Renungan Mazmur 146:1-4 Memuji TUHAN dan Berharap Hanya Pada TUHAN
Ayat Alkitab Mazmur 146:1-4
Judul Renungan Memuji TUHAN dan Berharap Hanya Pada TUHAN
Mazmur 146:1-4 (TB) Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! 2Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. 3Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu lenyaplah maksud-maksudnya.
Hari-hari pembelajaran Mazmur sangatlah mengesankan bagi saya, ketika merenungkan dan mendapatkan Allah yang adalah kekal dan kasih. Mendapatkan pengharapan tidak terhingga yang lepas dari keadaan dunia ini.
Kembali lagi kita akan belajar bahwa Allahlah yang layak menerima segala pujian dan hormat kita, hanya Ia harta berharga. Sehingga ketika kita mengerti benar bahwa Allah harta berharga kita, kita tidak ragu untuk memberikan segala-segalanya bagi Dia. Karena Ia sendiri telah memberikan diri-Nya bagi kia, ini sungguh mengesankan.
Mengapa kita samasekali tidak boleh berharap pada manusia dan mengapa hanya Allah yang menjadi sumber pengharapan kita. Pertanyaan inilah yang akan menjadi pembelajaran kita, kita belajar tentang manusia dan kita akan melihat pada Injil dan hubungannya pada kemuliaan Allah.
1. Semua manusia berdosa
Manusia berdosa bukan karena ia, melakukan suatu kesalahan atau dosa. Namun kita adalah dosa itu sendiri, kita tidak bisa tidak berdosa. Karena semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Manusia berdoa karena keberdosaannya, manusia cinta dosa, cinta pemberontakan yang dapat ia lakukan terhadap TUHAN.
Kita tidak akan pernah bisa mencari Allah yang benar, kita selalu terjebak dalam kebahagiaan palsu yang dunia ini berikan. Karena apa yang terlihat di dalam dunia ini semuanya sekilas terlihat indah. kita sebagai manusia yang terbatas selalu ingin hal-hal yang luar biasa terjadi dalam kehidupan kita.
Karena hal-hal yang kita inginkan inilah kita akan menyembah apapun itu yang dapat memberikan kita hal luar biasa, entah itu benda dan manusia bahkan diri kita sendiri.
Itu mengapa Mazmur dengan jelas menyatakan, bahwa jangan pernah berharap pada bangsawan. Meskipun mereka terlihat megah dan mewah dengan segala jenis kekuasaan mereka. Mereka tidak lebih dari orang berdosa yang tidak dapat memberikan keselamatan kepada manusia.
Mereka tidak lebih dari manusia yang akan mati dan kembali ke tanah. Sehingga lenyaplah setiap hal yang mereka pikirkan dan cita-citakan. Itulah kehidupan manusia, manusia baik bangsawan dan masyarakat awam tidak bebas dari yang namanya dosa. Dan konsekuensi dari dosa itu sendiri.
Ketika manusia berusaha menyelamatkan dirinya sendiri, sesungguhnya ia sedang berjalan menuju kebinasaan. Karena tidak ada keselamatan dalam dirinya. Begitu juga dengan kita, ketika kita berharap pada manusia kita sedang berjalan menuju kebinasaan.
Begitu juga ketika Anda dan saya berharap pada diri kita sendiri. Kita sedang berjalan menuju kebinasaan kekal. “Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu lenyaplah maksud-maksudnya.”
2. Kebutuhan terbesar Anda dan saya
Kita mengira bahwa kebutuhan utama kita adalah kesehatan, makanan dan kehidupan yang nyaman selama kita berada dalam dunia. Kita berpikir jika saya memiliki ini dan itu, maka saya akan berbahagia dan dipenuhi damai sejahtera
Ketika Anda menyadari bahwa diri Anda berdosa, dan dosa adalah satu-sutanya hal paling berbahaya dalam kehidupan Anda, dosa telah melahirkan berbagai penderitaan. Keberdosaan kita adalah musuh utama kehidupan dan kita bergetar karena menyadari realita ini, sebab upah dosa adalah muat. Ini keterpisahan dari Allah selama-lamanya.
