Renungan Lukas 7:11-17 Tujuan Dari Hati yang Tergerak Oleh Belas Kasihan
Ayat Alkitab Lukas 7:11-17
Judul Renungan; Tujuan Hati yang Tergerak Oleh Belas Kasihan
Lukas 7:11-17 (TB) Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: ”Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: ”Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: ”Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan ”Allah telah melawat umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Ketika sebuah pengajaran hanya sampai pada titik, di mana manusia disenangkan. Hanya sampai pada pemberitahuan bahwa manusia akan mendapatkan yang ia inginkan. Bahwa menerima penghiburan di dalam kesesakannya. Bahwa pada akhirnya akan baik-baik saja, pada ujungnya akan terjadi sesuatu yang besar, jika belum terjadi maka bukan ujung.
Maka ini sangat-sangat kacau, ini pengajaran yang berpusat pada manipulasi pemikiran manusia yang seringkali ingin lari dari fakta kehidupan. Dan senang hanya pada sekedar kata-kata indah yang menyenangkan telinga.
Kita suka dengan segala perkataan yang berpusat pada diri kita, cara berpikir kita dan cara kita melihat dunia. Meskipun itu benar-benar halusinasi, tidak berdasarkan fakta dan pemikiran yang realistis.
Saudaraku, untuk semakin kuat hidup di dalam dunia sekarang ini. Kita membutuhkan Injil yang menantang kita, menyerukan bahwa kita orang berdosa binasa dan harus bertobat. Injil adalah kekuatan Allah, yang menyelamatkan.
Di zaman modern semua orang ingin menjadi relavan dengan dunia, ingin benar-benar sama dengan dunia, ingin menjangkau dunia dengan cara dunia dan tidak jarang para pengkhotbah menjanjikan janji manis yang jauh lebih manis jika dibandingkan dengan kerja keras yang dunia tawarkan. Ini penyesatan yang nyata namun sangat disukai Kekristenan masa kini, masa halusinasi modern.
Bahwa hanya dengan percaya, iman yang besar semua akan terjadi sesuai keinginan anda. Ini masalah besar bagi saya yang terjadi di gereja-gereja hari-hari ini, inilah yang ditawarkan oleh mimbar gereja hari ini, dan inilah yang setan tawarkan kepada Yesus ketika Ia digoda di padang gurun.
Tidak ada lagi seruan pertobatan untuk mati atas diri sendiri dan hidup di dalam Kristus, untuk mati atas dosa dan hidup bagi Kristus. Tidak ada lagi bahkan sangat jarang bahwa akhir dari semua yang baik terjadi hanya semata-mata untuk kemuliaan Allah dan kemuliaan Dialah tujuan kehidupan Kekristenan.
Bukan sesuatu yang baik, ujung yang baik seperti yang anda inginkan dengan pikiran anda yang berdosa dan suka menyembah berhala.
Kita hanya sampai pada titik yang sangat timpang, sangat diselewengkan. Di mana tujuan dari belas kasih Allah adalah kita dipuaskan secara daging. Semua apa yang kita inginkan akan terpenuhi asal saja iman kita besar, kita dapat meminta. Atau kita memberikan sedikit lebih banyak maka akan dikembalikan 100 kali lipat. Kita diajarkan untuk membayar Tuhan, untuk sesuatu yang lebih besar diharapkan oleh hati yang belum bertobat dan cinta pada dosa, tetapi membenci konsekuensi dosa.
Ini, sangat menyedihkan, Kekristenan kita tidak pernah mengenal Yesus dengan jelas sesuai dengan yang Alkitab beritakan, kita tidak mengenal Dia sebagai Tuhan yang berkuasa, harus dihormati dan ditaati. Kita hanya tahu bahwa Yesus akan memberikan kepada kita asal saja iman kita besar.
Anda pada dasarnya tidak pernah mendengar Yesus yang ada di Alkitab, anda hanya mendengarkan yesus palsu yang diberitakan pengkhotbah anda. Kiranya anda mempelajari Alkitab anda dan mencari kebenaran dari sumber yang benar, tajam dan menghancurkan anda sehingga anda bertobat melihat kemuliaan Allah secara jelas.
