Renungan Khotbah Singkat tapi Bermakna
Selamat datang di kumpulan renungan Kristen, di dalam satu
postingan renungan kali ini, saya menuliskan 7 renungan yang berpusat pada
Injil. Saya berdoa kiranya anda yang membaca dan merenungkan. Anda bertumbuh,
semakin mengenal Kristus, hidup dengan kehidupan yang benar-benar berpusat pada
Injil dan semakin mengasihi sesama, sama seperti Kristus telah mengasihi anda.
1. Menantikan Pertolongan Tuhan
Ratapan 3:26 (TB) "Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."
Keadaan yang tetap sama, dengan cara pandang yang baru,
merupakan anugerah dari Allah. Inilah penantian, terus matikan. Kuasa dosa dan
nafsu daging biar segala penderitaan membuat kita berkata. ALLAH SAJA BAGIANKU.
Yeremia yang menulis kitab Ratapan, sedang melihat satu realita yang
menyakitkan hati.
Tidak akan pernah kebahagiaan yang seperti kita inginkan
selama di dunia. Kecuali kita ada di dalam Kristus. Sama seperti Yeremia yang
berkata, Allah Engkaulah pertolonganku. Betapa nikmatnya menantikan pertolongan
Allah, betapa ini memberikan jiwa kekuatan.
Ketenangan batin, ketenangan jiwa, hati yang bersukacita.
Cinta yang semakin hari semakin bertumbuh. Rasa yang tidak bisa kita ungkapkan,
tetapi inilah kepuasan yang jiwa ini rindukan. Hanya dekat Allah saja hatiku
tenang, hanya pada Dia pertolonganku. Dialah sumber kehidupan dan penantian
yang teguh tak akan aku goyah.
Melihat kepada Kristus yang telah memberikan nyawa-Nya,
sehingga Anda dan saya dengan berani. Menghadap Dia yang Mahakudus dan suci dan
mulia dan kekaguman ini biarlah untuk-Nya dan bagi-Nyalah segala pujian sampai
selama-lamanya.
Ketika kita menyadari betapa gelap dan tidak berdayanya
kehidupan kita ketika kita ada di luar Tuhan, ketika Dia tidak menjadi tempat
pertolongan kita, betapa kita ada dalam ketakutan yang mendalam. Dan saya
sangat yakin, hanya ketika cahaya itu hadir memberikan cahaya, maka kita
mendapatkan keberanian yang baru.
Cahaya itu adalah Allah sendiri yang datang, Yeremia ada
dalam kegelapan, ini adalah keadaan yang secara realitas sangat gelap. Tetap
Sang Terang itu, memberikan kepada dia satu harapan, sehingga hanya Tuhan saja
yang layak untuk dinantikan walau harus menderita di dalam dunia.
Tentang penderitaan orang-orang kudus sendiri, merupakan
suatu anugerah, seperti yang dikatakan para murid setelah memberitakan Injil
dan meneria semua aniaya yang dapat mereka terima. Bukankah Allah sangat
mengasihi kita, jika kita percaya akan hal ini dan melihat dunia ini jaha dan
dunia ini telah takluk kepada Kristus yang telah bangkit. Inilah harapan kita,
kita memantikan Dia yang akan datang, kita menantikan saat kematian tiba. Dan
dalam penantian inilah kita bekerja keras untuk selalu menyiarkan Dia kepada
segala bangsa, untuk dapat mendengarkan, melihat dan hidup bersekutu dengan
Dia, dalam pesekutuan yang indah dan menyenangkan.
Kita yang di luar Kristus yang telah disalibkan, kita adalah
budak dosa, tetapi ketika percaya kepada Dia yang telah menebus kita dengan
darah yang mahal. Kini kita dapat terus berharap pada Dia yang setia itu,
walaupun menderita di dunia, di mana dunia yang sangat membenci anak-anak
Allah, dunia yang tidak suka jika orang percaya harus menerima kasih Allah dan
kebenaran Allah yang Ajaib dan abadi.
Doa
Kami memuji Engkau Allah yang kudus dan sumber harapan kami,
Engkau yang telah memberikan hidup kepada kami yang telah mati dalam dosa.
Biarlah segala pujian dan kehormatan hanya bagi-Mu. Dari sekarang sampai
selama-lamanya.
Tuhan, berikan kami kasih karunia-Mu untuk dapat bertahan
terus dalam pengharapan yang ada di dalam Kristus dan bertahan melawan setiap
dosa yang selalu ingin kami binasa, ingin kami menurutinya dan ingin kami
semakin jauh dari-Mu.
Betapa kami dapat melihat keindahan hanya melalui Kristus
yang telah disalibkan. Ketika kami ada di dalam Tuhan kami dan menerima Roh
Kudus yang telah melahirbarukan kami. Biarkanlah cahaya Injil selalu bersinar
di dalam hati kami dan mampukan kami bersinar bagi sekitar kami untuk-Mu dan
segala kemuliaan hanya bagi Allah yang telah menciptakan alam semesta. Di dalam
nama Yesus. AMIN.
2. Tuhan Adalah Perisai
Mazmur 3:4 (TB) Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.
Jika bukan Tuhan yang menjadi pusat dari kehidupan kita,
maka sia-sialah kehidupan ini dan betapa tidak bergunanya kita hidup. Kita
mengejar semua kekayaan, kefanaan, dan kemegahan dunia tetapi pada akhirnya
semua itu tidak memberikan kepada kita apa itu kepuasan yang berasal dari Allah
yang telah menciptakan kita.
Mungkin saja, kita bisa sukses di dalam dunia, kita bisa
mendapatkan semua cita-citanya yang memberikan kepuasan. Namun semua itu
sangatlah sementara, saudaraku kita tidak ada gunanya tanpa Allah menjadi pusat
hidup kita, tanpa Allah yang menjadi pelindung kita dan tanpa Dia yang selalu
ada di setiap sudut kehidupan yang fana seperti saat ini.
