Renungan Kristen Tentang PENGHARAPAN Itu Adalah Injil Yesus Kristus
Pada kesempatan artikel renungan kali ini, saya mengajak Anda untuk belajar tentang pengharapan yang ada di dalam Kekristenan. Jika kita ingin melihat sebuah harapan, maka kita tentunya haruslah menyadari satu realita, yaitu tidak adanya harapan.
Kita harus mengerti secara jelas, bahkan mengakui bahwa dunia yang kita tempati saat ini butuh harapan. Bahkan diri kita sendiri butuh harapan. Ada satu masalah inti yang Alkitab nyatakan kepada kita sebagai orang percaya.
Masalah inilah yang saya tuliskan di awal, dari tidak adanya harapan. Tidak ada harapan yang bagaimana. Dan masalah seperti apa yang manusia saat ini alami? Sebelum lebih jauh, saya ingin menjelaskan bahwa pengharapan yang akan saya sampaikan dalam artikel ini, murni pengharapan yang telah digenapi di dalam Alkitab.
Pengharapan yang memang Alkitab janjikan, bukan untuk menyenangkan Anda, atau pun memotivasi Anda sehingga saya harus menuliskan bahwa ada pengharapan mujizat bahwa hidup Anda akan dipulihkan.
Ada pengharapan bahwa bisnis Anda akan maju, ada pengharapan bahwa Anda akan sukses, ada pengharapan bahwa Anda akan sembuh dari sakit penyakit. Terlalu dangkal bahkan bukan hanya dangkal. Saya seorang pembohong besar, jika saya mengajak Anda merenungkan teks Alkitab. Lalu menyampaikan pengharapan yang tidak menjadi fokus utama dari janji Allah.
Saya sedang menyampaikan injil yang lain atau injil palsu, injil ciptaan manusia yang begitu sering dikhotbahkan pada zaman sekarang abad 21. Injil ini tidak menjadikan manusia semakin mengasihi Yesus dan sesama.
Tetapi menjadikan manusia Kristen semakin mencintai diri sendiri dan beriman yang palsu agar berharap Yesus mau memberikan apa yang hati mereka harapkan. Jika Anda salah satu dari Kristen-kristen demikian, saya harap Anda bertobat!! Anda sudah terlalu dalam tersesat dan menyembah diri Anda sendiri dan semua hal yang dunia ini tawarkan.
Mungkin saat ini Anda mulai bertanya, lalu pengharapan yang seperti apa? Yang Alkitab janjikan sebagai pengharapan.
Saya akan menjelaskan kepada Anda 2 poin; .
- Pertama saya akan membawa Anda pada permasalahan kita dari tahun sebelu masehi sampai hari ini abad 21, manusia memiliki masalah yang sama.
- Kedua harapan yang Alkitab nyatakan kepada Anda dan saya adalah dapat kematian atas keinginan diri sendiri.
Anda siap mari kita masuk ke poin-poin kita untuk lebih dalam lagi merenungkan pengharapan yang ada di dalam Injil Yesus Kristus.
1. Pengharapan tidak ada karena masalah manusia tetap sama di segala abad
Saudaraku pada poin yang pertama, saya ingin secara jelas menuliskan bahwa masalah utama kita adalah “DOSA” kita adalah penyembah berhala tidak perduli Anda orang Kristen, anak teologi, pendeta, dosen dan doktor Teologi dan penginjil pengkhotbah terkenal. Kita memiliki kecenderungan hati yang suka menyembah ciptaan dan diri sendiri.
Siapkan hati Anda jika ingin membaca artikel ini sampai selesai. Karena Anda akan merasa bahwa hal-hal pribadi Anda di dalam hati Anda, akan saya korek semua.
Saya akan membawa semua dosa yang paling nyaman yang menjadi masalah utama kita, ke permukaan. Terutama dosa keagamaan kita, karena artikel ini ditunjukkan kepada Anda yang adalah orang Kristen dari lahir sama seperti saya.
Lalu akan selalu ada seruan pertobatan dari artikel ini, jelas bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Baik, mungkin saat ini Anda memiliki realita hidup, Anda seseorang yang rajin ke gereja, puasa satu minggu 7 kali mungkin.
Lalu Anda rajin berdoa, lalu Anda membaca Alkitab setiap hari tiga pasal. Menghafal ayat Alkitab satu minggu satu ayat mungkin. Lalu Anda merasa pantas untuk berkata bahwa orang lain lebih berdosa dari pada Anda. sehingga Anda dengan leluasa membicarakan dosa-dosa orang tersebut.
Lalu Anda berpikir, pantas saja Yesus rela menebus saya, karena saya adalah orang baik yang taat. Saya ramah, saya mudah senyum dan rajin berdoa. Lalu Anda merasa pantaslah Yesus demi saya mati disalibkan. Karena saya sangatlah berharga.
