Renungan 1 Yohanes 1:8-10 Berkat Kekal Dari Allah
1 Yohanes 1:8-10 (TB) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Pada zaman dahulu seorang budak sama seperti seekor binatang yang dipelihara, budak tidak memiliki hak atas hidupnya, ia bahkan hanya memiliki hak hanya untuk patuh dan taat kepada sang tuan.
Kehidupan budak sangatlah tertekan dan menderita, ia bahkan diperjualbelikan. Inilah realita seorang budak, hidup, bernapas, makan, dan tidur tapi mati. Manusia bisa karena terbiasa, begitu juga dengan budak ia bisa menjadi budak karena ia terbiasa dalam tekanan perbudakan.
Ketika seorang budak dilepaskan begitu saja, ia dibebaskan tanpa tuntunan, tanpa arahan. Budak tersebut yang memang dari kecil adalah seorang budak dan itulah yang tertanam dalam pikirannya bahwa ia budak.
Bahwa tujuan hidupnya diperbudak, maka cepat atau lambat sang budak akan kembali menjadi budak atau mati karena kehilangan tujuan hidupnya yaitu menjadi budak.
Saudaraku budak itu adalah kita, budak itu adalah diri Anda dan saya. Kita adalah budak dosa, kita seolah-olah dalam kebebasan memilih setiap tujuan hidup.
Kita seolah-olah dapat hidup mengasihi diri sendiri. Namun tanpa kita sadari kebebasan itu adalah perbudakan dosa pemberontakan kita terhadap Allah. Kita suka kebebasan, kita tidak suka pada hukum, kita suka mendefinisikan segala hal tentang kita dan sekitar kita berdasarkan kebebasan hikmat kita, dan saudaraku inilah perbudakan dosa.
Tidak ada sukacita dalam perbudakan, yang ada adalah tekanan demi tekanan. Kita seolah-olah memiliki hak atas hidup kita tapi sebenarnya kita tidak memiliki hak samasekali.
Kita ditampar oleh dosa yang satu, lalu kita melakukan dosa yang lainnya, lalu kita dijual kepada tuan dosa yang lebih menekan jiwa dan hidup kita, perbudakan dosa begitu mengerikan.
Berkat Kekal Terbesar Adanya Jaminan Pengampunan Dosa Hanya Dalam Kristus
Renungan 1 Yohanes 1:8-10 Berkat Kekal Dari Allah
1. Tuan yang bermurah hati
Dalam ayat-ayat pertama Yohanes menjelaskan bahwa yang ia sedang tuliskan adalah tentang Firman hidup, Firman yang telah dinyatakan. Kita berfokus pada Kehidupan Ia adalah Firman Hidup.
Budak pada dasarnya adalah orang yang mati, pada waktu sang budak yang mati, tidak ada harapan untuk hidup. Datanglah Tuan yang baik hati, membayar budak dengan lunas namun Sang Tuan tersebut tidak memperbudak.
Ia memperlakukan sang budak selayaknya seorang manusia, ia membelikan pakaian yang layak. Ia memberikan makanan, bahkan ia memberikan status baru kepada budak tersebut “engkau adalah anak-Ku sekarang, kau bebas dari status mu sebagai budak. Kamu adalah manusia merdeka.”
Ketika saya merenungkan ilustrasi pasar budak, hal yang begitu membuat saya terkesan. Dan mengingatkan saya betapa dalam dan mengerikannya perbudakan dosa yang telah menimpa diri saya sejak saya dalam kandungan.
Firman yang adalah Tuan yang membebaskan kita, dari perbudakan adalah Yesus. Ia memberikan darah yang mahal.
Saya sangat suka kutipan dari Timothy Keller berikut yang ia posting di Facebook; "Kita hidup seolah-olah semua yang Kristus lakukan kitalah yang sudah melakukannya."
Baik itu kekudusan Kristus, kemenangan Kristus dalam penderitaan-Nya. Kebenaran, kasih kristus, dan semua kesempurnaan Kristus itu semua seolah-olah kitalah yang memilikinya dan telah menang atas semua itu.
