Renungan Cinta Kasih Tuhan; Belas Kasihan Kristus Kepada Pendosa Yaitu Kita
Melanjutkan seri pemahaman garis besar Alkitab, pada artikel sebelumnya saya telah menjelaskan bagaimana kehidupan kita, ketika malas dan merasa bosan merenungkan Alkitab. Ketika kita bosan, ada hal-hal yang secara jelas harus kita pahami.
Yaitu pengertian kita pada Alkitab yang menganggap Alkitab adalah buku motivasi. Ini salah besar.
Agar kita memiliki dasar yang kuat, mengapa kita harus mempelajari Alkitab secara serius dan menghidupi prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan kita hari lepas hari. Pada artikel kali ini kembali saya menjelaskan mengapa kita harus secara sengaja membaca Alkitab, merenungkan Alkitab dan hidup di dalam Kristus terus mempelajari Alkitab.
Alkitab adalah Injil, Injil yang akan selalu mengubahkan hati kita, hati yang setiap hari begitu gampang diserang oleh virus dosa. Dan karena Alkitab tentang kasih Allah kepada umat manusia yang telah berdosa dan memberontak terhadap Dia. Manusia telah menyatakan perang kepada Allah. Hal ini terbukti ketika kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia menyalahkan Allah, bahkan saling menyalahkan satu sama lain.
Bahkan hal ini terjadi sampai hari ini manusia terus saling menyalahkan. Bahkan tidak jarang manusia menyalahkan Tuhan. Mungkin Anda dan saya pernah melakukannya. Tentu saja pernah.
Alkitab berkali-kali dalam setiap cerita yang ada di dalamnya menunjukkan kepada Anda dan saya yang sebenarnya gambaran hati kita yang selalu saja memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain.
Namun kali ini melalui Alkitab juga, mari kita merenungkan kehidupan Yesus. Ia yang telah menyerahkan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya. “tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Yohanes 15:13 (TB)
Maka saya akan membagikan, 2 poin pada artikel kali ini, dua poin ini akan mendefinisikan Alkitab adalah tentang kasih Yesus kepada kita manusia berdosa. Lalu mengajak kita untuk merenungkan Injil setiap hari melalui Alkitab dan bertobat.
"Alkitab Adalah Tentang Cinta Kristus Kepada Pendosa Yaitu Kita."
1. Alkitab dari PL sampai PB memiliki pola yang sama
Pola yang saya maksudkan adalah Allah yang selalu lebih dulu datang kepada manusia untuk menyampaikan maksud dan janji-Nya. Bahkan setiap kisah dalam Alkitab, ketika kita mendapati Israel jatuh dalam dosa dan hidup dalam perbudakan dan penjajahan. Allah selalu mencarikan untuk mereka penyelamat.
Sebut saja kitab Hakim-hakim, 13 Hakim yang ada pada kitab ini merupakan pahlawan yang Allah pilih untuk berperang, membebaskan bangsa Israel dari penjajahan. Alkitab menunjukkan kepada kita, Allah yang setia dengan janji-janji-Nya.
Lalu untuk apa ini semua Allah kerjakan dalam sejarah umat manusia, apakah semata-mata karena manusia berharga. Yes manusia berharga karena ia adalah gambar dan rupa Allah. Namun manusia telah berdosa dan tidak berharga samasekali. Ia layak untuk masuk ke dalam neraka.
Maka ini semua Allah kerjakan untuk menunjukkan integritas-Nya sebagai Allah, untuk kemuliaan-Nya dan Ia tidak dapat menyangkal sifat-Nya yang setia, kasih, dan adil.
Jadi ketika kita melihat Alkitab dan memandang dari sudut pandang Injil, kita akan menemukan realita manusia tidak berharga, tetapi Dia yang mengorbankan diri-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya yang tidak berharga. Dialah yang berharga.
Pada Perjanjian Lama orang-orang yang mengorbankan diri mereka, cita-cita mereka, masa depan mereka, dan bahkan keluarga yang mereka tinggalkan. Rasa nyaman dan aman. Hidup untuk melayani Tuhan. Mereka adalah orang yang Allah pilih sebagai Mesias sang pembebas, tapi mereka manusia biasa.
