Renungan Mazmur 121:1-4 Rasa Aman Ketika Memandang Yesus
Ayat Alkitab Mazmur 121:1-4
Judul Renungan; Rasa Aman Ketika Memandang Yesus
Mazmur 121:1-4 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
"Rasa aman yang dunia tawarkan menyesatkan sedangkan rasa aman ketika memandang pada Yesus. Rasa aman yang terlihat sangat memuaskan dan menyenangkan."
Ketika saya mulai mengenal Kristus, saya tetaplah orang yang hidup berdasarkan budaya dan apa yang terlihat di sekitar saya. Saya masih mengharapkan perlindungan dari hal-hal yang saya lihat. Namun jika diperhatikan lebih jauh lagi semua itu sia-sia.
Setiap ciptaan yang Allah ciptakan sesekali tidak akan pernah mampu melindungi kita, sebagai seorang muda yang berumur 22th. Titik keamanan yang sering merasuki pikiran saya adalah ketika saya mempunyai pacar, ketika saya memiliki uang yang cukup, ketika saya mendapatkan penghargaan dari kawan-kawan, ketika saya mempunyai cita-cita sesuai dengan yang saya pikirkan. Dan semua itu saya rasa benar. Maka semua itu adalah sumber kabahagiaan saya. Menjadi sumber rasa aman kehidupan saya.
Ketika saya memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan dalam segala kebebasan yang sepertinya memberikan kehebatan dalam kehidupan. Kebebasan yang menawarkan kepada saya suatu kepuasan utuh.
Ketika memandang sekeliling kita, begitu banyak, bahkan saya rasa diri Anda juga merasakan hal yang sama. Yaitu menaruh rasa aman pada hal-hal yang terlihat di depan mata, suatu ciptaan yang seharusnya melayani kita. Sehingga tanpa kita sadari kita melayani sesuatu yang tidak layak untuk dilayani.
Namun ketika kita mulai menaruh rasa aman kita pada semua itu, kita mulai melakukan segala cara untuk meraihnya, kita mulai berjuang keras bahkan tidak jarang ketika kita menaruh tingkat keamanan pada seorang lawan jenis agar kita aman. Maka kita berdoa meminta pada Allah, agar Allah saja yang memberikan apa yang kita inginkan. Bukannya kita berserah.
Ketika kita menaruh rasa aman pada uang, kita lupa sebagai orang percaya bahwa kita harus melayani jiwa-jiwa bukan uang. Kita berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan uang, kita bahkan berdoa pada Allah agar kita mendapatkan rasa aman itu.
Coba perhatikan setiap rasa aman yang dunia tawarkan selalu menuntut Anda untuk berjuang, untuk mengorbakan membayar segala hal. Termasuk kekekalan hidup Anda, tujuan Anda yang seharusnya TUHAN. Namun akhirnya Anda akan merasa hampa, uang serasa membosankan. Maka begitu banyak orang terkaya di dunia yang berlimpah dengan harta mati bunuh diri.
Kita berjuang untuk dibahagiakan dan agar aman karena kita mendapatkan hati lawan jenis, namun coba perhatikan pada akhirnya itu semua hampa. Bahkan tidak jarang banyak anak-anak muda bunuh diri, hamil di luar nikah, frustasi, masuk ke dalam hubungan yang saling merugikan, dan sekolah yang tidak dapat selesai.
Pada akhirnya semua itu mambawa malapetaka kepada diri kita, lalu akhirnya menyadari dan bertanya dalam diri, apa yang harus aku lakukan?
Manusia yang tidak menuruh rasa amannya hanya pada Kristus adalah manusia yang sedang berada dalam lingkaran setan, yang terang benderang memberikan kepastian kehidupan di dunia namun berakhir kepada kebinasaan kekal.
Memberikan pemikiran logis untuk tidak melayani jiwa-jiwa namun melayani uang dan lawan jenis yang berpusat pada aku tuhan atas diri ku, dengan alasan aku harus memiliki keluarga dan memelihara keluargaku. Maka selamat datang di lingkaran setan. Inilah realita yang harus kita sadari, sehingga kita bergumul untuk sesegera, bahkan sekarang juga kembali kepada Kristus, untuk hidup berpusat pada Dia saja.
