Pelayanan Pemuridan Merubah Cara Pandang Seorang Untuk Menjadi Pengikut Kristus
- Seri Artikel Pemuridan
Saya merenungkan tentang cara pandang yang baru dengan pola pikir yang baru. Sehingga menghasilkan tindakan yang sama dengan motif yang benar-benar baru. Karena saya hari-hari ini sedang membaca salah satu buku motivasi yang memberikan saya pengertian yang mendalam tentang manusia yang sedang hidup.
Di mana kehidupan Anda dan saya hari ini terdiri dari kebiasaan-kebiasaan yang kita bentuk baik itu secara sadar maupun tidak sadar.
Buku tersebut menjelaskan, “Mengubah cara pandang memang bukan pekerjaan sehari dua hari. Mengubah pola pikir layaknya memaksa seorang anak menelan pil pahit ketika dia sedang sakit.” Oleh Agung Adiprasetyo, berjudul “Memetik Matahari.” 46.
Bukan hal yang mudah untuk mengubah cara berpikir seseorang sehingga menghasilkan tindakan yang benar berdasarkan pondasi yang benar dan kehendak Sang Kebenaran.
Sebagai manusia kita lebih suka pada sisi di mana hal yang paling buruk dapat menjadi kebiasaan, maka hal itu menjadi baik menurut standar kita. Sebab semua kita pada dasarnya telah ada di dalam Adam. Hidup dalam dosa sejak di dalam kandungan ibu kita.
Apakah Anda sekarang berada di zona di mana Anda merasa baik-baik saja? Di mana Anda merasa tidak memerlukan apapun, siapapun dan bahkan tidak memerlukan penolong?
Ketika pertama kali saya dimuridkan, inilah yang saya pikirkan dan rasakan. Saya baik-baik saja, saya tidak perlu pertolongan dan saya bisa bertumbuh seorang diri untuk semakin rohani dengan cara saya dan sesuai keinginan saya.
Ketika merenungkan buku “Memetik Matahari.” dalam konteks kehidupan sekuler, betapa banyaknya orang-orang yang bersedia hidup miskin dalam kebebasan mereka. Hidup enak dalam kemalasan mereka.
Tulisan ini juga menyinggung Anda yang saat ini memiliki kelebihan berat badan. Saya seringkali mendapatkan argument yang baik jika dilihat sekilas dan tidak dipikirkan lebih lagi.
“Tidak masalah saya gemuk, yang penting saya bahagia.” Ya begitulah cara pandang orang-orang penuh dusta yang kelebihan berat badan.
Ini adalah jawaban terbaik untuk orang-orang yang malas untuk bangun pagi dan berolahraga, mengatur pola makan dan mendapatkan kebahagiaan sejati dari tubuh yang sehat karena tidak kelebihan berat badan.
Terkadang ketika saya mendengar orang-orang gemuk berbicara seperti di atas, di dalam hati saya yang jahat berdoa. “Tuhan berikan dia penyakit yang membuat dia sadar, bahwa kata-kata di atas tidak dapat menghancurkan realita bahwa kelebihan berat badan, tidak pernah benar-benar membuat dia bahagia. Justru membuat ia penyakitan, biarlah ia menyesal dan mau memulai hidup sehat.”
Lalu apa hubungannya tulisan ini dengan pemuridan, dalam konteks ini menolong orang lain untuk mengenal Yesus, bersekutu dengan Yesus, menikmati Yesus dan memberitakan Yesus dalam kehidupannya hari lepas hari.
Pemuridan adalah pelayanan yang secara jelas Kristus kerjakan selama Ia masih di dunia. Pelayanan-Nya berfokus pada orang-orang biasa yang lemah dan berlatar belakang orang-orang yang tidak berpendidikan. Tetapi pada saat yang sama, Yesus yakin melalui merekalah Injil dapat tersebar keseluruh dunia. Tentu saja Dia yakin, karena Dia Tuhan.