Injil sejati dimulai dari Allah dan untuk Dialah semua itu dimulai, melalui kita bagi kemuliaan-Nya. Inilah yang sedang disampaikan oleh perikop yang menjadi dasar renungan kali ini. Kemuliaan Allah adalah tujuan dari Kekristenan kita, menikmati Dia dan hidup bagi-Nya.
Ia datang dan membawa kabar baik
Yesus datang bukan tanpa tujuan, bukan pula sebuah kebetulan yang acak. Semua ini ada di dalam rancangan yang indah berdasarkan kuasa Tuhan. Meskipun secara manusia kita melihat segala sesuatu terjadi secara kebetulan, kita tidak tahu kapan itu terjadi, kita bahkan tidak mengerti mengapa itu terjadi.
Inilah yang dialami seorang janda yang sedang meratapi kepergian anaknya. Di mana ia benar-benar tidak mengerti, yang ia alami saat itu hanyalah kesedihan yang mendalam. Ia tidak tahu mengapa anaknya yang jauh lebih muda dari dirinya. Lebih dulu meninggalkan dia dan kini yang ada hanya kesepian, kesendirian dan tangisan yang tidak ada hentinya.
Hingga akhirnya Yesus datang ke kota di mana anak tersebut dibawa untuk dikuburkan. Inilah kabar baiknya, Yesus datang. Dan sekilas semua ini kebetulan belaka. Sebelum kita merenungkan bagaimana Yesus membangkitkan anak tersebut. Kita harus mengerti bahwa kejadian ini merupakan fakta sejarah.
Lukas dengan jelas memberitahukan kita bahwa di sana pada waktu itu ada banyak rombongan orang yang mengikuti Yesus. Sehingga kebangkitan yang terjadi bukanlah cerita isapan jempol, ini adalah fakta di mana ada banyak saksi mata yang melihat.
Yesus datang untuk membawa kehidupan, kedatangan Yesus ke dalam dunia untuk membawa kabar baik, Injil. Sebab Dialah Injil itu sendiri, jika di pihak Wanita dan kita pada saat itu, anak tersebut meninggal dan itu menimbulkan kesedihan. Berbeda dengan cara pandang Allah, Dia berkuasa, Dia telah mengutus anak-Nya yang tunggal ke sana untuk menunjukkan kuasa yang ada pada-Nya benar-benar nyata.
Saudaraku, pelajaran penting dari apa yang terjadi pada saat itu. Kita hari ini memiliki Yesus, Yesus melalui Roh Kudus telah datang ke setiap kita. Memanggil kita untuk bertobat, membimbing kita untuk mengerti kuasa dari firman sehingga ketika kita belajar firman kita dapat mengerti. Di bukakan kebenaran yang melimpah.
Tuhan telah datang, Tuhan telah hadir dalam kehidupan kita Dia tidak pernah tidak ada. Dan Dia selalu ada. Namun faktanya, kitalah orang berdosa yang seringkali tidak dapat mengerti arti dari kehadiran Tuhan, tidak mengerti mengapa semua hal dalam hidup dapat terjadi dan seringkali kita bertanya mengapa?
Namun, melalui poin ini, kabar baiknya Tuhan datang, ke dalam kehidupan dan marilah kita sekarang bertanya. Bukan lagi mengapa. Tetapi Tuhan, bagaimana agar aku dapat mengerti jalan-Mu, bimbingan-Mu sehingga aku dapat taat kepada-Mu. Dapat mengerti dan menikmati belas kasihan yang melimpah dari kehadiran-Mu. Tuhan, bagaimana aku dapat melihat dan benar-benar taat pada rencana-Mu melalui apa yang sedang terjadi sekarang. Tolong aku yang berdosa ini.
Ketika dunia di mana anda dan saya tinggal hari ini mengajarkan kita untuk mengejar semua keinginan hati. Dengan cara membayar Tuhan, agar ia melakukan apa yang diinginkan. Melalui ayat di atas kita belajar bahwa kedatangan Yesus merupakan kasih karunia yang melimpah. Berdasarkan keinginan-Nya, bukan berdasarkan keinginan kita, paksaan kita dan kehebatan kita. Semua itu semata-mata kasih karunia.