Marilah kita sekarang datang kepada Dia, marilah kita
sekarang meminta anugerah dan kasih karunia-Nya yang sudah bisa Anda dan saya
pastikan semua itu melimpah di dalam Dia dan untuk kemuliaan-Nyalah kita hari
ini hidup dan dan ditebus dengan darah yang mahal.
Ini tentang Kristus yang telah disalibkan, tanpa Dia, tidak akan dapat kita berkata bahwa Allah adalah kemuliaan kita dan kehidupan kita yang menjadikan Dia pusat dari kehidupan sekarang ini. Marilah kita melihat kepada salib Kristus di mana keadilan Allah yang kekal dan kasih yang kekal bertemu sehingga Yesus dihancurkan di atas kayu salib dan menerima semua hukuman dosa kita dan semua dosa kita ditimpakan kepada-Nya.
Tidak ada yang lebih indah dari kabar, bahwa Allah adalah
perisai kita, kita yang adalah orang berdosa yang layak binasa. Kini menerima
Allah sebagai Bapa kita dan oleh kasih karunia-Nya kita diberikan suatu
kehidupan yang baru dan makna baru bahkan tujuan yang baru di dalam Dia.
Hanya di dalam Yesus saja Anda dan saya menerima pengampunan
yang sejati, indah, dan memuaskan. Tidak akan pernah kita temukan kasih dan
pengampunan dari tempat di mana Injil tidak diberitakan. Dan Injil tidak
menyerap ke dalam diri seseorang manusia. Saudaraku marilah kita bersama-sama
memuji Dia yang telah memberikan kita hidup yang baru, dan terus hidup untuk
menyembah Dia sebab Dialah perisai kita dan kota benteng kita yang teguh.
Saudaraku, marilah kita yang telah menerima Dia, sebagai
penebus kita yang kekal dan menerima Dia sebagai Tuhan kita, Dia yang telah
menjadi pemilik hidup kita. Kini kita menjadi pembawa berita Injil kepada
bangsa-bangsa, pembawa berita kasih karunia kepada mereka yang menginginkan
kebebasan dari perbudakan dosa, marilah kita menunjukkan perisai kehidupan,
kemuliaan hidup yang hanya ada di dalam Yesus.
Kita telah menerima anugerah yang sangat besar, maka dari
itu, tugas kitalah sekarang, tugas kita saat ini sebagai pemberita Injil. Hanya
ketika kita telah dipenuhkan dan melihat keindahan kemuliaan Allah, maka kita
akan terus berkobar-kobar untuk memberitakan Injil, Tuhan yang adalah perisai
kehidupan kita saat ini.
Dahulu kita yang ada di dalam perbudakan dosa, tertunduk dan
tidak berdaya oleh karena dosa yang mematikan. Tanpa harapan, tanpa kemuliaan
dan tanpa tujuan yang indah dan sejati. kita
yang tertunduk tidak berdaya, benar-benar tidak berdaya, jiwa yang mati
dan berkali-kali hati dan pikiran menyadari ada yang salah dalam kehidupan yang
saat ini dijalani.
Tetapi pada saat Injil yang sejati menembus hati,
menghancurkan, menyadari akan dosa, memberikan pengertian dan pada saat
itulah kita dapat melihat terang. Kita sadar tanpa Kristus kita tidak dapat
berbuat apa-apa, kita tanpa Kristus telah jauh dari tujuan semula hidup kita,
tanpa Kristus kita telah terjebak dalam kebohongan setan.
Hanya di dalam Kristus kita dapat berkata, Allah adalah kemuliaanku, di dalam Kristus kita dapat melihat penyertaan Dia yang sempurna. Bagaikan perasai yang kokoh, melindungi kita dari panah api dari sih jahat. Dalam perperangan suci yang Anda dan saya saat ini kerjakan bersama Allah, kita ada di dalam perlindungan Kristus, kita aman bersama Dia dan kita menikmati keindahan-Nya.
Apapun yang terjadi, Allah adalah perisai kita, Allah adalah
harapan kita di tengah dunia yang tidak pasti dan selalu saja melukai. Allah
adalah tempat di mana Anda dan saya dapat berlindung, dapat berdiam dan dapat
menikmati hidup yang sesungguhnya.
Betapa kita harus berdoa untuk rahmat ini, betapa kita harus
berdosa di atas firman ini, betapa kita harus berdiam diri dalam kemuliaan ini
setiap saat dan memikirkan betapa Allah mengasihi kita, betapa Dia lemah lembut
kepada kita betapa Dia setia kepada kita dan betapa Dia saja yang layak
menerima semua pujian dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Doa
Tuhan terimakasih untuk setiap kehidupan baru yang Engkau
berikan, setiap hari yang indah yang dapat dilewati dan dinikmati.
Terimakasih untuk setiap penghiburan yang sejati dapat kami
terima melalui Roh Kudus-Mu. Dan melalui renungan kali ini, kami kembali
diingatkan untuk tetap hidup bersama dengan Engkau untuk memikirkan setiap
keindahan yang ada pada-Mu.
Ya Tuhan kami yang mulia dan pengasih dan penuh kasih setia.
Berikan kami rahmat-Mu sehingga kami mampu untuk selalu taat kepada-Mu dan
melakukan kehendak-Mu.
Biarlah mati hati kami melihat Engkau sebagai perisai kami,
kemuliaan kami dan tujuan hidup kami selama kami ada di dalam kemah yang fana
seperti sekarang ini, segala pujian hanya bagi-Mu, di dalam nama Yesus. Amin.
3. Permulaan Hikmat yang Sejati
Amsal 1:7 (TB) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Dunia mengejar hikmat untuk mendapatkan pengakuan dari pihak
lain, untuk mendapatkan sebuah penghormatan. Seseorang harus berjuang untuk
kehidupan sosial yang baik. Pengetahuan yang banyak, akan menjadi sesuatu
kebanggaan bagi mereka yang tidak mengenal Allah.
