Renungan Mazmur 130:1-5 Dilepaskan Oleh Allah Dari Jurang Maut
Ayat Alkitab Mazmur 130:1-5
Judul Renungan; Dilepaskan Oleh Allah Dari Jurang Maut
Mazmur 130: 1-5 (TB) 1 Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! 2 Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. 3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? 4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang 5 Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Kita memandang kepada sifat Allah dalam Mazmur, Dia Allah yang panjang sabar, penuh kasih dan pengampun. Sadar bahwa kita adalah orang berdosa yang layak binasa. Baiklah kita hidup untuk selalu bertobat, dengan hati yang berpusat pada karya keselamatan di dalam Kristus. Selama kita masih di dunia ini, setiap saat kita sedang berada di jurang maut, kita mempunyai natur berdosa.
Begitu gampang kita jatuh dalam dosa karena natur itu, begitu gampang kita mencintai setiap kesalahan kita, kita menyembuyikannya agar ia aman. Inilah kita dengan sejuta pemberontakan kepada Allah. Kita begitu sulit untuk taat kepada Allah, karena seringkali kita lebih memilih untuk menikmati setiap dosa di dalam diri kita. Saudaraku, kita harus bertobat, kita harus benar-benar memiliki kebencian yang mendalam terhadap dosa.
Mazmur dengan jelas menyatakan, sifat Allah yang lainnya. Yaitu sifat yang seharusnya membuat kita stakut kepada-Nya dalam kasih-Nya. Yaitu sifat keadilan-Nya, Dia yang murka terhadap dosa, “Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat kesalahan siapakah yang dapat tahan.” Tidak akan ada di antara kita yang akan mampu bertahan terhadap keadilan Allah. Hal ini membuat kita gemetar, baiklah kita memikirkan bahwa Allah yang pengasih itu, membenci kejahatan.
Kita telah belajar dua sifat inti dari Allah yang kita percayai, Allah yang Alkitab nyatakan yaitu sifat kasih, pengampun, dan keadilan. Sahabat, dalam ayat 4 dijelaskan dalam TUHAN ada pengampunan. Tidak ada pengampunan tanpa karya salib Yesus Kristus, salib adalah penyataan dua sifat Allah yang bertentangan. Keadilan-Nya dan Kasih-Nya dinyatakan pada karya penebusan dalam Yesus.
Yesus ditimpakan murka Allah, Yesus menderita kesakitan, ia menerima hukuman dosa Anda dan saya. Agar kita yang adalah pendosa besar, kita yang adalah pencinta dosa, pemberontak sejak dalam kandungan ini. Memperoleh pengampunan, sehingga kita dapat mencari, menemukan, dan menikmati Allah yang benar. Kita dapat menyembah, memuliakan Allah yang benar.
Kita sebagai manusia adalah pribadi-pribadi yang selalu mencari sesuatu yang lebih dari kita untuk kita sembah. Ketika kita tidak mempercayai Yesus kita akan selalu menyembah berhala, allah-allah palsu.
Maka mari kita seperti yang ada pada ayat 4-5 “Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.”
Menginginkan Yesus saja, diam hanya dalam Dia, dan selalu menikmati persekutuan dengan Dia. Mengenal Dia lebih dalam lagi. Kristus, merupakan tujuan dari kehidupan kita hari ini, Dialah Pribadi yang harus menjadi satu-satu-Nya tempat di mana kita berharap. Kita adalah manusia lemah yang tidak berdaya, hanya ketika hidup kita diserahkan kepada Dia, di dalam kasih karunia-Nyalah kita menerima hidup yang tidak sia-sia meskipun di dalam penderitaan.
Setiap saat selalu merindukan Dia, karena Dialah kekasih yang setia dan tidak pernah tidak setia. Kasih-Nya adalah kepuasan kita, kasih-Nya adalah tempat di mana kita dapat benar-benar merasa aman. Kita tahu bahkan mengerti betapa berdosanya kita namun pada saat yang sama, kita merasakan kasih Sang Injil Kristus yang telah menebus kita dari segala dosa-dosa kita. Pandanglah pada Anak Domba Allah.
Bawalah kami masuk ke pada ruangan kasih sayang yang dari-Mu, tolong kami yang berdosa dan tidak peka pada dekapan kasih-Mu, sehingga kami benar-benar bertobat. Sehingga kami benar-benar merasakan, kebesaran anugerah yang melimpah hanya dari-Mu saja. Hidup kami untuk memuji dan memuliakan Engkau, menikmati kehadiran-Mu, yang indah dan memuaskan hidup kami pastinya. Rasa aman yang sejati di dalam Tuhan, tolong kami untuk dapat benar-benar menikmatinya. Dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 130:1-5 Dilepaskan Oleh Allah Dari Jurang Maut "
Silahkan Berkomentar