Renungan Matius 20:26-27 Dipanggil Untuk Melayani TUHAN
Ayat Alkitab Matius 20:26-27
Judul Renungan; Dipanggil Untuk Melayani TUHAN
Matius 20:26-27 (TB) Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba;
Melalui ayat ini kita dapat belajar bahwa kehidupan Kristen merupakan kehidupan yang menuntut kita untuk menjadi seorang pelayan. Pelayan yang bukan agar dapat mendapatkan kedudukan seperti yang menjadi harapan kita, harapan yang berdosa, harapan yang seringkali membawa kita jatuh ke dalam penyembahan berhala modern.
Pada ayat-ayat sebelumnya, Ibu Yakobus dan Yohanes bersujud di hadapan Yesus dan meminta satu permintaan kepada Yesus, agar kedua anaknya dapat duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus.
Melalui kejadian ini pun para murid Yesus marah, mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Matius 20:24 (TB). Mereka berpikir, jika kalian berdua duduk disebelah kanan atau pun kiri, lalu kami duduk dimana.
Jadi yang akan menjadi poin kita, melalui kejadian di mana para murid memperebutkan kedudukan yang mana baik untuk mereka. Kita akan belajar tentang cawan yang memiliki hubungan dengan kata “melayani” dan bagaimana seharusnya sikap seorang pelayan.
Kita akan belajar pada poin yang kedua, bagaimana kehidupan kita harus selalu kembali kepada dasar dari iman. Karena siapa orang percaya melayani dan apa dampaknya.
Namun sebelum itu, sedikit latar belakang yang memotivasi ibu Yakobus dan Yohanes isteri dari Zebedeus meninta agar anaknya duduk disebelah Yesus baik kiri maupun kanan. Tidak lain karena mereka memiliki pemikiran yang dipengaruhi oleh budaya Yahudi, bahwa Yesus akan menjadi raja atas Israel. Yesus disebutkan sebagai Mesias yang ditunggu-tunggu oleh Israel.
Pada masa itu, Israel sedang dalam tekanan penjajahan bangsa Romawi. Harapan mereka bangsa itu pada saat itu adalah Yesus, Yesus yang dikenal sebagai seorang Mesias. Jadi pada intinya ibu dari kedua saudari ini, ingin kalau anaknya memiliki jabatan yang tinggi ketika Yesus menjadi raja nanti, memerintah secara politik di Israel.
Maka yang menjadi jawaban Yesuslah kepada ibu kedua bersaudara tesebut yang akan menjadi poin pertama kita pada artikel kali ini;
1. Cawan yang diminum sebagai gaya hidup orang percaya
Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: “kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu minum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan bagi orang-orang bagi bagi siapa bapa telah menyediakannya.”
Ketika saya merenungkan cawan, saya selalu teringat ketika Yesus di taman Getsemani, doa-Nya Ia ingin jika bisa cawan yang akan ditimpakan kepadanya itu lalu. Namun rencana Allah tidak dapat Ia hindari. Karena hidup-Nya hanya untuk Allah.
Saudaraku ketika kita merenungkan tentang cawan, maka ini berbicara tentang murka Allah terhadap dosa. Allah yang adil itu menghukum pribadi berdosa dalam kekekalan api neraka. Hal ini begitu mengerikan.
Ketika Yesus mengatakan tentang cawan, maka Yesus berkata kepada ibu Yakobus dan Yohanes. Kamu tidak akan dapat menerima cawan seperti yang akan Aku terima, namun kedua anakmu akan menerimanya.
Hal ini benar-benar terjadi atas kehidupan kedua bersaudara ini, ketika Yesus melanjutkan pembicaraan-Nya tentang cawan. Ia masuk ke dalam pembahasan tentang seseorang yang melayani. Standar bagaimana ciri kehidupan seseorang yang menjadi pelayan Allah.