Terjebak dalam kebohongan sih jahat, “Anda tidak akan
berharga, kecuali Anda melakukan yang terbaik maka berhikmatlah.” Sama persis
seperti yang ia katakan kepada Hawa, “kamu akan menjadi seperti Allah ketika
memakan buah itu.” Dunia menuntut hikmat yang sempurna, pada saat yang sama
ketika Anda mendapatkan hikmat berdasarkan ukuran dunia Anda akan dibuang.
Begitulah cara kerja kehidupan yang ada di dalam dunia yang
telah jatuh ke dalam dosa, terlihat sangat jelas bahwa semuanya sia-sia dan
tidak ada artinya. Hikmat adalah sesuatu yang sia-sia, bahkan Salomo penulis
dari Amsal mengakui hal itu.
Bukan tanpa alasan, kanon Alkitab menempatkan Amsal, lalu
disusul oleh kitab Pengkhotbah. Di mana Anda akan melihat hikmat sebagai sesuatu
yang berharga, namun setelahnya ada kata yang mendefinisikan apa itu hikmat yang
berasal dari dunia, di mana hikmat itu tidak kembali untuk kemuliaan Allah.
Ketika membaca kitab Amsal dan merenungkannya, kita harus
kembali ke apa itu hikmat berdasarkan definisi dari bangsa Yahudi yang berpusat
pada Allah, sehingga kita mendapatkan makna yang mendalam akan hikmat. Kita
tidak lagi memiliki pengertian bahwa hikmat adalah segala hal yang kita
dapatkan untuk diri kita dan berpusat pada kemuliaan kita.
Ini tentang hikmat yang berasal dari Allah, hikmat yang
sejati adalah takut akan Tuhan, untuk memperoleh hidup. Tetapi pada akhirnya
manusia tidak dapat melakukan hal itu. Manusia yang telah jatuh dalam dosa,
telah mendefinisikan hikmat berdasarkan hati dan pemikiran mereka masing-masing
yang sesat.
Tetapi Kristus, Dialah yang telah menyelesaikan masalah
terbesar ini, orang Yahudi mengerti bahwa hikmat yang sejati adalah takut pada
Tuhan dan melakukan semua perintah Tuhan. Tetapi pada saat yang mereka gagal,
Anda dan saya hari ini tidak termasuk di dalam mereka sebab kita bukanlah
bangsa pilihan. Maka dari itu, Dia Kristus telah melakukan semua itu dengan
sempurna.
Pada saat itulah Dia yang telah menjadi takut akan Tuhan
secara sempurna, Yesus adalah pengetahuan tertinggi yang dapat kita miliki
ketika kita bertobat. Kita menyerah di hadapan Tuhan dan hidup untuk menikmati
kemuliaan-Nya.
Sebab semua orang telah jatuh ke dalam dosa dan kehilangan
kemuliaan Allah, sebab manusia yang jatuh (kita) ini tidak pernah ingin lagi
bersekutu dengan Allah, manusia menciptakan tuhan mereka masing-masing. Inilah
yang kita kenal dengan penyembahan berhala. Marilah kita berlari pada
pengetahuan akan Allah yang benar, melalui Yesus.
Dia adalah jalan kebenaran dan hidup, untuk datang kepada
Allah kita tidak akan berhasil melalui hikmat kita, melalui pengetahuan kita
dan semau harta kita. Tidak peduli sekaya, pandai seperti apa pun Anda, hidup
Anda tetaplah ada dalam kesia-siaan tanpa Kristus.
Dunia berhikmat, tetapi bodoh bagi Tuhan, pada saat yang
sama Injil adalah suatu kebodohan bagi dunia. Allah memberikan Injil tetapi
Injil yang selalu berpusat pada salib, kematian Yesus dan penderitaan-Nya.
Merupakan hal yang aneh bagi dunia, tidak masuk akal dan tidak dapat dipercaya.
Injil adalah Yesus yang menjadi dosa karena kita adalah
pendosa besar. Tetapi pada saat yang sama Yesus adalah juru selamat yang besar,
jauh lebih berkuasa dari kuasa dosa yang membinasakan jiwa. Kehidupan yang
berpengertian, hanya ketika kita mengenal Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya. Kita
akan dengan berani menyerukan kebenaran, keadilan dan mengkritik cara hidup
dunia.
Takut akan Tuhan, hanya akan kita mengerti ketika Yesus ada
di dalam kita dan kita di dalam Dia, ini adalah kasih karunia dari Allah. Kita
yang ada di dalam dosa dibebaskan untuk hidup takut akan Dia. Bukankah ini
Injil, kabar baik bahwa Anda dan saya ketika bertobat, mengerti betapa gelapnya
hidup kita, kita bertobat dan hidup untuk selalu dan terus hidup untuk
memuliakan Allah dan pada saat yang sama kita berkenan karena darah Yesus yang
telah disalibkan dan bangkit.
Orang bodoh, akan terus menghina Injil, mereka akan
meremehkan karya salib dan mereka akan selalu menginjak-injik doktrin yang
sehat. Tetapi pada saat yang sama para penyesat ini terus tersesat dengan
doktrin mereka yang adalah hasil pemikiran mereka yang mereka dukung dengan
ayat Alkitab untuk dapat membohongi lebih banyak orang Kristen.
Mereka menghina hikmat Allah, kehidupan yang takut akan
Allah bukanlah gaya hidup mereka. Saudaraku, larilah dari para pengajar palsu
yang membawa Anda semakin cinta pada keinginan Anda bukan Injil, bukan Kristus
dan visi Kristus. Mereka ini domba berbulu domba. Wahai jemaat Tuhan, gereja
Yesus Kristus yang sejati. dengarkanlah, renungkanlah ini dan lakukanlah. Roh
Kudus memampukan Anda.
