Renungan Harian Yohanes 16:32
Para Murid yang Tercerai Berai
Kamu dicerai-beraikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Yohanes 16:32
Sedikit yang bersekutu dalam dukacita Getsemani. Sebagian besar murid-murid itu tidak memiliki kasih karunia yang cukup berkembang untuk diizinkan menyaksikan misteri "penderitaan."
Sibuk dengan pesta Paskah di rumah mereka sendiri, mereka mewakili banyak orang yang hidup menurut huruf-huruf, tetapi dalam semangat injili mereka tidak lebih dari bayi.
Untuk dua belas murid, bukan, hanya untuk sebelas murid diberikan hak istimewa untuk memasuki Getsemani dan melihat "penglihatan yang hebat itu." (Keluaran 3:3)
Dari sebelas, delapan ditinggalkan di kejauhan; mereka memiliki persekutuan, tapi bukan persekutuan sedalam itu yang hanya mereka yang terkasih yang boleh diizinkan masuk.
Hanya tiga yang sangat diperkenan yang bisa mendekati tabir dukacita misterius Tuhan kita: bahkan mereka tidak boleh mengganggu di dalam tabir ini; jarak sepelempar batu harus disisakan.
Dia harus melakukan pengirikan sendirian (Yesaya 63:3), dan tidak ada seorang pun yang boleh bersama Dia.
Petrus dan kedua anak Zebedeus, mewakili beberapa yang terkemuka, orang-orang kudus yang berpengalaman, yang dapat dicatat sebagai "Bapa-bapa," mereka ini telah melakukan aktivitasnya di perairan yang luas, sedikit banyak dapat mengukur gelombang Atlantik penderitaan Penebus mereka yang sungguh besar itu.
Kepada beberapa roh yang terpilih, diberikan konflik yang khusus dan luar biasa, demi kebaikan orang lain, dan demi memperkuat mereka di masa depan, mereka boleh masuk ke lingkaran yang lebih dalam dan mendengar permohonan dari Imam Besar yang menderita; mereka memiliki persekutuan dengan Dia di dalam penderitaan-Nya, dan menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. (Filipi 3:10)
Namun bahkan mereka ini tidak bisa memasuki tempat-tempat rahasia dari duka sang Juruselamat.
"Penderitaan-Mu yang tersembunyi" merupakan satu ungkapan yang luar biasa dari liturgi Yunani: ada ruang batin di dalam kesedihan Tuan kita yang tertutup dari pengetahuan dan persekutuan manusia.
Di sana Yesus “ditinggalkan seorang diri”. Di sini Yesus adalah “Karunia yang tak terkatakan!” (2 Korintus 9:15) lebih daripada segalanya.
Sungguh benar Watts ketika ia bernyanyi—
“Dan segala sukacita tersembunyi yang Ia beri,
Dibeli-Nya dengan penderitaan yang tersembunyi.”
Kesetiaan yang mutlak kasih yang bertindak
Betapa Allah yang menjadikan kita, Dia tidak pernah ingkar janji. Dari permulaan kejatuhan hingga hari ini, Ia masih setiap memanggil untuk menjadikan manusia umat-Nya. Bahkan telah mengaruniakan Yesus, sebagai penebus pendosa yang layak binasa.
Kita adalah para pengecut yang tidak setia, para pengkhianat yang lari. Tetapi anugerah yang begitu besar, berasal dari Tuhan pencipta langit dan bumi. Telah memberikan kita hidup baru untuk selalu melihat kesetiaan-Nya.
Betapa indahnya memandang pada Yesus, untuk dibawa kepada anugerah-Nya yang melimpah. Berhimpun dalam kasih karunia yang begitu besar. Diberikan hidup yang baru untuk sebuah tujuan yang baru. Menemukan Kristus saja dalam aliran kasih yang sangat besar dan tidak terhingga.
Memang kita telah lari, tetapi Dia kembali meyakinkan kita bahwa tidak masalah. Marilah datang dan memfokuskan diri kita pada Kristus, marilah lihat kasih-Nya.
Sekarang beristirahat dalam anugerah-Nya, memberikan kehidupan yang lebih besar. Merasakan betapa nyaman-Nya anugerah-Nya.
Memberikan kehidupan yang baru dalam keindahan dan kebesaran yang melimpah secara rohani. Marilah renungkan Kristus, lihatlah dan terus merenungkan Dia saja.
____________________
RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.
Renungan karya Charles H. Spurgeon ini, telah menjadi kutipan wajib oleh penulis selaku pembaca, hasil refleksi pribadi pelajaran-pelajaran rohani yang menguatkan dan memperkenalkan kepada Allah yang sejati. (Kesetiaan yang mutlah kasih yang bertindak)
Posting Komentar untuk "Renungan Harian Yohanes 16:32"
Silahkan Berkomentar