Maka kita mengerti, bahwa cawan yang akan diminum oleh kedua bersaudara, bahkan semua murid Yesus kecuali Yudas yang menjual Yesus, mereka semua pada akhirnya menjadi pelayan Injil. Mereka semua memberikan diri mereka, ikut serta dalam penderitaan Kristus.
Sebut saja salah satu murid Yesus Petrus, mati dengan cara disalib terbalik. Mengapa ini semua terjadi atas mereka. Itu karena cawan, mereka menerima dengan rela hati semua penderitaan ini, agar injil dapat sampai keseluruh dunia.
Jika kita melihat kehidupan Yohanes, maka kita dapat melihat kita Wahyu yang Ia tulis di pulau Patmos. Ia dibuang karena pemberitaan Injil Yesus Kritus. Jika kita lihat kehidupan dari Yakobus pada akhirnya juga meninggal karena dipenggal.
Yakobus adalah rasul pertama dari kedua belas rasul yang harus mati sebagai martir. Raja Herodes Agripa I memerintahkan agar Yakobus dihukum mati dengan pedang (Kis. 12:2). Tradisi mengatakan bahwa hal ini terjadi pada tahun 44, ketika Yakobus masih sangat muda tentunya. (Meskipun Perjanjian Baru tidak menjelaskan tentang kematian para rasul yang lain sebagai martir, tradisi mengatakan kepada kita bahwa mereka semua mati demi mempertahankan imannya, kecuali Yohanes.) Sumber :https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=1217&res=almanac
Lalu Yesus melanjutkan, jika orang dunia memerintah dengan tangan besi, membawa pentungan dan cambuk. Maka tidaklah demikian diantara para murid, mereka haruslah menjadi pelayan. Jika ingin menjadi yang terbesar dihadapan Allah. Bukan manusia maupun dunia ini.
Pada bagian inilah yang menjadi buah kehidupan Kristen, Kekristenan bukan tentang kita, bukan tentang bagaimana kita harus menjadi besar dan menunjukan hal itu dihadapan sesama manusia. Tetapi bagaimana kita dengan rendah hati memberikan diri untuk melayani sesama kita.
Memberikan hidup kita bagi mereka dan membawa mereka hidup dalam Injil, sama seperti para murid. Menjadi pertanyaan untuk Anda, bagaimana dengan Anda?
Sudahkah Anda mempelajari Alkitab untuk menemukan Yesus, menegur diri Anda yang berdosa. Dan menyadari benar suatu anugerah jika Anda dipanggil menjadi pelayan Injil untuk jiwa-jiwa yang diperbudak oleh dosa.
Membawa mereka kepada terang Injil, terang kasih karunia hidup bagi kemuliaan Allah. Doakan hal ini sungguh-sungguh, mari bersama terima cawan itu, cawan yang berisi darah Kristus yang menebus dosa dunia, cawan yang membawa kehidupan menderita untuk kabar Injil bagi dunia.
Anda tidak akan benar-benar menikmati Kristus, jika kehidupan Anda tidak untuk Injil. Jika tantangan kehidupan Anda saat ini, tidak Anda serahkan bagi pekabaran Injil. Anda akan nyaman, Anda akan santai jika hidup Anda tidak bagi pemberitaan Injil.
Namun apakah itu kehidupan Kristen yang Yesus inginkan? Saya rasa tidak, Yesus membawa kita untuk hidup sebagai musafir untuk berjalan mencapai kemuliaan-Nya. Mengabarkan Dia menjadi gaya hidup kita.
Maka bagaimana kita dapat melakukan ini semua, apa yang harus kita perbuat. Maka silahkan Anda melanjutkan membawa Artikel ini pada poin ke 2.
2. Melayani oleh karena pengharapan dalam Injil
“Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Matius 20:28 (TB)
Kita haruslah menyadari bahwa kita adalah manusia berdosa yang sebenarnya layak untuk dibinasakan. Tidak ada setitikpun yang ada di dalam diri kita sehingga hal itu membuat kita layak untuk menerima kasih karunia yang ada di dalam Tuhan Yesus.