Rasa Aman Dalam Kristus adalah kematian
Ketika memandang ke gunung-gunung, dan melihat sekeliling dari manakah pertolonganku? Pertolonganku hanya dari TUHAN yang menciptakan langit dan bumi. Tidak ada yang lebih memuaskan dan lebih menyenangkan. Ketika hati kita telah disadarkan bahwa Allahlah pusat dari kehidupan.
Kita dimampukan untuk menaruh rasa aman hanya pada Dia saja. Dia tidak pernah terlelap, Ia adalah penjaga yang setia. Dan tidak pernah saya melihat orang yang melayani Allah secara benar, memperkanalkan kasih karunia dalam Yesus, mereka merasa frustasi. dan hidup dalam penderitaan jiwa meskipun keadaan hidup memang penuh penderitaan.
Kita bisa saja, masuk ke dalam keadaan yang penuh penderitaan. Tetapi di dalam Tuhan dan melayani Dia, penderitaan kita bernilai kekal dan tidak sia-sia. Ini sama seperti Kristus yang telah disalibkan dan hidup taat kepada Allah Bapa.
Jika Anda pernah menemukan seorang pelayan jiwa-jiwa pada akhir hidupnya frustasi dan merasa bahwa ikut Yesus sia-sia. Tunjukan kepada saya. Walaupun ada, saya yakin orang tersebut tidak pernah melayani jiwa dalam Kristus. Tetapi ia sedang melayani dirinya sendiri.
Ia sedang melayani kepuasannya dan mengatasnamakan pelayanan Yesus. Ketika ia tidak puas karena sumber kepuasannya pemberian Yesus maka ia frustasi. Dia bukan pelayan Kristus ia adalah pelayan gedung, organisasi, aktivitas atau program-program, dan ia adalah pelayan dirinya sendiri.
Maka saya pastikan dan sampai sekarang saya hidup hal terindah salah satu bukti tingkat keamanan sejati yang Yesus berikan kepada orang percaya adalah ketika Stefanus dilempari batu ia berkata Tuhan ampuni mereka. Oh Tuhan hal ini begitu memuaskan saya. Bahkan ketika anak-Mu diambang kematian rasa aman tetap ia rasakan.
Bahkan masih memikirkan jiwa-jiwa yang melemparkannya karena mereka sebenarnya sedang diperbudak oleh dosa. Inilah keamanan dalam Yesus yaitu hidup melayani jiwa-jiwa memperkenalkan Yesus kepada jiwa-jiwa menuntun membimbing mereka kepada rasa untuk mencintai Sang Raja yang baik hati namun Kudus dan tidak dapat dilihat.
Sehingga segala pujian hanya bagi-Mu ya Allah. Maka berdoalah pada Allah, saya adalah orang yang begitu sering mendapati diri saya menaruh rasa aman saya pada hal-hal fana, namun ketika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil akan mengampuni kita dan menyucikan diri kita. tetes darahnya terlalu sempurna.
Ketika kita mengharapkan rasa aman dari ciptaan kita harus berjuang keras untuk sebuah tujuan itu, namun ketika kita memandang pada Kristus kita mendapati bahwa Kristus adalah tujuan hidup pencipta langit dan bumi yang telah memberikan diri-Nya untuk Anda dan saya. Dengan kata lain Yesus berjuang untuk mendapatkan hati kita bahkan sampai mati di kayu salib.
Suatu hal yang menyedihkan ketika Kekristenan tidak berambisi memberikan dirinya kepada Kristus dan tidak menginginkan Kristus dan tidak memiliki tujuan untuk mematikan dosa setiap saat. Inilah Kekristenan yang menyedihkan. Kekristenan yang miskin secara rohani. Saudaraku kekayaan Kekristenan kita adalah Kristus, Kristus adalah bagian paling berharga.
Pandanglah hanya pada Kristus setiap hari, setiap jam, dan lakukanlah hal itu setiap saat. Ini adalah menginjili diri setiap hari. Sadarilah betapa berdosanya Anda dan saya. Dan marilah setiap hari kita bertobat. Dan semakin membenci dosa kita. Rasa aman sejati hanya ada dalam Kristus di luar Dia tidak akan pernah ada.
“Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.”
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 121:1-4 Rasa Aman Ketika Memandang Yesus "
Silahkan Berkomentar