Saya rasa Anda bukanlah orang percaya, Anda adalah penyembah diri Anda sendiri. Anda melakukan segala sesuatu agar diri Anda aman sehingga Anda ingin menyamakan diri Anda dengan Yesus.
Lalu Anda merasa ketika Yesus mati disalibkan, Yesus sedang meminta Anda (mengemis) untuk mau bersekutu dengan Dia karena Anda sangat baik, sangat rajin beribadah dan ramah. Saya ingin serukan pertobatan, ini bukan kekristenan, Anda sudah tersesat dan menerima ajaran kacau terlalu lama.
Dalam Kekristenan begitu sering kita lebih mencintai hamba Tuhan yang berkhotbah hanya menyenangkan telinga. Begitu sering kita mencintai gedung yang mewah, begitu sering kita menjadikan standar dari keberhasilan Kekristenan dalam pelayanan jika jemaat gereja tersebut banyak dan gedungnya mewah. Ini adalah kesalahan besar.
Saudaraku sadarilah kefanaan dunia ini, berhentilah mengagumi hal-hal yang seharusnya tidak untuk dikagumi. “Ketika beberapa orang berbicara tentang bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu-batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: “Apa yang kamu lihat di situ akan datang harinya dimana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”” Lukas 21:5 (TB)
Yesus tidak bangga dengan apa yang ada di depan matanya, ia justru menunjukkan satu realita dari kefanaan dunia ini, Ia tidak mau terjebak dalam kebodohan dan kebohongan dunia. Karena dunia ini bukanlah tempat-Nya.
Saudaraku dosa di dalam diri kita, membuat kita menyukai hal-hal fana. Bahkan tidak jarang kita menaruh harapan kita, sumber kebahagiaan jiwa kita pada benda-benda fana ini, dan inilah penyembahan berhala.
Berbicara tentang penyembahan berhala, ini adalah salah satu jenis dosa yang Alkitab perlihatkan kepada kita secara jelas, orang Israel adalah penyembah berhala. Orang Israel adalah gambaran yang baik menggambarkan isi hati Anda dan saya.
Itu mengapa Allah berkali-kali membuang mereka, mulai dari Kitab Hakim-hakim, sampai pada masa Ezra keluar dari tanah pembuangan. Ini semua konsekuensi dari Allah terhadap penyembahan berhala.
Saya harap Anda mengerti sekarang, bahwa masalah utama kita, Anda dan saya adalah budak dosa. Anda dapat melihat bangsa Israel diperbudak oleh Mesir dan bangsa-bangsa lain. Bukankah kita budak dosa, kita begitu sulit untuk menjadi hamba Allah yang setia. Karena kita mati.
Dosa adalah kematian kekal (Efesus 2:1), dosa adalah kehidupan yang tidak berpengharapan dalam kesementaraan ini, dosa menjadikan semua jiwa manusia baik itu orang kaya dan orang miskin menjadi menderita.
Jiwa kita yang kekal, tidak bisa dipuaskan oleh benda fana yang kita anggap itulah sumber bahagia. Jiwa akan benar-benar kosong dan merana, hal ini akan menjadikan seseorang menjadi jahat untuk memuaskan kehidupannya.
Jujur saya sangat membenci, pada para pengkhotbah yang memberikan harapan palsu yang tidak samasekali Alkitab janjikan.
Mereka menyampaikan bahwa Yesus akan memberikan segala-galanya, asalkan seseorang jemaat beriman dan sungguh-sungguh percaya. Jika ingin kaya percayalah, jika ingin dipulihkan percayalah. Ini sangat-sangat sesat dan tidak Alkitabiah. Bukan Injil
Jelas Alkitab menuliskan. “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.” 1 Timotius 6:9 (TB).
Lalu Anda bertanya, berarti orang Kristen tidak boleh kaya? Saudaraku permasalahannya bukan boleh atau tidak boleh. Karena ketika Anda kaya, apakah hal itu Anda sadari bahwa semua kekayaan milik Allah. Apakah Anda sadar bahwa Anda tidak sedang menyembah kekayaan Anda ketika Anda kaya.
Apakah Anda lebih menginginkan Kristus? Atau Anda menginginkan kekayaan? Sehingga Anda berpura-pura percaya, agar dapat memeras Yesus.
Saya rasa ketika Anda menyadari bahwa Kristus adalah kekayaan sejati diri Anda dan kepenuhan makna hidup, bahkan standar kebahagiaan Anda adalah Yesus. Anda tidak akan merindukan kehidupan yang kaya.
Karena ketika Anda miskin, Anda akan tetap melayani Kristus dengan cara Kristus karena Anda dipuaskan di dalam Kristus. Bahkan ketika Anda kaya Anda akan tetap melayani Kristus dan tidak menyembah kekayaan Anda, karena Anda puas di dalam Kristus.