Bahwa Anda harus benar-benar berhikmat, dengan hikmat yang
dari Allah, untuk tidak menjadi bodoh dan lebih kritis lagi melihat setiap
pengajaran yang Anda terima. Setiap pengajaran yang tidak berpusat pada
kemuliaan Allah dan keinginan Kristus, bukanlah dari Allah. setiap pengajaran
yang menghina doktrin itu berasal dari setan.
Saudaraku, lihatlah, belajarlah terus baca Alkitab Anda dan
mintalah Roh Kudus, membukakan kepada Anda keindahan Injil dan Anda dapat
menikmati-Nya. Sehingga tidak menjadi bodoh dan tidak dibodohi oleh pengajar
palsu yang bebal dan bodoh.
Doa
Tuhan, curahkan kepada kami hikmat yang hanya berasal
dari-Mu. Jadikan kami orang-orang yang takut dan takjub kepada-Mu. Dan jadikan
kami orang-orang yang memuji, memuliakan dan kagum pada kemegahan-Mu.
Sehingga dengan hikmat yang Engkau berikan kepada kami, kami
hidup untuk melakukan tujuan-Mu sampai pada akhirnya kami bertemu muka
dengan-Mu. Di dalam nama Yesus. Amin.
4. Pertemuan Antara Kasih dan Keadilan Allah
Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Untuk dapat mengerti dan mengagumi kasih yang sangat besar
dari Allah, marilah kita terlebih dulu melihat ke dalam diri kita, diri yang
hanya dapat dilihat dengan cahaya Injil. Kita harus mengerti dan sadar bahwa
semua orang telah jatuh ke dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, tidak ada
yang benar seorangpun tidak.
Manusia telah melawan Allah, manusia berdosa bukan karena
hanya ia melakukan kejahatan. Tetapi karena ia ada di dalam Adam, manusia
adalah keturunan Adam dan Hawa yang telah melawan Allah dan tidak taat kepada
Allah dan lebih percaya pada perkataan ular. Manusia yang berdosa, melawan
Allah dan melakukan kejahatan dan tidak adil di dalam dunia, menindas yang
lemah. Ini semua bertentangan dengan rencana Allah, di mana manusia yang
seharusnya saling mengasihi kini saling membenci dan membunuh.
Dosa pada dasarnya memberikan cara pandang di dalam diri
manusia, di mana firman Allah diputar balik, menjadi bertentangan dengan makna
sesungguhnya. Dosa datang dengan sangat lembut, menggoda dan memberikan janji
akan kehidupan yang lebih baik, jika keinginan berdosa dituruti. Pada dasarnya
dosa menjadikan manusia raja atas alam semesta, meskipun hal itu hanyalah
ilusi, bukanlah kenyataan.
Dosa merusak, dosa hal yang serius, dosa membawa manusia ke
dalam maut yang Allah sediakan bagi mereka yang tidak bertobat. Kita seharusnya
binasa, tidak ada sedikitpun kebenaran yang dapat menjadikan kita tidak binasa
jika dibandingkan dengan kekudusan Tuhan, kemuliaan Tuhan dan kasih Tuhan. Allah
yang baik membenci kejahatan, saudara dan saya adalah orang-orang jahat itu.
Sekarang marilah kita mengenal Allah yang adil, Dia yang
kudus dan membenci dosa. Keadilan inilah yang menjadikan manusia layak dihukum,
karena kejahatan manusia itu sendiri. Setiap perbuatan manusia pada akhirnya
harus ia bertanggung jawab di hadapan Allah yang kudus. Allah yang membenci
kejahatan, penyembahan berhala, rasa cinta manusia yang berpusat pada ciptaan
bukan pada Dia, inilah yang harus Allah musnahkan karena keadilan-Nya.
Allah mengasihi orang lemah, Allah adalah pribadi yang
menciptakan manusia untuk diri-Nya. Dan ketika manusia jatuh ke dalam dosa,
manusia telah membenci satu sama lain. Kini kasih kepada sesama manusia tidak
lagi menjadi yang utama. Kasih kepada diri sendiri dan hal lain selain manusia,
menjadi pusat dari kasih yang mengikat hati manusia.
Sehingga manusia memanfaatkan manusia lain untuk sebuah
tujuan diri sendiri, demi kemuliaan diri, kemegahan diri dan kehidupan yang
lebih berkuasa. Ini terlihat jelas dalam kehidupan manusia. Ketika seorang anak
muda berpacaran, kita akan menemukan seorang wanita maupun pria muda yang mulai
menguasai perasaan sih wanita maupun pria, bukan hanya hati ini juga
berkelanjutan sampai pada keberadaan seseorang tersebut.
Kita lihat lagi contoh lain, di mana seorang anak yang Allah
ciptakan unik dengan panggilannya di mana dari panggilan itulah ia dapat hidup
sesuai dengan rancangan Allah. Lalu anak tersebut memiliki orang tua yang
terobsesi anaknya menjadi sesuatu yang bukan untuk dirinya, sesuatu panggilan
yang bukan untuk itu ia diciptakan di dunia ini.
Orang tua tersebut ingin menjadi mulia, ketika anaknya
menjadi seperti yang ia inginkan. Melalui dua contoh kecil ini jelas manusia
telah menjadi tuhan atas diri sendiri dan berlaku tidak adil bahkan kepada
anaknya sendiri. Saudaraku, baiklah kita memperhatikan diri kita yang
seringkali ingin orang lain menjadi seperti yang kita inginkan.
Hal ini menunjukkan bahwa dosa benar-benar nyata dan itu
terikat kencang di dalam hati dan pikiran kita sehingga demikianlah natur kita
sebagai manusia adalah dosa. Dan keadilan Allah menyatakan manusia berdosa
layak untuk binasa. Keadilan Allah terlihat jelas ketika Ia membinasakan bumi
dengan air, membinasakan Sodom dan Gomora, dan membuang bangsa Israel ke Babel
dan sampai pada masa Yesus, Israel masih ada di dalam penjajahan.