Hati Tuhan yang dipenuhi belas kasihan
Saya membawa anda untuk merenungkan natur kita yang berdosa, di mana kematian yang di alami sang anak, merupakan simbol dari kematian yang nyata. Kematian kedua, kematian di dalam dosa kematian yang adalah keterpisahan manusia dari kemuliaan Allah sampai selama-lamanya.
Tidak ada yang baik, benar dan memuliakan yang dapat lahir dari manusia setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia diperbudak oleh dosa dan daging kita mengasihi dosa begitu rupa. Keterpisahan dari Allah merupakan kebinasaan, konsekuensi dosa yang nyata.
Yesus datang, dipenuhi belas kasihan kepada sih janda, Dia adalah kasih karunia, inilah yang harus anda dan saya ketahui. Bahwa segala sesuatu yang Tuhan kerjakan untuk kita, bagi kebaikan kita semua itu tertuju pada diri-Nya, sebab Dialah yang menciptakan kita bukan tertuju pada ciptaan yang menjadi keinginan kita.
Kebesaran kasih Allah tidak didasarkan pada diri kita, ini didasarkan pada diri-Nya sendiri, pada rancangan-Nya yang kekal.
Kita tahu pada akhirnya sang anak dibangkitkan, dengan sangat mudah Yesus memerintahkan untuk anak tersebut bangkit. Inilah Injil, Yesus menunjukkan kuasa-Nya di hadapan banyak orang. Ia memberitahukan secara tidak langsung, bahwa pada akhirnya diri-Nyalah yang akan mati.
Seperti yang John Calvin katakana, “anak muda ini, yang dibangkitkan oleh Kristus dari antara orang mati, merupakan simbol dari kehidupan rohani yang Ia kembalikan kepada kita. ... Kita mempunyai simbol yang menyolok dari pemberian belas kasihan secara cuma-cuma dalam membangkitkan kita dari kematian kepada kehidupan.”
Jelas di dalam Efesus 2:4; Efesus 2:4-5 (TB) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan.
Inilah Injil, Yesus pada akhirnya menunjukkan gambaran nyata di mana Ia disalibkan. Ia menerima semua dosa hukuman dosa dan kutukan dosa. Melalui penyaliban Yesus, tubuh Yesus yang dihancurkan, semua kesakitan yang mengerikan, semua penderitaan yang Yesus terima. Merupakan gambaran nyata dari kematian oleh dosa.
Percaya kepada Yesus, berarti memberikan diri kepada-Nya, kita mati dan tidak berdaya, untuk hidup dalam Dia. Kita bertobat dari dosa, untuk mengambil Kristus, untuk disalibkan bersama-sama dengan Dia. Di dalam Kristus ada kehidupan yang baru, ada kasih yang baru ada tujuan hidup yang baru.
Yesus datang untuk menundukkan kematian, Yesus datang untuk memberikan kehidupan. Yesus datang untuk memerintahkan kepada kematian. bahwa kematian tidak lagi berkuasa atas kehidupan manusia yang percaya kepada-Nya. Ia telah bangkitan dari kematian, Yesus bukan hanya mati disalibkan yang artinya kita juga mati atas dosa ketika kita percaya kepada-Nya. Tetapi Ia juga bangkit atas kematian yang artinya, kita telah bangkit untuk hidup bagi Kristus.
Hati Yesus yang berbelas kasih, memberikan kehidupan yang baru. Injil inilah yang harus anda dan saya ingat setiap saat. Penerapan praktis seperti yang dikatakan oleh Fransiskus Chan.
