Renungan 1 Yohanes 3:14-16 Kasih yang Ada Di Dalam Yesus
Renungan 1 Yohanes 3:14-16 Kasih yang Ada Di Dalam Yesus
Ayat Alkitab 1 Yohanes 3:14-16
Judul Renungan: Kasih yang Ada Di Dalam Yesus
1 Yohanes 3:14-16 (TB) Kita tahu, bahwa kita telah pindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara-saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki kehidupan yang kekal di dalam dirinya. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Kasih yang terkonsep dengan baik, kasih yang memberikan kekuatan untuk menatap dunia ini sebagai dunia yang indah meskipun sudah dikutuk. Dunia yang telah dipenuhi oleh kejahatan dan penderitaan karena kejahatan manusia. Namun karena kasih Yesus, maka menghadirkan ucapan syukur dan pujian kepada Allah pencipta langit dan bumi.
"Kasih" merupakan tema utama tulisan dari Yohanes, Kitab 1 Yohanes, karena kitab ini mengajarkan kepada saya kehidupan Kristen. Ketika saya merenungkan setiap ayat di dalamnya saya sejenak melupakan kejadian yang menimpa dunia kita saat ini, karena merenungkan dan menikmati keindahan kasih karunia yang kitab 1 Yohanes nyatakan bagi saya secara pribadi.
Maka kerinduan saya apa yang saya bagikan melalui tulisan saya, dapat memberikan kepada Anda pengertian bahwa dalam setiap kejadian hidup kita, Allah ada dan Ia turut bekerja dengan penuh kasih untuk mendatangkan kebaikan. Saya juga mengambil terjemahan yang lebih jelas pada ayat 15 (Indonesia Literal Translation 3) Setiap orang yang membenci saudaranya, ia adalah pembunuh, dan kamu sudah tahu bahwa setiap pembunuh tidak memiliki hidup kekal untuk tetap tinggal di dalam Dia.
Dari ayat yang telah kita baca di atas saya akan menjelaskan 2 poin pada artikel ini, yaitu jika kita tidak mengasihi maka kita membenci atau bisa juga tidak peduli terhadap sesama (inilah penyakit orang modern “cuek”). Membenci dan ketidakpedulian keduanya adalah tanda dari seseorang belum menerima bahkan menikmati kasih Yesus yang begitu besar itu.
Dikontras dengan kasih sebagai Anak Allah orang percaya memiliki kasih, kasih yang Yohanes tuliskan dalam pembahasan kali ini, yaitu mengasihi, kasih yang lahir dari kebijaksanaan Allah, kasih yang bukan berdasarkan filsafat dunia yang fana. Kita akan terlebih dahulu membahas tentang kebencian, lalu kita akan belajar kasih dunia ini dan konsep kasih Allah.
Dalam Yesus Allah Memberikan Konsep Kasih Yang Baru Kepada Kita
1. Membenci dan ketidakpedulian manusia kepada sesama
Pada 1 Yohanes 3 sebenarnya menunjukan kepada Anda dan saya tanda dari kita adalah anak Allah dan kita yang bukan anak Allah. Dan hal ini sebenarnya dapat terlihat jelas dalam kehidupan setiap orang.
Pada pasal 3 ayat 10 inilah tanda anak Allah dan anak iblis dan anak iblis bila ia tidak mengasihi saudaranya.
Jelas bahwa ketika seorang manusia tidak ada kasih dalam dirinya, entah itu karena ia dendam dan banyak faktor yang menjadi pendukung sehingga ia tidak mengasihi adalah orang yang belum mengecap kasih Allah.
Kesedihan yang sangat besar terjadi dalam hati dan jiwa orang tersebut jika ia tidak mengecap kasih Sang Anak Allah. Sehingga ia dengan mudah menyalahkan setiap orang yang terlibat dalam hidupnya.
Mari kita lihat diri kita! Masih adakah akar kebencian kepada sesama kita, masih adakah akar pahit yang mengikat tubuh kita, akar pahit yang masuk ke dalam mulut kita dan menjadi racun bagi tubuh kita.