Selanjutnya kita akan belajar Allah yang bermurah hati dan
penuh kasih, pada masa di mana Israel berkali-kali jatuh ke dalam dosa. Allah
sendiri yang memanggil para Hakim, Nabi, yang pada intinya Allah yang datang.
Untuk menyatakan diri-Nya, untuk membawa umat-Nya kembali kepada Dia dan
bertobat.
Allah sendiri yang membentuk suatu bangsa pilihan-Nya,
melalui Abraham, Allah sendiri yang memanggil Musa. Semua ini menunjukkan
betapa besarnya kasih Allah akan dunia ini dan semua kasih dan keadilan yang
dapat kita mengerti, pada akhirnya bertemu di atas salib, ketika Yesus
dihancurkan di atas kayu Salib dan menerima semua hukuman dosa kita.
Dia yang tidak berdosa, menerima dosa dan hukuman dosa,
Yesus Kristus yang kudus, suci, benar dan tidak bercacat cela. Menerima semua
hukuman dosa kita dan pada saat itulah Yesus memancarkan kebenaran-Nya kepada
orang berdosa, Ia mengampuni mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
lakukan.
Manusia yang berdosa ketika menerima Yesus, percaya bahwa
hanya oleh karena kematian-Nya dan kebangkitan-Nya. Maka di sanalah ada
pengampunan dosa dan penyucian hidup. Diselamatkan oleh kasih karunia dan
dipanggil masuk ke dalam cara hidup yang baru.
Kita dipanggil dalam keadaan yang hina dan tidak bisa
melakukan apa-apa, pada saat yang sama Allah melalui Roh Kudus, tidak akan
membiarkan kita menjadi seseorang yang apa adanya, Ia mendidik kita untuk
menjadi seperti yang Ia inginkan. Maka dari itu, marilah kita bersujud,
bertekuk lutut dan memuji Dia yang telah menyerahkan Kristus sebagai korban
penebus yang sempurna.
Doa
Segala kemuliaan hanya bagi Allah saja, yang telah
memberikan Yesus Kristus kepada kami, yang berdosa dan layak binasa. Tetapi
kini kami percaya kami aman di dalam-Mu dan melihat setiap kemuliaan yang ada
dalam hidup ini, hanya berasal dari-Mu dan bagi-Mulah kemuliaan sampai
selamanya. Di dalam nama Yesus. Amin.\
5. Dapatkanlah Kecerdasan Pengalaman Serta Pengetahuan
Amsal 1:4 (TB) Untuk memberikan kecerdasan kepada orang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda.
Ini merupakan tujuan dari ditulisnya kitab Amsal, untuk Anda
dan saya mendapatkan kecerdasan. Menjadi cerdas, dalam arti hidup berdasarkan
apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.
Tujuan dari kecerdasan bukanlah untuk menjadi seperti
Salomo, memiliki banyak isteri, memiliki kerajaan, menjadi seorang raja dan
berlimpah harta.
Bukanlah kecederdasan yang demikian yang dimaksudkan ketika
Alkitab yang kita baca, renungkan dan pelajari memberikan kecerdasan bagi kita.
Jika dunia mengatakan, bahwa pengalaman hidup adalah guru
yang baik. Bagi saya, Alkitab merupakan guru yang sangat baik. Alkitab
merupakan sumber pengalaman yang membawa pada keindahan dan kebenaran dari
Pribadi Allah itu sendiri. Dia adalah pusat dari segala sesuatu yang ada
sekarang.
Suatu kerugian yang teramat besar, ketika orang percaya
selama hidupnya tidak pernah memberikan waktu untuk merenungkan Alkitab.
Karena kecerdasan, pengalaman, serta pengetahuan akan
Pribadi Allah Tritunggal tidak ia dapatkan. Kekristenan haruslah berpondasi pada
Alkitab, sebab Alkitab adalah sumber di mana Allah menyatakan diri-Nya.
Allah yang telah datang kepada manusia untuk menyatakan
kasih-Nya, membebaskan manusia dari perbudakan dosa untuk hidup bagi-Nya.
Kecerdasarn, pengalaman dan pengetahuan. Semua ini berpusat
pada Allah, ketika kita mengenal Allah, kita cerdas karena hikmat yang berasal
dari Allah. Kita dimampukan melihat dunia, seperti Allah melihatnya, dunia
sedang berjalan menuju kebinasaan.
Kita berpengalaman karena kita tahu bahwa dunia yang kita
tinggali sekarang. Ada di dalam kutuk akibat dosa.
Kita berpengetahuan berdasar pada Alkitab, kita tahu bahwa
Allahh itu sumpurna di dalam Dia, Ia adil dan kasih.
Ia benar dan indah, Dia adalah tujuan hidup manusia di dalam
dunia ini. Mengenal Dia dan memuji dan memuliakan Dia, dengan kekaguman yang
nyata.
Pengalaman terbaik dalam hidup yang sulit untuk dapat
dipikirkan dengan nalar, dengan keterbatasan kita sebagai manusia adalah
pengalaman menikmati Tuhan, meskipun keadaan sedang sulit, penderitaan yang
nyata.
Pengalaman seperti ini, menjadikan kita cerdas, kita terus
belajar untuk mengenal Tuhan, mengenal diri sendiri.
Ketika Injil dapat kita mengerti, maka pada waktu inilah
kita tahu bahwa kita adalah pendosa,
semuanya tampak sangat jelas.
Kehidupan yang telah di dalam Tuhan dan terus belajar untuk
mengenal Tuhan yang kudus dan mulia. Membawa kita pada hikmat yang melimpah.
Kita harus tahu bahwa tujuan hidup kita adalah Tuhan, untuk
mengenal Dia dengan benar, untuk bersekutu dengan Dia dalam keseharian kita.
Tanpa kenikmatan yang dari Tuhan, tanpa tujuan hidup yang
diarahkan maka semuanya benar-benar sia-sia, hanya kehidupan yang di dalam
Tuhan saja yang tidak sia-sia.