"Di dunia kita ini, di mana ratusan hal mengalihkan kita dari Tuhan, kita harus dengan sadar dan konsisten mengingatkan diri kita sendiri tentang Dia.... Kita tidak pernah tumbuh lebih dekat dengan Tuhan ketika kita hanya menjalani hidup begitu saja. Dibutuhkan pengejaran dan perhatian yang penuh." ~ Fransiskus Chan
Setiap saat kita harus memberitahukan kepada diri sendiri arti dari penyaliban Kristus dan pengharapan kebangkitan Kristus Inilah tugas esensial diri kita, kita harus mengkhotbahkan Injil kepada diri sendiri setiap saat.
Segala kemuliaan bagi Tuhan
Tujuan utama dari semua yang terjadi dalam hidup kita, ketika Kristus bekerja di sana untuk menyatakan kuasa-Nya. Adalah untuk kemuliaan Allah, Yesus datang ke dalam dunia menebus kita dari dosa agar kita dapat menikmati kemuliaan Allah dan memuji kemuliaan Allah.
Saudaraku, kita tidak diciptakan untuk menikmati ciptaan, ciptaan lain, jika kita benar-benar di dalam Yesus, akan menunjukkan kepada kita kemuliaan dari pencipta kita, pada akhirnya segala sesuatu yang ada di dalam dunia untuk kemuliaan Allah.
Kita ada untuk TUHAN itu sendiri, bukan untuk yang lain, kasih karunia Kristus membawa kita kepada Allah dalam kekudusan yang diberikan Yesus melalui salib. Memiliki tujuan yaitu Allah itu sendiri, tidak ada yang lain selain Allah.
Anda dan saya hari ini berkerja untuk membawa orang-orang kepada Kristus, memberitakan bahwa mereka adalah orang berdosa yang layak binasa. Pada akhirnya semua orang ini kita bawa untuk menjadi milik Yesus dan mereka memiliki Yesus. Dan mereka memuliakan Allah atas dasar yang benar, mendalam dan tidak akan goyah.
Ketika Kekristenan modern memberitakan kepada anda kesesatan yang nyata tetapi itu menyenangkan kemanusiaan anda. dengan cara bahwa ujung dari penyertaan Allah adalah diri anda sendiri dan segala keinginan anda. Injil merobohkan semua itu, bahwa akhir dari semua yang terjadi di dalam Yesus adalah Yesus Kristus itu sendiri, kehendak Kristus bukan kehendak kita dan keinginan Kristus bukan keinginan kita. sebuah penderitaan salib untuk kemuliaan Allah ditimpakan kepada kita. panggilan Kekristenan adalah kematian atas diri sendiri, kosong bagi diri sendiri untuk hidup bagi Kristus dan diisi oleh kelimpahan Air kehidupan yaitu Kristus.
Sekarang, kita dipanggil untuk memuliakan Kristus dengan cara memberitakan Kristus. Saudaraku, Tuhan Yesus berjanji akan terus menyertai, ini penyertaan khusus bagi kita yang memberitakan nama-Nya. Kemuliaan inilah yang memuaskan kita sehingga pemberitaan kita adalah pemberitaan yang dipenuhi kepuasan.
Inilah tujuan dari belas kasih Tuhan Yesus, yaitu kemuliaan Allah dinyatakan. Dan kita dipanggil untuk memberitakan, Kristus kepada dunia, kepada orang berdosa yang binasa karena mereka belum menerima Yesus.
Saudaraku, pelayanan sejati kita, merebut orang-orang dari kematian dosa. Kita memberitakan Injil, kita memuridkan. Kita membutuhkan kuasa Tuhan dalam pelayanan ini. Maka marilah kita terus melekat pada Kristus, kita berdoa, kita memperkaya diri kita dengan firman yang ada di Alkitab.
Di dalam Yesus, kita melakukan pekerjaan yang bernilai kekal, setan tidak suka ini, kedagingan kita tidak suka ini. Allah saja yang memberikan kekuatan dan pengharapan. Di dalam Dia kita diperkuat.
Kiranya kuasa Kristus, kuasa Injil terus memberikan kita kekuatan untuk tetap berdiri tegak dalam pelayanan bagi kemuliaan Allah. Roh Kudus memampukan anda dan saya. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Lukas 7:11-17 Tujuan Dari Hati yang Tergerak Oleh Belas Kasihan"
Silahkan Berkomentar