Renungan Mazmur 119:9-12 Kasih yang Indah
Ayat Alkitab Mazmur 119:9-12
Judul Renungan: Kasih Yang Indah
Mazmur 119:9-12 (BIMK) Orang muda dapat menjaga hidupnya tak bercela kalau ia hidup menurut perintah-Mu. Dengan sepenuh hati aku berusaha mengenal Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu. Ajaran-Mu kusimpan dalam hatiku, supaya aku jangan berdosa terhadap-Mu. Aku memuji Engkau, ya TUHAN, ajarilah aku ketetapan-Mu.
Mazmur 119:9-12 (TB) Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Ketika semangat orang muda juga merasuki semangat orang tua. Darah muda darah yang berapi-api, sebuah kalimat dalam suatu nyayian menggambarkan semangat seorang anak muda. Seorang muda selalu mempunyai semangat untuk mencapai sesuatu. Bahkan selalu ada rasa ingin tahu yang kuat, untuk dapat merasakan bahkan menikmati apa yang belum ia nikmati.
Seorang muda pada umumnya mempunyai jiwa yang pemberani, tetapi bila kita perhatikan pada abad 21, dimana kita hidup sekarang. Anak muda, mempuyai jiwa yang instan pemalas, terutama mereka yang lahir pada tahun 2000-an. Bila hal ini tidak diatasi maka, bukan hanya kelakuan yang tidak sesuai, tetapi diam yang tidak sesuai juga terjadi.
Narsis, di Fecebook, Twitter, dan Instagram. Dan media lainnya.
Kita akan lihat secara jelas bahwa begitu banyak anak-anak muda menunjukkan rasa cinta diri sendiri. Mereka selalu saja menampilkan yang terbaik dari diri mereka. Bukan hanya itu, hal ini terlihat jelas lagi betapa anak-anak muda sangat mencintai diri mereka.
Terbukti dari cara hidup yang lebih banyak diam di tempat tidur, menjelajah dunia maya. Dan lebih bahayanya hal ini mereka anggap sebagai dunia nyata mereka.
Hal-hal ini juga tidak bisa dipungkiri telah merasuki dunia orang-orang tua, bukan hanya anak-anak muda. Semua orang selalu saja menunjukan citra diri mereka, bahwa keberadaan merekalah yang terbaik. Inilah kita hidup di dunia yang dipenuhi orang-orang berdosa.
Saya dan Anda adalah manusia berdosa. Bila kita perhatikan dalam Alkitab narsis bukan hanya terjadi pada zaman ini. Narsis merupakan sifat alami kita manusia setelah jatuh dalam dosa. Contoh dalam Alkitab adalah bangsa Israel bangsa narsis, merasa sebagai bangsa paling suci.
Mereka lupa bahwa mereka sebagai umat pilihan, mempunyai tugas untuk menjadi berkat bagi bangsa yang ada di sekitar mereka. Nebukadnezar di kitab Daniel contoh lain dari narsis, ia memuji diri sendiri sebelum ia menjadi gila dan memakan rumput di padang, karena Allah merendahkan orang yang tinggi hati. Dan kita semua adalah manusia pada dasarnya mempuyai bibit alami untuk menjadi narsis.
Maka dalam bagian lain Alkitab. Nasehat Paulus kepada Timotius, “jauhilah nafsu orang muda kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih, dan damai,” semangat orang muda bila bukan berdasarkan Firman akan selalu membuahkan kejahatan.
Kelakuan bersih adalah kelakuan yang berdasarkan definisi Allah, sesuai kehendak Allah. Kecintaan pada diri sendiri, egois, berpusat pada kesenangan diri. Dalam bentuk pelayanan sekalipun adalah kelakuan yang tidak bersih, meskipun hal itu dengan alasan untuk memuliakan Tuhan.
Bahkan setiap persembahan kita ketika kita merasa karena kita memberi maka Allah mengasihi kita, itu adalah “kelakuan yang tidak bersih” pada dasarnya itu semua kelakuan anak muda, nafsu orang muda entah itu sudah tua bila kita tidak hidup oleh Injil. Maka kita adalah pelaku-pelaku kejahatan dalam bentuk terbaik dan tersopan
Dengan apa kita dapat menjaga hidup kita tetap bersih? Firman Tuhan, ini yang selalu saya tekankan, masukan Injil setiap saat kedalam kepala Anda. Ingat indentitas Anda bukan lagi sebagai budak dosa, melainkan anak Allah pencipta langit dan bumi, melalui kematian Yesus yang telah disalibkan, Anda telah ditebus dari hukuman dosa Anda.
Pernahkah kita berdoa, kepada Allah agar ia mendidik kita. Agar kita dengan segenap hati mencari TUHAN, Dialah kepuasan jiwa kita. Pemazmur sangat mengerti bahwa kebutuhan terbesar dirinya adalah persekutuan dengan Allah, kebahagiaan sejati tanpa dusta hanya kita dapatkan dari Allah. Roh Kudus kiranya tidak membiarkan kita menyimpang dari kebenaran-Nya.
Injili diri setiap hari, hafalkan setiap ayat Alkitab, bersaat teduhlah setiap hari, bacalah Alkitab dan catatlah setiap penemuan Anda. Dalam Mazmur, kita akan menemukan sifat dari Allah yang akan selalu menguatkan kita. Lakukanlah disiplin secara sungguh-sungguh, karena kabahagiaan dalam Kristus adalah perjuangan. Kebahagiaan dalam Yesus tidak akan muncul dengan sendirinya, karena kita pada dasarnya berdosa, tidak menginginkan Allah.
Maka Pemazmur menyatakan, “dalam hatiku aku menyimpan janji-MU,” saat orang percaya tidak memiliki janji Allah dalam hidupnya tidak heran ia akan sangat mudah frustasi, karena jiwa yang lapar akan Allah, meskipun frustasi itu terlihat karena berbagai masalah hidup, padahal inti dari semua penderitaan itu adalah dosa pemberontakan ketidakinginan daging kita akan kehadiran Allah. Hal ini membuat jiwa kita haus dan lapar.
Pada ayat 12 mengakhiri bacaan kita kali ini, akhirnya segala pujian bagi-Mu ya Allah. Keselamatan dari TUHAN adalah tujuan hidup kita TUHAN sangat mengasihi kita. Yesus penebus kita adalah kebahagiaan hidup sejati, makanan rohani, air kehidupan kekal yang sangat memuaskan. Yesus ajarlah kami ketetapan-Mu agar kami setiap saat hanya menikmati Engkau saja. Ketika kami tidak lagi menikmati Engkau ampumi kami yang telah berdosa, tuntun kami untuk bertobat yang Allah.
TUHAN mampukan Anda untuk terus berbahagia dalam Yesus, menikmati Dia sebagai Roti kehidupan. AMIN
Posting Komentar untuk " Renungan Mazmur 119:9-12 Kasih yang Indah"
Silahkan Berkomentar