat akan menghasilkan kejahatan (Lukas 6:45).
Hal lain yang dapat kita pelajari dan renungkan tentang menganggap diri sendiri yang bijak, adalah tulang-tulang yang lemah lesu. Tubuh yang sakit dan mengalami penderitaan hidup yang sia-sia. rasa tidak nyaman yang berkelanjutan, ini bukan didasarkan pada keadaan hidup. Melainkan rasa sepi yang teramat sangat di dalam hati.
Kita adalah manusia fana, yang telah kehilangan kemuliaan Allah dan hidup dalam dosa. Maka kejahatan adalah kecenderungan hati kita. Saudaraku yang kekasih, marilah kita sekarang merenungkan ini. Bahwa pada dasarnya kita diciptakan untuk Tuhan, untuk hidup dan bersekutu dengan Dia. Bukan untuk meremukkan tulang kita sendiri dengan cara menjadi bijak berdasarkan dunia ini.
Panggilan kita melalui Amsal di dalam Kristus
Berita tentang salib adalah kebodohan bagi dunia, namun inilah esensi dari hikmat Allah, di mana Dia yang telah merencanakan hari penebusan dan hari-hari di mana orang-orang yang percaya pada berita salib bertobat. Marilah kita memperhatikan kebenaran ini dengan sungguh dan biarlah kebijaksanaan ini ada di dalam hati kita. Bahwa keselamatan yang diawali dengan panggilan pertobatan. Hanya ada di dalam Kristus.
Sebab panggilan untuk jangan menanggap diri sendiri bijak, merupakan panggilan untuk meninggalkan dosa, untuk bertobat dan berlari pada salib Kristus. Inilah harapan kita, yaitu Injil Yesus Kristus di mana Yesus menerima dosa dan kutuk dosa kita.
Yesus dihancurkan disalibkan, bukan hanya menerima hukuman secara daging. Yesus juga menerima hukuman kekal, di mana Ia terpisah dari Allah Bapa. Yesus yang kudus menjadi tidak kudus agar kita yang layak untuk binasa. Ketika bertobat, meninggalkan dosa-dosa kita dan membenci dosa. Dibenarkan, kita menerima kebenaran Yesus, kita menerima kekudusan Yesus dan hidup kita memiliki tujuan utama yaitu menjadi seperti Yesus.
Yesus bukan hanya mati dan bangkit, Dia telah hidup untuk menjadi taat pada Allah, jika Anda ingin melihat kesempurnaan dari apa yang Amsal tuliskan tentang, “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.” Kristus telah melakukan ini dengan sempurna, dan kesempurnaan itu diberikan kepada kita yang percaya kepada-Nya.
Bukan berarti kita dapat melakukan dengan sempurna, sadarilah bahwa kita masih manusia berdosa. Namun hati kita, cara berpikir kita dan bagaimana kita mengambil keputusan, berdasarkan kebijaksanaan Kristus.
Ada sukacita, ada kesegaran, ada kesembuhan dari dosa dan ada penyertaan dari Roh Kudus. Inilah kehidupan yang baru yang Tuhan berikan kepada kita. Untuk menjadi fokus pada kasih-Nya, melakukan kehendak-Nya dan terus memikirkan bahwa hidup yang bermakna hanya ada di dalam Dia dan memuji kemuliaan-Nya. Melalui kehidupan yang diubahkan, meninggalkan dosa dan semakin serupa Kristus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 3:7-8 Tulang yang Disegarkan"
Silahkan Berkomentar