Kumpulan Khotbah Kristen Protestan; Bahan Renungan Pribadi Berpusat Pada Injil
1. Injil Yesus Kristus
2 Korintus 5:21 (TB) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Di akita dibenarkan oleh Allah.
Kedalaman dosa menjadikan kita binasa, kehidupan tanpa Tuhan, menjadi musuh Tuhan dan terus hidup dalam penyembahan yang salah, sesat. Merupakan kutukan yang diturunkan dari nenek moyang kita Adam dan Hawa.
Paulus menjelaskan, betapa binasanya ia ketika ia menyadari realita dosa yang ada di dalam dirinya. Yang ada di dalam kemah fana saat ini, hidup dalam dunia yang sangat sementara. Tanpa makna, tanpa tujuan yang jelas, yang ada hanya frustasi dan ilusi bahwa semua akan baik-baik saja.
Ada dosa di dalam diri kita, ada pemberontakan yang sangat besar. Dan jiwa yang mati dikedalaman air laut. Ada ketakutan yang mendalam di mana penderitaan kekal menanti Anda dan saya setelah kematian. Manusia berdosa bukan hanya karena ia melakukan dosa, ia berdosa karena naturnya, manusia berdosa karena telah kehilangan kemuliaan Allah. Dan definisi dari keberadaan manusia adalah dosa.
“Definisi dari keberadaan manusia adalah dosa.”
Manusia berdosa karena ia sekarang telah memuliakan ciptaan dan mengabaikan pencipta. Manusia berpusat pada diri sendiri dan mengandalkan dirinya untuk memperoleh keselamatan. Dosa bukan hanya tentang perbuatan, ini adalah kutukan yang melekat pada setiap kita.
Saya harus secara jujur menuliskan semua ini untuk Anda, agar Anda melihat diri Anda, adakah yang pantas Anda dapat berikan kepada Allah sehingga itu dapat menyelamatkan Anda. Tidak akan pernah ada.
Saudaraku, sadarilah bahwa dosa, tentang kedalaman hati, bahwa dosa ada tentang apa yang di dalam. Tentang kerusakkan yang nyata. Tentang kematian yang mengerikan, yang menjadikan manusia tidak mampu melakukan sesuatu yang benar-benar berkenan kepada Allah.
Ketika masuk ke Perjanjian Lama, setelah Kejadian 3, adakah yang baik dapat Anda lihat di sana. Adakah kesukaan yang dapat diberikan manusia. Tidak. Semua manusia berbuat jahat, semakin jahat dan tidak terkendali. Sebab kebenaran telah didasarkan pada pemikiran mereka, berdasarkan definisi yang benar-benar tidak sesuai dengan tujuan penciptaan.
Merenungkan Injil, kita harus secara jujur mengoyakkan hati kita, kita harus secara jujur mengakui bahwa kita adalah orang-orang berdosa. Dan semua gambaran kefasikan yang ada di Alkitab merupakan gambaran nyata dari siapa Anda dan saya. Tentang seberapa bobroknya hati dan pikiran. Dan kejahatan yang dapat ditimbulkan olehnya.
Sejarah manusia, telah menunjukkan betapa dosa memperbudak manusia. Menghilangkan damai sejahtera. Mencetuskan perang dan begitu banyak manusia yang binasa akibat peluru dan senjata ciptaan manusia. Setiap nyawa yang harus menerima kasih dari sesama. Dianggap sampah yang tidak berguna ketika perang terjadi.
Bahkan sampai di masa, di mana dunia telah damai. Semua terlihat baik-baik saja, kita akan menemukan realita dari manusia yang menghina manusia lainnya. Realita dari manusia yang memperbudak manusia lainnya.
Manusia yang tidak mencintai sesamanya dan melihat sesama manusia seperti binatang. Demikianlah natur manusia yang berdosa ini, Anda dan saya yang tidak dapat berlaku adil, tidak mau mengasihi dan tidak menemukan damai dan memberontak kepada Allah dan jelas upah dosa adalah maut.
Maut adalah keterpisahan dari Allah dan ini terjadi selama-lamanya. Manusia yang diciptakan untuk menikmati Allah dan terpisah dari Allah. di dalam dunia sekarang ini, Anda dan saya dapat sadar tidak ada satupun ciptaan yang dapat memuaskan kita.
Sebab ciptaan bukan diciptakan untuk memuaskan hasrat terdalam manusia yang hanya dapat dipuaskan oleh Allah. Ini adalah kabar yang sangat buruk, Injil secara jujur menyampaikan kabar yang mengerikan ini, membukakan kepada kita realita dari keberadaan manusia yang tanpa kemuliaan Allah dan kehadiran Allah di dalam kehidupannya. Dan inilah esensi dari neraka, ketika Anda dan saya tidak menikmati Tuhan.
Akan tetapi Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Untuk mengerti kebenaran Injil secara benar. marilah kita memandang kepada Allah Bapa yang telah mengutus Kristus.