Mari kita bersama-sama memikirkan hal ini lebih jauh lagi, tentang pelayan Pemuridan ini, di mana pelayan ini jika diperhatikan adalah pelayanan yang menakutkan bagi sih jahat. Saya perjelas, pelayanan ini pada dasarnya adalah perperangan rohani.
Saya sangat ingat, apa yang ibu rohani saya katakan dan kata-kata ini memberikan saya dorongan untuk lebih banyak lagi berdoa. Untuk pelayanan ini.
“Ketika kami melayani kalian, pada dasarnya kami melawan setan yang sedang menarik hati kalian. Di sisi lain kalian tidak selalu bersama kami sehingga kalian begitu gampang terpengaruh oleh keadaan di luar sana. Maka kami keras kepada kalian, kami terus berjuang bersama Roh Kudus, untuk menarik hati kalian agar kalian benar-benar mengasihi Yesus dan melayani Dia suatu saat nanti (pelayanan pemuridan).”
Pelayanan ini adalah perang, ini adalah perebutan kekuasaan, di mana hati adalah pusat dari kehidupan manusia. Kita melayani orang secara pribadi, kita sedang merebut hatinya untuk dibawa kepada Kristus. Roh Kudus memampukan kita.
Iblis dengan tekun berkhotbah setiap hari ingin hati seorang calon murid bahkan hati seorang murid sejati menjadi miliknya untuk menyangkal Yesus dan pelayanan Yesus, yaitu pemuridan. Untuk tidak mengerjakan pelayanan seperti Yesus kerjakan. Untuk berkata, “jika saya tidak memuridkan, jika saya tidak terus dimuridkan. Saya akan baik-baik saja, lalu untuk apa saya memuridkan?”
Ketika saya menyadari hal ini, hanya doa kepada Allah yang dapat menghidupkan orang mati harapan saya. Dalam hal pelayanan pemuridan. Untuk membawa orang-orang kepada Kristus dan benar-benar menginginkan Dia saja.
Saya tidak tahu apa jadinya saya sekarang, jika saya tidak dimuridkan, gambaran yang jelas ada di dalam pikiran. Saya akan semakin munafik, saya tidak akan dengan mudah mau melihat dosa saya ya begitulah orang-orang teologi pada umumnya. Saya tidak ingin mengakui kelemahan saya, saya lebih tertutup tentang kelemahan saya, saya akan semakin merasa bahwa hidup saya adalah tentang saya dan Tuhan hanya pajangan indah agar saya dihormati.
Saya tidak akan pernah mau bergaul dengan orang percaya lainnya, terutama yang saya anggap lebih rendah dari saya, karena saya merasa dirinya saya yang paling penting dan hebat. Dan saya tidak akan melihat keagungan kasih karunia yang ada di dalam Yesus dengan jelas. Saya tidak akan mudah menghormati orang lain, saya akan menjadi seseorang yang rendah diri dan bersembunyi ketika melihat orang lebih hebat dari saya.
Intinya saya akan melayani, tetapi bukan untuk kepentingan yang dilayani, pelayanan saya untuk saya dapat terlihat hebat. Saya akan memiliki cara pandang yang keren saya rasa, bahwa saya adalah orang benar. Jika saja saya tidak dimuridkan.
Betapa banyak hal di dalam hati saya, yang dibongkar oleh Kristus ketika saya dimuridkan, baik itu dosa kesopanan, dosa percabulan di hati saya, dosa di mana saya ingin mendapatkan pujian dan dosa kemunafikan. Dan masih banyak lagi.
Jika saya tulis satu-persatu hal terkecil di hati saya sampai yang paling jelas dan semua itu memalukan, bahkan tidak memuliakan Allah. Tulisan ini akan sangat panjang bahkan 100 halaman lebih, intinya begitu banyak di kedalaman hati saya yang Kristus bongkor. Dan terpujilah Tuhan. Telah membongkar semua itu dengan sabar, sampai saya menyerah di bawah kaki salib-Nya.
