Renungan Bersyukur Atas Penyertaan TUHAN
Tanpa ketaatan maka kita tidak akan pernah mendapatkan penyertaan TUHAN, tanpa penyerahan diri kita tidak akan taat. Dan tanpa kasih karunia, di mana Allah sendiri yang telah memberikan diri-Nya untuk menerima ketaatan kita yang lemah. Dia menerima diri kita yang berpotensi mengkhianati Dia, tetapi kita memiliki Allah yang setia. Maka kita hidup dalam Kesia-siaan.
TUHAN, adalah Dia yang menyatakan diri-Nya, Dia yang berjanji dan memberikan kasih setia-Nya. Ini sangat jelas di Alkitab, Dia yang datang kepada manusia, Dia yang memberikan diri-Nya kepada manusia karena Dia tahu manusia telah berdosa dan tidak akan pernah mendapatkan-Nya. Manusia memberontak dan takut untuk menghadap Allah yang kudus, sebab Allah adalah api yang menghanguskan.
Kita harus menyadari kemutlakkan Allah kita yang ada di Alkitab, Dia Allah yang berperasaan, Dia berhendak, dan Dia Allah yang hidup dan sama seperti manusia, hanya saja Dia adalah pencipta dan manusia adalah ciptaan yang menjadi gambaran dari keberadaan Allah yang berkehendak. Dan kita harus tahu benar, bahwa penyertaan TUHAN atas hidup kita tidak didasarkan pada niat baik diri kita, tidak didasarkan pada cita-cita baik diri kita dan tidak bertujuan untuk mendapatkan yang baik menurut kita.
Tulisan ini, memabwa anda untuk bersyukur atas penyertaan TUHAN, di mana penyertaan itu didasarkan pada kehendak-Nya, kasih karunia-Nya. Dia menyertai kita untuk kita datang kepada-Nya dan mengakui dosa-dosa kita, inilah tujuan dari pekerjaan TUHAN, di dalam sejarah umat manusia baik itu secara menyeluruh dan pekerjaan-Nya kepada setiap Pribadi.
Dia ingin kita menemukan Kristus, mengenal Kristus dan bertobat, bahwa hanya Yesus saja harapan keselamatan kita. Hanya Kristus, hanya salib, dan hanya Injil saja sumber kekuatan Allah yang menyelamatkan kita.
Tanpa Ketaatan, Kita Tidak Akan Pernah Bersyukur
Kita dipanggil untuk taat kepada Kristus, tidak akan ada kesenangan dan sukacita sejati dan perayaan kehidupan. Tanpa ketaatan kepada Kristus sebagai Tuhan. Dia adalah Tuhan yang pada akhirnya memiliki hidup kita, Dia adalah Tuhan yang telah disalibkan dan memberikan diri-Nya sebagai pengganti untuk menerima semua dosa dan kutuk hukuman dosa kita.
Kita yang seharusnya binasa di dalam maut, di dalam hidup yang selama terpisah dari Allah pencipta kita tujuan hidup kita. Melalui Tuhan Yesus kita bertobat, kita melihat dari kenyataan dosa-dosa kita jauh lebih mengerikan dari semua kejahatan di dalam hidup ini.
Karena dosa adalah akar dari semua kejahatan, karena dosa kita ada di dalam pemikiran dan perasaan yang bingung. Karena dosa, kita tidak pernah akan dapat mengasihi sesama kita dan karena dosa tidak akan pernah ada ucapan syukur. Dan dosa pada dasarnya adalah pemberontakan terhadap TUHAN.
Kita perlu melihat terus kepada Kristus, melalui pembacaan Alkitab kita, melalui doa-doa kita, melalui persekutuan kita. Bersyukur kepada Tuhan, berarti kita membawa diri kita untuk semakin mengenal Dia, merenungkan Dia. Melekat kepada-Nya.
Persekutuan yang mendalam bersama Tuhan, merupakan perjuangan kita setiap hari, tanpa persekutuan ini. Kita akan menemukan diri kita ada dalam kekeringan, kesedihan, dan hidup yang tanpa makna. Tanpa Kristus sangat nyata dalam hidup kita, betapa sia-sianya hidup kita, kita ada dalam kemegahan dunia tetapi jiwa yang mati dan kosong. Apakah gunanya hidup?
Kita diciptakan untuk Allah, jika bukan Tuhan tujuan hidup kita, jika bukan Kristus, dan bersyukur atas kasih setia Tuhan bahwa janji-Nya yang ada di Alkitab akan selalu Ia tepati. Kita ada dalam definisi kehidupan yang sangat buruk. Orang di luar kita bisa saja melihat diri kita baik-baik saja, tetapi kita sendiri yang tahu, bahwa kita sedang ada dalam persoalan jiwa yang serius.
Kita membutuhkan kuasa Injil yang membawa kita selalu kembali pada Kristus, marilah kita berjuang, untuk mendapati diri kita mengerti Injil dan menikmati kebenaran Injil. Ucapan syukur yang sejati, akan benar-benar bermanfaat jika itu didasarkan ketaatan pada Kristus, kita tahu apa pun yang terjadi, ketika kita ada di dalam Yesus, kita memperjuangkan kebenaran, kita menjadi pemberita kebenaran. Kita akan baik-baik saja, sebab jiwa kita hidup, bersuka, dan bergembira di dalam Dia.
Bersyukurlah kepada Tuhan, dengan mengingat merenungkan kasih setia-Nya. Ketika kita beralih ke Alkitab, kita secara nyata menemukan bahwa Allah itu setia. Dan Dia menyertai kita untuk membawa kita pada kehidupan yang terbaik, yaitu diri-Nya sendiri yang terbaik bagi kita, kita diajarkan untuk taat, berserah dan melakukan kehendak Kristus, ini lebih berharga dari apa pun.
Marilah kita datang pada salib, itulah pegangan kita sebab di sanalah semua kuasa dosa dikalahkan, marilah kita terus beribadah dengan pujian dan nyayian rohani, bermazmur bagi Allah kita. Sebab hidup kita untuk Kristus dan bagi Kristuslah pujian dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Bersyukur Atas Penyertaan TUHAN"
Silahkan Berkomentar