Marilah kita sebagai orang muda, belajarlah dari Firman
Allah, untuk semakin mengenal Tuhan, semakin melihat kekuasaan dan
keindahan-Nya.
Tanpa pengenalan akan Tuhan, kita tidak akan pernah menjadi
seseorang yang berhikmat, kita tidak akan pernah menjadi seseorang yang
bijaksana dan berpengalaman.
Pengetahuan tertinggi adalah mengetahui bahwa TUHAN
benar-benar nyata, Dia yang menopag dunia ini, Dialah poros kehidupan yang ada
di dalam dunia ini, oleh Dia saja dunia dapat berputar hingga saat ini.
Marilah kita terus belajar mengenal Dia, belajar kepada-Nya.
Dalam doa kita baiklah keinginan tertinggi kita mengenal Dia, memuji dan
memuliakan kemuliaan-Nya.
Kita telah menerima anugerah yang sangat besar, kasih yang
besar, kebesaran yang indah itu, diberikan secara Cuma-Cuma kepada pendosa
seperti kita. Sehingga hari ini kita dapat melihat diri kita aman di dalam
Yesus, menikmati kemuliaan dan keindahan-Nya.
Dia yang telah menjadi manusia dan hidup sempurna, taat
kepada Allah Bapa. Maka dari itu, Ia telah disalibkan. Karena itulah kehendak
Allah Bapa, penyaliban-Nya yang menunjukkan keberdosaan kita.
Baiklah kita terus memandang pada salib Yesus, tidak ada
yang dapat kita kerjakan untuk semakin sadar bahwa kita pendosa, padanglah
salib. Karena ketika gambaran penderitaan yang Yesus terima ketika Ia
disalibkan.
Itu menjadi nyata di dalam hati dan pikiran. Kita akan
sadar, betapa seriusnya dosa, betapa kebodohan yang sejati adalah kita mau
cinta dan mau terus diperbudak oleh dosa. Baiklah kita bertobat dan
berseru-seru kepada Allah untuk dibebaskan dari kekangan dosa.
Marilah kita berjuang untuk membebaskan diri dari dosa, hal
utama yang kita Takuti, seharusnya adalah hati yang jauh dari Allah. Maka dari
itu, Yesus menasehati kita saat ini, “berdoalah, berjaga-jagalah sebab kamu
lemah.”
Kita lemah, kita pendosa yang seringkali kembali pada
kubangan yang sama. Kita seringkali bodoh dengan mengabaikan suara Roh Kudus
yang ada di dalam diri. Kita enggan untuk menjadi berpengalaman, berpengetahuan
dan enggan untuk menjadi cerdas.
Diperlukannya kuasa dari Allah yang Mahatinggi, marilah kita
berdoa, untuk sungguh-sungguh dengan hancur hati. Mengaku betapa pada dasarnya
kita membenci hikmat Tuhan. Marilah kita bertobat dari kebencian karena kita
diperbudak. Saudaraku, marilah bersama saya berdoa.
Doa
Tuhan yang telah menebus, memberikan diri-Mu untuk
berhubungan langsung dengan kami yang berdosa. Ampuni kami, sucikan kami dan
berikan kami rahmat-Mu yang sangat besar. Jadilah kehendak-Mu di dalam hidup
kami.
Engkau selalu ingin kami mendapatkan yang terbaik dari-Mu,
walau itu bertentangan dengan apa yang secara alami ada di dalam diri kita. Di
dalam kesesatan Engkau memanggil kami untuk kembali dan untuk kami dapat
menjalani kasih yang indah dan menyenangkan bersama-Mu.
Tuhan kami berdoa, berikan kami kekuatan untuk terus hidup
dalam kehendak-Mu. Sehingga Engkau saja yang menjadikan kami berpengetahuan,
cerdas dan berpengalaman.
tolong kami mengerti taat kepada-Mu untuk melihat bahwa
hikmat kami hanya berasal dari-Mu. Jika itu dari hati dan pikiran kami, jadikan
kami orang yang mampu membuang hikmat kami dan mengenakan hikmat yang berasal
dari Injil. Di dalam nama Yesus. Amin.
6. Hidup Di Dalam Kristus Meninggalkan Dosa
1 Yohanes 3:5-6 (TB) Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Kita dipanggil untuk hidup sangat saleh dan melawan
cara-cara hidup dunia. Kita di dalam Kristus menerima kasih karunia, ditebus dengan darah yang mahal. Dibenarkan bukan karena kita benar, tetapi karena
Yesus telah melakukan semua yang benar, semua yang adil, semua yang penuh
kasih, semua yang manis dan semua
kesalehan telah secara sempurna Kristus kerjakan selama Ia masih hidup.
Pada dasarnya, semua dosa yang ada di dalam kita, itulah
yang mendefinisikan kita yang telah jatuh ke dalam dosa. Kita ada di dalam
kutuk dosa dan setiap hukuman dosa siap untuk ditimpakan kepada kita yang
memang layak menerima semua hukuman dosa.
Sampai pada titik ini, kita harus sadar bahwa kita lebih
berdosa dari yang dapat kita ketahui. Dan kita pada dasarnya adalah musuh Allah
dan murka Allah yang kekal itu selalu saja siap menerkam kita yang tidak
berdaya namun seringkali sombong. Maka seharusnya kita bertobat untuk melihat
pada Yesus yang telah disalibkan itu.
Melalui salib, kita dibebaskan dari kutuk dosa, Dia yang telah menjadi manusia untuk menggenapkan semua janji-Nya yang telah Ia ucapkan sejak manusia jatuh ke dalam dosa. Allah yang terus datang kepada manusia, inilah Injil, Yohanes menjelaskan kepada kita hari ini bahwa Allah yang menjadi manusia telah menghapus dosa manusia.
Barangsiapa percaya kepada Yesus, ia harus bertobat dan
mengakui betapa gagal dan tidak berdayanya dirinya. Betapa perbudakan dosa
adalah kengerian yang dapat dirasakan dan harus dijauhi dan dimenangkan oleh
kuasa yang jauh lebih besar dari kuasa dosa itu sendiri.