Ya inilah pemuridan, tidak mudah, pergumulan yang berat. Dan jika dikerjakan dengan kekuatan manusia, saya yakin pelayanan ini akan punah dan tidak akan ada orang yang mau mengerjakannya. Sehingga Allah sendiri akan turun untuk mencari orang yang baru seperti Dawson Trotman pada abad 21.
Pada dasarnya pelayanan ini, seperti seseorang guru (yang memuridkan). Membawa pisau yang tajam (Injil Firman Tuhan).
Untuk merobek dada seseorang (yang dimuridkan). Dan mengeluarkan setiap benda busuk di dalam diri orang tersebut (dosa). Dan secara ajaib sobekkan dada yang ditikam oleh pisau tajam tersebut disembuhkan, bahkan menjadi baru (kuasa Allah, Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan dari dosa).
Jika seorang murid, pada saat sang guru sedang merobek dada sih murid, dan murid tersebut mengerang kesakitan, bahkan tidak mau menahan rasa sakit. Ia akan bersekutu dengan setan, untuk pergi dari proses pemuridan ini dan berkata, “aku akan baik-baik saja, aku pasti bisa tanpa dimuridkan.”
Maka ia akan pergi dengan luka yang masih terbuka lebar, sebelum luka tersebut ditutup dengan kuasa Injil. Sebelum ia menikmati kematian di dalam Yesus dan benar-benar hidup dalam Yesus, di mana Yesus dengan jelas menjadi Tuhan atas diri seseorang yang dimuridkan.
Dan ini yang setan inginkan, setan akan berkata, “kamu baik-baik saja, simpanlah luka itu, bawalah semua hal baik (busuk) di dalam dirimu. Dan layanilah Tuhan dengan cara lain. Bahkan kamu berhak melayani dirimu sendiri sesuka hatimu.” Sih setan dengan penuh kebijaksanaan berkata lagi, “Karena tanpa dia (sih pembuat murid). Kamu akan tetap hidup dan dapat melayani.”
Kiranya Allah memulihkan luka orang tersebut di tempat lain. Ketika ia pergi dari pelayanan pemuridan dan melayani berdasarkan apa yang benar dengan cara pandangnya.
Ketika saya berbicara tentang merobek dada dengan pisau tajam, saya tidak hanya sedang berbicara tentang sih pembuat murid yang disiplin dan memberikan tekanan-tekanan.
Bahkan seorang pembuat murid paling lemah lembut dan penuh perhatian, pada dasarnya sedang merobek hati seorang calon murid untuk dapat mengenal Yesus.
Tetapi natur manusia yang berdosa, pada dasarnya tidak suka hal ini, di mana ia tahu, baik itu dengan disiplin maupun lemah lembut. Itu pasti membawa ia kepada Yesus dan ini tidak diinginkan natur manusia yang telah jatuh ke dalam dosa dan terus mendapatkan perhatian dari setan.
Ketika menyadari hal ini, saya hanya dapat berdoa dan berjuang semampu saya untuk memuridkan orang-orang, mendisiplinkan diri saya dan orang yang saya layani maupun dengan lemah lembut memberikan perhatian.
Saudaraku, pembuat murid, marilah kita bersama-sama bergumul untuk kebutuhan yang mendesak ini, bersama-sama kita meyakini bahwa Kristus telah berjanji. Melalui Roh Kudus-Nya menyertai kita, Dialah yang memampukan kita untuk terus menjadi murid dan memuridkan sesama kita, pribadi ke pribadi. Amin.
Matius 28:19-20 TB Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
"Pelayanan Pemuridan Merubah Cara Pandang Seorang Untuk Menjadi Pengikut Kristus bukan hanya sekedar percaya tetapi benar-benar melangkah bersama Yesus."
Posting Komentar untuk "Pelayanan Pemuridan Merubah Cara Pandang Seorang Untuk Menjadi Pengikut Kristus"
Silahkan Berkomentar