Renungan Mazmur 119:8 Memegang Ketetapan-ketetapan TUHAN
Ayat Alkitab Mazmur 119:8
Judul; Memegang Ketetapan-ketetapan TUHAN
Mazmur 119:8 (TB) Aku berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu janganlah tinggalkan aku sama sekali.
Hukum-hukum Allah itu adil, sebab Dialah keadilan. Tidak ada satu titik pun ketidakbenaran dalam diri Allah, sebab Ia adalah kebenaran. Renungan kali ini, akan membawa Anda untuk memiliki alasan yang benar dan Alkitabiah mengapa Anda harus berpegang pada ketetapan Allah.
Tidak mengerti akan Firman, akan membawa kita pada arah hidup yang salah dan tersesat dalam filosofi dunia. Ini jenis tidak bahagia yang tidak terlihat, seseorang bisa saja tersenyum, tetapi ada luka dan tidak ada yang mengobati luka tersebut.
Jiwa manusia yang diciptakan untuk kekekalan, untuk memuliakan yang kudus dan mulia, yang indah dan penuh kuasa. Yang mengasihi dengan lembut dan ketulusan yang nyata. Namun ketika jiwa manusia tidak mengenal kekudusan, manusia yang tidak kudus dan sangat-sangat menjijikkan, pemberontakan yang memberikan jalan kebinasaan yang kekal. Maka jiwa Anda dan saya sangatlah menderita.
Bukan hanya menderita, Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa ini adalah kematian, rohani yang mati. Kehidupan yang secara alami mati dan tidak ada harapan sedikitpun. Apa yang diperjuangkan, apa yang diharapkan. Hanya membawa Anda dan saya kepada maut yang dalam, kegelapan yang pekat, dan kehidupan yang berkali-kali hancur dan tanpa ada kebangkitan dan kesembuhan.
Saya harap Anda sekarang berpikir, merenungkan kembali kehidupan anda. Setelah membaca pendahuluan dari renungan ini, renungan yang menyatakan secara jelas dan nyata kesedihan terdalam umat manusia, dosa yang mengikat dan memberikan kematian yang tidak berpengharapan.
Tetapi mari kita masuk pada satu poin, Kabar Baik yang Alkitab sampaikan kepada kita, yang percaya kepada Kristus. Kepada kita yang selalu kembali ke firman Allah yang menjadi prinsip kehidupan ini.
Ketetapan TUHAN
Tidak ada yang lebih baik dari pernyataan di atas, ‘ketetapan TUHAN’ inilah pusat dari kehidupan, inilah tujuan awal dan akhir kehidupan. Sadarlah dan bertobatlah tinggalkanlah dosa dan berhentilah memberontak. Untuk mengatur kehidupan kita berdasarkan kehendak kita, marilah kita sekarang bergumul untuk melakukan kehendak Tuhan.
Lihatlah Dia yang telah memberikan nyawa-Nya. Dia yang kudus, Dia yang taat secara utuh kepada Allah Bapa. Harus tanpa harapan dan masuk dalam kegelapan, itu semua kengerian dari murka Allah Bapa. Dosa kita ditimpakan kepada Yesus yang disalibkan.
Mazmur sangat-sangat mengerti akan hal ini, ia berseru bahwa ketetapan Allahlah yang ia pegang. Ini sama seperti yang Paulus tulis, bahwa hidupnya bukan dia lagi melainkan Yesus hidup dalam dia dan dia beriman kepada Yesus. Yesus adalah Firman yang menciptakan tetapi pada realita-Nya. Ia telah masuk ke dalam sejarah umat manusia dan merelakan diri-Nya untuk mati disalibkan.
Renungkanlah Kristus biarlah nama ini yang tertanam dalam hati Anda. Sehingga Anda merenungkan-Nya setiap saat, setiap waktu dan selalu saja Dia yang menjadi pusat dari apa yang hati dan pikiran Anda bicarakan. Yesus adalah Injil, Injil adalah kekuatan Allah yang menguatkan, kita tidak akan dapat berpegang pada ketetapan Allah jika jiwa kita ada di luar Yesus.
Seseorang yang masih di luar Yesus, adalah orang yang masih menjadi tuhan atas dirinya sendiri. Maka bertobatlah jika Anda hari ini masih mempercayai diri sendiri dan tidak percaya kepada Yesus, Yesus yang memberikan kepada Anda kuasa untuk mematikan dosa. Marilah kita membuahkan pertobatan yang berserah kepada Yesus untuk taat kepada Yesus.
Ketetapan TUHAN adalah jalan yang lurus dan sempit jalan sepi dan penuh penderitaan karena dunia membenci kita. Ini adalah jalan untuk mematikan dosa, perjuangan untuk menikmati kasih-Nya. Perjuangan untuk membuat dosa-dosa Anda dan saya merasakan hal yang menyakitkan dan nafsu daging benar-benar terluka dan berteriak.
Salibkan dagingmu. Paku tangan dan kakimu ke salib agar tidak bergerak. Nonaktifkan itu. Lumpuhkan itu. Lakukan setiap hari. Jadilah kejam dan tanpa ampun seperti orang-orang Romawi terhadap Tuhan kita Yesus Kristus ketika mereka menyalibkan Dia.
Dan ketika daging berteriak bahwa ia haus, berikanlah cuka. Jangan membuat pertimbangan-pertimbangan untuk itu. Jangan berikan hal yang dianggap manis. Jangan pergi ke tempat itu. Jangan coba-coba bercakap-cakap disitu. Jangan lakukan hal yang selalu mengarah pada satu hal yang pada akhirnya mengarah pada hal menjijikkan itu. Anda tahu persis apa itu. Jangan bodoh.
Larilah, pergi berdoa dan pelajarilah Yesus Kristus. Hal-hal ini adalah cuka bagi daging. Milikilah kontrol atas hawa nafsu jasmani dan keinginan dagingmu. Kuasai itu. Anda memiliki Roh Kudus, dan seluruh perpustakaan-Nya untuk dipelajari. Anda memiliki senjata yang Ia ciptakan, dan tidak ada yang pernah terhilang saat menggunakannya.
~ Wisaksono Setyo Putro
Inilah jalan masuk untuk menikmati ketetapan Allah, dalam kekudusan yang telah Kristus berikan kepada kita. Kebenaran-Nya yang menjadi hak kita seolah-olah kitalah yang berbuat benar. Dengan ini secara berani kita berkata, “TUHAN JANGAN TINGGALKAN AKU” ini adalah seruan pertobatan, yang awalnya tidak menginginkan Allah samasekali, namun kini, hanya Dialah kerinduan hati.
Baiklah Kristus saja yang menjadi pusat, alasan utama yang paling logis dan memuaskan untuk dapat terus Memegang ketetapan-ketetapan TUHAN. Baik itu mempercayai janji-Nya, memegang perintah-Nya dan berjalan di jalan yang harus ditempuh bersama-Nya sampai napas tidak berhembus lagi.
Segala pujian bagi Allah, dimana kita dapat bersama merenungkan Kristus. Untuk tetap terus berpegang pada ketetapan Allah saja. Kiranya Roh Kudus melimpahkan kepada kita damai sejahtera dari sorga dan kasih setia-Nya yang dinikmati untuk berjalan dalam pekabaran Injil kepada orang-orang yang masih terhilang, amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 119:8 Memegang Ketetapan-ketetapan TUHAN"
Silahkan Berkomentar