Pola inilah yang saya katakan sama. Di dalam Perjanjian Baru kita akan menemukan Mesias sejati, Ia bukan hanya manusia tetapi Dia adalah Allah. "Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." Filipi 2:6-7 (TB)
Jika di dalam PL orang-orang yang menjadi penyelamat bangsanya meninggalkan kefanaan untuk kekekalan, melayani Tuhan. Yesus justru meninggalkan kekekalan untuk masuk dalam kefanaan dan untuk membawa Anda dan saya ke dalam kekekalan.
Dia adalah jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun yang datang kepada Allah jika tidak melalui Dia. Yesus yang menjadi rupa manusia, Ia diremukkan. Di atas kayu salib karena Anda dan saya yang berdosa. Namun kini Yesuslah yang ditimpa hukuman dosa.
Tidak ada penderitaan yang lebih memalukan dari pada penderitaan Yesus saat itu, dikenal sebagai guru yang banyak pengikut. Namun Dia merelakan diri-Nya dipermalukan. Bahkan tidak membuka mulut-Nya untuk melawan. Sama seperti domba yang dibawa ke penyembelihan.
Saudaraku kita tidak akan pernah menghargai Injil jika kita tidak menyadari arti dari penderitaan Yesus yang sangat mengerikan ini, kita tidak akan bersukacita dalam Yesus dan penderitaan-Nya jika kita tidak sadar betapa besarnya dosa-dosa kita yang telah Yesus tebus dengan darah yang mahal.
Maka Alkitab selanjutnya menyerukan kepada kita melalui pola yang sama ini, untuk bertobat.
2. Alkitab melalui pola itu mengajak kita untuk bertobat
Ketika kita mendengar Injil melalui Alkitab, karena Alkitab adalah kabar baik yang menunjukkan kepada kita jalan, meskipun pada dasarnya Anda dan saya adalah orang-orang yang layak untuk dimurkai oleh Allah kita tersesat.
Keselamatan dalam Yesus menyerukan kepada kita untuk bertobat, untuk menyatakan perang pada apa yang Yesus benci yaitu dosa-dosa yang terkecil sekalipun yang tersembunyi di dalam kedalaman hati kita. Sebab beginilah firman Tuhan Allah, yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu,” Tetapi kamu enggan, bertobatlah, hai orang Israel, kepada Dia yang sudah kamu tinggalkan jauh-jauh! Yesaya 30:15 ; 31:6
Cinta Yesus pada Anda dan saya, untuk membawa kita pada pemahaman yang benar akan kehidupan. Memproses kita untuk hidup dalam Dia dan tidak lagi hidup dalam Kesia-siaan cita-cita kita yang tidak ada Injil di sana.
Mari kita bertobat dari cita-cita terbaik kita untuk diri sendiri, bertobat dari pelayanan yang berpusat pada diri sendiri dan pujian manusia. Bertobat dari kemalasan untuk bertumbuh melalui doa dan membaca Alkitab. Mari bertobat dari pikiran jahat dan penuh hawa nafsu.
Bertobat dari perjuangan untuk bisa berkenan dan diberkati maka saya memberi. Bertobat dari kehidupan yang selalu menjadi hakim. Bertobat dari kehidupan yang tidak mengabarkan Injil. Dan sadar bahwa setiap hari Anda dan saya membutuhkan Injil agar kita sadar bertapa besarnya cinta Yesus kepada kita.
Pertobatan sejati hanya akan lahir dari diri Anda ketika Anda mengerti arti dari penderitaan Yesus, maka berdoalah untuk dapat mengerti hal itu, maka bacalah Alkitab Anda dan renungkanlah itu, dan hiduplah hanya berpusat pada Injil setiap hari.
Kiranya damai sejahtera Yesus Kristus melimpah atas hidup Anda dan Anda dimampukan untuk mengerti arti kasih yang terkandung dalam Yesus Kristus Sang Penebus dan Tuhan. AMIN
Posting Komentar untuk "Renungan Cinta Kasih Tuhan; Belas Kasihan Kristus Kepada Pendosa Yaitu Kita"
Silahkan Berkomentar