Renungan Mazmur 50:14-15 Membersembahkan Korban Syukur dan Membayar Nazar Kepada TUHAN
Ayat Alkitab Mazmur 50:14-50
Judul Renungan Membersembahkan Korban Syukur dan Membayar Nazar Kepada TUHAN
Mazmur 50:14-15 (TB) Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” Sela
Apa yang sangat Allah inginkan dari diri kita anak-anak yang dikasihi-Nya, inilah yang harus kita ketahui. Untuk kita lakukan dan bersenang-senang dalam kasih karunia, karena telah melakukan apa yang Allah ingin kita lakukan.
Kita juga haruslah terus mengerti kebenaran bahwa TUHAN yang menciptakan langit dan bumi, Dialah yang awal dan akhir, Dialah pelukis kehidupan ini. Dialah yang telah memberikan kehidupan sebab Dialah sumber kehidupan di dunia sekarang ini. Dialah pusat dari alam semesta, Dialah penopang dunia ini, Dialah tiang utama dari dunia sehingga dunia kita hari ini masih tetap ada dengan segala aktifitasnya.
Ketika membaca dan merenungkan Alkitab selalu saja itu,
untuk menegur, mengingatkan, meneguhkan dan memperbaharui. Tidak ada yang
sia-sia, ketika Alkitab menjadi prioritas utama dalam kehidupan, ketika setiap
kata, kalimat, ayat dan perikopnya kita renungkan. Inilah yang saya dapatkan
dan sadari ketika membaca Mazmur 50. Saya disadarkan akan begitu nyata ketika
Tuhan berbicara kepada saya, ketika Ia menegur saya dengan lembut dan Dia
memperkenalkan diri-Nya kepada saya melalui Mazmur 50.
Dia adalah Allah yang adil, Dia Allah yang pada dasarnya
tidak memerlukan saya, Dia berkuasa dan milik Dialah dunia di mana saya ada
saat ini. Saya merenungkan Mazmur 50, ada ketakutan yang mendalam, ada resah
yang tidak terhingga, ada keinginan untuk lari dari Tuhan bahkan menolak Dia.
bukan karena saya hebat, saya disadarkan saya adalah orang berdosa, ini adalah
fakta menyedihkan bahwa saya orang berdosa yang benar-benar layak untuk
dibinasakan. Tuhan ampunilah saya.
Saya membawa anda untuk berfokus pada ayat 14 dan 15 tentang
bersyukur kepada Tuhan dan membayar nazar kepada Tuhan. Saya tahu benar bahwa
saya adalah orang yang gagal untuk bersyukur, saya bahkan seringkali bahkan
berkali-kali mendapatkan diri saya tidak bersyukur dan bagaimana dengan anda
yang membaca tulisan ini.
Saya bernazar untuk melakukan banyak hal untuk Tuhan tetapi
pada saat yang sama saya mendapati diri saya gagal. Inilah yang akan kita
bersama-sama renungkan, bagaimana kegagalan kit aitu justru mendorong kita
untuk semakin maju, dalam kerohanian, selain melihat Allah yang kasih setia
pada saat yang sama kita harus mengenal Allah yang adil, penuh kuasa bahkan
sangat menakutkan. Kita harus dengan rasa hormat kepada Tuhan.
1. Bersyukur kepada TUHAN, Mengapa dan Bagaimana Saya Bersyukur
Pada ayat yang ke 3, memperlihatkan kepada anda dan saya,
siapa Allah yang ada di Alkitab. Ini menakutkan tetapi pada saat yang sama
memberikan rasa kagum yang berlimpah. Mengapa kita harus bersyukur.
Mazmur 50:3 Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di hadapan-Nya api menjilat, sekeliling-Nya bertiup badai yang dahsyat.
- Pertama kita harus sadar bahwa kita orang berdosa yang layak binasa.
- Kedua kita harus sadar betapa limpahnya kasih karunia yang ada di dalam Tuhan.
- Ketiga dalam kasih karunia-Nya, Dia telah menyatakan diri-Nya kepada kita.
Kerinduan saya pada diri saya sendiri bahkan anda yang saat
ini membaca tulisan ini, anda benar-benar memikirkan TUHAN yang ada di dalam
Alkitab, biarlah kerinduan untuk mengenal Dia semakin mendalam dan melimpah di
dalam hati saudara.
Kita adalah orang berdosa yang artinya kita orang-orang yang
terpisah dari kemuliaan Allah, kita orang sombong yang ingin menjadi Tuhan atas
diri kita sendiri. Kita ciptaan yang ingin menjadi pencipta, kita sesat dan
pada saat-saat kesesatan kita hidup dalam kekosongan, kegelapan, kehampaan dan
kefanaan. Upah dosa adalah maut.
Ketika menyadari keberdosaan diri, kita dapat bersyukur
kepada Tuhan, karena Ia hakim yang adil dan penuh kasih. Ketika Allah
menghakimi anda dan saya ketika masih ada di dalam dunia saat ini, itu adalah
kasih karunia, Ia menegur kita untuk membawa kita pada pertobatan. Untuk
membukakan, mempermalukan bahwa kita adalah orang berdosa, penuh kekurangan dan
hidup kita bukanlah pusat.
Ketika pengertian tentang penghakiman dilihat dari Injil,
kita akan semakin bersyukur karena Allah berkasih karunia. Kasih karunia itu,
dinyatakan oleh Allah melalui salib Yesus Kristus, saudaraku, dosa anda dan
saya ditanggung oleh Kristus di atas kayu salib, inilah inti dari sifat Allah,
ketika kita memandang pada Kristus yang telah menebus kita dari dosa dan
hukuman dosa, Ia yang tidak mengenal dosa telah menjadi dosa. Kita dapat
benar-benar bersyukur karena telah dibebaskan dari dosa.