Yesus tidak pernah berdosa, meskipun Ia manusia sejati.
Namun Dia dikandung dalam Roh Kudus, maka dari itu Ia tidak termasuk keturunan
Adam. Sebab Ia adalah Adam yang kedua, yang membawa keberhasilan bagi manusia.
Jika Adam yang pertama telah jatuh ke dalam dosa dan memilih untuk memberontak
terhadap Allah, Yesus menjadi taat kepada Allah dan sampai mati di kayu salib.
Tentang dosa yang dihapuskan oleh darah Yesus, kita harus
merenungkan kebenaran ini setiap saat dan ini melegakan. Mari kita lihat Dia
yang telah disalibkan, kepada-Nya ditimpakan semua hukuman dosa dan dosa kita,
Yesus yang kudus menerima ketidakkudusan kita, ketika kita percaya kepada Dia,
pada saat itulah kebenaran-Nya melingkupi kita dan menjadikan kita benar dan
menjadi milik Allah.
Kita yang tidak lagi cinta pada dosa, kebencian akan dosa
semakin membesar di dalam hati dan pikiran kita ketika Kristus menjadi Tuhan
kita. Cahaya kasih Allah menerangi hati dan pikiran, sejenak merobek hati yang
lama, membakar konsep yang telah diletakkan setan di dalam kita dan menanam
benih Firman sehingga Firman itu bertumbuh dalam kita dan kita semakin
bersemangat untuk mengenal Yesus dan meninggalkan dosa.
Di dalam Yesus kita meninggalkan dosa, tidak lagi menjadi
budak dosa tetapi menjadi hamba Kristus. Mencari kebenaran untuk melakukan
kebenaran di dunia yang ada di lembah dosa yang mematikan. Sebab di dalam Dia,
setiap kebenaran dan kekudusan yang kita terima dari Kristus, itu adalah
kekuatan untuk hidup lebih saleh, lebih dekat kepada Kristus dan terus ingin
mengenal Dia dan meninggalkan dosa.
Dosa adalah musuh utama dan kita sadar bahwa permusuhan kita
dengan Allah merupakan masalah terbesar. Tetapi puji Tuhan, Dia menyelesaikan
masalah manusia yang tidak dapat manusia selesaikan ini melalui Yesus,
saudaraku marilah kita terus melihat pada Yesus, merenungkan Dia dan berdoa
untuk rahmat yang melimpah untuk kita dapat semakin mengenal Dia dan dimampukan
untuk melayani Dia.
Tidak ada yang lebih indah dari ini, melihat kepada Sang Injil yang telah mengaruniakan kehidupan kekal. ini memberikan semangat baru untuk menjalani hidup dan taat kepada Dia Sang Injil. Karena kasih karunia yang kita dapatkan, kita tahu bahwa kita aman dalam Dia, walaupun maut datang oleh karena kita mempertahankan iman kita, tetapi jiwa yang aman dalam Yesus akan bersorak bersukacita.
Setiap hari melihat ke dalam diri, setiap hari belajar untuk
semakin mengenal Kristus dan bertobat dari segala dosa yang ada di dalam diri.
Sukacita terbesar dari seorang Kristen sejati, ketika ia dapat menang melawan
setiap dosa yang menyakiti Allah, dosa yang membuat kekasih jiwa kita
disalibkan dan dosa yang mendukakan Roh Kudus.
Pada dasarnya dosa, merusak hubungan dengan Allah, ketika
kita di dalam Yesus kita mengerti bahwa kebutuhan kita adalah Allah, menyembah
Diam memuliakan Dia, melayani sesama untuk dibawa kepada Kristus.
Ketika dosa berjuang dalam kita untuk menjatuhkan kita dalam
kegelapan, ada Roh Kudus yang mengingatkan, menguatkan dan membawa kita yang
jatuh untuk bangkit kembali dan berperang melawan kecenderungan yang tidak
memuliakan Allah di dalam kita.
Saudaraku, Injil membawa kita pada pertobatan. Mengubahkan
hati yang mati dalam dosa untuk dihidupkan dalam Yesus dan menjadi milik-Nya.
Kabar baiknya lagi, kita menemukan kehidupan yang baru, cerah dan bercahaya.
Dan segala pujian hanya bagi Allah yang telah memberikan Kristus bagi kita.
Doa
Berikan kami pengertian yang melimpah-limpah tentang Injil,
berikan kami pengenalan yang semakin dalam dan dekat lagi pada Kristus.
Terimakasih telah menebus kami dan terimakasih telah dengan
segala rahmat memberikan diri-Mu bagi kami yang berdosa.
Kekaguman pada-Mu membuat kami ingin selalu memuji dan
memuliakan Engkau sampai selama-lamanya. Di dalam nama Yesus. Amin.
7. Bersyukur Kepada TUHAN
Mazmur 7:18 TB Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.
Kita harus bersyukur, bukan agar kita mendapatkan banyak
berkat. Sebab rasa syukur kita bukanlah sesuatu yang Ajaib sehingga itu dapat
mengontrol Tuhan, agar ia memberikan segala hal yang kita inginkan.
Seringkali kita terjebak dalam pengajaran yang benar-benar
sesat ini, seringkali kita merasa, ketika kita bersyukur, itu adalah kunci agar
berkat Tuhan lebih banyak lagi, lagi dan lagi bagi kita dan keluarga kita. Ini
adalah ajaran yang salah, ini sama saja dengan penyembahan berhala.
Baiklah rasa syukur kita di dasarkan pada pondasi yang
benar, kokoh dan Alkitabiah. Belajar bagaimana pemazmur menyatakan ucapan
syukur. Karena Tuhan adalah Tuhan, Dia adalah TUHAN yang adil.
Jadi pengenalan yang benar akan Tuhan, inilah dasar dari
ucapan syukur kita, inilah yang menjadi alasan utama. Mengapa kita bersyukur
kepada Dia dan terus hidup untuk memuliakan Dia dan bermazmur bagi Dia.