Dari kesadaran akan keberdosaan dan murka Allah atas dosa, ketika kita melihat Yesus yang menjadi penebus. Tubuhnya yang terkoyak oleh cambuk Romawi. Darah yang tercecer, rasa haus yang ia rasakan. Setiap debu yang masuk ke dalam kulit yang robek oleh karena cambukan.
Tidakkah kita sadar, kitalah penyebab semua itu, Allah menunjukan kemuliaan dan kebesaran-Nya melalui Ia telah menjadi hamba. Yesus mengajak Anda dan saya menjadi hamba sesama manusia.
Karena Ia yang berkuasa telah menjadi hamba kita, lebih dulu membasuh kaki kita yang berdebu. Bahkan memberikan dirinya untuk menerima murka Allah karena Anda dan saya yang telah melakukan dosa. Untuk menunjukan betapa Ia berharga, tidakkah Anda mau memuliakan Dia.
Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa! Filipi 2:7-11 (TB)
Maka untuk perenungan bagi kita, sebagaimana para murid mati untuk Injil, mereka juga menerima cawan yang telah Yesus minum. Demikianlah Anda dan saya yang sekarang telah mengaku sebagai murid Yesus, pengikut Yesus haruslah melayani sesama kita.
Dengan cara pandang yang benar, sebab jika cara pandang kita salah dan Anda sebagai gembala, penginjil dan guru Agama bahkan jemaat Allah dalam melayani salah cara pandangnya, memiliki cara pandang yang hanya berpusat pada diri sendiri maka tidak heran, kita akan melihat atau mendapati diri kita sendiri melayani perut kita atas nama melayani Allah. Maka bertobatlah saudaraku! Jika kita telah menyadari hal ini.
Marilah kita melayani dengan memandang hanya kepada Kristus. Kristus yang telah menjadi korban penebus. Kita melayani karena kesadaran penuh akan kasih karunia, betapa berdosanya kita, namun Anugerah itu menjadikan kita yang sama sekali tidak berharga menjadi berharga.
Karena inilah kita melayani. Agar Injil tersampaikan melalui kehidupan kita. Mengutip kata-kata sih pengharapan salah satu nama tokoh dalam buku berjudul “MUSAFIR” tulisan John Buyan. “Jika banyak darahku tercurah untuk kepentingan Kristus, itu tidak akan pernah cukup untuk membalas kasih-Nya dan aku siap mencurahkan darahku lebih banyak lagi untuk kepentingan Kristus.”
Bagaimana dengan Anda dan saya, bagaimana komitmen Anda dan saya dalam hal pelayanan. Maukah kita memikul salib dan menyangkal diri. Sebagai buah dari kasih karunia, keselamatan kita.
Bertobatlah saudaraku, mari kita bertobat. Jika yang kita depankan adalah tentang kehidupan kita, tentang cerita kita, tentang perut kita, dan masih tentang tujuan hidup kita untuk memuaskan nafsu daging agar terlihat berharga di mata manusia. Bukan untuk kepentingan Yesus untuk kemajuan pemberitaan Injil. Maka bertobatlah!!!
Maka inilah definisi dari Kristus untuk menjadi yang terbesar, yaitu menjadi pelayan Injil, menjadi hamba untuk memberikan kasih Yesus kepada sesama, melalui kehidupan dan pekerjaan. Apapun profesi Anda dan apapun latar belakang Anda.
Kiranya Allah Roh Kudus berbicara kepada Anda melalui Artikel ini, bahkan Anda semakin mengerti maksud Allah dalam hidup Anda, yaitu Anda untuk kabar Injil. Dan Anda untuk mengabarkan Injil. AMIN
Posting Komentar untuk "Renungan Matius 20:26-27 Dipanggil Untuk Melayani TUHAN"
Silahkan Berkomentar