Kebencian sangatlah merugikan diri kita, kebencian akan memutuskan tali persekutuan. Walaupun itu, persekutuan mengatasnamakan Yesus. Kebencian dendam berakar dari kehidupan yang masih tentang aku dan aku, segala hal haruslah tentang kehidupanku dan cita-citaku dan kesukuaanku dan keinginan dan pikiranku.
Hal inilah yang akan menumbuhkan akar kebencian yang masuk ke dalam lubang hidup sehingga membuat sih pembenci menjadi brutal susah bernapas dan berusaha sekuat tenaga mencelakan orang lain, padahal ia sedang membunuh dirinya sendiri.
Kebencian sendiri berakar dari hati yang mendefinisikan bahwa sebuah wajah merengut, dan kehidupan yang dipenuhi iri dengki adalah hal yang baik. Sama seperti Kain saat ia marah kepada adiknya.
Allah dengan jelas menegur Kain, "tidak bisakah wajahmu berseri. Lihatlah dosa sedang mengintip engkau, ia sangat menggoda.” Saudaraku kehidupan kita, setiap hari akan selalu dicari oleh dosa, dosa dengan sekuat tenaga mencari celah dalam hati dan pikiran kita agar kita membenci orang sekitar kita bahkan diri kita sendiri.
Bagaimana dengan diri Anda, ayolah isi hati dan pikiran Anda sebanyak-banyaknya dengan Injil Kristus.
Bacalah Alkitab setiap hari! Dan renungkanlah kasih, kasih karunia yang terkandung di dalamnya. Anda akan terhindar dari hari yang dipenuhi kebencian. Karena melihat begitu besar kasih Allah bagi Anda.
Membenci beda tipis dengan mengasihi hanya dengan lidah
Melompat pada ayat terkahir perikop yang sedang kita pelajari. Ayat 18 sebelum kita masuk pada inti sari tulisan Yohanes pada ayat 16, “marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah.” Hati kita begitu sering tersentuh dengan cerita menarik yang menyedihkan.
Ketika begitu sering merasa kasihan dengan seorang gelandangan. Hati kita seringkali bersedih ketika melihat foto anak-anak yang terkena busung lapar dan sangat kurus.
Kita begitu gampang meneteskan air mata karena hal-hal yang mengharukan. Tetapi apakah ini yang namanya kasih.
Kebencian lahir dari kasih yang berpusat pada hati tersentuh, kebencian adalah kasih yang tidak menerima apa itu kasih sejati.
Kebencian adalah kasih yang hanya sampai pada tetesan air mata tetapi tidak ada tindakan untuk kehidupan. Karena pada dasarnya kasih manusia adalah dosa.
Kebencian akan selalu tumbuh dari hati yang sama, yaitu hati yang mendefinisikan kasih berdasarkan apa yang ia anggap baik.
Ketika kita merasa bahwa kita sudah mengasihi hanya dengan berkata aku mengasihi Engkau ya Allah, dan aku mengasihi sesamaku ya Allah. Tetapi tidak ada tindakan yang lahir dari kasih yang demikian. Maka inilah kasih yang hanya berdasarkan kepuasan diri, kepuasan perasaan. Kasih yang berpusat pada diri sendiri.
Ada begitu banyak definisi kasih, sekarang mari kita belajar definisi kasih yang hanya dengan lidah yang berpusat dari logika dan hati manusia. Saya akan menjelaskan 2 definisi menurut seorang filsuf terkenal yaitu Plato.
Kasih Eros
Kita dari kecil diajari kasih yang memiliki, cinta yang harus mendapatkan. Seorang anak kecil akan guling-guling di tempat keramaian ketika ia menginginkan sesuatu untuk dia miliki dan tidak dituruti oleh orang tuanya. Ini adalah kasih yang didefinisikan oleh Plato, yaitu kasih Eros kasih yang ingin memiliki hal-hal indah dan mengagumkan.