Kita akan melihat lebih jelas lagi, tentang Allah yang adil.
Dan berdasarkan Mazmur kali ini, kita bersyukur atas dasar Allah yang adil.
Keadilan ini bukanlah kepalsuan, ini adalah keadilan yang berkuasa atas
kehidupan manusia dan seluruh alam semesta.
Keadilan yang diinginkan semua umat manusia. Keadilan yang
membenci penindasan, kecurangan, kemunafikan, malas, kemarahan, iri dengki, dan
semua hal yang merugikan sesama dan dirinya sendiri.
Ini adalah keadilan yang berasal dari Allah yang mahakuasa,
Allah yang telah menjadikan dunia dengan firman-Nya dan kemuliaan-Nya telah Ia
berikan kepada manusia ciptaan-Nya. Tetapi manusia telah kehilangan kemuliaan
Allah, oleh karena manusia telah berdosa dan dosa ini berakar dan berbuah.
Buah yang dihasilkan oleh dosa begitu serius. Jika Anda saat
ini setuju dengan argumen saya, “dunia tidak sedang baik-baik saja.” Maka Anda
akan menyadari bahwa apa yang ada di sekitar Anda dan saya saat ini, di mana begitu
banyak manusia yang berkeliaran. Mereka adalah orang-orang yang telah jatuh ke
dalam dosa, begitu juga dengan kita. Ketika Kristus tidak menjadi pusat dan
tidak ada di dalam kita dan kita tidak di dalam Dia.
Maka buah dari dosa adalah apa yang dapat Anda sekarang
lihat, apa yang sekarang ada di sekitr. Dan secara jujur kedalam diri kita yang
juga pendosa Di mana dunia tidak menentu, Dia yang bisa saja memberikan kepada
kita berbagai kejutan yang menyakitkan dan tidak pernah kita pikirkan. Kita
bisa saja kehilangan sesuatu yang kita cintai, baik itu seseorang mau pun
sebuah barang.
Pada saat yang sama, secara seketika bisa saja kita
kehilangan kesehatan kita, sukacita kita, sehingga kita menyimpulkan. Bahwa
dunia tidak sedang baik-baik saja. Di belahan dunia di mana tidak terjangkau
oleh kita. Penderitaan memakan manusia secara rakus. Kelaparan, sakit penyakit,
perang, bencana alam dan hal-hal lain yang benar-benar membuat manusia tidak
berdaya. Semua ini adalah buah nyata dari dosa, di mana dunia dikutuk,
kehidupan fana terlihat sangat sia-sia belaka.
Saya ingin Anda memikirkan semua penderitaan, saya ingin
Anda sadar bahwa kita adalah orang berdosa. Kita berdosa terhadap Allah yang
adil itu, oleh karena kita berdosa dan upah dosa adalah maut. Maka kita sebagai
pemberontak pantas menerima maut.
Bahkan semua manusia pantas menerima maut. Tetapi marilah
kita sejenak memikirkan tentang keadilan Allah, di mana Ia seolah-olah
membiarkan setiap bencana terjadi atau penderitaan menimpa umat manusia. Ketika
memikirkan ini, bagaimana kita dapat bersyukur? Bagaimana mungkin Allah yang
adil itu membiarkan semua ini, bukankah Ia berkuasa dan dapat melakukan apa
saja yang Ia inginkan.
Kita masuk ke Injil, Allah yang adil itu juga Allah yang
pengasih Dia yang mahatinggi. Pada saat yang sama Ia telah mengaruniakan
Kristus yang telah disalibkan. Untuk menerima semua hukuman dosa kita, sehingga
siapa yang percaya kepada-Nya memperoleh kehidupan yang baru dan cara pandang
yang baru dan hidup baru untuk melakukan kehendak-Nya. Atas dasar Injil inilah
Anda dan saya dapat bersyukur.
Lalu apa yang dapat kita lakukan, untuk Allah, bagaimana
kita melayani Dia. Injil pada dasarnya mengubahkan cara pandang kita, cara
berpikir kita dan menjadikan kita lebih berani memberitakan kebenaran. Dari
zaman ke zaman dalam sejarah umat manusia. Orang-orang percaya merupakan
manusia yang berbeda dengan orang dunia yang penindas, serakah dan tanpa kasih
kepada sesama.
Injil mengirimkan orang-orang untuk melayani, bukan hanya
memberitakan Injil. Ini juga pelayanan sosial. Melihat manusia sebagai manusia
yang adalah ciptaan Allah yang Ia kasihi. Inilah Injil, Allah peduli pada semua
penderitaan di dunia ini, maka kitalah yang harus melaksanakan kasih itu,
kitalah yang harus diutus. Untuk menjangkau dunia dengan Injil, untuk menolong
orang-orang yang sesat dan tidak berdaya dalam dosa dan sakit penyakit.
Roh Kudus yang memampukan kita untuk dapat melakukan semua
ini, dan inilah pujian kita kepada Allah, yaitu melayani sesama dengan membawa
mereka kepada Kristus. Rasa syukur yang mendalam, dengan cara pandang yang
benar dan pondasi yang benar.
Maka kita bersyukur dengan cara, melayani seperti Yesus
melayani, memberitakan Injil dan membawa orang-orang yang baru percaya untuk
bertumbuh bersama, kearah Kristus. Baiklah Injil ini, memberikan kepada Anda
pondasi yang kokoh untuk selalu bersyukur dan bermazmur bagi Allah, melalui
tindakan yang penuh kasih kepada sesama manusia.
Doa
Kami bersyukur untuk Injil-Mu, mampukan kami ya Allah yang berkuasa, untuk menjangkau jiwa-jiwa dan membawa mereka untuk mengenal Kristus dan memiliki persekutuan yang indah dan menyenangkan. di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Khotbah Singkat tapi Bermakna"
Silahkan Berkomentar