Betapa besarnya, luasnya, dan dalamnya kasih karunia Allah. Ia adalah pengasih dengan darah yang mahal. Ia dihitung sebagai seorang penjahat, bahkan ketika kita memandang Dia pada waktu disalibkan saya yakin kita juga adalah salah satu orang yang menggelengkan kepada ketika melihat hukuman yang ditimpakan kepada Yesus karena kita menganggap Kristus adalah pendosa besar. Padahal Anda dan saya lah pendosa besar itu.
Saudaraku sekarang mari kita renungkan kehidupan Kristus, kematian Kristus, dan kebangkitan Kristus. Inilah pusat iman Kristen yaitu Yesus sebagai pusat dari setiap langkah dan hembusan napas kita.
Bacalah Alkitab Anda dan temukan Yesus di dalamnya, dan nikmatilah persekutuan itu, sebab engkau sudah menyadari dan mendapatkan sukacita besar Anda adalah budak dosa, mati karena dosa, hidup dalam kekacauan dan penyembahan berhala.
Tapi kini Anda adalah manusia merdeka dan mendapatkan harapan akan kehidupan kekal bersama Sang Tuan yang bermurah hati. Mari kita aku segala kelemahan kita, dosa-dosa kita dan pemberontakan kita dihadapan salib Yesus.
2. Mengakui dosa dan jaminan pengampunan
1 Yohanes 1:8-9 TB.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Seorang budak yang sudah dijadikan anak oleh tuan yang baik hati tersebut, tidak akan serta merta sadar bahwa dirinya bukan lagi budak. Ia tidak akan mungkin bisa mengenal dan berubah secara pola pikir dan mengenal Sang Tuan yang murah hati.
Ia tidak akan dengan mudah dapat sadar bahwa ia telah mandapatkan kasih yang sangatlah besar, bahkan jiwa sebagai budak menjadikannya tidak merasa kalau ia telah dikasihi oleh Tuan yang murah hati itu.
Yohanes mengingatkan kita bahwa kita adalah orang berdosa, kita adalah budak. Jika kita tidak mengakui bahwa diri kita adalah budak dosa.
Jika kita tidak mengakui bahwa begitu gampangnya diri kita kembali kedalam dunia perbudakan dan kita diperbudak. Maka kita sedang menipu diri sendiri.
Pengakuan dosa yang diawali dengan kesadaran bahwa betapa besarnya dosa-dosa Anda maka membuat semakin kagum pada kasih karunia Sang Tuan yang bermurah hati.
Anda tidak akan mau lagi mencari hal fana untuk memuaskan Anda karena Anda sangatlah mengerti harta, kekuasaan palsu, dan tahta semua itu memperbudak Anda untuk semakin jauh dari Allah yang sebenarnya kebutuhan terbesar diri kita yang diciptakan untuk kekekalan.
Firman itu telah menjadi manusia, membebaskan kita dari kutuk perbudakan dosa, jadi akuilah dosa-dosamu. Pengakuan dosa adalah langkah terbaik untuk mengenal, semakin mengenal kasih Yesus secara nyata, menikmati Yesus secara nyata dan puas.
Mengakui dosa-dosa adalah langkah mematikan kecintaan Anda pada dosa, tidak perduli itu jenis dosa kecil dan besar. Dosa perbuatan baik maupun jahat. Diri Anda akan semakin dimurnikan dari hari ke hari. Inilah janji Allah ketika Anda mengakui dosa Anda.
Mengakui betapa lemah, bodoh, tidak berdaya, dan gagalnya diri Anda. Mengakui Yesus sebagai Tuhan adalah penyerahan hidup untuk selalu ingin dikasihi Allah saja, bukan lagi mengasihi diri sendiri.
Inilah pertobatan, langkah iman untuk terus diperbaharui, jika mengaku dosa kita, maka Ia akan menyucikan kita dari kejahatan hati, pikiran, dan dosa-dosa yang tertanam dalam diri kita.
Kiranya Roh Kudus dengan segala kuasanya melembutkan hati Anda untuk tidak terus berbohong pada diri sendiri dan Anda dimampukan untuk mengakui dosa-dosa Anda. AMIN
Posting Komentar untuk "Renungan 1 Yohanes 1:8-10 Berkat Kekal Dari Allah"
Silahkan Berkomentar