Allah itu kasih, Dia juga adil. Melalui Yesus sifat Allah yang bertentangan ini disatukan untuk mengaruniakan kepada kita yang layak binasa. Keselamatan, kebebasan dari kutukan, dan kehidupan yang sia-sia terpisah dari Allah yang telah menciptakan manusia untuk diri-Nya sendiri. Salib Yesus Kristus di mana kasih dan adil bertemu. Yesus dihancurkan dan manusia berdosa dibenarkan. Yang mati menjadi hidup, yang tenggelam dibawa kepermukaan.
Terpujilah Tuhan yang telah datang kepada kita yang sesat. Sehingga Injil bukanlah tentang apa yang dapat kita kerjakan. Tetapi tentang apa yang Yesus telah lakukan di atas kayu salib untuk menebus kita diri dosa dan membawa kita pada kehidupan baru. Menjadi anak Allah dan melakukan kehendak Allah.
Manusia yang tidak akan dapat datang kepada Allah, Allahlah yang datang untuk menyelamatkan manusia. Yesus manusia sejati dan Allah sejati. Hanya Allah yang dapat menyelamatkan manusia. Dan hanya manusia secara daging yang dapat berdosa. Meskipun Yesus hidup dalam daging, tetapi Ia tidak berdosa, Ia kudus. Dan kekudusan inilah yang menjadikan Yesus wadah untuk menerima semua dosa dan kutukan dosa manusia.
Yesus telah menjadi dosa, oleh karena semua dosa kita, masa lalu, sekarang dan depan. Ditimpakan kepada-Nya semua dosa itu. Inilah Injil, dan oleh karena pengorbanan inilah kita dibenarkan. Karena Yesus yang membenarkan kita oleh karena kita percaya kepada-Nya, dengan penuh kerelaan Yesus menerima kita dan semua hukuman dosa yang ditimpakan kepada-Nya.
Hanya di dalam Dia, percaya kepada-Nya dan bertobat dari segala dosa. maka kita beroleh keselamatan. Tidak ada keselamatan jiwa, jika tidak melalui Yesus. percayalah kepada-Nya, lihatlah dosa Anda, akuilah bahwa Anda membutuhkan Juruselamat tanpa Juruselamat Anda binasa.
Doa
Terimakasih untuk Injil yang dapat kami terima, terimakasih untuk kebenaran Yesus yang telah diberikan kepada kami. Terimakasih untuk Roh Kudus yang terus berbicara kepada kami sehingga kami dapat menyadari kebutuhan kami akan Juruselamat. Biarlah segala pujian, kehormatan dan kekaguman hati dan pikiran kami tertuju kepada Kristus yang disalibkan, kehidupan kami yang terus di dalam Roh dan melakukan kehendak Allah demi kemuliaan Allah Trtitunggal yang kudus. Di dalam nama Yesus. Amin.
2. Begitu Agung Rahasia Ibadah Kita
1 Timotius 3:16 (TB) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Doa
3. Kepada Siapa Kita Mendapatkan Perlindungan?
Mazmur 91:4 (TB) Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Kita hidup dalam dunia yang berjuang untuk hidup terlindung dari apapun. Terutama penderitaan, semua orang tidak suka dengan penderitaan. Jika bisa, penderitaan janganlah menjadi bagian dari kehidupan.
Manusia juga berjuang untuk memiliki banyak harta, agar mereka dapat aman, berlindung di dalam wadah harta kekayaan mereka. Di mana keamanan ini dibentuk oleh diri sendiri, agar dapat hidup lebih baik.
Dunia yang ada dalam lembah penderitaan, ketidakpastian dan kerusakkan yang terjadi di mana-mana. Jika kita mau jujur, ketika kita dewasa, kita akan terkejut dengan kehidupan. Dan rasa terkejut itu, merusak kedalaman hati dan pikiran kita. Begitu banyak pertanyaan yang kita tanyakan, yang itu diluar jangkauan.
Tidak jarang, ada orang-orang yang dari sejak kecil telah ada di dalam penderitaan yang sangat mengerikan. Mereka yang terlahir di zona perang, mereka yang hidup dari sejak bayi ada di dalam wabah kelaparan akibat keserakahan manusia.
Pada dasarnya, jika kita di Indonesia aman, Anda yang ada di negara aman. Ada banyak negara di belahan dunia yang tidak aman. Dan inilah penderitaan itu telah menjadi bagian paling terlihat jelas dalam kehidupan.
Bahkan diam di negara paling aman sekalipun, kita sebenarnya tidak aman. Penderitaan sakit penyakit bisa saja datang menghampiri. Perasaan yang tidak menentu, pekerjaan yang sulit. Kita yang dilecehkan baik secara fisik dan mental.
Kita yang telah hidup dalam keluarga yang tidak sehat secara ekonomi. Jika ekonomi sehat, maka tidak sehat secara komunikasi. Bahkan orang tua yang bercerai. Kita yang masih kuliah, memikirkan masa depan yang tidak menentu. Dan bahkan tidak tahu kapan dapat menyelesaikan perkuliahan.
Kehidupan benar-benar menunjukkan kepada kita, definisi dari hidup yang pada dasarnya adalah penderitaan yang tanpa henti.