Tetapi kasih ini seiring berjalannya waktu telah berubah definisinya menjadi kasih yang hanya sekedar hubungan suami istri. Mari kita belajar kasih ini secara luas tidak hanya sekedar nafsu hubungan intim.
Kasih Eros juga adalah kasih yang memperjuangkan untuk memiliki yang dikasihi, sehingga tidak jarang terjadi pertumpahan darah, karena mengagumkannya suatu daerah dan wilayah maka terjadi perperangan untuk merebut wilayah itu, karena sang raja kagum pada keindahan yang memberikan kenikmatan.
Ketika saya masih kecil saya begitu kagum dengan keindahan dari burung yang ada di pohon-pohon hutan di Kalimantan. Maka saya berjuang untuk mendapatkan barung-burung itu untuk saya rawat, saya kurung, dan saya berikan mereka makan.
Saya kagum pada warna warni bulu mereka, saya kagum pada keindahan kicauannya. Tetapi saya mengurung mereka dalam sangkar yang saya buat dari bambu, inilah kasih eros. Kasih yang menginginkan hal-hal yang indah, hal-hal yang lebih dari pada diri, lalu memberikan kenikmatan bagi diri. Dengan memandang, mendengar, dan meraba atau menghelus, inilah kasih eros.
Kasih eros juga bisa merupakan kekaguman kita pada suatu bidang pekerjaan, bisa juga sebuah barang, pastinya juga bisa pada lawan jenis. Dan selalu melahirkan kekacauan pikiran dan hati, selalu ada korban karena kasih ini, kasih yang memandang segala hal untuk dimiliki.
Kasih ini adalah jenis kasih jika melihat hal indah, lawan jenis tampan atau cantik kita akan lama melihat dan memandangnya. Jika ia jelek menurut kita, kita akan memalingkan wajah kita.
Kasih Philia
Kasih ini adalah akar kata dari filsafat, filosofi, yaitu cinta kasih kepada kebijaksanaan. Arti dari kasih ini adalah kasih yang mengasihi segala hal yang setera dengan dirinya. Ketika kamu mengasihi aku, aku mengasihi kamu.
Kasih persahabatan, kasih yang menginginkan balasan dari sebuah hubungan. Kasih yang berpusat pada kebijaksanaan. Dalam persahabatan selalu ada kebijaksanaan bertukar pikiran satu sama lain, untuk saling menguntungkan.
2. Konsep kasih Allah yang tidak akan pernah muncul di pikiran manusia
Ketika manusia menganggap kasih harus memiliki, kasih adalah keadilan, kasih adalah kebijaksanaan, kasih adalah pertumpahan darah, kasih adalah keberanian untuk memiliki, dan kasih adalah control.
Allah menyatakan kasih adalah salib Kristus, salib adalah pengorbanan Kristus, kasih adalah pengharapan yang terkandung dalam Yesus, kasih adalah iman kepada Yesus. Inilah kasih yang Allah nyatakan melalui kitab suci.
Yohanes 3 : 16 adalah inti pernyataan Allah, dasar dari iman Kristen, dan dijelaskan ulang dalam 1 Yohanes 3: 16. Ini adalah ayat yang mendefinisikan kasih sejati, kasih yang tidak akan bisa dipikirkan manusia secara alami tanpa Roh Kudus.
Saya berargumen mengapa banyak orang tidak bisa menerima Allah menjadi manusia. Karena dunia dari zaman ke zaman, dari sejarah ke sejarah mengajarkan yang kuat, Raja penguasa akan selalu menindas, menjajah, bahkan manusia yang lemah dijadikan budak disamakan dengan ajing hewan peliharaan.
Jadi pikiran manusia terkonsep bagaimana mungkin penguasa dunia mau jadi manusia sedangkan manusia yang bukan seutuhnya penguasa selalu menindas yang lemah.
Tetapi Alkitab mengajarkan kita, karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Kita mengerti apa itu kasih bukan karena kita jatuh cinta kepada lawan jenis, kita dapat mengerti kasih bukan karena persahabatan kita dengan sesama. Kita dapat mengerti kasih bukan karena kekeluargaan. Kita dapat mengerti kasih bukan karena kita pacaran.