Maka Anda adalah pembohong besar, ketika berkata percaya tetapi hati Anda terpusat pada dunia dan mencintai dunia. Bertobat saudaraku!! Bertobat!! “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia." 1 Yohanes 2:15-16 (TB)
Tidak ada harapan bagi orang percaya, karena keinginan hati kita tidak menginginkan Allah. Dan Anda tau harapan kita hanya akan adanya kebinasaan kekal. Murka Allah sangatlah nyata.
Untuk menutup poin ini, saya mengutip tulisan J.C. Ryle (1816 - 1900)
Harga untuk menjadi seorang Kristen sejati, menurut standar Alkitab;
Ada musuh yang harus dikalahkan, peperangan yang harus diperjuangkan, pengorbanan yang harus dilakukan, Mesir yang harus ditinggalkan, padang gurun yang harus dilalui, salib untuk dipikul, perlombaan untuk ditempuh.
Pertobatan tidak berarti menempatkan seseorang di kursi malas dan membawa mereka dengan mudah ke surga.
Ini adalah awal dari konflik yang dahsyat, yang membutuhkan banyak harga yang harus dibayar untuk memenangkan kemenangan.
2. Merenungkan pengharapan yang Alkitab nyatakan melalui Tunas Daud, Singa dari Yehuda.
Pengharapan yang seperti apa? Alkitab menjelaskan bahwa upah dosa adalah maut, namun kasih karunia Allah adalah hidup kekal di dalam Yesus Kristus.
Saudaraku pengharapan kita di dalam Kristus. Bukanlah pengharapan sehingga kita dapat menikmati segala hal-hal fana lalu menyembah berhala. Saya sangat berharap Anda dapat mengerti hal ini.
Pengharapan yang Alkitab nyatakan adalah pengharapan akan kehidupan kekal. Menemukan kehidupan yang untuk itu kita diciptakan. Yaitu memuliakan Allah dan puas di dalam Dia saja. Inilah pengharapan yang jiwa kita rindukan sebenarnya.
Bangsa Israel selama bertahun-tahun, turun temurun terus merindukan Mesias, Mesias adalah pengharapan mereka yang akan membebaskan mereka dari perbudakan secara politis. Dia adalah Tunas Daud, Singa dari Yehuda. (Yeremia 23:5, Wahyu 5:5) inilah pengharapan itu yaitu Yesus.
Maka sekarang pengharapan kita akan kehidupan yang bebas dari perbudakan dosa, kehidupan yang puas di dalam dunia ini bersama Yesus dan melayani Dia ada hanya karena curahan darah anak domba Allah.
Murka Allah yang ditimpakan kepada Yesus, haruslah menyadarkan Anda dan saya akan kehidupan yang mengerikan di luar kasih karunia. Kehidupan tanpa harapan. Namun di dalam Yesus kita menerima semua harapan itu secara cuma-cuma (Efesus 2:8-9).
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan yang baru yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. Ketika Anda dan saya hidup di dalam Kristus kita telah menerima pengharapan itu, pengharapan itu adalah kehidupan yang baru.
Kita yang dulunya mencintai dosa, ketika di dalam Yesus kita sangat membenci dosa dan terus berusaha mematikan dosa yang ada di dalam diri kita. Paulus mengatakan bahwa hidupnya bukan lagi ia, tetapi Yesus yang hidup dalam Dia. Dan hidupnya adalah hidup oleh iman kepada Yesus yang telah mati untuknya.
Saudaraku, penderitaan Kristus merupakan penderitaan atas dosa-dosa kita, Allah menimpakan kepada-Nya murka. Semua murka atas dosa-dosa kita dicurahkan kepada Yesus, mari lihatlah betapa besarnya dosa kita, sampai-sampai yang kudus harus menjadi daging dan merasakan penderitaan kita.
Kematian Kristus adalah harapan kita akan kematian kita atas dosa. Kebangkitan Kristus adalah kehidupan baru kita di dalam Kristus. Inilah kelahiran baru ketika kita percaya kepada Yesus.
Sekarang kita tahu, bahwa pengharapan yang ada di dalam Yesus adalah harapan yang sempurna akan kehidupan yang menikmati Dia, menginginkan Dia, merindukan Dia, dan hidup bersekutu dengan-Nya bahkan memberitakan Dia. Inilah Injil, kabar baik di dalam Yesus bagi dunia, Anda, dan saya.
Mari saudaraku injili diri kita setiap hari, sehingga kita hari lepas hari terus hidup dalam pertobatan yang sejati dan hidup hanya untuk kemuliaan Allah.
Kiranya Allah Roh Kudus memberikan kepada kita, pengertian yang lebih dalam lagi dari hari ke hari akan pengharapan yang terkandung Di Dalam Kristus. Sehingga kita terus memandang kepada-Nya dan menikmati damai sejahtera oleh Dia saja. AMIN
Posting Komentar untuk "Renungan Kristen Tentang PENGHARAPAN Itu Adalah Injil Yesus Kristus"
Silahkan Berkomentar