Kalaupun ada tawa, itupun seringkali dalam penderitaan yang menyengat, menyayat, merusak, memukul dan mematikan. Dan saya harus menuliskan ini, tentang masalah kita yang utama. Yang melahirkan semua penderitaan di muka bumi ini. Yaitu dosa, dosa kitalah yang paling utama, bahwa kita adalah musuh Tuhan.
Ketika saya membawa Anda merenungkan ulang setiap penderitaan yang ada di dunia ini, saya tidak sedang membawa Anda untuk melakukan yang terbaik untuk bebas dari penderitaan. Karena penderitaan di dalam dunia yang terus berjalan ke dalam kebinasaannya/kehancurannya.
Kita hidup dalam dunia dunia yang menuju kebinasaannya, pada saat yang sama kita adalah orang berdosa musuh Allah. Ketika merenungkan pemazmur, di mana dinyatakan bahwa Allah adalah tempat perlindungan, di mana kita dapat benar-benar aman. Kita dapat melihat pada salib Kristus, di mana Allah telah menjadi manusia dan menderita, Dia mengalami penderitaan yang sama.
Penderitaan-Nya adalah Dia ikut serta dengan kita, di mana dunia yang telah ada dalam kutuk dosa. Yesus dikutuk di atas salib untuk membebaskan Anda dan saya yang ada di dalam dunia lepas dari kutuk. Ketika kita percaya dan bertobat kepada-Nya. Kita seharusnya sadar, sangat sadar bahwa kita pendosa, kita harus bertobat.
Ketika Injil diberitakan, saya terlampau yakin, ini adalah kekuatan Allah yang akan menembus hati setiap kita, ketika membayangkan salib. Kita bukan berduka karena Kristus disalibkan, tetapi kita berduka karena menyesali, melihat semua dosa kita di dalam Dia, kita disadarkan betapa dosa adalah sesuatu yang serius.
Kita yang tidak menginginkan Tuhan, tetapi ingin kemegahan dunia, kita yang menolak Allah tetapi lebih memilih berjuang untuk diri sendiri dan dengan cara sendiri. perlindungan yang rapuh dan membinasakan.
Terpujilah Tuhan yang mau, memberikan rahmat-Nya yang begitu besar kepada kita yang adalah pendosa besar. Betapa kita yang seharusnya binasa, oleh kasih karunia dibenarkan oleh kematian Yesus dan kebangkitan Yesus menjadi suatu harapan pasti. Kebangkitan Yesus menjadi tempat di mana Anda dan saya hari ini dapat berharap.
Inilah Injil, di mana kita dapat berlindung, di mana kita dapat melihat tembok yang tinggi dan menjadikan jiwa kita aman dalam Dia. Injil yang adalah sayap indah melindungi kita dari kutuk dosa, dari dosa dan membawa kita pada terang kemuliaan Kristus. Menjadikan kita baru, menjadikan kita anak Allah dan menjadikan kita terang bagi dunia yang tersesat dan gelap.
Seperti induk rajawali yang menyembuyikan anaknya dari bahaya. demkianlah kita aman di dalam Kristus, Ia yang memberikan perlindungan bagi jiwa. Dan tidak ada yang dapat membinasakan jiwa, kita adalah milik Yesus yang berkuasa.
Datanglah kepada Allah saja, Dialah harapan kita, Dialah perlindungan kita sebab tidak ada yang dapat merebut Dia dari kita. Kekayaan dapat habis, umur kita pendek, kapan saja kita dapat mati. Tetapi kasih Kristus yang dikaruniakan di dalam kita tidak akan pernah lenyap sampai selama-lamanya. Kasih yang kekal dari Dia, bagi kita yang Dia kasihi untuk menikmati hidup kekal bersama-Nya. Sampai selama-lamanya.
Tanpa Tuhan, kita binasa, tanpa kita menjadi milik-Nya, betapa hidup sia-sia. memiliki Tuhan dalam hidup, kita telah menemukan tujuan. Dalam daging, kemah fana, mengenal Kristus dan terus berharap pada Dia, merupakan kehidupan yang baru, sejati dan benar-benar puas.
Baiklah kehidupan yang sementara saat ini, kita pergunakan untuk membawa orang-orang kepada Kristus dan diri sendiri, jiwa melalui pikiran dan perasaan. Untuk Kristus dan kehendak-Nya atas hidup kita dan lingkungan.
Doa
Tuhan di dalam-Mu kami dapat berdiam dengan tenang. Oleh karena kuasa yang Ajaib dari-Mu kami dapat tetap di dalam Kristus dan aman. Berilah kami rahmat-Mu untuk selalu menjadi pemberita Injil melalui hidup kami, perkataan kami kepada rekan-rekan dan saudara kami bahkan kekasih kami. Engkaulah yang terindah, terpuji dan berkuasa selama-lamanya. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Kumpulan Khotbah Kristen Protestan; Bahan Renungan Pribadi Berpusat Pada Injil"
Silahkan Berkomentar