Maka kebutuhan utama kita adalah keselamatan, sudah jelas pada poin pertama manusia yang berdosa tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan orang lain. Bahkan dunia ini sedang menuju kehancuran maka jelas hal-hal yang dunia yang berikan hanyalah sementara, tidak bersifat kekal.
Maka hal yang harus kita ketahui sekarang, ketika tidak ada keselamatan dari dunia ini, dan dari manusia. Kita kembali ke Mazmur, “Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! 2Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.” Kita diciptakan segambar dengan Allah.
Kita diciptakan untuk menikmati hubungan dengan Allah. Kita diciptakan untuk menyembah Allah, memuliakan dan menunjukan kekaguman kita kepada-Nya.
Ketika kita tidak memiliki kemampuan untuk menikmati dan memuliakan Dia, maka kita mengalami penderitaan. Itu semua karena ketidakkudusan kita. Manusia membenci Sang Kudus, manusia lebih memilih hal-hal fana, namun ada ruang kosong dalam diri manusia, ia ingin menemukan kemuliaan itu.
Allah menjadi manusia, Ia layak di muliakan karena Ia adalah Allah yang tidak hanya berdiam di tahta mulia. Namun karena Ia tahu kebutuhan terbesar Anda dan saya adalah karya penebusan. Maka Ia datang menebus kita.
Bulan Desember (artikel ini saya publis ulang pada 06/06/2022), saat sekarang ini merupakan bulan dimana kita memperingati Allah menjadi manusia, menjadi daging hidup dalam sejarah umat manusia. Ketika kita mengerti makna dari Allah menjadi manusia dan yang telah mati untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita.
Kita akan hidup dalam ucapan syukur terus-menerus, hidup dalam kemuliaan Tuhan dan memuliakan Tuhan. Kita akan benar-benar hidup dalam kemuliaan dan pencarian yang benar akan kehidupan ini, kita mencari Kristus dan hidup untuk melakukan kehendak-Nya.
Kita sadar bahwa diri kita orang yang sangat berdosa, kita bertobat dan meminta ampun kepada Yesus. Kita sadar betapa gagal, menjijikknya, hancurnya, dan tidak layaknya diri kita tanpa penebusan Kristus dalam diri kita.
“Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada,” kita dapat memuliakan Allah hanya ketika kita sadar bahwa kita manusia berdosa, dan karya salib lebih dari cukup membuat kita mengucap syukur setiap saat.
Yesus disalibkan untuk menerima dosa kita dan kutuk hukuman dosa kita, ini sangat mengagumkan. Dia adalah Tuhan yang menjadi manusia untuk bisa bersama-sama merasakan penderitaan kita dalam bentuk apa pun. Melalui salib, kematian Yesus di kayu salib, kita dapat bermegah dalam Dia, dipuaskan di dalam Dia dan memuji memuliakan Dia. Kirannya Allah memberikan kita kemampuan untuk selalu memuliakan Dia, dan kita tidak memberikan hati kita untuk berharap pada manusia.
Yesus yang telah kami terima, merupakan pusat kehidupan kami, tolong kami untuk selalu memberikan hati dan pikiran kami untuk memuji memuliakan Tuhan dan itu terlihat dari semua tindakan kami. Kami ingin terus hidup dalam kasih dan kemuliaan Tuhan, kami ingin terus semakin mengenal Tuhan dan melepaskan diri kami dari ketergantungan atas diri sendiri. Terpujilah Tuhan sampai selama-lamanya. di dalam nama Yesus Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 146:1-4 Memuji TUHAN dan Berharap Hanya Pada TUHAN"
Silahkan Berkomentar