Kita mengerti kasih sejati melalui salib Yesus, inilah definisi kasih. Konsep kasih yang Allah perkenalkan kepada kita, seorang sahabat yang menyerahkan nyawa-Nya kepada sahabat-sahabat-Nya.
Kita tidak akan mengerti kasih, jika kita tidak mengerti karya keselamatan dari Yesus Kristus. Kita mengasihi Yesus bukan atas dasar kasihan kepada Yesus. Tetapi kita mengasihi Yesus di atas kesadaran betapa besar rahmat dan karunia Yesus.
Kita yang manusia berdosa, tidak layak, tidak lebih dari sampah dunia, kita yang adalah budak. Dikasihi oleh karena kerelaan kehendak Allah. Waw, inilah kasih yang mengajarkan kita mampu mengasihi sesama.
Konsep Dunia dan Konsep Allah tentang kasih
Dunia memberitahukan kita tidak akan ada penguasa yang mau turun tahta untuk mengasihi, menunjukan kebaikannya kepada rakyat. Dalam Yesus kita menemukan dan melihat bahkan menikmati Yesus mau mengosongkan diri untuk menjadi hamba.
Dunia mengajarkan kita kasih yang memiliki, posesif, mengekang, menumpahkan darah lawan untuk memuaskan hasrat atas nama kasih. Yesus mengajarkan kita kasih yang memberikan diri untuk kebaikan orang lain.
Kasih Yesus adalah kasih yang dimana ketika daging-Nya pecah kena cambuk dan dipaku, tubuhnya mengalirkan darah, pada saat yang sama Yesus mengampuni orang yang menyesah Dia, merobek daging-Nya, dan pada saat paku terancam pada tangan dan kaki-Nya. Pada saat yang sama Yesus mengampuni orang yang melakukan hal tersebut. Inilah kasih yang Allah perkenalkan kepada kita.
Maka saudaraku sadarilah bahwa dalam diri kita pada dasarnya tidak ada kasih seperti yang Allah inginkan. Sampai akhirnya kasih Yesus hadir dalam hati kita. Memampukan kita mengasihi seperti standar Allah, oleh karena Yesus ada dalam kita.
Jika hari ini Anda ingin menikmati kasih, mengasihi sesama, tidak ada cara lain, selain percaya kepada Yesus. Bertobat dan meminta Yesus menyentuh hati Anda setiap hari. Bertobat setiap hari, menyadari bahwa diri Anda setiap hari orang berdosa. Injili diri sendiri setiap hari.
Kita begitu gampang jatuh dalam konsep kasih dunia, kasih yang pada akhirnya membuahkan ketidakpedulian dan kebencian. Maka mari kita lihat kasih Yesus, kasih yang mewajibkan kita mati bagi saudara-saudara kita.
Memberikan diri untuk pekabaran Injil, membawa jiwa-jiwa kepada Yesus, memproklamasikan diri, hidupku bukan aku lagi melainkan Yesus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku sekarang adalah hidup dalam Yesus, oleh Yesus dan untuk Yesus.
Mengabarkan Yesus, menelanjangi dosa, menunjukkan anugerah Allah kasih Allah, dan terus menjadikan jiwa-jiwa menjadi murid Yesus, murid yang bersedia mengasihi sesama seperti kasih Yesus, tidak lagi tentang "aku" tapi tentang Yesus yang dimuliakan dan dikabarkan.
Saudaraku, marilah kita tidak lagi mengasihi hanya dengan lidah tetapi dengan perbuatan dalam Kebenaran kasih yang berpusat pada Yesus. Barang siapa memiliki harta duniawi hendaklah ia memberikan itu kepada saudaranya yang membutuhkan. Kiranya Allah Roh Kudus memampukan kita untuk melihat kasih Yesus, menikmati kasih Yesus sehingga kita memancarkan kasih Yesus. AMIN
Posting Komentar untuk "Renungan 1 Yohanes 3:14-16 Kasih yang Ada Di Dalam Yesus"
Silahkan Berkomentar