Ketika kita bertobat kita diampuni, kita di dalam Kristus
aman karena Dialah bagian kita sampai selama-lamanya. Pertanyaan saya untuk
anda, sudahkah anda memiliki Kristus? apakah anda mengenal Dia dan menginginkan
Dia, Pribadi-Nya saja.
Saudaraku, bersyukur kepada Tuhan merupakan perenungan untuk
selalu memberikan diri kepada Tuhan. Kita merenungkan perbuatan Tuhan atas
kehidupan kita, kita merenungkan karya salib, kita bersyukur karena Tuhan telah
memberikan diri-Nya bagi kita, bagi kehidupan kita, membebaskan kita dari dosa
dan kini dosa menjadi musuh utama kehidupan kita sampai selama-lamanya.
Saya terkejut ketika membaca Mazmur 50:14, tentang
persembahan korban kepada Tuhan, apa yang Tuhan benar-benar inginkan dari saya.
Sebagai seseorang yang telah menjadi milik-Nya, menjadi umat-Nya. Dia
menginginkan ucapan syukur saya, kita orang yang telah ditebus. Sebagai
persembahan yang indah di hadapan-Nya.
Jadi ucapkanlah syukur dengan perenungan akan Tuhan yang
nyata, perenungan sifat-sifat-Nya berdasarkan Alkitab. Merenungkan apa yang
telah Ia kerjakan di masa lampau, di kehidupan anda dan saya, merenungkan
salib, merenungkan Kristus. Merenungkan Allah yang berkuasa dan bertekad untuk
taat kepada TUHAN, sampai selama-lamanya.
Kebahagiaan sejati, hanya didapatkan oleh dorongan yang kuat
untuk hidup dalam dunia dengan sukacita yang melimpah meskipun jalan tidaklah
rata dan penderitaan di depan mata. Namun di dalam Kristus tidaklah sia-sia.
Bersyukurlah, bersyukurlah hari ini, besok dan seterusnya. Karena itu adalah
kehendak Tuhan. Cara terbaik di setiap waktu menghormati TUHAN.
2. Bernazar kepada TUHAN, Bertobat dan Kembali Lagi Untuk Berkomitmen Setia Pada TUHAN
Benazar untuk hidup kudus, tidaklah mudah, anda dan saya
yang ada di dalam Kristus akan selalu jatuh. Kita adalah orang berdosa, tetapi
Tuhan sangat mengerti, Kristus tahu bahwa orang-orang yang berjanji pada-Mya
adalah orang-orang bodoh, lemah, dan seringkali pikiran dan perasaan mereka
dikacaukan oleh setan, oleh Khotbah iblis yang ingin mereka jauh dari Allah, jauh
dari Injil, jauh dari kitab suci, jauh dari kebenaran yang berasal dari Tuhan.
Yesus menebus anda dan saya dari dosa, kutuk dosa untuk
masuk ke dalam kehidupan yang baru. Kita bertobat dari dosa, bergumul melawan
dosa dan kembali terus sampai pada hari kematian kita untuk berkomitmen setiap
pada Tuhan, meskipun kita sering gagal.
Puji Tuhan, bukan kesetiaan kita yang dilihat oleh Allah,
ada kesetiaan yang sempurna dari Dia Tuhan yang telah disalibkan. Manusia sempurna
tanpa dosa, kudus, tidak bercacat, Dia adalah Kristus yang disalib.
Yesus menderita bukan hanya penderitaan daging, tetapi
penderitaan jiwa, Ia terpisah dari Allah Bapak arena kepada Yesus ditimpakan
semua dosa kita yang hari ini percaya kepada Dia dan bernazar, membangun kembali
komitmen untuk setiap, berserah, dan hidup berdasarkan firman-Nya.
Keindahan dari Injil, memberitakan kepada anda dan saya, bahwa
Allah yang mencari kita, kita tidak dapat mencari Dia, kita tersesat dan
memaknai hidup dalam Kesia-siaan fana yang menyedihkan. Allah yang menyatakan diri-Nya
melalui Alkitab adalah Dia yang adil dan kasih. Dua sifat ini dinyatakan melalui
salib dan inilah Injil.
Kita bertobat bukan karena perintah tetapi kita bertobat karena
kasih karunia, karena anugerah yang melimpah dan buah dari pertobatan adalah
ketaatan kepada kehendak Kristus dengan jalan untuk selalu memperbaharui nazar kita
setiap hari. Kita bertobat setiap hari, kita datang kepada Kristus setiap hari
dan tujuan kita adalah menikmati Dia dan memberitakan Dia segala kemuliaan
hanya bagi-Nya.
Terakhir karena karya keselamatan di dalam Yesus, telah
secara sempurna Ia kerjakan seperti yang tertulis di Mazmur 50:23.
Mazmur 50:23 (TB) Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.”
Maka kita, orang percaya sekarang di dalam Yesus dapat mempersembahkan korban syukur kepada Allah, Kita memuliakan Dia. Yesus adalah jalan Kebenaran, Dialah Sang Kebenaran. Dalam Dia kita dimurnikan dan terus melihat keselamatan sampai akhir hidup kita. Bersyukurlah pada-Nya, berikanlah kehidupan kepada-Nya, carilah kehendak-Nya dan taatlah. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 50:14-15 Membersembahkan Korban Syukur dan Membayar Nazar Kepada TUHAN "
Silahkan Berkomentar